Pemeriksaan CT scan idealnya harus dilakukan pada semua cedera kepala ringan yang
disertai dengan kehilangan kesadaran lebih dari 5 menit, amnesia, sakit kepala hebat, GCS <
dari 15 atau adanya deficit neurologis fokal, foto servical juga harus dibuat bila terdapat
nyeri pada palpasi leher. Pemeriksaan foto polos dilakukan untuk mencari fraktur linear atau
depresi pada servical, fraktur tulang wajah atuapun adanya benda asing di daerah kepala,
akan tetapi haru sdiingat bahwa pemeriksaan foto polos tidak boleh menunda transfer
penderita / medevac ke RS ynag lebih memadai. Apalagi bila ditemukan adanya gejala
neurologis ynag abnormal, harus segera dikonsulkan kepada ahli bedah syaraf.
Bila penderita cedera kepala mengalami asimtomatis, sadar, neurologis normal, observasi
diteruskan selama beberapa jam dan dilakukan pemeriksaan ulang. Bila kondisi penderita
tetap normal maka dapat dianggap bahwa penderita aman. Akan tetapi bila penderita tidak
sadar penuh atau berorientasi kurang terhadap rangsang verbal maupun tulisan, keputusan
untuk memulangkan penderita harus ditinjau ulang.
Circulation
Hipotensi biasanya disebabkan oleh cedera otak itu sendir, kecuali pada stadium terminal
yaitu bila medulla oblongata mengalami gangguan. Perdarahan intracranial tidak dapat
menyebabkan syok hemoragik pada cedera kepala berat, pada penderita dengan hipotensi
harus segera dilakukan stabilisasi dan resusitasi untuk mencapai euvolemia (peningkatan air
bebas dengan perubahan kecil Na-tubuh).
Hipotensi merupaka tanda klinis kehilangan darah yang cukup hebat, walaupun tidak selalu
tampak jelas. Harus jug adicurigai kemungkinan penyebab syok lain seperti syok neurologis
(trauma medula spinalis), kontusio jantung atau temponade jantung dan tension
pneumothoraks.
Penderita hipotensi yang tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun dapat
memperlihatkan respon normal segera setelah tekanan darah normal.
Gangguan circulation (syok) akanmenyebabkan gnagguan perfusi darah ke otak yang akan
menyebabkan kerusakan otak sekunder. Dengan demikian syo kdengan trauma kaptis harus
dilakukan penanganan dengan agresif.
Secondary survey
Pemeriksaan neurologis serial (GCS , lateralisasi dan reflek pupil) harus segera dilakukan
untuk deteksi dini gangguan neurologis. Tanda awal dari herniasi lobus temporal adalah
dilatasi pupil dan hilangnya reflek pupil terhadap cahaya, adanya trauma langsung pada
mata juga dapat menyebabkan respon pupil abnormal dan membuat pemeriksaan pupil
menjadi sulit. Bagaimanapun, dalam hal ini pemikiran terhadap adanya trauma otak harus
dipikirkan terlebih dahulu.