Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK

LAPORAN PRATIKUM HIDROLIKA

OLEH KELOMPOK 4:
1. A.A.NGR BILLY NARENDRA (1661121033)
2. NI LUH SONIA EMYDIAWAT I (1661121034)
3. I PUTU RATA KESUMA (1661121035)
4.
5. G.N.EDO TILIK ARIMARJAYA (1661121037)
6. I GEDE YOGI ASTAWA WIJAYA (1661121038)
7. DEWA GDE JELANTIK ARJUNANTA (1661121039)
8. ARDHA GINADA WIRAWAN (1661121040)
9. ALFEUS EKY WAHYUDI (1661121041)
10. DEWA AYU SULISTYA DEWI (1661121042)
11. I PUTU GEDE AGUS KRISNANDA (1661121043)
12. CITRA DHEA VERONICA (1661121044)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARWADEWA
2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................................ 5
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................... 6
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………………

BAB II KEHILANGAN ENERGI DARI ALIRAN MELALUI SAMBUNGAN DAN PERCABANGAN……………………………

2.1 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN……………………………………………………………………………………….

2.2 ALAT YANG DIGUNAKAN………………………………………………………………………………………………………...

2.3 DASAR TEORI……………………………………………………………………………………………………………………….....

2.4 PROSEDUR PERCOBAAN…………………………………………………………………………………………………………..

2.5 HASIL PERCOBAAN……………………………………………………………………………………………………………….

BAB III TEOREMA BERNOULI………………………………………………………………………………………………………………….

3.1 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN……………………………………………………………………………………

3.2 ALAT YANG DIGUNAKAN……………………………………………………………………………………………………..

3.3 DASAR TEORI………………………………………………………………………………………………………………………

3.4 PROSEDUR PERCOBAAN…………………………………………………………………………………………………….

3.5 HASIL PERCOBAAN …………………………………………………………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………

4.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………
4..2 KRITIK DAN SARAN……………………………………………………………………………………………………………

BAB V DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………..


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah”KEHILANGAN ENERGI DARI
ALIRAN MELALUI SAMBUNGAN DAN PERCABANGAN DAN TEOREMA BERNOULI
“ dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak Ir.I Made Ardantha,MT. selaku Dosen mata kuliah Hidrolika dan dosen pembimbing yang
telah memberikan tugas ini .

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pemadatan Tanah . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Denpasar,30 Juni 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 KEHILANGAN TENAGA ALIRAN MELALUI PIPA


kehilangan tenaga aliran melalui pipa adalah Pada zat cair yang mengalir didalam
bidang batas, misalnya pipa akan terjadi tegangan geser dan gradient kecepatan
pada seluruh medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan
menyebabkan terjadinya kehilangan tenga selama pengaliran.

KEHILANGAN ENERGI KARENA GESEKAN PADA PIPA Kehilangan energi


akibat gesekan disebut juga kehilangan primer atau mayorlose. Terjadi akibat
adanya kekentalan zat cair dan turbulensi karena adanya kekasaran dinding batas
pipadan akan menimbulkan gaya gesek yang akan menyebabkan kehilangan tenaga
disepanjang pipa dengan diameter konstan pada aliran seragam.

KEHILANGAN TENAGA PADA BELOKAN Disamping adanya kehilangan


tenaga akibat gesekan pipa, terjadi pula kehilangan tenaga dalam pipa yang
diakibatkan karena perubahan penampang pipa, sambungan, belokan, dam katub.
Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa panjang biasanya jauh lebih besar dari
pada kehilangna tenaga sekunder, sehingga pada keadaan tersebut biasanya
kehilangan tenaga sekuder diabaikan

Kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalu sambungan


dan percabangan standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan
𝑉²
aliran dapat dirumuskan dengan : He = α
2𝑔
1.1.2 TEOREMA BERNOULI
Salah satu dari Asas Bernoulli yang tekenal adalah tekanan fluida ditempat yang
berkecepatan tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah.
Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil
dan sebaliknya makin kecil kecepatanfluida dalam suatu pipa maka semakin besar
tekanannya. Hukum in iditerapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan
berbeda dalamsuatu pipa. Prinsip ini pada dasarnya merupakan diferensiasi dari
persamaanBernoulli yang menyatakan bahwa energi pada suatu titik didalam suatu
aliran jumlahnya sama besar dengan jumlah energi di titik yang lain ada jalur aliran
yang sama. Sehingga pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut,dan sebaliknya, apabila
terjadi penurunan pada kecepatan fluida maka akanmenimbulkan peningkatan
tekanan pada aliran fluida itu sendiri.Persamaan Bernoulli banyak digunakan dalam
menganalisis berbagai situasi aliran

2.1.2 RUMUSAN MASALAH


2.1.1 Bagaimana melakukan percobaan kehilangan energi dari aliran melalui
sambungan dan percabangan ?
2.1.2 Bagaimana melakukan percobaan dari teorema bernouli?

3.1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


3.1.1 . Untuk Menunjukkan kehilangan energi dari aliran melalui sambungan dan
percabangan pada instalasi perpipaan.
3.1.2 Untuk Menyelidiki validitas persamaan Bernoulli pada aliran permanen
melalui pipa konvergen dan divergen (pipa venturi) .
BAB II
KEHILANGAN ENERGI DARI ALIRAN MELALUI
SAMBUNGAN DAN PERCABANGAN

2.1 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


Menunjukkan kehilangan energi dari aliran melalui sambungan dan percabangan
pada instalasi perpipaan
2.2 ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Mayor Losses Apparatus
2. Stopwatch

Gambar alat yang digunakan dalam percobaan kehilangan energi


2.3 DASAR TEORI
Kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalui sambungan dan percabangan standar
adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran sebagaiberikut :
𝑉² 2𝑔.ℎ𝑒
He = α α=
2𝑔 𝑉²
Dimana :
He = Kehilanganenergi

α = factor sambungan/percabangan

V = kecepatan aliran

2.4 PROSEDUR PERCOBAAN


1. Alirkan air kedalam jaringan pipa pada rangkaian alat tersebut dengan menyalakan
pompa.
2. Biarkan hingga aliran stabil dan gelembung – gelembung udara hilang.
3. Perhatikan gambar skema Mayor Losses Apparatus.
4. Tutup/buka katup-katup yang sesuai untuk mendapatkan aliran melalui
sambungan/percabangan yang dikehendaki.
5. Ukur debit aliran dengan menggunakan katup pengontrol aliran V6 (debit besar) atau
V5 (debit kecil).
6. Hubungkan sambungan/percabangan yang akan diukur kehilangan energinya dengan
manometer dan bukalah A dan B atau C dan D.
7. Lakukan pengukuran kehilangan energi dengan mengamati beda tinggi manometer
air masing-masing sambungan/percabangan.
8. Hitung besarnya koefisien/factor sambungan percabangan dengan menggunakan
persamaan diatas.
2.5 HASIL PERCOBAAN

Percobaan 1

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 62.05 dt
Q = 0,000016 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,035 0,000061 0,01 165,5
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,072 0,00025 0,03 115,411
3 ke 4
Long
0,019 0,072 0,00025 0,02 76,941
5 ke 6
Short
0,019 0,072 0,00025 0,02 76,941
7 ke 8
Elbow
0,019 0,072 0,00025 0,01 38,470
9 ke 10
Mitre
0,019 0,072 0,00025 0,08 307,764
11 ke 12
Percobaan 2

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 40.63dt
Q =0,000024 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,053 0,00014 0,02 140,142
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,109 0,0060 0,05 83,135
3 ke 4
Long
0,019 0,109 0,0060 0,02 33,254
5 ke 6
Short
0,019 0,109 0,0060 0,01 17,836
7 ke 8
Elbow
0,019 0,109 0,0060 0,08 133,016
9 ke 10
Mitre
0,019 0,109 0,0060 0,09 149,644
11 ke 12
Percobaan 3

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 39.03dt
Q =0,000025 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,055 0,00015 0,02 130,8
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,1136 0,00065 0,04 60,837
3 ke 4
Long
0,019 0,1136 0,00065 0,02 30,418
5 ke 6
Short
0,019 0,1136 0,00065 0,01 15,209
7 ke 8
Elbow
0,019 0,1136 0,00065 0,06 91,255
9 ke 10
Mitre
0,019 0,1136 0,00065 0,1 152,093
11 ke 12
Percobaan 4

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 26.06dt
Q =0,000038 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,084 0,00035 0,04 112,114
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,140 0,00099 0,1 100,102
3 ke 4
Long
0,019 0,140 0,00099 0,04 40,040
5 ke 6
Short
0,019 0,140 0,00099 0,03 30,030
7 ke 8
Elbow
0,019 0,140 0,00099 0,15 150,153
9 ke 10
Mitre
0,019 0,140 0,00099 0,2 200,204
11 ke 12
Percobaan 5

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 20.45dt
Q =0,000048 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,106 1,14345 0,12 2.14,0363
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,177 0,00150 0,21 1.31,6357
3 ke 4
Long
0,019 0,177 0,00150 0,07 43,8785
5 ke 6
Short
0,019 0,177 0,00150 0,1 62,6837
7 ke 8
Elbow
0,019 0,177 0,00150 0,26 1.62,9776
9 ke 10
Mitre
0,019 0,177 0,00150 0,42 2.63,2715
11 ke 12
Percobaan 6

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 15.29dt
Q =0,000065 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,144 0,001 0,16 1.51,6521
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 0,2954 0,0044 0,33 74,25
3 ke 4
Long
0,019 0,2954 0,0044 0,11 24,75
5 ke 6
Short
0,019 0,2954 0,0044 0,16 36
7 ke 8
Elbow
0,019 0,2954 0,0044 0,38 85,5
9 ke 10
Mitre
0,019 0,2954 0,0044 0,63 141,75
11 ke 12
Percobaan 7

Volume =0,001 m3
Waktu (t) = 11.51dt
Q =0,000086 m3/dt

Jenis Diameter pipa Kecepatan V2/2g


∆h α
Sambungan (m) (m/dt) (m)

Pembesaran
(Enlargement) 0,0254 0,191 0,00185 0,15 2,943
1 ke 2
Pengecilan
(Constraction) 0,019 3,909 0,7787 0,45 0,578
3 ke 4
Long
0,019 3,909 0,7787 0,15 0,193
5 ke 6
Short
0,019 3,909 0,7787 0,21 0,270
7 ke 8
Elbow
0,019 3,909 0,7787 0,52 0,668
9 ke 10
Mitre
0,019 3,909 0,7787 0,9 1.156
11 ke 12

2.6 KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Semakin banyak percabangan pada
instalasi pipa maka semakin besar energi yang hilang.
BAB III
TEOREMA BERNOULI

3.1 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN


Menyelidiki validitas persamaan Bernoulli pada aliran permanen melalui pipa
konvergen dan divergen (pipa venturi)

3.2 ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Hidraulic Bench
2. Venturi Meter

No. Pipa Venturi Diameter (mm) Piezometer


1 1 25,0 H1
2 2 13,9 H2
3 3 11,8 H3
4 4 10,7 H4
5 5 10,0 H5
6 6 25,0 H6

3. Piezo Meter
4. Stopwatch
Gambar alat yang digunakan dalam percobaan Bernouli

3.3 DASAR TEORI

Persamaan Bernoulli merupakan salah satu persamaan penting dalam


hidrodinamika (mekanika fluida dan hidrolika). Persamaan tersebut sebagai berikut :

P1 V12 P2 V2 2
  Z1    Z2  C
 2g  2g
Dimana :

P = tekanan hidrostatis

V = kecepatan aliran

γ = beratjeniszatcair = 1000 kg/m3atau 1 ton/m3

g = percepatan gravitasi bumi

Z = elevasi dari titik referensi tertentu

C = konstan (menunjukkan jumlah tinggi tekanan)

Dari persarnaan diatas dapat ditarik kesimpulan

1. Jika kecepatan turun maka tekanan akan naik


2. Tekanan merupakan fungsi kecepatan sehingga jumlah tinggi tekanan selalu
konstan
3. Jika tekanan P diketahui maka kecepatan dapat dihitung atau dengan kata lain
dengan menerapkan persamaan Bernoulli seseorang dapat menghitung
kecepatan dengan mengukur tekanan.

Marilah kita perhatikan aliran fluida melalui tabung venturi. Luas tampang lintang
dibagian hulu Al, dibagian tengah A5 dan pada tampang lintang ke n adalah An, tinggi
tekanan (P/γ) yang terjadi pada tabung-tabung Piezometer untuk masing-masing tampang
venturi tersebut dapat dinyatakan dengan h1, h5 dan hn.

Dengan menganggap tidak terjadi kehilangan energi sepanjang pipa dan jumlah tinggi
kecepatan dan tinggi tekanan adalah konstan untuk masing-masing tampang lintang
tersebut, maka persamaan bernoulli pada keadaan tersebut menjadi :

V12 V5 2 Vn 2
 h1   h5   hn  C
2g 2g 2g
Dengan V1, V5 an Vn adalah kecepatan aliran melalui tampang 1, 5 dan n.

Gambar 2.1 Keadaan Ideal pada venturimeter

Persamaan kontinuitas yang terjadi:

VI Al =V5 A5 = Vn An = Q

Dengan Q = debit aliran

Dengan mensubstitusikan persamaan (2-3) ke persamaan (2-2) maka :

2
V 12 A5 V 52
  h1   h5
2g A1 2g

Sehingga harga Q teoritis didapatkan :

2 g (h1  h5)
Q5 = A5
A5
1
A1
Dalam praktek akan terjadi kehilangan energi antara tlampang 1 dan 5,juga aliran
pipa tidak benar-benar seragam pada tampang-tampang tersebut. Dengan demikian debit
yang terjadi akan sedikit lebih kecil dibandingkan dengan hasil hitungan berdasarkan
formula diatas.Oleh karena itu formula diatas perlu diberi koefisien C yang besarnya
berkisar antara 0,92 sampai 0,99 sebagai berikut :

2 g (h1  h5)
Q5 = C.A5
A5
1
A1

Untuk keperluan perbandingan hasil percobaan dengan hitungan maka (hn-hl)


dapat dinyatakan sebagai bagian dari tinggi kecepatan pada penyempitan sebagai berikut:

hn  h1 A5
2 2
A5
2
 
V5 A1 An
g

3.4 PROSES PEMASANGAN ALAT


1. PasangBernoulli equation apparatus padahidraulic bench dengandasarhorisontal.
2. Pasang pipa venturidenganbagian pipa convergen yang bersudut 14° searahaliran.
3. Pastikan bahwa pipa outflow berada diatas tangki pengumpul agar debit alirandapat
diukur.
4. Hubungkan bagian inlet apparatus dengan pensuplai air pada bench.
5. Tutup katup bench dan katup pengatur aliran pada apparatus dan nyalakan pompa.
6. Buka katup bench untuk mengisi tabung pengamatan (venturi) dengan air.
7. Untuk mengalirkan udara dari manometer, tutup katup bench dan katuppengontrol
aliran pada ring dan buka sekrup pengalur udara dan pindahkantutup katup udara.
8. Hubungkan selang dari katup udara ke tangki pengumpul. Buka katup benchdan
biarkan aliran melalui manometer untuk menekan semua keluar.
Kemudiankencangkan sekrup pengatur udara dan buka sebagian katup bench dan
katuppengatur aliran pada alat uji
9. Buka sekrup pengatur udara sedikit demi sedikit untuk membiarkan udaramasuk ke
bagian atas manometer. Kencangkan sekrup pada saat muka air padamanometer
mencapai tinggi yang dikehendaki.
10. Jika diperlukan, muka air pada manometer dapat diatur dengan menggunakansekrup
pengatur udara dan pompa tangan. Pada saat melakukan pemompaansekrup pengatur
udara harus dibuka dan setelah pemompaan dilakukan ditutupkembali.

3.5 PROSEDUR PERCOBAAN


1. Alirkan air dengan membuka katup pengatur debit dan katup hidraulic benchselama
beberapa saat untuk menghilangkan gelembung-gelembung udara yangterdapat
dalam venturimeter tersebut
2. Setelah gelembung udara benar-benar hilang dan aliran sudah cukup stabil,lakukan
pengukuran debit dan catat pembacaan tinggi muka air pada masing-masing
piezometer.
3. Perhatikan pembacaan h1 (tinggi muka air pada penampang bagian hulu)dan h5
(tinggi muka air pada penampang bagian tenggorok) pada piezometer, hitung
selisihnya (hl-h5).
4. Lakukan hal yang sama untuk berbagai variasi debit.
5. Hitunglah harga debit teoritis untuk masing-masing pengaliran dengan
menggunakan persamaan :
A5 2g (h1 - h5)
A5
2
6. Q5 = A1

7. Dan bandingkan hasilnya dengan debit yang terukur


8. Gambarkan hubungan antara debit yang terukur (Q) vs koefisien debit (C)
9. Hitung harga (hn-h1) pada piezometer dengan menggunakan grafik
3.6 HASIL PENGAMATAN

Volume Waktu Qactual Qteoritis C=


No H1 H5 H1-H5
(m3) (detik) (m3/dt) (m3/dt) Qact/Qteo

1 0,001 59.30 dt 0,0000167 165 115 50 0,00204 0,0081


2 0,001 31.84 dt 0,0000314 170 80 90 0,00274 0,0115
3 0,001 28.64 dt 0,0000350 175 75 100 0,00289 0,0121
4 0,001 22.07 dt 0,0000453 205 45 160 0,00365 0,0124
5 0,001 20.55 dt 0,0000487 215 35 180 0,00388 0,0128
6 0,001 18.77 dt 0,0000533 235 15 220 0,00429 0,0124
7 0,001 17.56 dt 0,0000570 240 15 225 0,00433 0,0132

3.7 KESIMPULAN
0.014

0.012

0.01

0.008
C

0.006

0.004

0.002

0
0 0.00001 0.00002 0.00003 0.00004 0.00005 0.00006
Qactual
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
kehilangan tenaga aliran melalui pipa kehilangan tenaga aliran melalui pipa adalah Pada zat cair
yang mengalir didalam bidang batas, misalnya pipa akan terjadi tegangan geser dan gradient
kecepatan pada seluruh medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan
menyebabkan terjadinya kehilangan tenga selama pengaliran

Kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalu sambungan

dan percabangan standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran dapat dirumuskan
𝑉²
dengan : He = α
2𝑔

teorema bernouli Salah satu dari Asas Bernoulli yang tekenal adalah tekanan fluida ditempat yang
berkecepatan tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin
besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil
kecepatanfluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Hukum in iditerapkan pada zat
cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalamsuatu pipa. Prinsip ini pada dasarnya
merupakan diferensiasi dari persamaanBernoulli yang menyatakan bahwa energi pada suatu titik
didalam suatu aliran jumlahnya sama besar dengan jumlah energi di titik yang lain ada jalur aliran
yang sama.

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Semakin banyak percabangan pada instalasi
pipa maka semakin besar energi yang hilang.( Percobaan kehilangan energi dari aliran melalui
sambungan dan percabangan)

4.2 KRITIK DAN SARAN


Kami mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena kami manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan dan semoga makalah ini bbisa bermanfaat bagi yang membacanya serta
kedepannya kami bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah maka dari itu saran dan kritik anda
sangat bermanfaat bagi kami untuk kedepannya.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Angga .2016.” analisa kehilangan energi pada belokan pipa berangsur dan belokan pipa 45”.
http://sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/E1A114092_sitedi_SKripsi%20Angga.pdf

(diakses 30 juni 2017)

Ashparibi. 2017.” teorema Bernoulli ( bernoulli’s theorem demonstration )”.

https://www.scribd.com/document/336635783/1-Teorema-Bernoulli-Jilid
(diakses 30 juni 2017)

Anda mungkin juga menyukai