Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistem akuntansi yang lazim diterapkan di industri perhotelan adalah Uniform System
of Accounts for Hotel (USAH). Sistem ini awalnya dikembangkan di Amerika Serikat oleh
perhimpunan pengusaha hotel di New York pada tahun 1925. Dengan berkembangnya
industri perhotelan bersistem jaringan (Chain Hotel) di Indonesia, hotel-hotel dengan
jaringan tertentu yang beroperasi di Indonesia mengadopsi Uniform System of Accounts for
Hotel ini, USAH pun terus dikembangkan. Kini USAH berkembang menjadi Uniform System
of Accounts for The Lodging Industry disingkat USALI. Sistem ini memberikan beberapa
manfaat diantaranya keseragaman pemahaman untuk istilah yang lazim diterapkan di bisnis
perhotelan. Misalnya, istilah gross operating profit (GOP) yang merupakan laba seluruh
departemen minus biaya-biaya departemen yang bersangkutan minus undistributed operating
expenses. Dalam USALI, terminologi yang diterapkan untuk gross operating profit adalah
income after undistributed operating expenses. Manfaat lainnya adalah data keuangan untuk
hotel dengan kelas yang sama dapat dibandingkan. Manfaat selanjutnya terutama dirasakan
oleh pihak ketiga, yaitu membuat data runut waktu dengan tujuan kompilasi dan interpretasi
lebih lanjut.
Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Artinya, setiap
departemen hotel melaporkan hasil operasinya pada periode tertentu. Misalnya, kantor depan
hotel melaporkan aktivitasnya setiap bulan. Penjualan kamar yang terjadi dalam sebulan
dilaporkan bersamaan dengan biaya-biaya yang diserap untuk menghasilkan penjualan kamar
1
seperti biaya gaji dan upah, biaya alat tulis kantor, biaya yang dipakai habis di kamar tamu,
dan lain seagainya. Kantor depan juga melaporkan laba departemen yang di capai pada bulan
atau periode tahun tertentu.
1. Laporan Rugi-Laba
Sebagai industri jasa, hotel memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan aktivitas
bisnisnya. Salah satu laporan keuangan hotel yang penting adalah laporan rugi-laba. Dalam
laporan rugi-laba, yang dilaporkan adalah penjualan, harga pokok penjualan, biaya-biaya
yang terjadi pada departemen yang bersangkutan, biaya-biaya operasional hotel yang tidak
didistribusikan ke masing-masing departemen hotel (undistributed operating expenses),
biaya-biaya tetap seperti depresiasi, sewa, bunga, pajak penghasilan, dan laba bersih. Jadi,
laporan rugi-laba merupakan laporan yang sistematis mengenai penjualan, harga pokok, dan
biaya serta laba (rugi) untuk periode tertentu. Periode tertentu dapat dalam satu bulan, tiga
bulan atau satu tahun. Secara teknis, operasional laporan rugi-laba hotel disiapkan setiap
bulan sebagai laporan antara (interim report) untuk kepentingan internal manajemen hotel
yang bersangkutan. Laporan rugi-laba yang disiapkan setiap bulan memberikan gambaran
kepada manajemen hotel pencapaian sasaran yang dicapai setiap bulan sehingga tindakan
koreksi dapat dilaksanakan lebih cepat.
2. Neraca
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan hotel yang penting. Dalam neraca
dilaporkan posisi kekayaan hotel seperti kas, piutang, persediaan, aktiva lancar lain-lain,
gedung dan perlengkapan gedung, aktiva tetap lain-lain, dan tanah. Disamping kekayaan
hotel, neraca juga melaporkan kewajiban hotel yang terdiri dari utang dagang, utang pajak,
utang gaji, utag jangka pendek, utang jangka panjang serta modal.
Berikut ini adalah gambaran hubungan antara laporan rugi-laba dengan neraca:
1 Januari 31 Desember
2
Laporan Rugi – Laba Neraca
3
b. Allowance
Allowance adalah istilah teknis untuk memperbaiki kesalahan pembebanan harga
makanan dan minuman yang terjadi kemarin atau beberapa hari yang lalu.
c. Harga Pokok Makanan dan Minuman
Harga pokok merupakan harga pokok bahan makanan yang digunakan untuk
menghasilkan penjualan. Harga pokok makanan di industri perhotelan dihitung
hanya untuk bahan makanan yang digunakan untuk memproduksi makanan. Biaya-
biaya lain seperti tenaga kerja dan penyusutan tidak dibebankan ke hara pokok
karena biaya tenaga kerja dibebankan ke departemen yang bersangkutan. Adapun
penyusutan peralatan dibebankan ke rekening penyusutan. Pendekatan yang sama
diterapan untuk menentukan harga pokok minuman. Harga pokok dibebankan
menjadi harga pokok makanan dan minumanhang dikonsumsi dan harga pokok
makanan yang dijual. Harga pokok makanan yang dikonsumsi adalah harga pokok
makanan yang digunakan untuk memproduksi makanan yang ditawarkan. Harga
pokok makanan yang dibebankan sesuai dengan jumlah harga pokok makanan
yang keluar dari gudang makanan. Adapun harga pokok makanan yang dijual
didapat dari harga pokok makanan yang dikonsumsi minus harga pokok makanan
untuk karyawan dan harga pokok makanan untuk karyawan dan harga pokok untuk
tujuan promosi dan tujuan lain seperti pertemuan dengan dewan direksi/pemilik
hotel. Hotel lazimnya memberikan makanan dan minuman satu kali selama
karyawan hotel bertugas. Harga pokok untuk makanan dan minuman pada akhirnya
dibebankan pada rekening employee benefits, pendekatan yang sama diterapkan
untuk menentukan harga pokok minuman yang dijual.
4
d. Biaya-biaya
Biaya-biaya yang terjadi di departemen makanan dan minuman dibebankan kepada
departemen ini. Biaya-biaya dimaksud adalah gaji dan upah, employee benefits,
biaya tembikar, bahan habis pakai (guest supplies, cleaning supplies, paper
supplies), komisi, seragam, pelatihan (training), dan biaya musik dan artis.
e. Laba (Rugi) Departemen Makanan dn Minuman
Laba departemen makanan dan minuman didapat dengan mengurangkan penjualan
dengan harga pokok dan seluruh biaya yang diserap oleh departemen makanan dan
minuman.
3. Laporan Rugi-Laba Minor Operated Departments
Departemen lain yang menghasilkan penjualan seperti telepon, laundry dan dry
cleaning (lazim dikelompokkan ke dalam minor operated departments) juga membuat
laporan rugi-laba dengan pendekatan sama dengan departemen kamar dan departemen
makanan dan minuman.
4. Undistributed Operating Expenses
Departemen yang hanya menyerap biaya dan tidak menghasilkan penjualan (seperti
departemen administrasi dan umum, pengolahan data, human resources, transportasi,
pemasaran, pemeliharaan dan biaya energi) hanya melaporkan semua biaya yang terjadi
di departemen tersebut untuk periode tertentu. Dengan laporan ini, aktivitas tetap
separtemen hotel dapat diketahui dan dikendalikan.
HOTEL KONTEMPORER
NERACA
PER 31 DESEMBER 20XX
(dalam rupiah)
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas xxx.xxx.xxx Utang dagang xxx.xxx.xxx
Investasi jangka pendek xxx.xxx.xxx Utang yang diperhitungkan xxx.xxx.xxx
Piutang xxx.xxx.xxx Uang muka pemesanan kamar xxx.xxx.xxx
Penyisihan piutang ragu-ragu (xxx.xxx.xxx) Porsi utang jangka panjang xxx.xxx.xxx
Persediaan xxx.xxx.xxx Utang pajak penghasilan xxx.xxx.xxx
Pembayaran di muka xxx.xxx.xxx
Jumlah Aktiva Lancar xxx.xxx.xxx Jumlah utang lancar xxx.xxx.xxx
HOTEL KONTEMPORER
LAPORAN RUGI-LABA
PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20XX
(dalam rupiah)
Laporan akuntansi manajemen dapat pula berbentuk analisa keuangan atas laporan
akuntansi keuangan khususnya yang berkaitan dengan neraca dan laporan laba rugi. Analisa
keuangan merupakan salah satu metode yang dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan dari berbagai aspek keuangan. Hasil analisa ini diperlukan oleh berbagai pihak
baik eksternal maupun internal untuk mengevaluasi kondisi perusahaan serta untuk dapat
memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang.
Laporan akuntansi keuangan disususn berdasarkan SAK, sehingga secara garis besar
tidak banyak terdapat perbedaan dengan laporan akuntansi keuangan yang disusun oleh
industri lain. Hal yang menjadi ciri utama yang membedakan dengan industri lainnya hanya
menyangkut masalah banyaknya jenis pendapatan (meliputi perusahaan dagang, perusahaan
jasa, perusahaan manufaktur, dan jasa broker). Demikian juga halnya dengan perhitungan
harga pokok yang disesuaikan dengan jenis penjualan tersebut. Analisa laporan keuangan
dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain:
7
a. Analisis rasio
b. Analisis horisontal
c. Analisis vertikal
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan penyusunan
laporan akuntansi manajemen seperti:
a. Laporan akuntansi manajemen tidak terikat pada kaidah yang ditentukan dalam SAK.
b. Laporan akuntansi manajemen lebih menekankan pada relevansi informasi yang
dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan,
c. Laporan akuntansi manajemen tidak hanya didasarkan pada data historis tapi juga
meliputi penafsiran serta prediksi di masa yang akan datang.
Adapun yang menjadi tujuan pelaporan akuntansi manajemen meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Mengukur dan menilai kinerja suatu unit, departemen atau organisasi secara
keseluruhan.
b. Memberikan informasi kepada manajemen secara cepat dan akurat dalam rangka
pengambilan keputusan.
8
tindakan perbaikan. Dengan demikian laporan akuntansi manajemen memerlukan data
proyeksi yang objektif sehingga keputusan yang dihasilkan tidak bersifat bias. Perencanaan/
anggaran yang dibuat merupakan salah satu tolak ukur dalam melakukan penilaian dan
pengendalian. Proses pengendalian umumnya terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
c. Supervisi pelaksanaan.
d. Pengukuran kerja.
e. Perbandingan antara anggaran dan realisasi. Selisih antara anggaran dan realisasi
diidentifikasi dan diuraikan lebih jauh dengan berbagai metode yang dapat
memberikan jalan keluar.
Tahap pengendalian di atas relatif sama dengan pengendalian di setiap industri. Hal
yang spesifik adalah terletak pada unit organisasi serta sifat pertanggungjawaban serta tolak
ukur keberhasilan yang sesuai dengan struktur organisasi yang ada di hotel. Laporan yang
disusun berdasarkan responsibility centre yang ada di hotel diharapkan dapat dipakai untuk
mengevaluasi pencapaian target bagi setiap responsibility centre serta mendorong terjadinya
peningkatan prestasi.
4. Laporan Manajemen
Pihak manajemen memerlukan laporan hasil aktivitas dalam suatu periode, di mana
laporan ini digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan strategis dan sebagai tolak
ukur dalam pengambilan keputusan. Adapun laporan yang dihasilkan meliputi:
a. Laporan departemental, yang menjelaskan tentang hasil aktivasi dalam suatu periode
untuk masing-masing departemen operasi dan departemen pendukung (overhead).
Laporan ini digunakan sebagai informasi pendukung laporan keuangan.
b. Statistik, yaitu laporan yang memberikan informasi tentang jumlah kamar yang
tersedia dijual (room avaliable), jumlah tingkat hunian (room accupied), persentase
tingkat hunian (% of occupancy), harga jual kamar rata-rata (average room rate),
9
jumlah tamu yang menginap (number of guest), dan informasi lainnya. Informasi
tentang statistik hotel bisa dilihat pada Daily of sales.
1. Laporan laba rugi (income statement), menjelaskan tentang pendapatan dan beban
dari hasil operasi dalam suatu periode.
2. Neraca (balance sheet), yang menjelaskan tentang hubungan antara aktiva,
kewajiban dan modal dalam laporan posisi keuangan dari operasi dari operasi
pada suatu periode keuangan.
3. Laporan arus kas (statement of cash flow), menjelaskan tentang perubahan dalam
posisi kas, baik pada pada sumber maupun penggunaan kas.
10
PEMBAHASAN KASUS
11
HOTEL KONTEMPORER
NERACA
PER 31 DESEMBER 20XX
(dalam rupiah)
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas xxx.xxx.xxx Utang dagang xxx.xxx.xxx
Investasi jangka pendek xxx.xxx.xxx Utang yang diperhitungkan xxx.xxx.xxx
Piutang xxx.xxx.xxx Uang muka pemesanan kamar xxx.xxx.xxx
Penyisihan piutang ragu-ragu (xxx.xxx.xxx) Porsi utang jangka panjang xxx.xxx.xxx
Persediaan xxx.xxx.xxx Utang pajak penghasilan xxx.xxx.xxx
Pembayaran di muka xxx.xxx.xxx
Jumlah Aktiva Lancar xxx.xxx.xxx Jumlah utang lancar xxx.xxx.xxx
HOTEL KONTEMPORER
LAPORAN RUGI-LABA
PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20XX
(dalam rupiah)
Kamar xxx.xxx.xxx
Makanan dan minuman xxx.xxx.xxx
Telekomunikasi xxx.xxx.xxx
Binatu xxx.xxx.xxx
Lainnya xxx.xxx.xxx
Jumlah xxx.xxx.xxx
Kamar (xxx.xxx.xxx)
Makanan dan minuman (xxx.xxx.xxx)
Telekomunikasi (xxx.xxx.xxx)
Binatu (xxx.xxx.xxx)
Lainnya (xxx.xxx.xxx)
Laba Departemen xxx.xxx.xxx
12
Biaya Tidak Didistribusikan
Pemasaran (xxx.xxx.xxx)
POMEC (xxx.xxx.xxx)
Laba Setelah Biaya Tidak Didistribusikan xxx.xxx.xxx
Asuransi (xxx.xxx.xxx)
13
DAFTAR PUSTAKA
14