Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SCREW PRESS

DI SUSUN OLEH:
1.JUANDA 141210027
2.WARSINO 141210037

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN 2017
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perencanaan ini merupakan tugas dari mata kuliah


perencanaan elemen mesin yang merupakan syarat perkuliahan pada
fakultas teknik jurusan teknik mesin universitas muhammadiyah
Pontianak.Makalah ini di setujui pada:

Hari :
Tanggal:

Pembimbing

(Fuazen ST,MT)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB I ……………………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………
TUJUAN………………………………………………………………………………….
MANFAAT……………………………………………………………………………….
METODOLOGI………………………………………………………………………….

BAB II……………………………………………………………………………………
TEORI DASAR………………………………………………………………………….

BABIII…………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………

BABIV……………………………………………………………………………………
PENUTUP……………………………………………………………………………….

KESIMPULAN………………………………………………………………………….

SARAN………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
yang kami buat berjudul“Perancangn Screw Press”.Dalam penulisan makalah
ini kami banyak mendapat bantuan dar iberbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Screw press merupakan suatu alat yang sering digunakan dalam dunia
Industri, baik industri besar, menengah dan juga industri kecil. Screw press
tidak hanya digunakan dalampengolahan CPO,pembuatan makanan juga mesin
press ini sering digunakan, sebagai contoh pemerasan air tebu.

Screw press adalah alat yang sangat penting dalam pabrik kelapa sawit,
sebab apabila screw press ini mengalami masalah ,maka pengolahan
pengepresan minyak CPO jadi terganggu dan mengakibatkan hasil minyak
CPO yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan pemisahan antara cangkang
dengan fibre tidak maksimal.

B.Rumusan Masalah

Pada penulisan makalah ini kami membatsi masalah-masalah yang


mencakup:
1.Apa komponen yang terdapat pada mesin screw press.
2.Bagaimana perancangan mesin screw press.
3.Bagaimana prinsip kerja mesin screw press.

C.Tujuan

1.Mengetahui komponen yang terdapat dalam mesin screw press.


2.Untuk mengetahui bagaimana proses perancangan mesin screw press.
3.Mengetahui prinsip kerja mesin screw press.

D.Manfaat

1.Menambah wawasan pemikiran yang dapat di lapangan sehingga dapat


menyelesaikan segala masalah lapangan maupun di dunia kerja nanti.
2.Para pembaca guna mnambah pengetahuan dan pengalaman.

E.Teknik Pengumpulan Data

Mencari buku-buku yang ada dalam kampus,maupun sumber lain dari luar
yang berkaitan dengan perancangan mesin screw press tersebut.
BAB II
TEORI DASAR
A.Pengertian
Screw press merupakan pengepressan terhadap berondolan yang homogen
untuk mendapatkan rendemen yang maksimal dan Nut pecah yang minimal.
Screw press juga merupakan mesin yang melanjutkan proses pemisahan minyak
dari digester yang terdiri dari double screw yang membawa massa press keluar
dan diaplikasikan tekanan lawan yang berasal dari hydraulic double cone.Fungsi
dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dan
telah dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang
telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar
dimasukkan ke dalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam
mesin pengempa ( twin screw press ).Oleh adanya tekanan screw yang ditahan
oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage
minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju stasiun
klarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk ke stasiun kernel.
B.Pembagian Jenis Screw Press
Terdapat 2 tipe mesin press yang di gunakan dalam pabrik kelapa sawit
antara lain:
1.Batch Press
Dalam batch press bahan yang ditekan menggunakan logam plunger. Plunger
yang baik dipindahkan secara manual dengan menggunakan motor. Alat yang
digunakan dalam penekannnya adalah press spindle atau tekanan
hidrolik untuk memindahkan plunger. Tekanan yang lebih tinggi dapat dicapai
dengan menggunakan sistem Hidroli
2.Screw press
Alat pengepress seperti ini menggunakan putaran dari double screw press dan
cage press untuk mengekstraksikan minyak keluar dari gumpalan fibre atau
serat yang telah dilumatkan di Digester. Pengekstraksian minyak ini
juga dibantu dengan adanya tekanan kedepan dari adjusting cone dengan
pemanfaatan tenaga hidrolik.
Screw press terdiri dari single shaft dan double shaft yang memiliki
kemampuan press yang berbeda-beda, dimana alat press yang double
shaft umumnya kapasitasnya lebih tinggi dari single shaft
Macam-macam dan proses kerja dari Screw press di Pabrik kelapa sawit
1.Tipe Speichim
2.Tipe Usine de Wecker
3.Tipe Stork
Ketiga jenis alat ini mempunyai fungsi yang berbeda – beda dalam
proses pengepressan, pengaruh yang sangat signifikan adalah terhadap
Efisiensi pengepressan

1
1.Tipe Speichim

Alat tipe speichim memiliki feed srew, sehingga kontinuitas dan jumlah
bahan yang masuk konstan dibandingkan dengan adonan yang masuk
berdasarkan gravitasi. Kontinuitas adonan yang masuk kedalam screw press
mempengaruhi volume ulir yang paralel dengan penekanan ampas, jika kosong
maka tekanan akan kurang dan oil losses dalam ampas akan tinggi. Pembuatan
Screw Press yang menggunakan feed srew, disamping pengisian yang
efektif juga melakukan pengempaan pendahuluan dengan tekanan rendah
sehingga minyak keluar. itu juga penggunaan feed screw akan menimbulkan
pertambahan investasi dan biaya perwatan yang lebih besar.

2.Tipe Usine de Wecker


Sedangkan Usine de Wecker tidak dilengkapi dengan feed screw.
3.Tipe Stork
Type Stork memproduksikan alat press yang terdiri dari alat yang
menggunakan feed screw dan tanpa menggunakan feed screw.
BAB III
PEMBAHASAN
A.Komponen Screw Press
Pada proses perancangan Screw Press terdapat komponen yang mendukung
dalam proses perancangan
1.Double Screw
Double screw terbuat dari bahan baja tuang dengan ukuran yang
berbeda tergantung kapasitas olah yang dilayani. Satuan kapasitas screw press
adalah Ton TBS/Jam. Umumnya dalam membeli spare part screw dipasaran
ditentukan jam kerja yang mampu dicapai alat tersebut hingga penggantian
berikutnya (kecuali jika screw patah). Umumnya screw yang dijual dapat
bekerja dengan baik hingga 2000 jam kerja, Bentuk screw persis seperti
ulir yang kita kenal namun dengan bentuk penampang ulir persegi
dengan ketebalan lebih dari 1,5 inchi (terutama bagian ujung) dengan jarak
pitch lebih kurang 10 cm atau dapat digambarkan seperti conveyor yang dibuat
dari baja tuang dengan ketebalan yang mampu menerima tekanan nominal 60
bar secara kontiniu. Bagian tengah screw dibuat lubang tempat as pikul
menopang seluruh berat sendiri screw. ujung as pikul dihubungkan ke
primary shaft dan secondory shaft. Screw dapat berputar karena bagian
pangkal screw dilengkapi aur pasak yang bersesuaian dengan alur pasak di
primary dan secondary shaft. Primary dan secondary saft dihubungkan dengan
gear conection yang langsung menyatu dengan shaft.
2.Press Silinder
Press Silinder atau disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja
yang diperkuat dengan tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Press silinder
berbentuk kaca mata yang bagian tengahnya terhubung. Press silinder dapat
juga disebut saringan, dimana fibre/serabut daging buah sawit tidak terikut ke
cairan minyak yang telah dipress. Press silinder memiliki lubang yang
sangat banyak, diameter lubang bervariasi umumnya berdiameter antara 4-6
mm, Penahan press silinder sering disebut (kacamata, karena memang seperti
kaca mata) yang terbuat dari plat baja dengan ketebalan 15 mm ditopang dengan
sejumlah baut yang mampu menopang tekanan 50-60 bar. jam kerja press
silinder pada umumnya 4.000 jam

3.Casing Body

Casing/Body screw press terbuat dari plat mild steel dengan tebal
10 mmberbentuk kotak dengan dilengkapi pintu sebelah kanan, kiri dan atas.
Dibagian atas ada 2 pintu yaitu 1 pintu untuk melihat kondisi press silinder &
satu pintu/lubang untuk menghubungkan screw press dengan corong
umpan dari digester. Bagianbelakang digunakan sebagai tempat bearing
untuk menumpu shaft yang harus ter seal dengan baik sehingga minyak
pelumas dari gearbox tidak bercampur dengan CPO. Body screw press harus
ditumpu diatas pondasi yang umumnya terbuat dari U profil 100 mm. ada yang
melapisi bagian lantai body screw press yang berfungsi untuk menampung
minyak sawit dengan plat stain less steel. Bagian depan screw press dilengkapi
body untuk menopang hydraulic double cone dan dihubungkan dengan sisten
engsel sehingga memudahkan saat perbaikan screw press.
4.Gear Box
Gear box terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya
terdapat primary dan secondary screw yang dihubungkan dengan gear agar
putaran double screw saling berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi
di gear box yaitu sering patahnya bearing as akibat over pressure/kelebihan
tekanan, minyak pelumas kurang bahkan mungkin juga akibat kualitas
bearing yang tidak sesuai. Di sisi gearbox umumnya dilengkapi dengan
selang sight glass untuk melihat level pelumas dari luar dan dilengkapi dengan
lubang intip dibagian atas untuk melihat kondisi bearing.
5.Hydrolic Double Cone
Hydraulic Double Cone merupakan alat yang ditambahkan ke sistem screw
press untuk memberikan tekanan lawan terhadap daya dorong double
screw di fibre kempa,dengan ditekannya ampas kempa oleh hydraulic double
cone maka minyak akan keluar dari massa pressed melalui press
silinder. Hydraulic double coneperangkat penting untuk mengendalikan
losis minyak namun disisi lain bisamembahayakan peralatan jika
tekanannya berlebihan. sistem pengaturan tekanansudah otomatis
berdasarkan amper meter elektromotor screw press yang diset antara30-35
amper atau berdasarkan tekanan hydraulic di barometer antara 50-60 bar.
Permasalahan yang sering muncul dihydraulic double cone yaitu:
1.Sering bocor nya sambungan selang.
2.Tidak di siplinnya pelumasan bantalan lincur batang cone.
3.Kebersihan panel dari debu.
4.Sulitnya tenaga mekanik yang handal untuk memperbaiki system otomatis.
B.Tekanan Kerja Screw Press
1.Tekanan Berlawanan
Pengerak poros screw press dilakukan dengan electromotoryang
dipindahkan dengan belt, gigi dan hydroulic. Power dengan putaran
sebesar 19-12 rpm untuk menggerakkan alat screw. Efektifitas tekanan ini
tergantung pada tekanan tahanan lawan pada adjusting cone. Tekanan
padaHydraulic Cone yang sesuai untuk “Single Stage Pressing” diberikan
tekanan pada tahap awal 40-50 bar dan pada Double Pressing menggunakan
tekanan pertama 30-35 bar dan pada pengepressan kedua diberi tekanan 40-
50 bar.
Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas, tekanan lawan dinaikkan
dengan mengatur Cone, hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu
ditemukan persentase biji pecah yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan
Screw Press, bahkan dapat menyebabkan terbakarnya Electromotor.
Tekanan kerja Cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar
minyak yang tinggi dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh
sebab itu pengoperasian screw press hendaknya dipertimbangkan
keuntungan dan kerugian yang diakibatkannya.
Tujuan menstabilkan tekanan pressan adalah :
a. Memperkecil kehilangan minyak dalam ampas, dengan meratanya adonan
masukkedalam screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka
ekstraksi minyakakan lebih sempurna, dengan demikian kehilangan minyak
akan lebih rendah.
b. Menurunkan jumlah biji pecah, semakin tinggi variasi tekanan dalam screw
press maka jumlah biji pecah semakin tinggi.
c. Memperpanjang umur teknis. Umur teknis alat seperti crew, cylinder press
dan electromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik dan
mekanis.
C.Cara Kerja Mesin Screw Press
Motor listrik sebagai sumber gerakan yang berfungsi untuk menggerakkan
mesin double screw press. Screw press dihidupkan melalui panel kendali
sekaligus system hidroliknya, lalu dimasukkan air panas dengan suhu 900C
melalui pipa masuk (pipeinlet). Motor listrik hidup memutar pulli melalui poros
motor dengan daya 30 KW denganputaran 1475 rpm. Pulli menggerakkan
sabuk menghantarkan putaran ke pulli yang terpasang pada poros yang
menghubungkan ke gear reduser,dan gear reduser digerakkan poros utama yang
dihubungkan dengan kopling. Poros utama menggerakkan roda gigi
perantara yang mengakibatkan kedua poros berulir akan bergerak
berlawanan arah dengan putaran yang sama.

Pada bagian akhir ulir terdapat dua buah konus yang digerakkan dengan
bantuan sistem hidrolik dengan gerakan maju mundur sesuai dengan tekanan
yang dibutuhkan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pengepresan dan
tekanannya sebesar 30-50 bar.

Minyak yang dihasilkan oleh mesin press dialirkan ke oil vibrating


screnn dan kemudian dialirkan ke crude oil tank untuk diproses lebih lanjut,
sedangkan serabut dan biji buah sawit yang masih mengandung 4%
minyak dialirkan ke cake breaker conveyor untuk proses selanjutnya.
Motor listrik memutar poros screw press yang direduksi (dikurangkan)
putarannya dari 1475 menjadi 12 rpm melalui speed reduser.

Pada mesin ini worm screw press memiliki peranan utama yang
mendorong danmenekan kelapa sawit supaya terjadi pemerasan. Buah sawit
yang telah dihancurkan pada digester diperas akibat gaya tekan yang
ditimbulkan antara screw, casing (press cage), dan cone. Screw press
mendapatkan tenaga putaran dari motor listrik berdaya 22 KW, putaran 1450
rpm yang direduksikan melalui Gear Box hingga mencapai 9 -11 rpm dan
disalurkan melalui 2 buah worm screw press. Press cage atau casing memiliki
lubang penyaringan sebanyak 32.000 buah diseluruh sisinya. Cone
mendapatkan daya tekan dari pompa hidrolik sebesar 30-40 bar.
Klasifikasi Mesin Screw Press
Kapasitas :10 ton
Tekanan konus :30-40 Bar
Putaran poros :9-11 Rpm
Jumlah ulir :4
Berat worm screw:100 Kg
Dalam Menentukan kapasitas Screw Press Ada Beberapa hal yang perlu di
perhatikan yaitu:
1.Massa buah yang masuk ke dalam dig ester dan screw press.
2.Screw press harus terisi penuh untuk memperoleh efisiensi penekanan
sehingga minyak yang dihasilkan akan banyak.
Dari kondisi di atas maka kapasitas screw press dapat di hitung dengan
menggunakan rumus:
Q=berondolan X kapasitas oleh mesin Screw Press
Misalkan % berondolan = 60 %
Massa screw press = 10 ton/ jam
Maka,Q= X 10 ton/ jam
Q = 6 ton / jam
= 6000 kg/ jam
Selain itu kita juga harus mengetahui volume aliran, untuk mengetahui volume
aliaran Kita harus mengetahui berapa harga massa jenis buah kelapa sawit, dari
data yg di dapat hargamassa jenis buah kelapa sawit = 641 kg/m
3. Oleh karena itu volume aliran pada screw press
adalah:
Valiran
= Q / r= 6000 kg/jam : 641 kg/ m3
=9.36 m3/jam

D.Analisa Gaya PAda Torsi


Gaya Torsi
Screw Press berguna untuk memindahkan buah hasilke arah keluar
(outlet),dengan adanya penyempitan di daerah konus akan menyebabkan
pemerasan pada buah tersebut sehingga minyak keluar dari daging buah.
Ukuran Screw Daerah paling kritis yang sering menjadi area keausan terjadi
pada ujung screw (dari survei),Diasumsikan titk kritis tersebut terjadi pada jarak
maksimal 10 mm dari sisi terluar screw.

Pembebanan Pada Screw Press


Gambar di atas menunjukkan kondisi pembebanan rata-rata pada jarak r dari
sumbu poros. Gaya F merupakan penjumlahan gaya aksial berupa gaya tekan
yang terjadi pada screw. P adalah gaya yang bekerja untuk memindahkan beban
(material kelapa sawit). Gaya N adalah gaya normal, sebagai akibat dari gaya
tekan material terhadap screw. Gaya µN adalah gaya gesek yang terjadi pada
permukaan kontak material kelapa sawit dan permukaan screw. Gaya normal
dihitung dengan mempertimbangkan faktor pembebanan yang mengindikasikan
jumlah total permukaan kontak screw dengan material.
E.Tegangan Pada Screw Press
Ada dua bentuk tegangan yang terjadi pada screw press yaitu tegangan lentur
dan tegangan geser.
Rumus mencari tegangan geser
Dengan: t=tegangan geser
D=gaya geser (gaya lintang)
S=statis momen
b= lebar bidang geser
I=momen inersia
Rumus mencari tegangan geser
Dengan: s=tegangan lentur
Y=jarak tegangan yang di tinjau ke garis netral
Ix=momen inersia terhadap sumbu x
M=momen luar
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari hasil perancangan di atas,maka dapat disimpulkan screw press banyak
digunakan dalam industri,terutma industri pengolahan sawit.Selain itu dengan
adanya perancangan screw press kita dapat mengetahui seberapa besar kapasitas
suatu bahan yang bisa dip roses pada screw press dan mengetahui kegunaan
screw press yang sebenarnya.
B.Saran
Sebaiknya lebih banyak menyediakan situs-situs yang berhubungan dengan
perancangan screw press.
DAFTAR PUSTAKA
http://intisawit.blogspot.com/search/label/Press%20Station
TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT
PERANCANGAN SCREW PRESS

Anda mungkin juga menyukai