Disusun Oleh:
1. Management Approach
a. perencanaan
1) Menyusun visi
2) Meyusun misi
3) Menyusun filosofi
4) Menyusun rencana jangka pendek : harian, bulanan, tahunan
b. pengorganisasian
1) Menyusun struktur organisasi
2) Membuat jadwal dinas
3) Membuat daftar alokasi pasien
c. pengarahan
1) Memimpin operan
2) Menciptakan iklim motivasi
3) Mengatur pendelegasian
4) Melakukan supervisi
d. pengendalian
1) Mengevaluasi indikator mutu
2) Melkaukan audit dokumentasi
3) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga kesehatan
2. Compensatory Reward
a. Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
b. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
3. Profesional Relationship
a. Memimpin rapat keperawatan
b. Memimpin konferensi kasus
c. Melakukan rapat tim kesehatan
d. Melakukan kolaborasi dengan dokter
1. Management Approach
a. perencanaan
1) Menyusun rencana jangka pendek (harian dan bulanan)
b. pengorganisasian
1) Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruang
2) Membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana
c. pengarahan
1) Memimpin pre conference
2) Memimpin post conference
3) Menciptakan iklim motivasi dalam timnya
4) Mengatur pendelegasian dalam timnya
5) Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya
d. pengendalian
1) Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
2) Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana
2. Compensatory Reward
a. Menilai kinerja perawat pelaksana
3. Profesional Relationship
a. Melaksanakan konferensi kasus
b. Melakukan kolaborasi dengan dokter
1. Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek
2. Patient Care Delivery
Terlampir
LAMPIRAN
Patient Care Delivery
1. Hipertermi
a. NOC :
- suhu tubuh dalam rentang normal
- nadi, RR dalam rentang normal
- tidak ada perbahan warna kulit
b. NIC :
- monitor suhu
- berikan antipiretik
- kompres pada lipatan paha
- monitor warna kulit
- kolaborasi pemberian cairan intravena
2. Nyeri Akut
a. NOC :
- pain level
- pain control
- comfort level
b. NIC :
- lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- observasi reaksi non verbal
- ajarkan teknik non farmakologi
- kurangi faktor presipitasi nyeri
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
a. NOC :
- circulation status
- tissue perfussion
b. NIC
- monitor adanya paretase
- monitor adanya tromboplebitis
- monitor adanya daerah yang peka terhadap panas dan dingin
- batasi gerakan pada kepala. leher, dan punggung
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
5. Intoleransi aktivitas
a. NOC :
- energi conversation
- activity tolerance
- self care : ADLs
b. NIC :
- monitor respon fisik, emosi, sosial, dan spiritual
- bantu klien mengembangkan motivasi diri
- bantu klien memilih aktivitas yang dapat dilakukan
- bantu klien membuat jadwal latihan
- kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain terkait therapy
6. Hambatan mobilitas fisik
a. NOC :
- joint movement : active
- mobility level
- self care : ADLs
b. NIC :
- kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
- monitor vital sign sebelum dan setelah aktivitas
- konsultasikan dengan terapis
14. Ansietas
a. NOC :
- klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan kecemasan
- mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol
kecemasan
b. NIC :
- gunakan pendekatan yang menenangkan
- nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
- jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
- anjurkan klien untuk menggunakan tenik relaksasi
- dengarkan dengan penuh perhatian
15. Kelebihan volume cairan
a. NOC :
- terbebas dari edema
- bunyi nafas bersih
- terbebas dari sidtensi vena jugularis
b. NIC :
- pertahankan cairan intake output yang akurat
- monitor vital sign
- pasang urine kateter jika diperlukan
- monitor elektrolit
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
Ruang : Kemuning
Ruang : Kemuning
4. Ny. R (DM)
Dx. Kep : Keletihan
Therapy : insulin 16 unit
5. Ny. F (Abd. Pain)
Dx. Kep : Nyeri Akut
Therapy : OMZ 2x40 mg, ceftriaxone 2x1 gr,
ketorolac 2x30 mg
1. Tn. R
a. Mengobservasi Hb klien
b. Mengevaluasi KU klien post HD
2. Tn. S
a. Mengkaji nyeri
P : nyeri ketika ditekan
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : perut bagian kanan bawah
S:5
T : hilang timbul
b. Memberikan posisi yang nyaman
3. Tn. M
10.00- a. Memberikan posisi semi fowler/ fowler
11.00 b. Melakukan kolaborasi pemberian nebuleizer/4
jam
4. Ny. R
a. Melakukan cek GDS
b. Melakukan kolaborasi pemberian insulin 16 unit
5. Ny. F
a. Mengkaji nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : perut bagian kiri bawah
S:6
T : hilang timbul
b. Menganjurkan untuk tarik nafas dalam
12.00 - Ishoma
- Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
13.00
1. Tn. R
S : Klien mengatakan masih merasa lemas
O : lemas (+), post HD jam 12.00
A : Perfusi jaringan perifer tidak efektif (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- cek hb
- program HD Kamis-Sabtu
2. Tn. S
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika di tekan
Q : ditusuk-tusuk
R : perut bagian kanan bawah
S:4
T : hilang timbul
O : Klien terlihat menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- berikan posisi yang nyaman
- ajarkan teknik relaksasi
3. Tn. M
S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
O : sesak (+), RR 24x/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- therapy nebuleizer/4 jam
4. Ny. R
S : Klien mengatakan badannya masih lemas, klien
mengatakan sering mengantuk
O : lemas (+) pusing(+)
A : Keletihan (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- pemberian insulin 16 unit
- cek GDS/ hari
5. Ny. F
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika bergerak
Q : di tusuk-tusuk
R : perut bagian kiri bawah
S:4
T : hilang timbul
O : Klien terlihat meringis menahan nyeri
A : Nyeri Akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan tarik nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
2. Tn. B
20.00 S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
O : sesak (+), RR 24x/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- therapy nebuleizer/4 jam
3. Ny. A
S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
O : sesak (+), RR 24x/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- therapy nebuleizer/4 jam
4. Tn. R
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen
S:5
T : hilang timbul
O : klien masih terlihat nyeri
A : nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
5. Tn. S
S : klien mengatakan masih merasa nyeri
P : nyeri
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : mata kanan
S:7
T : terus menerus
O : klien terlihat menahan nyeri
A : Lanjutkan intervensi :
- lakukan kompres glieserin 1 kali /hari
21.00 - Operan dinas
RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA
3. Ny. A
a. mengkaji nyeri
P : nyeri ketika di tekan
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen bagian kiri bawah
S:7
T : hilang timbul
b. mengajarkan nafas dalam
c. memposisikan klien senyaman mungkin
4. Tn. R
a. mengkaji nyeri
P : nyeri ketika berubah
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen
S:7
T : hilang timbul
b. mengajarkan relaksasi distraksi
5. Tn. S
a. mengkaji nyeri
P : nyeri
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : mata kanan
S:7
T : terus menerus
b. melakukan kompres gliserin
18.15 - Ishoma
- Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
1. Tn. W
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen
S:5
T : hilang timbul
O : klien terlihat masih menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi nyaman klien
- kolaborasi dengan dokter terkait pemberian
therapy
20.00
2. Tn. B
S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
O : sesak (+), RR 24x/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- therapy nebuleizer/4 jam
3. Ny. A
S : Klien mengatakan sesaknya sedikit berkurang
O : sesak (+), RR 24x/menit
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- therapy nebuleizer/4 jam
-
4. Tn. R
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen
S:5
T : hilang timbul
O : klien masih terlihat nyeri
A : nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
5. Tn. S
S : klien mengatakan masih merasa nyeri
P : nyeri
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : mata kanan
S:7
T : terus menerus
O : klien terlihat menahan nyeri
A : Nyeri Akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- lakukan kompres glieserin 1 kali /hari
21.00 - Operan dinas
RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA
2. Tn. Ku (Dispnea)
Dx. Kep : Ketidakefektifan pola nafas
1
Therapy : aminophiline 1 2 amp, ceftriaxone 2x1 gr,
ranitidine 2x50 mg, nebuleizer (ventolin) / 6 jam
09.00
3. Tn. Ka (Iskemi)
Dx. Kep : Nyeri Akut
Therapy : ceftriaxone 1 gr, ketoroloa 2x50 mg,
ondansentron 2x4 mg
4. Tn. A (Bronkopneumonia)
Dx. Kep : Ketidakefektifan pola nafas
Therapy : nebuleizer (ventolin) /4 jam
5. Tn. I (Asites)
Dx. Kep : ketidakefektifan pola nafas
Therapy : Rl 20 tpm, omeprazole 2x40 mg,
ondansentron 2x4 mg, furosemid
1. Tn. T
a. mengobservasi KU klien pre dan post HD
b. anjurkan klien untuk menggunakan tenik relaksasi
2. Tn. Ku
a. mengobservasi kebutuhan oksigen klien
b. memberikan posisi nyaman (semi fowler/fowler)
3. Tn. Ka
10.00-
a. memberikan posisi senyaman mungkin
11.00
b. mengajarkan teknik nafas dalam
4. Tn. A
a. melakukan fisioterapi dada
b. mengajarkan teknik relaksasi
5. Tn. I
a. mengajarkan tarik nafas dalam
b. mengobservasi KU klien
12.00 - Ishoma
- Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
1. Tn. T
S : Klien mengatakan masih cemas karena baru
pertama kali HD
O : lemas (+), post HD jam 12.00
A : Ansietas (+)
13.00
P : Lanjutkan intervensi :
- cek hb
- program HD Selasa- Jumat
2. Tn. Ku
S : klien menatakan sudah tidak sesak
O : sesak (-), KU baik
A : Ketidakefektifaan pola nafas (-)
P : Hentikan intervensi
3. Tn. Ka
S : klien mengatakan nyeri masih terasa
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri di dada sebelah kiri menjalar hingga
lengan
S:6
T : hilang timbul
O : klien sesekali menahan nyeri
A : nyeri (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan nafas dalam
- pertahankan posisi nyaman klien
4. Tn. A
S : Klien mengatakan masih sesak
O : sesak (+) lemas (+) pusing(+), RR 24 x/mnt,
tepasag oksigen 4 lpm
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi klien
- kolaborasi dengan dokter
5. Tn. R (Asma)
Dx. Kep : Ketidakefektifan pola nafas
Therapy :aminophiline 1 amp, omeprazole 2 amp,
cefotaxime 2x1 gr, ondansentron 2x4 mg
1. Tn. D
a. mengkaji nyeri
10.00
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen bagian kanan bawah
S:7
T : hilang timbul
b. mengajarkan teknik relaksasi
c. mengganti balut
2. Tn. W
a. mengajarkan teknik relaksasi
b. mengganti balut
3. Tn. R
a. mengkaji nyeri
P : nyeri jika ubah posisi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : bagian penis
S:5
T : hilang timbul
b. memberikan posisi yang nyaman
4. Tn. S
a. memberikan posisi semi fowler
b. mengajarkan batuk efektif
5. Tn. R
a. memberikan O2 sebanyak 5 lpm dengan
menggunakan nasal kanul
b. memonitor status oksigen
c. memberikan posisi nyaman klien
12.00 - Ishoma
- Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
1. Tn. D
13.00
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen bagian kanan bawah
S:5
T : hilang timbul
O : Klien terlihat masih menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan relaksasi
- pertahankan posisi nyaman klien
- kolaborasi dengan dokter terkait pemberian
therapy
2. Tn. W
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Klien terlihat lebih rileks
A : Nyeri akut (-)
P : Hentikan intervensi
3. Tn. R
S : Klien mengataka masih merasa nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : penis
S:5
T : hilang timbul
O : Klien terlihat lebih rileks
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi nyaman klien
- ajarkan relaksasi jika nyeri datang
4. Tn. S
S : Klien mengatakan masih merasa sesak, klien
mengatakan masih batuk
O : Terpasang O2 4 lpm menggukana nasal kanul, RR
26 x/mnt
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi klien
- kolaborasi dengan dokter terkai pemberian
therapy
5. Tn. R
S : Klien mengatakan masih merasa sesak,
O : Terpasang O2 5 lpm menggukana nasal kanul, RR
26 x/mnt
A : Pola nafas tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi klien
- kolaborasi dengan dokter terkai pemberian
therapy
14.00 - Operan dinas
RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA
2. Tn. S (Ileus)
Dx. Kep : Nyeri Akut
Therapy : cefotaxime 2x1gr, ketorolac 2x30 mg,
pantoprazole mg
5. Tn. A (PPOK)
Dx. Kep : Ketidakefektifan pola nafas
Therapy : omeprazole 2 amp, furosemid ,
ondansentron 2x4 mg, levofloxacin
1. Tn. T
18.30- a. memposisikan klien senyaman mungkin
20.00 b. mengajarkan teknik relaksasi
c. mengganti balut
2. Tn. S
a. melakukan ganti balut
b. mengajarakan tarik nafas dalam
3. Tn. B.A
a. mengecek kadar gula darah
b. menganjurkan untuk mengurangi makanan yang
mengandung banyak gula
4. Tn. R
a. memberikan posisi semi fowler/ fowler
5. Tn. A
a. memberikan O2 menggunakan nasal kanul 4 lpm
b. memberikan posisi senyaman mungkin
18.15 - Ishoma
- Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
1. Tn. T
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen
S:5
T : hilang timbul
20.00 O : Klien terlihat masih menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- ajarkan relaksasi
- pertahankan posisi nyaman klien
- lakukan GV tiap hari
2. Tn. S
S : Klien mengatakan masih sedikit nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti di sayat-sayat
R : abdomen
S:6
T : hilang timbul
O : Klien terlihat masih menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- anjurkan klien untuk nafas dalam jika nyeri
datang
- pertahankan posisi nyaman klien
- kolaborasi dengan dokter terkait therapy
- lakukan GV tiap hari
3. Tn. B.A
S : Klien mengatakan lemas, klien mengatakan pusing
O : Lemas (+), pusing (+), GDS : 250 g/dL
A : Ketidakseimbangan kadar gula darah (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi klien
- kolaborasi dengan dokter terkai pemberian
therapy
4. Tn. R
S : Klien mengatakan masih merasa sesak
O : Sesak (+), terpasang O2 3 lpm menggukana nasal
kanul, RR 26 x/mnt
A : Ketidakefektifan pola nafas
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi klien
- kolaborasi dengan dokter terkai pemberian
therapy
5. Tn. A
S : Klien mengatakan sudah tidak merasa sesak
O : RR : 20x/menit, KU baik, klien terlihat rileks
A : Ketidakefektifan pola nafas (-)
P : Hentikan intervensi
21.00 - Operan dinas
RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA
2. Ny. W (Dispnea)
Dx. Kep : Ketidakefektifan pola nafas
1
Therapy : aminophiline 1 2 amp, ceftriaxone 2x1 gr,
ranitidine 2x50 mg, nebuleizer (ventolin+pulmicort)
/4jam
5. Ny. Ra (GEA)
Dx. Kep : Nyeri Akut
Therapy : ceftriaxone 2x1 gr, omeprazole 3x,
ondansentron 3x4 mg, pamol 3x500 mg, biodiar 3x1
(bila diare)
18.30- 1. Ny. J
20.00 a. mengecek GDS
b. menganjurkan makan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi
2. Ny. W
a. memberikan therapy nebuleizer
b. memberikan posisi nyaman
3. Ny. D
a. melakukan ganti balut
b. mengajarkan tarik nafas dalam jika nyeri
4. Ny. Ri
a. mempertahankan posisi klien yaitu semi fowler
b. memberikan therapy nebuleizer
5. Ny. Ra
a. mengkaji nyeri
P : jika di tekan dan berpindah posisi
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : abdomen
S:7
T : hilang timbul
b. memposisikan klien senyaman mungkin
18.15 - Ishoma
- Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
1. Ny. J
S : Klien mengatakan lemas, klien mengatakan pusing
O : Lemas (+), pusing (+), GDS : 80 g/dL
20.00
A : Ketidakseimbangan kadar gula darah (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- motivasi keluarga dan klien
- kolaborasi dengan dokter terkai pemberian
therapy
2. Ny. W
S : Klien mengatakan sudah tidak sesak
O : klien terlihat rileks, RR : 20x/menit, KU baik
A : Ketidakefektifan pola nafas (-)
P : Hentikan intervensi
3. Ny. D
S : Klien mengatakan masih nyeri
P : nyeri ketika di pegang, berubah posisi dan di
angkat
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : kaki kanan di bagian tulang kering
S:8
T : hilang timbul
O : Klien terlihat menangis menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- pertahankan posisi nyaman klien
- lakukan GV tiap hari
4. Ny. Ri
S : Klien mengatakan sudah masih sesak namun sudah
berkurang
O : RR : 24x/menit, KU baik
A : Ketidakefektifan pola nafas (+)
P : Lanjutkan intervensi
- therapy nebuleizer 4 jam sekali
- pertahankan posisi klien
5. Ny. Ra
S : Klien mengatakan masih sedikit nyeri
P : nyeri ketika berubah posisi
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : abdomen
S:5
T : hilang timbul
O : Klien terlihat masih menahan nyeri
A : Nyeri akut (+)
P : Lanjutkan intervensi :
- anjurkan klien untuk nafas dalam jika nyeri
datang
- pertahankan posisi nyaman klien
21.00 - Operan dinas
RENCANA HARIAN KETUA TIM
Ruangan : Kemuning