Anda di halaman 1dari 3

DAMPAK TERMINAL TIDAK RESMI TERHADAP ARUS

LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TIMOR RAYA KOTA


KUPANG

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem transportasi yang baik merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam
menunjang perkembangan ekonomi suatu kota, transportasi yang aman dan lancar,
selain mencerminkan keteraturan kota juga mencerminkan kelancaran kegiatan
perekonomian kota. Sistem transportasi kota merupakan satu kesatuan dari pada elemen-
elemen, komponen-komponen yang saling mendukung dan bekerjasama dalam
pengadaan transportasi yang melayani wilayah perkotaan. Komponen-komponen
transportasi menurut Morlock adalah manusia dan barang (yang diangkut), kendaraan
dan peti kemas (Alat Angkut), jalan (Tempat Alat Angkut Bergerak), Terminal (tempat
memasukan dan mengeluarkan yang diangkut oleh alat angkut) dan sistem
pengoperasian (yang mengatur keempat komponen di atas). (Dadi 2005, 10)
Komponen lalu lintas perkotaan adalah jalan, terminal dan sistem pengoperasian,
dimana ketiganya terkait dalam memenuhi permintaan antara transportasi yang berasal
dari manusia dan barang. Dari ketiga komponen tersebut yang menjadi perhatian selain
jalan adalah terminal. Terminal merupakan titik simpul dari berbagai sarana (moda)
angkutan yang berfungsi sebagai titik perpindahan penumpang dari satu sarana angkutan
ke sarana angkutan lainnya dan sebagai tempat pengaturan, pergerakan kendaraan
maupun penumpang, dan merupakan titik awal maupun titik akhir perjalanan orang untuk
melakukan perjalanan.
Terminal berfungsi sebagai penunjang kelancaran mobilisasi orang dan arus barang
serta tempat perpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib. Fungsi terminal
utama biasanya tidak maksimal pelayanannya disebabkan hadirnya terminal–terminal
bayangan. (Dadi 2005, 10)
Adanya Terminal Tidak Resmi di ruas jalan Timor Raya Oesapa Kota Kupang ini
menimbulkan dampak kemacetan yang signifikan dimana ruas jalan tersebut digunakan
sebagai tempat menaikkan / menurunkan penumpang oleh sebagian besar operator bus
dan rental yang mengakibatkan adanya pengurangan lebar jalan sehingga menyebabkan
kemacetan arus lalu lintas. Sedangkan fungsi utama dari jalan tersebut adalah
memberikan pelayanan transportasi sehingga pemakai jalan dapat berkendara dengan
aman dan nyaman.
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini yaitu :
a) Bagaimana Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR), Kecepatan, dan
Kapasitas kendaraan yang terjadi dilihat dari data yang diperoleh?

1.3 Tujuan Penelitian

Melihat kondisi Terminal Tidak Resmi pada ruas jalan Timor Raya khususnya pada
Traffic Light Kelurahan Oesapa Kota Kupang yang sangat tinggi tingkat aktivitas
kendaraannya sehingga seringkali menimbulkan kemacetan arus lalu lintas, maka tujuan
dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi Hambatan Samping; karna banyaknya kegiatan samping jalan di
Traffic Light Oesapa Kota Kupang sering menimbulkan kemacetan lalu lintas seperti
pedagang kaki lima, kendaraan berjalan lambat, pejalan kaki dan kendaraan yang
parkir di bahu jalan sehingga menghambat arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut.
2. Supaya mengatur Pengurangan lebar jalan yang ada karena berbagai aktivitas
seperti pedagang kaki lima yang berjualan di pinggiran ruas jalan Timor Raya dan
parkir di badan jalan.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini antara lain:
a) Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pemerintah Kota
Kupang dalam penertiban Terminal Tidak Resmi yang berdampak pada arus
lalu lintas di ruas jalan Timor Raya khususnya pada Traffic Light Oesapa, Kota
Kupang.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya terutama penelitian dibidang perencanaan Wilayah dan Kota.
Sebagai acuan bagi masyarakat setempat guna ikut berpartisipasi dalam menanggulangi
kemacetan yang diakibatkan oleh adanya Terminal Tidak Resmi pada ruas jalan Timor
Raya khususnya pada Traffic Light Oesapa, Kota Kupang

1.5 Keterkaitan Dengan Penelitian Terdahulu


1. ANALISIS KELAYAKAN MATERIAL QUARRY NUNURA-BOBONARO
SEBAGAI BAHAN CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON ( LASTON )
DENGAN PENDEKATAN KEPADATAN MUTLAK Di Susun oleh
FRANCISKO MARCAL
2. GABUNGAN SIRTU KALI DAN BARU PECAH QUARRY SUMLILI UNTUIK
LAPIS PONDASI BAWAH ( SUB BASE ) BERDASARKAN METODE
STANDAR NASIONAL INDONESIA DENGAN SPESIFIKASI EDISI APRIL
2001 Di Susun Oleh ROBERTUS WULA da COSTA
3. EVALUASI DAMPAKPENINGKATANPENGGUNA LAHAN TERHADAP
KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN AHMAD
YANI, KUPANG) Di Susun Oleh HENDRIKUS THEODORUS SOBA LEDE
4. PERENCANAAN CAMPUREAN ASPAL BETON ( AC-WC) DENGTAN
MENGGUNAKAN FILLER TANAH ( SILT) ( SUATU PERBANDINGAN
DENGAN FILLER SEMEN ) Oleh MARIA LORENSIA TADI NUWA

Anda mungkin juga menyukai