Anda di halaman 1dari 7

Sistem Ekonomi Indonesia

A. SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengatur sumber dayanya
baik kepada individu atau organisasi yang ada di negara tersebut. Sebuah perbedaan yang mendasar
antara sistem ekonimi yang satu denga yang lain terletak pada bagaimana cara sistem ekonomi itu
dalam mengatur faktor produksinya.
Sedangkan dalam sistem lainnya, faktor-faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Selain faktor
produksi, sistem ekonomi juga bisa dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuah perekonomian terencana memberi hak penuh kepada pemerintahan untuk mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar, pasar yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang atau jasa yang melalui penawaran atau
permintaan.

Secara garis besar kita mengenal empat sistem ekonomi yang didasarkan pada situasi kondisi dan
ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah Sistem ekononi
tradisional, Sistem ekonomi terpusat, Sistem ekonomi pasar, dan Sistem ekonomi Campuran.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ini merupakan sistem ekonomi yang telah diterapkan turun-temurun dengan hanya
mengunakan tenaga kerja dan alam. Dalam sistem tradisional masih terikat akan tradisi, adat istiadat
atau kebiasaan masyarakat yang ada. Masyarakat mempunyai hak penuh dalam mengatur
perekonomian di daerahnya sendiri. Sedangkan pemerintah hanya sebatas memberikan perlindungan
kepada masyarakat dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Sistem tersebut
biasanya diterapkan di negara yang kurang maju dan sekarang mulai ditinggalkan.

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ini merupakan sistem ekonomi di mana seluruh sistem perekonomiannya di dasarkan pada
mekanisme pasar. Sehingga permasalahan tentang apa dan berapa yang harus diproduksi diserahkan
kepada mekanisme pasar.

3. Sistem Ekonomi Komando(Terpusat)


Sistem ini di mana dominasi pengendalian perekonomian dijalankan oleh pemerintah.

4. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ini merupakan penggabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat. Pihak swasta dan
pemerintah salaing berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.

B. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde
baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik
dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan iklim politik yang dinamis
walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada kehidupan ekonomi mengalami perubahan
yang lebih baik.

1. Masa Orde Lama (1945-1966) Pada masa ini perekonomian berkembang kurang
menggembirakan, sebagai dampak ketidakstabilan politik dan seringnya pergantian cabinet.
2. Masa Orde Baru (1966-1997) Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah
peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai berikut :=

 Memerangi inflasi
 Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
 Merehabilitasi prasarana perekonomian
 Meningkatkan ekspor
 Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
 Mengundang kembali investor asing

3. Masa Reformasi (1998-sekarang) Pada masa reformasi ini perekonomian indonesia ditandai
dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum
menunjukkan tanda-tanda kea rah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk
tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah duperhitungkan namun laju inflasi
masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh sektor mengalami
pertumbuhan negatif, hal ini berebeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999.

C. MASALAH POKOK EKONOMI DI INDONESIA


I. MASALAH POKOK EKONOMI KLASIK

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-
alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja,
modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.

Kejadian tersebut terjadi saat kelangkaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia pada
akhirnya akan membatasi seseorang agar bisa memuaskan segala kebutuhannya. Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dan terbatasnya sumber daya menyebabkan kesetidakseimbangan, kemudian
menyebabkan adanya masalah ekonomi yang ada pada masyarakat.

Secara garis besar masalah ekonomi ada tiga, yaitu :

a. Produksi : berhubungan dengan usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu
benda

Persoalannya apakah barang dan jasa yang diinginkan tersedia di tengah masyarakat. Persoalan ini
merupakan ruang lingkup produksi. Dala m masyarakat terdapat beragam kebutuhan, namun bukan
berarti setiap orang mempunyai kebutuhannya sendiri-sendiri. Situasi sosial budaya yang serupa
memunculkan kebutuhan yang serupa. Misalnya, kebutuhan akan beras jelas merupakan kebutuhan
sebagian besar penduduk Indonesia. Kemudian, kebutuhan pun dapat ditentukan oleh musim tertentu.
Menjelang Idul Adha, misalnya, kebutuhan akan sapi dan kambing potong lebih membengkak.

Berdasarkan data dan kebutuhan yang nyata didapat, barulah produsen dapat diperoleh kepastian akan
barang atau jasa apakah yang akan dihasilkan.

b. Konsumsi : berhubungan dengan kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu
barang.

Persoalannya apakah barang dan jasa hasil produksi memang dipakai atau dihabiskan oleh
masyarakat. Persoalan ini merupakan ruang lingkup konsumsi

Ada dua kemungkinan yang menjadi kendala berlangsungnya proses konsumsi. :

1. Produk tertentu sampai ke masyarakat yang tidak tepat. Misalnya berapa pun banyaknya kompor
gas akan terbuang percuma kalau dijual di wilayah yang tidak terdapat tabung gas.
2. Kedua, produk tertentu tidak terjangkau oleh masyarakat. Misalnya, beberapapun banyaknya
komputer akan sia-sia kalau dijual ke wilayah yang memiliki daya beli rendah.

Kemakmuran suatu masyarakat nampak dari terpenuhinya segala macam kebutuhan. Keterpenuhan
ini menjadi mungkin kalau barang dan jasa kebutuhan dapat sampai dan dipakai (terjangkau) oleh
masyarakat yang bersangkutan. Semakin banyak barang dan jasa yang tersedia dan terpakai, semakin
makmurlah masyarakat yang bersangkutan.

c. Distribusi : berhubungan dengan kegiatan menyalurkan atau menyebarkan barabg dari produsen
ke konsumen.

Persoalannya apakah barang dan jasa tersebut sampai ke masyarakat. Persoalan ini merupakan ruang
lingkup distribusi. Dalam ruang lingkup ini, ditentukanlah langkahlangkah agar produk dapat tersalur
ke orang yang tepat. Jangan sampai produksi yang telah terlaksana dengan baik menjadi percuma
gara-gara barang dan jasa yang telah dihasilkan tetap terpendam pihak produsen.

Perlu dipikirkan sarana yang perlu sebagai penunjang tersalurnya barang dan jasa hasil produksi ke
masyarakat.

II. MASALAH POKOK EKONOMI MODERN

Kemudian ketiga pokok masalah tersebut diperjelas oleh aliran ekonomi modern, yaitu :

1. Apa dan Berapa ( What)


Masalah yang berhubungan dengan persoalan jenis atau jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi
agar sesuai kebutuhan masyarakat. Bisa itu berbentuk pakaian, tempat tinggal dan jasa yang lain.
Serta berapa banyak barang tersebut diproduksinya.

Pada saat kondisi tertentu akan ada di mana permintaan terhadap barang meningkat. Contohnya,
permintaan akan barang-barang seperti pakaian dan roti menjelang Lebaran, hari Natal, dan tahun
baru. Dengan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat sedangkan penawaran tetap,
menyebabkan harga-harga melonjak. Kondisi ini sangat menguntungkan untuk para produsen.
Dengan begitu produsen akan meningkatkan jumlah produksinya dan kemungkinan produsen-
produsen baru akan masuk dalam persaingan memproduksi barag-barang yang sama karena melihat
keuntungan yang besar dalam memproduksi barang-barang yang harganya sedang naik. Masalah apa
yang diproduksi juga berkaitan dengan masalah kelangkaan. Dengan jumlah alat pemenuh kebutuhan
yang terbatas sementara kebutuhan terhadap sumber daya yang tidak terbatas, maka perlu dibuat
prioritas barang apa yang harus diproduksikan.

2. Bagaimana (How)

Berkaitan dengan cara memproduksi barang, orang yang memproduksinya, sumber yang digunakan
dalam proses produksi, dan teknologi apa yang digunakan.

Suatu barang dapat dihasilkan dari berbagai macam kombinasi factor produksi. Seorang produsen
dengan rasionalnya pasti akan mencoba meminimalkan biaya produksi dalam memproduksi barang
tertentu. Apabila harga suatu factor produksi naik, produsen akan menguramginya dan menggantinya
dengan faktor produksi yang relative tidak mengalami kenaikan. Contohnya, karena di Indonesia
biaya upah tenaga relative lebih murah dari pada mesin, dengan begitu pengusaha atau produsen akan
banyak mempekerjakan tenaga kerja. Dengan demikian masalah bagaimana cara memproduksi suatu
barang adalah pada masalah Teknik Produksinya

3. Untuk siapa (For Whom)

Untuk siapa barang diproduksi dan siapa yang menikmatinya. Kemudian bagaimana membagikan
kepada masyarakat

Konsumen adalah pihak-pihak yang membeli barang-barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen.
Konsumen membeli barang atau jasa dari penghasilan yang diperol ehnya. Sedangkan sumber
penghasilan dari beberapa konsumen itu berbeda-beda menurut keahliannya. Dengan demikian
perbedaan penghasilan di setiap konsumen akan mempengaruhi pola distribusi barang atau jasa yang
ada di masyarakat.

III. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :

1. Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5. Faktor keuangan Negara

IV. UPAYA PERBAIKAN EKONOMI

Upaya perbaikan terus dilakukan yaitu dengan mengadakan perencanaan Pembangunan


Ekonimi. Perencanaan ini bermakna sangat kompleks apa lagi disertai dengan istilah pembangunan.
Y. Dior dalam bukunya “The Planing Process” mengatakan bahwa perecanaan adalah suatu proses
penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan
pada pencapaian sasaran tertentu.

Perencanaan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :

 Berhubungan dengan hari depan


 Menyusun seperangkat kegiatan secara sistematis
 Dirancang untuk mencapai tujuan tertentu

Upaya-upaya yang telah dan sedang dilakukan tersebut adalah :

1. Perencanaan Pembangunan di Indonesia


2. Plan Mengatur Ekonomi Indonesia
3. Rencana Kasimo
4. Rencana Urgensi Perkembangan Industri
5. Kebijakan Pangan
6. Swasembada Pangan dalam Pembangunan
7. Panca Usaha Tani

D. SISTEM EKONOMI INDONESIA

Sistem ekonomi Campuran di Indonesia dikenal sebagai Sitem Ekonomi Pancasila/Sistem Demokrasi
Ekonomi dan sekarang cenderung ke Sistem Ekonomi kerakyatan. Dengan sistem ekonomi in,i
Indonesia diharapkan dapat memecahkan masalah ekonominya dan mengendalikan roda
perekonomian dengan baik.

Sistem ekonomi Indonesia berkebijakan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatann


yang memperhatikan pertumbuhan kepentingan sosial, nilai-nilai keadilan,kualitas hidup
masyarakat, pembangunan berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan. Tujuan Dari Sistem
ekonomi kerakyatan yaitu menjamin kesempatan yang sama dalam berjuang dan bekrja, memberi
perlindungan hak-hak konsumen, dan juga perlakuan adil bagi seluruh masyarakat.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan yaitu :

a. Persaingan yang sehat dan adil, semua pihak menjalankan persaingan dalam memperoleh hasil
tetapi tetap pada batas-batasnya yang tidak merugikan pihak lain.

b. Pemerintah berorentasi pada global, artinnya dengan adanya kemajuan teknologi, negara akan
tetap menyesuaikan dengan perkembangan pasar dunia yang semakin kompetitif degan
meningkatkan mutu kualitas barang atau jasa.

c. Pemerintah merupakan peran penting dalam menjalankan dan mempelancar mekanisme pasar.

d. Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indonesia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber
ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
sesuai dengan UUD 45.

e. Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan
usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan,
ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.

f. Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha
dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.

g. Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam
perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan
kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.

Alasan mengapa Indonesia memakai Sistem Ekonomi Kerakyatan/pancasila yaitu dengan


menggunakan landasan-landasan yang ada.

Pancasila sebagai Landasan idiil .Artinya sitem ekonomi itu berorientasi kepada :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

(Adanya moral agama,bukan materialisme)

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

(Tanpa ada eksploitasi)


3. Persatuan Indonesia

(Adanya kebersamaan,kekeluargaan dan Nasionalisme)

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

( mementingkan hajat hidup orang banyak)

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(Adanya kesetaraan)

2. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar
Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34. Menurut Pasal
33 UUD 1945 yaitu :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat orang banyakdikuasai
negara.

3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Anda mungkin juga menyukai