Anda di halaman 1dari 35
Tafsir Fi Zhilalit Que an X (61) Juz XXIV. a2-Zumar, akMu'min, & Fushshilat SURAH AZ-ZUMAR Diturunkan oi Mekah SUM ah Aal: 75 Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang kiasseaGe, ad ere a ate enc ae = 46a, Dict ghia wien se GAs Yieccaile- ge Fass ay: 2h oe pl A ct fate Zhe PGS de bes bet Lite Cortes og orbs EEAsS eV os SSG te ais tad US se8 co ge oisae Sapa wiNac Biai] i ¢ i ies cai 5S We Se Hss,4 ee Bae Store EBS, WKB Senha Boytates Ser. en cnn Kitab (Al-Qur‘an ini) diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (1) Se- sungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenar- an. Maka, sembahlah Allah dengan memurni- kan ketaatan kepada-Nya. (2) Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik) Dan orang-orang yang mengambil pe- lindung selain Allah (berkata), Kami tidak me- nyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.’ Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pen- dusta dan sangat ingkar. (3) Kalan Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (4) Dia men- ciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam serta menunduk- kan matahari dan bulan, masing-masing ber- jalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Peng- ampun. (5) Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang ber- buat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, ‘Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maka, bagaimana kamu dapat dipalingkan? (6) Jika Juz XXIV az-2umar, al Mu'min, & Fushshilat kamu kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya. Dan, jika kamu ber- syukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukur- anmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada ‘Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberita- kan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. a Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.” (7) ar Nyaris seluruh surah ini terfokus pada penangan- an masalah ketauhidan. Surah mengitari kalbu dalam tur yang yang silih berganti. la memberikan tekanan yang bertubi-ubi terhadap relung-relung jiwa, lalu menggetarkannya secara mendalam dan berkesinambungan. Sehingga, terpatri dan kokoh- lah hakikat ketauhidan pada kalbu; dan sirnalah segala kekeliruan dan bayangan yang menodai +hakikat ini. Karena itu, surah ini memiliki satu topik yang integratif sejak awal hingga akhir, yang di- suguhkan dalam berbagai gambaran. Sejak permulaan surah, inilah satu-satunya masa- lah yang ditonjolkan dan yang menjadi fokus Penangannya, *Kitab (Al-Qur an ini) diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Sesungguknya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur an) dengan (membawoa) kebenaran. Maka, sembaklah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya ke- punyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik)....” (az-Zumar: 1-3) Malka, diulanglah beberapa penggalannya dalam jarak waktu yang berdekatan, baik nashnya mau- pun konsepsinya. Pengulangan yang mirip nashnya seperti, "Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku diperintakkan supaya Allah dengan memurnikan ketaatan kepada- Nya dalam (menjalankan) agama. Dan, aku diperintah- kan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah iri’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” Katakanlah, 'Hanya Allah saja yang aku sembah dengan ‘menurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) cagamaku.’” (az-Zumar: 11-14) Atau seperti firman Allah, *Katakanlah, Maka, apakah kamu menyuruh aku me- nyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak (62) ‘Tafsir FiZhilali- Quran X berpengetahuan?” Sesungeuknya telah diwahyukan Kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu, Jka kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan haps ows tas w+" S Spt ts *Sungguh orang- orang yang sebelum mereka (juga) telah mengatakan itu pula, maka tiadalah berguna bagi me- reka apa yang dahulu mereka usahakan. Maka, mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usaha- kan. Dan, orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri.” (az-Zumar: 50-51) Ungkapan sesat seperti itulah yang diucapkan oleh orang-orang sebelum mereka. Lalu, ungkapan itu membawa mereka kepada keburukan dan ben- cana sehingga tidaklah berguna ilmu pengetahuan, kekayaan, dan kekuatan mereka sedikit pun. Maka, mereka pun akan ditimpa dengan apa yang telah ditimpakan kepada kaum terdahulu. Sunnah Allah itu tidak akan berubah. ”...Dan mereka tidak dapat ‘melepaskan diri.” Allah tidak dapat dikalahkan oleh makhluk-Nya yang lemah dan ringkih. Adapun nikmat yang diberikan Allah kepada me- reka dan rezeki yang dikaruniakan kepada mereka, hal itu mengikuti kehendak Allah dan sejalan de- ngan hikmah dan takdir-Nya dalam hal meluaskan dan menyempitkan rezeki. Hal ini guna menguji hamba-hamba-Nya dan menerapkan kehendak Nya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, Ag, (LSet Apa S AB ASIANS "Dan, tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mela- pangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum ‘yang beriman.” (az-Zumar: 52) Karena itu, hendaklah mereka tidak menjadikan ayat-ayat Allah sebagai sarana kekafiran dan kese- satan. Ayat itu tampil sebagai sarana hidayah dan keimanan. GaKs, ae ae 35455 A 91 Avast eae sess a cphibgsal ee ANS ner ies Bessts.35 S é Jini A SSG SS BLESS < asi Sears euseg Sy or Zs Ke SANE Ges ac it wai ie tet 55 F ya take asus Seg ie st, *Katakanlah, "Hai hambas hamba-Ku yang me- lampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (53) Kembali- lah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah diri- lah kepada-Nya sebelum datang azab kepada- mu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (54) Dan, ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang. kamu tidak menyadarinya. (55) Supaya jangan ada orang yang mengatakan, ‘Amat besar penye- salanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sungguh- sungguh termasuk orang-orang yang memper- olok-olokkan (agama Allah), (56) Atau, supaya Jangan ada yang berkata, ’Kalau Allah mem- beri petunjuk kepadaku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.’ (57) Atau, supaya Jangan ada yang berkata ketika ia melihatazab, *Kalau aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang yan g berbuat Tafsir Fi ZhilalitQur ‘an X (89) Juz XXIV a2-Zumar,aleMu’ & Fushshilat baik. (58) (Bukan demikian), sebenarnya telah datang ketetapan ketetapan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyom- bongkan diri serta kamu termasuk orang-orang yang kafir? (59) Pada hari Kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta ter- hadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukan- kah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri? (60) Dan, Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak akan disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berdukacita.” (61) Pengantar Setelah Allah menggambarkan kondisi men- cekam yang dialami oleh orang-orang zalim pada hari Kiamat melalui firman-Nyaayat 47-48, "Sekiran- ‘ya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang di ‘bumi sertuanya dan (ada pula) sebanyak itu beserlanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan, jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan. Dan (jelaslah) bagi mercka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu memperolok- olokkannya”, Allah kembali membuka pintu-pintu rahmat-Nya melalui tobat, mengiming-iming rahmat dan ampunan-Nya bagi pelaku maksiat betapa pun besarnya kemaksiatan yang telah mereka lakukan. Juga menyeru mereka supaya kembali kepada Nya serta tidak berputus asa dan patah arang. Disamping seruan kepada rahmat dan ampunan, ada gambaran yang menanti mereka seandainya mereka tidak kembali dan bertobat serta tidak me- manfaatkan kesempatan yang ada sebelum hilang waktunya. Larangan Berputus Asa dari Rahmat Allah ooh bl Se palais ae keialoate "Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ‘mengampuni dosa-dosa semuanya, Sesungguknya Dia- lak Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”” (az-Zumar: 53) Ttulah rahmat yang luas yang meliputi seluruh kemaksiatan dalam bentuk apa pun, Itulah seruan supaya kembali, Seruan kepada para pendurhaka yang berlebihan, terluntalunta, dan tersesat di padang kesesatan. Ayat itu menyeru mereka kepada harapan, cita- cita, dan kepercayaan akan ampunan Allah. Se- sungguhnya Allah Maha Penyayang kepada hamba- hamba-Nya. Dia mengetahui kelemahan dan ke- papaan mereka. Dia mengetahui faktor-faktor in- ternal dan eksternal yang menguasai diri mereka. Dia mengetahui bahwa setanlah yang mengintip mereka di setiap kesempatan dan menghadang di setiap jalan, lalu menyeretnya dengan berkuda dan berlari. Sungguh setan itu bekerja serius dalam praktik busuknya Allah mengetahui bahwa sosok makhluk manusia ini merupakan bangunan yang rentan. Manu: miskin dan cepat terjatuh jika tali yang mengikat tangannya dilepaskan. Aneka fungsi, minat, dan syahwat yang terhampar di dunia cepat sekali me- malingkan manusia dari keseimbangan. Sehingga, dia terantuk di sana-sini, lalu terjerumus ke dalam. kemaksiatan. Manusia itu lemah dalam memelihara keseimbangan yang baik. Allah mengetahui hal ihwal setiap makhluk. Maka, Dia mengulurkan bantuan, melapangkan rahmat baginya, dan Dia tidak menyiksa karena ke- maksiatannya sebelum Dia menyediakan segala sarana untuknya guna memperbaiki kekeliruannya dan menegakkan langkahnya di atasjalur. Pada saat manusia berputus asa dan patah arang, dia men- dengar seruan kasih sayang dan sapaan kelembutan, *Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu ter- (putus asa dari rakmat Allah. Sesungguhnya Allah me- ngampuni dosa-dosa semuanya, Sesungeuhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.””(az- Zumar: 53) Tidak ada antara dirinya yang berdosa dan sapaan kasih sayang yang lembut serta naungannya yang toleran dan mendayu... kecuali tobat semata dan kembali ke pintu yang terbuka tanpa penjaga yang menghalanginya, Pintu yang tidak memerlu- kan permintaan izin bagi siapa saja yang ingin me- masukinya, Ai My S55) ANS Juz XXIV; 02-2umar, al Mu'min, & Fushshilat So ye Sai Be BA teag oboe ee BS ogee Audits Lily aoa "Dan kembalilah kamu kepada Tuchanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu ke- mudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan, ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tithanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba- tiba, sedang kamu tidak menyadarinya.” (az-Zumar: 54-55) Bertobat, menjalankan Islam, dan kembali ke ke- hangatan ketaatan dan naungan kepasrahan. Ini adalah cara satu-satunya, tanpa memerlukan sarana orang suci, petunjuk, penghalang, perantara, dan pemberi syafaat. Itulah perhitungan langsung antara hamba dan Rabb, Itulah komunikasi langsung antara makhluk dengan Khaliq. Barangsiapa yang sesat dan ingin kembali, maka kembalilah. Barangsiapa yang ter- lunte-lunta dan ingin bertobat, maka ber tobatlah. Barangsiapa yang durhaka dan ingin berserah diri, maka berserah dirilah dan lakukanlah...akukanlah, masuklah karena pintu selalu terbuka. Kehangatan, naungan, seruan, dan kenyamanan berada di balik pintu yang tanpa penjaga dan gratis. Marilah, marilah sebelum habis waktunya, Mari- ah ’Sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” Di sana tiada penolong. ‘Mariah, karena waktu tiada yang dapat menjamin. Persoalan itu dapat saja diputuskan dan pintu-pintu dikunci kapan saja, baik pada malam maupun siang hari. Marilah, "dan ikutilah sebaik-batk apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. "Ini AL-Qur'an berada di hadapanmu "sebelum datang azab kepada dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya.” Marilah, sebelum kamu menyesali kesempatan yang hilang, menyia-nyiakan Allah, dan mengolok- lok janji Allah, Ae aver ec ere ae MLS GEL EELS SES Bapasex "Supaya jangan ada orang yang mengatakan, ‘Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunai- kan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sungguh- sungguh termasuk orang-orang yang memperolok-olok- kan (agama Allah).”” (az-Zumar: 56) (90) ‘Tafsir Fi Zhilalil-Qur‘an X Atau, kamu mengatakan bahwa Allah telah me- mutuskan diriku sebagai orang sesat. Apabila Dia memutuskan aku berada dalam petunjuk, niscaya aku beroleh petunjuk dan bertakwa, ee Pe ee rr BIG LEN peat psa "Atau supaya jangan ada yang berkata,'Kalau Allah memberi petunjuk kepadaku, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.” (a2-Zumar: 57) Itulah dalih yang tidak berdasar, karena ke- sempatan terbuka lebar sekarang dan sarana pe- ‘tunjuk senantiasa tersaji serta pintu tobat senantiasa terbuka. eeses

Anda mungkin juga menyukai