: 49 - 56
ISSN 0853-733X
Diterima 11 Januari 2006, perbaikan 15 Maret 2006, disetujui untuk diterbitkan 6 April 2006
ABSTRACT
As we know that negative effect of SUTET (High Voltage Network) has been a pro-contra in this country
since several years ago. Dealing with the issue, the research is trying to find the alternative solution in
minimizing the negative effect of SUTET. Reducing of SUTET’s electromagnetic wave intensity can be
performed by wrapping up SUTET with the conductor metal. The results showed that silver was the best
conductor metal as SUTET’s blanket to reduce the electromagnetic wave intensity effect. Based on
simulation/theory, the silver thickness as thick as 2.5 cm reduced the SUTET’s electromagnetic wave
intensity up to 0%. Cuprum, a cheaper metal can also be used to reduce electromagnetic wave intensity
effect. Based on simulation/theory, to reduce electromagnetic wave wave intensity up to 0%, the cuprum
thickness that need to be used as blanket was 2.5 cm, howeverexperimentally it was 6 cm. This optimum
thickness can be made smaller if the cuprum blanket is covered over the SUTET wire.
Jika Pers.(10) dan (11) disubstitusikan ke Pers.(12) dapat dirumuskan faktor pengurangan intensitas
maka diperoleh intensitas gelombang (R) sebagai berikut
elektromagnet selama merambat di dalam logam S
penghantar pada arah z yaitu R= = exp[− 2k I d ] , (16)
S0
σk + εωk R 2
Sz = I 2 E0 exp[− 2k I z ] . (13)
( )
2 k R + k I2
dengan R harus memenuhi syarat R << 1.
Kemudian data-data σ , ε dan µ pada setiap
logam penghantar disubstitusikan ke Pers.(16) ini
Dari Pers.(13) tersebut juga dapat diperoleh
sehingga didapatkan R untuk setiap logam
intensitas gelombang elektromagnet sebelum
penghantar, lalu dibuat grafik R sebagai fungsi dari
memasuki logam penghantar (ketika z = 0 ), yaitu d untuk setiap jenis logam penghantar.
σk + εωk R 2 .
S0 = I 2 (14)
2(k R + k I2 )
E0
2.4.2. Menentukan Ketebalan Optimum Logam
Dari Pers.(14), Pers.(13) dapat diubah bentuknya Penghantar Pilihan
menjadi
S z = S 0 exp[− 2k I z ] . (15) 1. Dua untai kabel listrik yang biasanya tergabung
dalam satu kesatuan kabel dipisahkan menjadi
dua bagian, kulit yang membungkus salah satu
Pers.(15) ini merupakan persamaan intensitas kabel dikupas (Gambar 1).
gelombang elektromagnetik selama di dalam
logam penghantar sebagai fungsi dari intensitas
gelombang sebelum masuk ke dalam logam
penghantar. Dari Pers.(15) ini tampak bahwa Gambar 1. Pemisahan kabel listrik menjadi
intensitas gelombang elektromagnetik yang dua bagian
merambat di dalam penghantar mengalami
pelemahan dari intensitas mula-mula. 2. Kabel yang telah dikupas lalu diselimuti dengan
isolasi, isolasi ini bertujuan agar tidak terjadi
2. METODE PENELITIAN kontak langsung antara kabel dengan selimut
penghantar, karena jika terjadi kontak langsung
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
maka selimut penghantar tidak ada perannya
sama sekali (selimut berperan menjadi
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika penghantar juga). Kemudian kabel yang telah
Inti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung diisolasi tadi diselimuti lagi dengan logam
selama 8 (delapan) bulan. penghantar pilihan (Gambar 2).
Nilai-nilai B yang diperoleh digunakan untuk pengurangan intensitas (R) terhadap ketebalan
menghitung intensitas yang keluar S dari logam (d) untuk setiap jenis logam penghantar
17
menggunakan Pers.(16) dengan bantuan software
selimut dengan cara sebagai berikut : MATLAB 6. Dari listing program yang telah
c dibuat, diperoleh hasil sebagaimana ditunjukkan
S = B2 . (17)
2µ 0 oleh Gambar 4.
Selanjutnya dibuat grafik S sebagai fungsi dari d.
Dari Gambar 4 tampak bahwa perak merupakan
logam penghantar yang paling baik untuk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mengurangi intensitas gelombang elektromagnetik
3.1. Menentukan Logam Penghantar Pilihan yang dipancarkan oleh sebuah penghantar yang
dilalui oleh listrik bolak-balik (AC) seperti
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari literatur SUTET, karena perak memiliki R yang lebih
yang ada18 – 21, didapatkan data-data permetivitas rendah jika dibandingkan dengan logam-logam
relatif ( ε ), permeabilitas relatif ( µ ) dan lainnya (perak memiliki nilai konduktivitas listrik
konduktivitas listrik ( σ ), untuk beberapa buah yang paling tinggi). R untuk perak akan bernilai
logam penghantar seperti perak, tembaga, emas, atau mendekati 0 pada ketebalan ± 2.5 cm.
aluminium dan seng seperti terdapat pada Tabel 1.
Walaupun perak merupakan penghantar yang
Data-data permetivitas dan permeabilitas relatif paling baik sebagai filter (pentapis) gelombang
yang bernilai 1 merupakan nilai-nilai pendekatan elektromagnetik, tetapi jika ditinjau dari segi
dengan medium vakum, pendekatan ini dilakukan ekonomisnya perak merupakan logam yang cukup
karena data-data permetivitas dan permeabilitas tinggi harganya jika dibandingkan dengan
relatif untuk logam terkait tidak ditemukan di tembaga, sehingga untuk keperluan komersial
literatur-literatur yang ada. Dari data-data pada dapat direkomendasikan penggunaan tembaga
Tabel 1 tersebut dapat dibuat grafik faktor sebagai pentapis (filter) gelombang
Tabel 1. Data permetivitas relatif, permeabilitas relatif dan konduktivitas listrik beberapa logam penghantar
Logam εr µr σ (mho.m-1)
Perak 1 0.99999981 6.17 × 10 7
Tembaga 1 1.0000006 5.87 × 10 7
Emas 1 0.999964 4.10 × 10 7
Aluminium 8.8 1.000023 3.82 × 10 7
Seng 1 1 1.67 × 10 7
1
Perak
0.9 Tembaga
Emas
0.8 Aluminium
Faktor Pengurangan Intensitas (R)
Seng
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
Ketebalan Logam (cm)
B (T)
menyamai perak, nilai R tembaga juga hampir
0,00005
mendekati nol pada ketebalan yang hampir sama
dengan perak yaitu pada ketebalan ± 2.5 cm 0,00000
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
untuk kuat arus berapa pun. Dari program tersebut
d (m)
juga diperoleh nilai-nilai bilangan gelombang
imajiner (ki) untuk setiap logam, sebagaimana
disajikan pada Tabel 2.
Gambar 5. Grafik B versus d pada kabel tanpa
Tabel 2. Nilai-nilai bilangan gelombang imajiner selimut logam, dengan B = 2E-06d-0.9443 dan FK2 =
(ki) untuk setiap logam 0.9186.
0.50 0.50
0.00 0.00
0 1 2 3 0 1 2 3 4
d (cm) d (cm)
0.50 0.50
0.00 0.00
0 1 2 3 4 0 5 10 15
d (cm) d (cm)
Nilai-nilai ki ini diperoleh dengan membandingkan Kemudian, jika nilai-nilai ki yang diperoleh dari
Pers.(16) dengan persamaan-persamaan grafik simulasi (Tabel 2) dibandingkan dengan nilai-nilai
yang ada pada Gambar 6 – 9, sehingga didapatkan ki yang diperoleh dari eskperimen (Tabel 3)
Koefisien d tampak adanya perbedaan. Perbedaan ini sangatlah
ki = (20)
2 wajar mengingat beberapa hal seperti adanya
pendekatan nilai-nilai permetivitas dan
Dari Pers.(20) inilah dapat diperoleh nilai-nilai ki permeabilitas relatif pada simulasi untuk beberapa
yang dihasilkan penelitian ini, sebagaimana logam; adanya perbedaan ketergantungan medan
disajikan pada Tabel 3. magnet (B) terhadap jarak pengukuran (d) secara
teoritis dan secara eksperimen sebagaimana
Dari Tabel 3 tampak bahwa nilai-nilai ki yang disajikan oleh Pers.(18) dan Pers.(19); dan dapat
diperoleh dari penelitian ini sudah cukup baik juga disebabkan oleh ketidakmurnian logam yang
karena kecilnya ralat dari setiap ki. Dari Tabel 3 digunakan dalam penelitian ini karena logam
juga tampak bahwa tembaga merupakan logam murni sangat sukar ditemukan di pasaran. Selain
terbaik (selain perak) yang dapat digunakan itu, khusus untuk tembaga, mengingat tidak adanya
sebagai pentapis gelombang elektromagnetik yang lembaran tembaga yang dijual di pasaran sehingga
dipancarkan oleh kabel listrik seperti SUTET, hal mengharuskan peneliti menggunakan kabel
ini ditunjukkan oleh nilai ki tembaga yang lebih tembaga tanpa kulit sebagai penggantinya, kabel
tinggi dari logam-logam lain pada Tabel 3. Hal ini tembaga tanpa kulit tersebut digulung menyelimuti
juga sesuai dengan perkiraan teoritis sebagaimana kabel listrik (SUTET).
disajikan pada Tabel 2.
Akhirnya sesuai dengan tujuan penelitian ini dapat
Selain itu, dari Tabel 3 juga tampak adanya direkomendasikan bahwa untuk mengurangi
kesamaan nilai ki untuk kabel yang diselimuti intensitas gelombang elektromagnetik yang
aluminium dan untuk kabel yang tidak diselimuti dipancarkan oleh kabel listrik (SUTET) dapat
logam penghantar (diselimuti udara). Seharusnya digunakan perak sebagai selimut untuk kabel
nilai ki aluminium (sebagai logam penghantar) listrik tersebut mengingat perak dapat mengurangi
lebih besar daripada udara karena dihipotesiskan intensitas hingga mendekati 0% pada ketebalan
sebelumnya bahwa semua logam penghantar sekitar 2.5 cm (menurut simulasi/teori). Mengingat
termasuk aluminium lebih efektif mentapis harga perak yang cukup tinggi di pasaran maka
intensitas gelombang elektromagnetik SUTET direkomendasikan pula penggunaan tembaga
daripada udara. Kesamaan ini cukup menimbulkan sebagai pengganti perak karena tembaga juga
banyak tanda tanya, karena eksperimen ini telah dapat mengurangi intensitas hingga mendekati 0%
dilakukan dengan sebaik-baiknya dan seteliti pada ketebalan sekitar 2.5 cm (secara teori).
mungkin (dibuktikan dengan kecilnya ralat-ralat Adapun ketebalan optimum tembaga secara
hasil yang diperoleh dari penelitian ini). Adanya eksperimen dapat diperoleh dari ekstrapolasi
kesamaan ini menimbulkan dua interpretasi, Gambar 6 yaitu sekitar 6 cm. Ketebalan optimum
pertama kesamaan ini mungkin saja merupakan ini dapat lebih diperkecil lagi apabila selimut
anomali bagi aluminium dan tidak terjadi pada tembaga tersebut dibuat dengan cara dicor/dicetak
logam penghantar lain selain aluminium. Kedua, menyelimuti kabel SUTET, hal ini diperlukan
kesamaan tersebut dapat disebabkan oleh tidak untuk menghilangkan ruang-ruang kosong yang
murninya aluminium yang digunakan dalam terdapat di dalam selimut tembaga ketika
penelitian ini, karena aluminium murni yang selimutnya terbuat dari lembaran tembaga atau
digunakan pada Tabel 1 (teori) sangatlah sukar gulungan kabel tembaga tanpa kulit. Keberadaan
diperoleh di pasaran. Selanjutnya, dari Tabel 3 ruang-ruang kosong di dalam selimut tembaga
juga tampak bahwa nilai ki pada seng sudah sesuai tersebut tentunya mempengaruhi kemampuan
dengan prediksi teoritis (Tabel 2) yaitu lebih kecil selimut tembaga mengurangi intensitas gelombang
daripada tembaga dan lebih besar daripada udara. elektromagnetik yang dipancarkan oleh kabel
listrik SUTET.
13. Crasson, M., Beckers, V., Pequeux, Ch., 17. Wangsness, R. K., 1979, Electromagnetic
Claustrat, B., and, Legros, J. J., 2001, Daytime Fields, John Wiley and Sons, New York,
50 Hz Magnetic Field Exposure and Plasma USA.
Melatonin and Urinary 6-Sulfatoxymelatonin
Concentration Profiles in Humans, J. Pineal 18. Hayt, W. H. dan Buck, J. A., 2001,
Res., 31: 234 – 241. Engineering Electromagnetics Sixth Edition,
Mc Graw-Hill International Editions.
14. Touitou, Y., Lambrozo, J., Camus, F. and
Charbury, H., 2003, Magnetic Fields And The 19. Kraus, J. D. dan Fleisch, D. A., 1999,
Melatonin Hypothesis : A Study Of Workers Electromagnetic With Applications Fifth
Chronically Exposed To 50 Hz Magnetic Edition, Mc Graw-Hill International Editions.
Fields, Am. J. Phys, Reg., Integ. Compar.
Phys., 284 (6): 1529 – 1535. 20. __________, 1992, Encyclopedia of Science
and Technology 7th Edition, Mc Graw-Hill
15. Pikiran Rakyat, 2003, Pembangunan SUTET International Editions.
Tak Bisa Dihindarkan, 24 Oktober 2003.
21. __________, 1993, ASM Metal Reference
16. Guenther, R. D., 1990, Modern Optics, John Book Third Edition, ASM International.
Wiley and Sons, New York, USA.