OLEH KELOMPOK 4:
1. A.A.NGR BILLY NARENDRA (1661121033)
2. NI LUH SONIA EMYDIAWAT I (1661121034)
3. I PUTU RATA KESUMA (1661121035)
4.
5. G.N.EDO TILIK ARIMARJAYA (1661121037)
6. I GEDE YOGI ASTAWA WIJAYA (1661121038)
7. DEWA GDE JELANTIK ARJUNANTA (1661121039)
8. ARDHA GINADA WIRAWAN (1661121040)
9. ALFEUS EKY WAHYUDI (1661121041)
10. DEWA AYU SULISTYA DEWI (1661121042)
11. I PUTU GEDE AGUS KRISNANDA (1661121043)
12. CITRA DHEA VERONICA (1661121044)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARWADEWA
2017
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………
4.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………
4..2 KRITIK DAN SARAN……………………………………………………………………………………………………………
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pemadatan Tanah . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
α = factor sambungan/percabangan
V = kecepatan aliran
Percobaan 1
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 62.05 dt
Q = 0,000016 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,035 0,000061 0,01 165,5
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,072 0,00025 0,03 115,411
3 ke 4
Long
0,019 0,072 0,00025 0,02 76,941
5 ke 6
Short
0,019 0,072 0,00025 0,02 76,941
7 ke 8
Elbow
0,019 0,072 0,00025 0,01 38,470
9 ke 10
Mitre
0,019 0,072 0,00025 0,08 307,764
11 ke 12
Percobaan 2
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 40.63dt
Q =0,000024 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,053 0,00014 0,02 140,142
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,109 0,0060 0,05 83,135
3 ke 4
Long
0,019 0,109 0,0060 0,02 33,254
5 ke 6
Short
0,019 0,109 0,0060 0,01 17,836
7 ke 8
Elbow
0,019 0,109 0,0060 0,08 133,016
9 ke 10
Mitre
0,019 0,109 0,0060 0,09 149,644
11 ke 12
Percobaan 3
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 39.03dt
Q =0,000025 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,055 0,00015 0,02 130,8
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,1136 0,00065 0,04 60,837
3 ke 4
Long
0,019 0,1136 0,00065 0,02 30,418
5 ke 6
Short
0,019 0,1136 0,00065 0,01 15,209
7 ke 8
Elbow
0,019 0,1136 0,00065 0,06 91,255
9 ke 10
Mitre
0,019 0,1136 0,00065 0,1 152,093
11 ke 12
Percobaan 4
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 26.06dt
Q =0,000038 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,084 0,00035 0,04 112,114
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,140 0,00099 0,1 100,102
3 ke 4
Long
0,019 0,140 0,00099 0,04 40,040
5 ke 6
Short
0,019 0,140 0,00099 0,03 30,030
7 ke 8
Elbow
0,019 0,140 0,00099 0,15 150,153
9 ke 10
Mitre
0,019 0,140 0,00099 0,2 200,204
11 ke 12
Percobaan 5
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 20.45dt
Q =0,000048 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,106 1,14345 0,12 2.14,0363
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,177 0,00150 0,21 1.31,6357
3 ke 4
Long
0,019 0,177 0,00150 0,07 43,8785
5 ke 6
Short
0,019 0,177 0,00150 0,1 62,6837
7 ke 8
Elbow
0,019 0,177 0,00150 0,26 1.62,9776
9 ke 10
Mitre
0,019 0,177 0,00150 0,42 2.63,2715
11 ke 12
Percobaan 6
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 15.29dt
Q =0,000065 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,144 0,001 0,16 1.51,6521
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,2954 0,0044 0,33 74,25
3 ke 4
Long
0,019 0,2954 0,0044 0,11 24,75
5 ke 6
Short
0,019 0,2954 0,0044 0,16 36
7 ke 8
Elbow
0,019 0,2954 0,0044 0,38 85,5
9 ke 10
Mitre
0,019 0,2954 0,0044 0,63 141,75
11 ke 12
Percobaan 7
Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 11.51dt
Q =0,000086 m3/dt
Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,191 0,00185 0,15 2,943
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 3,909 0,7787 0,45 0,578
3 ke 4
Long
0,019 3,909 0,7787 0,15 0,193
5 ke 6
Short
0,019 3,909 0,7787 0,21 0,270
7 ke 8
Elbow
0,019 3,909 0,7787 0,52 0,668
9 ke 10
Mitre
0,019 3,909 0,7787 0,9 1.156
11 ke 12
2.6 KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Semakin banyak percabangan pada
instalasi pipa maka semakin besar energi yang hilang.
BAB III
TEOREMA BERNOULI
3. Piezo Meter
4. Stopwatch
Gambar alat yang digunakan dalam percobaan Bernouli
P1 V12 P2 V2 2
Z1 Z2 C
2g 2g
Dimana :
P = tekanan hidrostatis
V = kecepatan aliran
Marilah kita perhatikan aliran fluida melalui tabung venturi. Luas tampang lintang
dibagian hulu Al, dibagian tengah A5 dan pada tampang lintang ke n adalah An, tinggi
tekanan (P/γ) yang terjadi pada tabung-tabung Piezometer untuk masing-masing tampang
venturi tersebut dapat dinyatakan dengan h1, h5 dan hn.
Dengan menganggap tidak terjadi kehilangan energi sepanjang pipa dan jumlah tinggi
kecepatan dan tinggi tekanan adalah konstan untuk masing-masing tampang lintang
tersebut, maka persamaan bernoulli pada keadaan tersebut menjadi :
V12 V5 2 Vn 2
h1 h5 hn C
2g 2g 2g
Dengan V1, V5 an Vn adalah kecepatan aliran melalui tampang 1, 5 dan n.
VI Al =V5 A5 = Vn An = Q
2
V 12 A5 V 52
h1 h5
2g A1 2g
2 g (h1 h5)
Q5 = A5
A5
1
A1
Dalam praktek akan terjadi kehilangan energi antara tlampang 1 dan 5,juga aliran
pipa tidak benar-benar seragam pada tampang-tampang tersebut. Dengan demikian debit
yang terjadi akan sedikit lebih kecil dibandingkan dengan hasil hitungan berdasarkan
formula diatas.Oleh karena itu formula diatas perlu diberi koefisien C yang besarnya
berkisar antara 0,92 sampai 0,99 sebagai berikut :
2 g (h1 h5)
Q5 = C.A5
A5
1
A1
hn h1 A5
2 2
A5
2
V5 A1 An
g
3.7 KESIMPULAN
0.014
0.012
0.01
0.008
C
0.006
0.004
0.002
0
0 0.00001 0.00002 0.00003 0.00004 0.00005 0.00006
Qactual
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
kehilangan tenaga aliran melalui pipa kehilangan tenaga aliran melalui pipa adalah Pada zat cair
yang mengalir didalam bidang batas, misalnya pipa akan terjadi tegangan geser dan gradient
kecepatan pada seluruh medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan
menyebabkan terjadinya kehilangan tenga selama pengaliran
dan percabangan standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran dapat dirumuskan
𝑉²
dengan : He = α
2𝑔
teorema bernouli Salah satu dari Asas Bernoulli yang tekenal adalah tekanan fluida ditempat yang
berkecepatan tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin
besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil
kecepatanfluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Hukum in iditerapkan pada zat
cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalamsuatu pipa. Prinsip ini pada dasarnya
merupakan diferensiasi dari persamaanBernoulli yang menyatakan bahwa energi pada suatu titik
didalam suatu aliran jumlahnya sama besar dengan jumlah energi di titik yang lain ada jalur aliran
yang sama.
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Semakin banyak percabangan pada instalasi
pipa maka semakin besar energi yang hilang.( Percobaan kehilangan energi dari aliran melalui
sambungan dan percabangan)
https://www.scribd.com/document/336635783/1-Teorema-Bernoulli-Jilid
(diakses 30 juni 2017)