Oksfriani J. Sumampouw
Abstract: Diarrhea remains one of the global problems, especially in developing countries
such as Indonesia. Due to drug resistant strains, new antibacterial drugs are needed to be
developed. The leaf extract of piper betle from a common fruit tree in Indonesia, including
Minahasa in North Sulawesi Province, is used by the Minahasans for treating diarrhea. This
leaf extract has inhibitive effects on populations of bacteria and parasites. The aim of this
research was to prove the antibacterial effect of piper betle leaves on Escherichia coli. This
research was conducted from December 2007 to June 2008 at the Fish Product Microbiology
Laboratory of the Fisheries and Marine Science Faculty of Sam Ratulangi University, the
Advanced Science Laboratory of Sam Ratulangi University, and the Chemical Laboratory of
Mathematics and Natural Sciences Faculty of Sam Ratulangi University. This was an in vitro
experimental research. The statistical test used to verify the effectiveness of piper betle extract
as an antibacterial to E. coli was the Analysis of Variance (ANOVA), followed by the Least
Significant Difference test (LSD). The conclusion of this research was that the extract of piper
betle leaves had antibacterial activity on E.coli.
Keywords: piper betle leaf, antibacterial
Abstrak: Diare masih menjadi sebuah masalah global, terutama pada negara negara
berkembang, termasuk Indonesia, dan khususnya Minahasa. Hal ini disebabkan beberapa
strain tertentu penyebab diare seperti Escherchia coli telah resisten terhadap obat-obatan. Oleh
karena itu merupakan keniscayaan ditemukan senyawa baru sebagai antibakteri untuk
mengobati diare. Ekstrak daun sirih yang umumnya ada di Indonesia, juga di Minahasa, telah
sering digunakan sebagai obat anti diare. Ekstrak daun ini telah ditemukan dapat menghambat
populasi bakteri dan parasit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas antibakteri
ekstrak daun sirih terhadap E. coli. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi
Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado,
Laboratorium Advanced Science Universitas Sam Ratulangi Manado dan Laboratorium Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado pada
bulan Desember 2007 sampai Juni 2008. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
secara in vitro. Uji statistika efektifitas antibakteri dari ekstrak daun sirih terhadap E. coli
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), dan dilanjutkan dengan uji Least Significant
Difference (LSD). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ekstrak daun P. betle mengan-
dung senyawa yang potensial untuk menghambat pertumbuhan E. coli
Kata kunci: daun sirih, anti bakteri
Dewasa ini obat tradisional masih tetap bernilai ekonomis dan merupakan pilihan
digunakan masyarakat dan mulai lebih nya- alternatif. Berbagai cara pengobatan tradi-
ta perannya. Hal ini disebabkan antara lain sional, yang merupakan warisan budaya
ketersediaannya (untuk keanekaragaman ha- kita, seperti penggunaan buah sirih (piper
yati Indonesia urutan kedua setelah Brazil), betle), daun mayana, madu, kuning telur
187
188 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 3, November 2010, hlm. 187-193
E = N x 100 %
Na
Keterangan :
E = Efektivitas antibakteri (%)
N = Luas zona hambat antibiotik (cm) Gambar 2. Aktivitas antibakteri E.coli dari
Na = Luas zona hambat ekstrak uji (cm) ekstrak daun sirih.
Tabel 1. Diameter (mm) zona hambat dari ekstrak daun sirih terhadap pertumbuhan E. coli
K0
K1(25%) K2(50%) K3(75%) K4(100%)
(0%)
n1 0 28 35 50 50
n2 0 25 30 48 55
n3 0 22 38 47 50
Total 0 75 103 145 155
Average 0 25 34,33 48,33 51,67
Standard
0 3,00 4,04 1,53 2,89
Deviation
Sumampouw, Uji in vitro Aktivitas Antibakteri dari Daun Sirih 191
Tabel 2. Hasil Uji LSD untuk melihat peng- bahwa daun sirih memiliki daya hambat.
aruh konsentrasi ekstrak daun sirih pada dia- Hasil penelitian ini sejalan dengan peneliti-
meter zona hambat terhadap E. coli an yang dilakukan oleh Kurniawati15 bahwa
sirih efektif untuk membunuh E. coli pada
Diameter rata-
Treatment rata zona Notasi
beberapa konsentrasi infus sirih. Hal yang
hambat (mm) sama juga dikemukakan oleh Nuringsih
K4 (100%) 20,3 ± 0,6 A bahwa sirih memiliki minyak yang ber-
K3 (75%) 15,3 ± 1,1 B fungsi sebagai antibakteri dan efektif untuk
K2 (50%) 12,0 ± 0,0 C menghambat pertumbuhan dari E. Coli.15,16
K1 (25%) 10,0 ± 1,00 D Cowan menjelaskan bahwa sirih dapat
K0 (0%) 0 E digunakan sebagai sebagai antimikroba se-
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan cara umum seperti bakteri, fungi dan proto-
adanya perbedaan zoa. Aktivitas antibakteri dapat efektif pada
bakteri Gram positif dan negatif.17
Dian18 dalam penelitiannya tentang per-
Hasil uji ANOVA dari efektivitas eks- bedaan khasiat antibakteri antara hidrogen
trak daun sirih untuk menghambat per- peroksida 3% dan daun sirih 20% terhadap
tumbuhan E. coli menunjukkan nilai F (F bakteri mix menemukan bahwa diameter
hitung) yaitu 319,875, lebih tinggi dari nilai zona hambat bakteri mix oleh daun sirih
F tabel pada tingkat kepercayaan 5% yaitu 20% lebih besar dari hidrogen peroksida
3,48. Hal ini berarti bahwa pengujian dari 3%. Arifin19 yang melakukan penelitian un-
beberapa konsentrasi ekstrak daun sirih me- tuk mengevaluasi aktivitas antibatuk ekstrak
miliki pengaruh yang bermakna pada efek- daun sirih menemukan bahwa ekstrak daun
tivitas menghambat pertumbuhan E. coli. sirih memiliki efek antibakteri terhadap
Hasil uji LSD efektivitas antibakteri E. Haemophilus influenzas, Staphylococcus
coli yang dihasilkan dari konsentrasi eks- aureus dan Streptococcus haemoliticus.
trak 25% (K1), 50% (K2), 75% (K3) dan Penelitian yang dilakukan oleh Rojas
100% (K4) seluruhnya berbeda secara dkk. tentang aktivitas antimikroba dari 10
bermakna jika dibandingkan dengan diame- tanaman obat yang digunakan dalam peng-
ter zona hambat dari konsentrasi 0% (K0). obatan tradisional di Kolombia menunjuk-
Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi kan bahwa ekstrak sirih dan air memberikan
ekstrak yang terbaik untuk menghambat respon aktivitas antimikroba terhadap Sta-
pertumbuhan E. coli yaitu pada konsentrasi phylococcus aureus, namun tidak efektif
ekstrak 100% (K4). Hasil uji LSD dapat di untuk Streptococcus β hemolitic dan Pseu-
lihat pada Tabel 3. domonas aeruginosa.20
Guha21 juga menjelaskan bahwa daun
Tabel 3. Hasil Uji LSD pada efektivitas anti- sirih dapat digunakan sebagai obat yang
bakteri dari ekstrak daun sirih terhadap E. coli berfungsi sebagai antibakteri, antiprotozoa
Efektivitas dan antifungi. Selain itu, dapat digunakan
Perlakuan Notasi
antibakteri untuk menyembuhkan beberapa penyakit
K4 (100%) 50,8 ± 1,4 A seperti abses, rematik, abrasi, histeria, mas-
K3 (75%) 38,3 ± 2,9 B toiditis dan sebagainya. Penelitian Guha
K2 (50%) 30,0 ± 0,0 C menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri ini
K1 (25%) 25,0 ± 2,5 D terjadi karena daun sirih mengandung mi-
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan nyak atsiri yang di dalamnya terdapat
adanya perbedaan senyawa fenol yang bersifat bakterisidal.
Senyawa fenol apabila berinteraksi dengan
dinding sel mikroorganisme akan menye-
BAHASAN
babkan terjadi denaturasi protein dan me-
Hasil pengujian aktivitas antibakteri dari ningkatkan permeabilitas mikroorganisme.
ekstrak uji terhadap E.coli memperlihatkan Interaksi antar mikroorganisme mengakibat-
192 Jurnal Biomedik, Volume 2, Nomor 3, November 2010, hlm. 187-193
bakteri infus sirih dengan minyak sirih teran Gigi Universitas Airlangga; 2007.
secara invitro. Jurnal Penelitian Tanaman 19. Arifin H. Evaluasi aktivitas antibatuk
Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di ekstrak air daun sirih. Jurnal Penelitian
Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Tanaman Obat di Beberapa Perguruan
Pengembangan Farmasi. Departemen Tinggi di Indonesia. Jakarta: Pusat Pene-
Kesehatan Republik Indonesia; 1993. litian dan Pengembangan Farmasi. De-
16. Todar K. Antimicrobial agents used in partemen Kesehatan Republik Indonesia;
treatment of infectious disease. Univer- 1993.
sity of Wisconsin-Madison Department 20. Rojas JJ, Ochoa VJ, Ocampo SA, Munoz
of Bacteriology [online]. 2008 [cited JF. Screening for antimicrobial activity
2008 March 13]. Available from: of ten medical plants used in Colombian
http://www.textbookofbacteriolgy.net/ant folkloric medicine: A possible alternative
imicrobe in the treatment of non-nosocomial
17. Cowan MM. Plant products as anti- infections. Research Article. Biomedical
microbial agents. Clinical Microbiology Center Complementary and Alternative
Reviews 1999;12(4):564-82. [cited 2008 Medicine. 2006 [cited 2008 March 14].
March 13]. Available from: http://cmr. Available from http://www.biomed-
asm.org/cgi/content/full/12/4/564 central.com/1472-6882/6/2
18. Dian AW. Perbedaan khasiat antibakteri 21. Guha OD. Betel leaf: The neglected green
bahan irigrasi antara hidrogen peroksida gold of India. J Hum Ecol 2006;19 (2):
3% dan infusum daun sirih 20% terhadap 87-93.
bakteri mix. Surabaya: Fakultas Kedok-