Perkembangan industri jasa konstruksi di Indonesia dapat dikatakan telah mendapat porsi yang
seimbang dengan perkembangan sektor industri lain. Keseimbangan tersebut diindikasikan antara lain
oleh peran serta sektor konstruksi dalam aktivitas pembangunan di Indonesia pada umumnya dan di
Kabupaten Sikka pada khususnya yang dapat dikatakan sangat besar, mengingat lebih separuh dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) serta
Begitu banyak permasalahan dalam proyek konstruksi yang ditemui di Kabupaten Sikka, banyak
disebabkan karena kurang tepatnya perhitungan dalam perencanaan yang akan penyebabkan tingginya
biaya yang harus dikeluarkan dan hasil/out put yang bermutu rendah. Oleh karena itu diperlukan
dapat dihindari.
Penyelenggaraan proyek konstruksi suatu bangunan dilaksanakan melalui sistem manajemen proyek
tertentu. Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari besar biaya yang efisien, waktu yang
singkat dan tepatnya kualitas produk yang dicapai. Dalam penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya
merupakan bahan pertimbangan utama karena menyangkut jumlah investasi yang besar yang harus
Dalam konteks yang luas manajemen konstruksi berfungsi menjamin pelaksanaan proyek (konstruksi)
dengan baik agar dapat mencapai sasaran kinerja proyek, yakni ketepatan waktu, biaya dan mutu.
karena sasaran sasaran kinerja tersebut sebenarnya adalah hasil dari suatu perkiraan (estimasi), maka
harus diakui bahwa kesesuaian antara sasaran-sasaran kinerja tersebut dengan hasil nyata yang dicapai
tidak dapat dijamin tepat. Oleh karena itu, dalam merencanakan susunan program suatu proyek,
perlu diketahui adanya saling ketergantungan antara berbagai parameter seperti dana untuk
membiayai proyek, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sumber daya adalah
human resources (tenaga ahli dan pekerja), dan non-human resources (material dan peralatan)
Penggunaan material dalam proses konstruksi secara efektif sangat bergantung dari desain yang
dikehendaki dari suatu bangunan. Penghematan material dapat dilakukan pada tahap penyediaan,
handling, dan processing selama waktu konstruksi. Pemilihan alat yang tepat dan efektif akan
mempengaruhi faktor kecepatan proses konstruksi, pemindahan atau distribusi material dengan cepat,
baik arah horizontal maupun vertikal. Pekerja adalah salah satu sumber daya yang sangat sulit dilakukan
pengontrolannya, upah yang diberi sangat bervariasi tergantung kecakapan masing-masing pekerja,
Dalam pelaksanaannya, proyek konstruksi membutuhkan suatu manajemen untuk mengolah dari bahan
baku sebagai input kegiatan menjadi suatu konstruksi. Dengan kata lain, kegiatan pelaksanaan proyek
konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara, yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk dengan
Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan
oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Sehingga lebih spesifik dapat dinyatakan bahwa
sumber daya proyek konstruksi merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis diantaranya biaya,
waktu, sumber daya manusia, material, dan juga peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek,
dimana dalam mengoperasionalkan sumber daya-sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu
menyatukan, dan mengkoordinasikan proses dan kegiatan proyek manajemen dalam Grup Manajemen
Proyek Integrasi Manajemen. Karakteristik penyatuan, konsolidasi, artikulasi dan tindakan integratif
Dalam aplikasi dunia nyata yang melibatkan upaya koordinasi komponen Manajemen Proyek Integrasi
dengan jelas didefinisikan oleh batas-batas. Interaksi antara proses-proses individu membutuhkan
Tidak ada cara tunggal untuk mengelola proyek. Manajemen Proyek yang berpengalaman dalam praktek
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan proses unik untuk setiap situasi, tergantung pada keadaan
tersebut, variabel, dan tujuan. Kenyataan bahwa suatu proses tertentu atau teknik yang tidak digunakan
dalam suatu proyek tidak berarti bahwa itu tidak dianggap. Sebaliknya, Proyek Integrasi Manajemen dan
Tim Manajemen dibebankan dengan menilai penerapan semua proses dan tingkat pelaksanaan yang
dianggap tepat untuk keberhasilan proyek saat merumuskan keseluruhan Proyek Integrasi Rencana
Pengelolaan.