Jual beli adalah salah satu cara yang biasa digunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari sandang, pangan serta papan. Salah
satu akad atau transaksi jual beli di dalam akuntansi syariah adalah akad
murabahah. Murabahah merupakan transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh
penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual beli dapat dilakukan secara tunai
(bai’ naqdan) atau tangguh (bai’ mu’ajjal/ba’i bi’tsaman ajil). Harga perolehan
yang dimaksud bukan hanya dari harga beli melainkan boleh ditambahkan dengan
biaya lain selama bukan biaya yang seharusnya dilakukan oleh penjual dan biaya
yang tidak memberikan nilai tambah pada barang tersebut.
1. Pelaku
Pelaku harus cakap hukum dan sudah baligh (berakal dan dapat membedakan
yang baik dan yang buruk).
2. Objek jual beli harus memenuhi :
a. Objek Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal
b. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya dan
memiliki nilai dan bukan merupakan barang-barang yang dularang
diperjualbelikan
c. Barang tersebut dimiliki oleh penjual
d. Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian
tertentu di masa depan. Barang yang tidak jelas waktu penyerahannya
adalah tidak sah karena dapat menimbulkan ketidakpastian (gharar).
e. Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasi
oleh pembeli
f. Barang tersebut dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya dengan jelas
g. Harga barang tersebut jelas.
h. Barang yang diakadkan ada di tangan penjual
3. Terdapat ijab dan qobul (pernyataan timbang terima)
1. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya
perolehan.
Dr. Aset Murabahah xxx
Kr. Kas xxx
2. Untuk murabahah pesanan mengikat, pengukuran aset dinilai sebesar biaya
perolehan. Jika terjadi penurunan nilai maka jurnalnya :
Dr. Beban penurunan nilai xxx
Kr. Aset murabahah xxx
Untuk murabahah tanpa pesanan tidak mengikat, pengukuran aset dinilai
sebesar biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi.
Jika terjadi penurunan nilai maka jurnalnya :
Dr. Kerugian penurunan nilai xxx
Kr. Aset murabahah xxx
3. Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah, maka
perlakuannya :
a. Jika terjadi sebelum akad murabahah maka akan menjadi pengurang
biaya perolehan. Jurnalnya :
Dr. Aset Murabahah xxx
Kr. Kas xxx
b. Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati
menjadi hak pembeli. Jurnalnya :
Dr. Kas xxx
Kr. Utang xxx
c. Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati
menjadi hak penjual dan diakui sebagai pendapatan murabahah.
Jurnalnya :
Dr. Kas xxx
Kr. Pendapatan Murabahah xxx
d. Jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam
akad maka akan menjadi hak penjual dan diakui sebagai pendapatan
operasional lain. Jurnalnya :
Dr. Kas xxx
Kr. Pendapatan Operasional Lain xxx
4. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon tersebut akan
tereliminasi pada saat :
a. Dilakukan pembayaran kepada pembeli
Dr. Utang xxx
Kr. Kas xxx
b. Dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat
dijangakau oleh penjual
Dr. Utang xxx
Kr. Kas xxx
dan
Dr. Dana kebajikan-kas xxx
Kr. Dana kebajikan-potongan pembelian xxx
5. Pengakuan keuntungan murabahah
a. Jika penjualan dilakukan secara tunai atau tangguh sepanjang masa
angsuran tidak melebihi satu periode laporan keuangan
Dr. Kas xxx
Dr. Piutang murabahah xxx
Kr. Aset murabahah xxx
Kr. Pendapatan margin murabahah xxx
b. Namun apabila angsuran lebih dari satu periode laporan keuangan
maka :
1) Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan
syarat apabila risiko penagihannya kecil maka dicatat seperti butir
a.
2) Keuntungan diakui secara proporsional dengan besaran kas yang
berhasil ditagih dari piutang murabahah. Metode ini digunakan
untuk transaksi murabahah tangguh.
Pada saat penjualan kredit dilakukan :
Dr. Piutang murabahah xxx
Kr. Aset murabahah xxx
Kr. Margin murabahah tangguhan xxx
Margin murabahah disajikan sebagai akun kontra dari piutang
murabahah.
PENUTUP
KESIMPULAN
Jual beli dapat diartikan sebagai pertukaran harta atas dasar saling rela atau
memindahkan milik dengan ganti (iwad) yang dapat dibenarkan (sesuai syariah).
Salah satu transaksi jual beli di dalam akuntansi syariah adalah akad murabahah.
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang telah disepakati oleh pihak penjual dan
pembeli. Pembayaran atas akad jual beli ini dapat dilakukan secara tunai maupun
tangguh. Hal yang membedakan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga
harga pokok barang tersebut dan berapa keuntungan yang diinginkannya.
SARAN