Maya, anak perempuan, usia 2 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan batuk dan sukar
bernapas disertai demam sejak 2 hari yang lalu, dan hari ini keluhannya bertambah berat
Pemeriksaan fisik
Keadaan spesifik:
Toraks: paru
Auskultasi: peningkatan suara napas vesicular, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
Informasi tambahan: tidak ada riwayat atopi dalam keluarga, anak tidak mendapat imunisasi,
tidak mendapat ASI ekslusif
Pemeriksaan Lab
Hb: 11,1 gr/dl, Ht: 34 %, leukosit: 25.000/mm3, LED: 25 mm/jam, trombosit: 280.000/mm3,
hitung jenis: 0/2/1/80/14/3, CRP: 24
Pemeriksaan radiologis
Toraks AP: infiltrate di parahilar kedua paru
I. Klarifikasi Istilah
1. Batuk: ekspulsi udara dari dalam paru yang tiba-tiba sambil mengeluarkan suara berisik
2. Head bobbing: gerakan turun naik yang cepat dan menyentak pada kepala
3. Sukar bernapas: kesulitan bernapas yang disebabkan obstruksi atau retraksi jalan napas
4. Retraksi: tindakan menarik kembali, atau keadaan tertarik kembali
5. Saturasi oksigen: presentasi hemoglobin yang berikatan dengan oksigen dalam arteri
6. Stem fremitus: pemeriksaan untuk mengetahui getaran suara yang berjalan sepanjang
cabang trakeobronkial melalui parenkim paru
7. Atopi: predisposisi genetic untuk membentuk reaksi hipersensitivitas cepat terhadap
antigen lingkungan umum (alergi atopic), paling sering bermanifestasi rhinitis alergika
tetapi juga sebagai asma bronchial, dermatitis atopic, atau alergi makanan
8. Parahilar: daerah disekitar hilus
9. CRP: suatu protein yang dihasilkan oleh hati terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi
dalam tubuh
10. Napas cuping hidung: cuping hidung bergerak saat inspirasi
11. Wheezing: jenis bunyi kontinu seperti bersiul
12. Vesicular: bunyi yang rendah seperti bunyi napas normal pada paru selama ventlasi, suara
inspirasi terdengar dominan dibanding ekspirasi
13. Ronki basah halus: suara yang dihasilkan akibat adanya udara yang melewati alveoli
selama inspirasi atau udara di dalam cairan
2. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: tampak sakit berat, kesadaran: kompos mentis
RR: 60x/menit, nadi: 110x/menit, regular, suhu: 39 oC
Panjang badan: 85 cm, berat badan: 12 kg, saturasi oksigen: 90%
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik? 4,8
b. Bagaimana mekanisme abonormalitas? 5,9
c. Bagaimana cara pemeriksaan saturasi oksigen? 6,10
d. Bagaimana grafik pertumbuhan berdasarkan WHO/CDC? 7,11
3. Keadaan spesifik:
Kepala: terdapat napas cuping hidung, tidak terdapat head bobbing
Toraks: paru
Inspeksi: simetris, retraksi intercostal, subcostal
Palpasi: stem fremitus kiri = kanan
Perkusi: redup pada basal kedua lapangan paru
Auskultasi: peningkatan suara napas vesicular, ronki basah halus nyaring, tidak terdengar
wheezing
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan keadaan spesifik? 1,3
b. Bagaimana mekanisme abonormalitas semuanya + (mengapa bisa ada cairan, asalnya)?
2,4
5. Pemeriksaan Lab
Hb: 11,1 gr/dl, Ht: 34 %, leukosit: 25.000/mm3, LED: 25 mm/jam, trombosit: 280.000/mm3,
hitung jenis: 0/2/1/80/14/3, CRP: 24
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium? 4,7
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas? 5,6
6. Pemeriksaan radiologis
Toraks AP: infiltrate di parahilar kedua paru
a. Bagaimana interpretasi dan gambaran hasil pemeriksaan radiologis? 8,11
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas? 9,1
c. Apa kemungkinan isi infiltrate? 10,2
d. Bagaimana algoritma penegakan diagnosis pada kasus ini? 3,10
e. Diagnosis banding? 4,11
f. Diagnosis kerja? 5,1
g. Apa penyebab? 6,2
h. Apa saja Faktor risiko? 7,3
i. Apakah ada maniestasi klinis yang tidak ada pada kasus? 8,4
j. Apa dampak jika tidak diobati? 9,5
k. Apakah ada pemeriksaan lain yang dibutuhkan? 10,6
l. Bagaimana tata laksana? 11,7
m. Bagaimana edukasi? 1,8
n. Bagaimana kompetensi dokter umum untuk menangani kasus ini? 2,9
Hipotesis
Learning Issue
1. Melisa
2. Elsa
3. Cica
4. Wiqo
5. An
6. Togi
7. Ozi
8. Aira
9. Aulia
10. Alda
11. clarisya