Topik : Tetanus
Waktu : 20 menit
Sasaran : Keluarga
Hari/ tanggal : Senin, 16 April 2018
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Media : Leaflet
A. Tujuan
1. Tujuan umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan,masyarakat diharapkan
dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit tetanus meliputi
pengertian, gejala, cara pegobatannya, dan pencegahannya
2. Tujuan khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini masyarakat diharapkan
mampu :
a. Mendefinisikan penyakit tetanus
b. Mengetahui penyebab penyakit tetanus
c. Mengetahui gejala-gejala penyakit tetanus
d. Mengetahui cara pengobatan penyakit tetanus
e. Mengetahui cara pencegahan penyakit tetanus
B. Materi
1. Penyakit tetanus
2. Penyebab penyakit tetanus
3. Gejala-gejala penyakit tetanus
4. Pengobatan penyakit tetanus
5. Pencegahan penyakit tetanus
C. Media
Lifleat
D. Merode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
E. Setting tempat
Keterangan :
: penyuluh
a A
: keluarga binaan
B
B
F. Kegiatan penyuluhan
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN MAHASISWA
PEYULUHAN
PENDAHULUAN Memberi salam menjawab salam
( 2 menit ) Memperkenalakan diri memperhatikan
Menjelaskan tujuan memperhatikan dan mencatat
penyuluhan memperhatikan dan menjawab
Menggali pengetahuan
audiens tentang penyakit
tetanus
PENYAJIAN MATERI Menjelaskan dan Memperhatikan dan
( 8 menit ) menyebutkan tentang penyakit mencatat
tetanus yaitu :
- pengertian penyakit tetanus
- penyebab penyakit tetanus
- tanda –tanda dan bahaya
Penyakit tetanus
- cara pencegahan penyakit
tetanus
PENUTUP memberi kesempatan kepada bertanya
(5 menit) sasaran untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
Menjelaskan pertanyaan
sasaran memperhatikan
Menyimpulkan materi yang memperhatikan penjelasan
telah disampaikan penyuluh
memberi salam dan terima menjawab salam
kasih
.
G. Evaluasi
1. Keluarga mampu menjelaskan pengertian penyakit tetanus dengan
benar
2. Keluarga mampu menjelaskan penyebab penyakit tetanus dengan
benar
3. Keluarga mampu menjelaskan tanda-tanda dan bahaya dengan benar
4. Keluarga mampu menjelaskan penyakit tetanus dengan benar
5. Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit tetanus
PENYAKIT TETANUS
1. Pengertian
Kata tetanus diambil dari bahasa yunani yaitu tetanus dari teinein
yang artinya menegang. Penyakit tetanus adalah penyakit yang menyerang
sistem urat saraf dan otot yang menyebabkan saraf dan otot menjadi kaku
(rigid). Tetanus juga dikenal dengan penyakit lockjaw. Kitasato adalah
orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme penyebab tetanus dan
juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang
spesifik.
Pada bayi yang baru lahir, kuman ini dapat masuk melalui luka iris
tali pusat yang tidak dipotong dengan pisau steril. Penyakit tetanus pada
bayi yang baru lahir disebut tetanus neonatorum dan merupakan salah satu
penyebab kematian terbanyak pada bayi. Penyakit ini adalah penyakit
infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus
(lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus),
spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.
b. Tahap kedua
Gejala awal berlanjut dengan kejang yang disertai nyeri otot
pengunyah (Trismus). Gejala tahap kedua ini disertai sedikit rasa kaku
di rahang, yang meningkat sampai gigi mengatup dengan ketat, dan
mulut tidak bisa dibuka sama sekali. Kekakuan ini bisa menjalar ke
otot-otot wajah, sehingga wajah penderita akan terlihat menyeringai
(Risus Sardonisus), karena tarikan dari otot-otot di sudut mulut. Selain
itu, otot-otot perut pun menjadi kaku tanpa disertai rasa nyeri.
Kekakuan tersebut akan semakin meningkat hingga kepala penderita
akan tertarik ke belakang. (Ophistotonus). Keadaan ini dapat terjadi 48
jam setelah mengalami luka. Pada tahap ini, gejala lain yang sering
timbul yaitu penderita menjadi lambat dan sulit bergerak, termasuk
bernafas dan menelan makanan. Penderita mengalami tekanan di
daerah dada, suara berubah karena berbicara melalui mulut atau gigi
yang terkatub erat, dan gerakan dari langit-langit mulut menjadi
terbatas.
c. Tahap ketiga
Daya rangsang dari sel-sel saraf otot semakin meningkat, maka
terjadilah kejang refleks. Biasanya hal ini terjadi beberapa jam setelah
adanya kekakuan otot. Kejang otot ini bisa terjadi spontan tanpa
rangsangan dari luar, bisa pula karena adanya rangsangan dari luar.
Misalnya cahaya, sentuhan, bunyi-bunyian dan sebagainya. Pada
awalnya, kejang ini hanya berlangsung singkat, tapi semakin lama
akan berlangsung lebih lama dan dengan frekuensi yang lebih sering.
4. Pengobatan
Pengobatan tetanus dengan memberikan immunoglobulin tetanus
untuk menetralisir racun yang disebabkan oleh bakteri Clostridium
tetani. Selanjutnya diberikan Antibiotik tetrasiklin dan penisilin untuk
mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya racun yang ada mati.
Selain itu diberikan obat lainnya untuk menenangkan penderita,
mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot.
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa
diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah
sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak
memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
5. Pencegahan
Pencegahan tetanus dengan cara vaksinasi. Pada anak-anak, vaksin
tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis,
tetanus). Dan untuk orang sudah dewasa sebaiknya diberikan booster. Pada
seseorang yang memiliki luka, jika:
1. Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak
perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
2. Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera
diberikan vaksinasi
3. Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap,
diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari
vaksinasi 3 bulanan.