Anda di halaman 1dari 15

makalah sehat sakit

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan karunia-
Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan sebuah makalah
kesehatan terkait tentang konsep sehat sakit. Makalah ini disusun oleh mahasiswa Stikes Alifah
Padang. dengan judul makalah yang ditetapkan, untuk menjadi sumber nilai dalam mata kuliah
dasar-dasar epidemiologi. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menghaturkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membimbing serta yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil.

Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu penulis
meminta maaf kepada penilai maupun pembaca. Saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan guna perbaikan dikemudian hari. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ 1

Daftar Isi .............................................................................................................. 2

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang ................................................................................................... 3

b. Tujuan Pembelajaran ............................................................................................ 4

c. Rumusan masalah…………………………………………………………………. 4

BAB II Pembahasan

1. Konsep sehat sakit….………………………………………………………… 5

2. Perkembangan teori terjadinya penyakit………………………………………….. 6

3. Konsep hendrik L Bloom…………………………………………………………. 10


BAB III Penutup

a. Kesimpulan ...................................................................................................... 11

b. Saran ...................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memang sulit untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan segar, kebanyakan orang bilang Sehat
Itu Mahal, tetapi benarkah tentang fakta itu, tapi menurut pendapat para Ilmu Kesehatan Dunia
(WHO) , memang sehat itu mahal, karena kita harus memakan- makanan yang penuh dengan
gizi, akan kaya protein, zat besi, dan lain-lain. Sementara itu kita harus membeli makanan itu
dengan harga yang cukup mahal, apa lagi harga sayur-mayur, susu, beras, lauk pauk, dll,
mungkin sedang melonjak harganya di pasar-pasar tradisional.

Untuk itu hiduplah dengan jaga kesahatan anda karena itu sangat penting bagi anda dan keluarga
anda.
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat
bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat
berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam
kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.
Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil
pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.

Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor
lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua
pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks
pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedok-teran, dan lain-
lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan
sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang
berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap-tasi dengan lingkungan
baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya.

B. Rumusan masalah

a. Bagaimana konsep sehat sakit

b. Perkembangan teori terjadinya penyakit

c. Konsep hendrik L Bloom


C. Tujuan penulisan

a. Mengetahui konsep sehat sakit

b. Mengetahui bagaimana perkembangan terjadinya penyakit

c. Mengetahui konsep Hendrik L Bloom


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep sehat sakit

1. Definisi sehat

a. Menurut WHO sehat adalah a state of complete physical, mental,and social well being
and not merely the absence of illness or indemnity ( suatu keadaan yang sempyrna baik fisik
mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.)

Mengandung 3 karakteristik :

· Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia

· Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.

· Sehat diartikan sebagi hidup yang kreatif dan produktif.

Sehat merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupaka suatu keadaan
tetapi suatu proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka
tetapi terhadap lingkungan sosialnya.

b. Menurut PENDER ( 1982 ) sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain ( aktualisasi ). Perilaku yang sesuai dengan
tujuan , perawatan didi yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas structural.

c. Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi
yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa
seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang
dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau Mengartikan sehat.

2. Definisi sakit

a. Menurut Bauman ( 1985 ) sakit adalah : ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh
manuasia diantaranya system biologic dan kondisi penyesuaian.

b. Menurut PEMONS ( 1972 ) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai
tatalitas termasuk keadaaan organism sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya.

c. Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan menjadi 2 yaitu illness dan disease
perbedaan kedua istilah ini ialah :

a) llness

· Konsepnya abstrak

· Sifatnya subjektif

· Akibat mekanisme koping ( pertahanan ) tak adekuat.

b) Disease

· Suatu kondisi yang patologis

· Terdapat sign dan symptom.


B. Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Pada mulanya konsep terjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau
karena kemurkaan dari Yang Maha Pencipta. Kemudian Hipocrates telah mengembangkan teori
bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah,
cuaca, dan lain sebagainya. Dikenal pula teori tentang terjadinya penyakit yang timbul karena
adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral). Kemudian
berkembanglah teori tentang faktor penyebab penyakit yang tidak dapat dipisahkan dengan
berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang dikembangkan melalui teori
ekologi lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai
faktor penyebab dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan
penyakit tertentu pula.

Konsep Penyebab dan Proses Terjadinya Penyakit.

Ditinjau dari sudut epidemiologi, konsep mengenai arti penyakit digambarkan sebagai mal-
adjusment atau ketidakmampuan manusia untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan
merupakan fenomena sosial dimana penyakit dapat timbul setiap saat pada seluruh bagian
masyarakat di atas permukaan bumi ini tanpa
ada pengecualian. Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai
sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi manusia (pejamu) dengan
berbagai sifatnya, penyebab (agent), serta dengan lingkungan (environment).
Ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap timbulnya suatu penyakit pada
manusia, yaitu:

a. Agent (penjamu)

Pejamu adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan penyakit. Faktor-faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
umur, seks, ras, genetik.pekerjaan, nutrisi, status kekebalan, adat istiadat, gaya hidup dan psikis.

Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, yang bisa
berupa :

· Resistensi : kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu infeksi.

· Imunitas : kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis, dapat


secara alamiah maupun diperoleh sehingga kebal tetrhadap suatu penyakit.

· Infektiousness : potensi host yang terinfeksi untuk menularkan kuman yang berada dalam
tubuh manusia yang dapat berpindah kepada manusia dan sekitarnya.

b. Bibit penyakit (Agent)

Bibit penyakit adalah suatu substansi atau elemen-elemen tertentu yang keadaannya atau
ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Substansi
atau elemen yang dimaksud banyak macamnya yang secara sederhana dibagi dalam 2 bagian
utama yakni :

1. Penyebab primer

· Agen biologis : virus, bakteri, fungi, ricketsia, protozoa, mikroba.

· Agen nutrient : protein, lemak, karbohidrat.


· Agen kimiawi : dapat bersifat endogenous seperti asidosis, hiperglikemia, uremia dan
eksogenous seperti zat
kimia, allergen, gas, debu, dan lain-lain.

· Agen Fisika : panas, dingin, kelembaban, radiasi, tekanan

· Agen Mekanis : Gesekan, benturan, pukulan, dan lain-lain.

· Agen Psikis : faktor kehidupan sosial yang bersifat nonkausal dalam hubungannya dengan
proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiwaan.

2. Penyebab sekunder

Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu / penambah dalam proses terjadinya penyakit
dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Dengan demikian, kita tidak hanya
berpusat pada penyebab primer semata dalam setiap analisis penyebab penyakit dan hubungan
sebab akibat terjadinya penyakit.
Karakteristik agent, antara lain:

· Infektivitas : kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan


host untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan host.

· Patogenesitas : kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus


yang patologis setelah terjadinya infeksi pada host yang diserang.

· Virulensi : kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang


berat yang mungkin menyebabkan kematian.

· Toksisitas : kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia untuk toksis oleh
substansi kimia yang dibuatnya.

· Invasitas : kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah


memasuki jaringan.
· Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dalam host.

c. Lingkungan (Environment

Lingkungan adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh - pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisasi.

Secara umum lingkungan ini dibagi atas:

· Lingkungan fisik : Bersifat abiotik seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan, panas,
radiasi, dan lain-lain.

· Lingkungan biologis : Bersifat biotik seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, mikroorganisme


yang dapat berfungsi sebagai agen penyakit dan hospes perantara

· Lingkungan sosial : Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap,
standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial politik.

Timbulnya penyakit berkaitan dengan gangguan interaksi antara ketiga faktor ini.

Keterhubungan antara pejamu, agen, dan lingkungan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis
yang berada dalam keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika terjadi
gangguan terhadap keseimbangan hubungan segitiga inilah yang akan menimbulkan status sakit.
Hasil interaksi positif ketiga faktor ini akan menghasilkan keseimbangan. Keadaan seimbang ini
memberikan keadaan normal atau keadaan sehat. Jika terjadi gangguan atau interaksi negative
dimana salah satu diantaranya merugi atau menurun
kemampuannya maka terjadilah keadaan sakit.
Ada 4 kemungkinan gangguan keseimbangan, yakni:

· Peningkatan kesanggupan agen penyakit, misalnya virulensi kuman bertambah, atau


resistensi meningkat.

· Peningkatan kepekaan pejamu terhadap penyakit, misalnya karena gizi menurun.

· Pergeseran lingkungan yang memungkinkan penyebaran penyakit, misalnya lingkungan


yang kotor.

· Perubahan lingkungan yang mengubah meningkatkan kerentanan host, misalnya


kepadatan penduduk di daerah kumuh.

C. Konsep Hendrik L Bloom

Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyakarat
yaitu lingkungan , perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

Dari bagian tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi derajat
kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian disusul oleh faktor perilaku pelayanan kesehatan
dan terakhir keturunan.

Uraian faktor – faktor tersebut adalah :

1. Lingkungan hidup

· Fisik : sampah, air, udara, perumahan dsb.

· Sosial : kebudayaan , pendidikan, ekonomi ( interaksi manusia )


· Biologi : hewan , jasad remik, tetumbuhan.

2. Perilaku

· Merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat.

· Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga tergantung perilaku.

3. Pelayanan kesehatan

Peranan pelayanan kesehatan adalah :

· Menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan penyakit pengobatan, dan


perawatan kesehatan.

· Dipengaruhi oleh faktor lokasi atau jarak ke tempat pelayanan kesehatan sumber daya
manusia, informasi kesesuaian program pelayanan kesehatan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Keturunan

Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir.
Sebagai contoh : diabetes mellitus, asma, epilepsy, retardasi mental, hipertensi, buta warna dll.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari
berbagaimasalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial
budaya,perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.

Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal
dansistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan
olehgangguan terhadap sistem tubuh manusia.

WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurnabaik jasmani, rohani,
maupun kesejahteraan sosial seseorang.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu kami
membutuhkan berbagai masukan-masukan ataupun saran yang bersifat konskruktif untuk
memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://aindyindriaja.blogspot.co.id/2013/10/makalah-sehat-sakit_31.html. indri ani 21 Maret


2018

Anda mungkin juga menyukai