Anda di halaman 1dari 17

A.

Topik Kegiatan
“TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI (TAK
SP : Halusinasi”
B. Tujuan Kegiatan
Setelah mengikuti TAK SP : Halusinasi klien mampu :
1. Klien dapat mengenal halusinasi
2. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan orang lain
4. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas terjadwal
5. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
C. Indikasi Kegiatan
TAK SP : Halusinasi diindikasikan untuk klien gangguan jiwa yang mempunyai riwayat
stimulasi persepsi sensori dengan halusinasi.
D. Landasan Teori
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori; halusinasi. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana
klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu perserapan panca
indera tanpa ada rangsangan dari luar (Miramis, 1998).Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan
disekitarnya. , 2015).Salah satu terapi aktivitas kelompok yang bisa diberikan pada
klien dengan halusinasi adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
halusinasi. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah. Dalam terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi aktivitas yang digunakan adalah aktivitas mempersepsikan
stimulus tidak nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan, khususnya untuk klien
mengalami halusinasi. Aktivitas proses TAK dilakukan dengan tahapan menjelaskan
pengertian halusinasi, menjelaskan bagaimana cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik, bagaimana cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap, bagaimana
cara mengontrol halusinasi dengan aktifitas terjadwal dan bagaimana cara mengontrol
halusinasi dengan cara patuh minum obat (Keliat,2016).
E. Klien
a. Kriteria klien
1. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori;
halusinasi.
2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
b. Proses seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
F. Peserta
Klien yang mengikuti TAK berjumlah 5 orang. Adapun nama-nama klien yang mengikuti
TAK adalah sebagai berikut :
1. Tn. A
2. Tn. B
3. Tn. C
4. Nn. D
5. Nn. E
G. Pengorganisasian
1. Terapis
a. Leader
- Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
- Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
- Mampu memimpin TAK dengan baik dan tertib
- Menetralisir bila ada masalah kelompok
- Menjelaskan permainan kelompok
b. Fasilitator
- Memfasilitasi klien yang kurang aktif
- Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
c. Observer
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan
- Mengatur alur permainan
2. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal : Senin/30 April 2018
b. Jam : 09.30 WIB s.d selesai
3. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi/stimulasi
4. Media
a. Spidol
b. Whiteboard
c. Jadwal kegiatan klien
H. Proses Kegiatan
TAK terdiri dari 5 sesi meliputi :
1) Sesi I : TAK SP Mengenal halusinasi
2) Sesi II : TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3) Sesi III : TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan
orang lain
4) Sesi IV : TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas
terjadwal
5) Sesi V : TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
SESI I

TAK SP Mengenal Halusinasi

A. Tujuan
1) Klien dapat mengenal halusinasi.
2) Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3) Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4) Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
B. Alat
1) Spidol
2) Papan tulis/whiteboard/flipchart
C. Waktu pelaksanaan
1) Hari/tanggal : Senin/ 30 April 2018
2) Jam : 09.30 WIB s.d selesai
D. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran/simulasi
E. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
F. Proses pelaksanaan
1. Persiapan alat dan bahan : sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien : pilih klien sesuai dengan indikasi
3. Persiapan tempat : siapkan tempat diskusi dan simulasi
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Perkenalan
- Validasi
- Tanyakan perasaan klien hari ini
- Kontrak
Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal halusinasi.
Waktunya 30 menit, tempatnya di ruang aula.
b. Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi. Mulai
dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard.
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar.
c. Terminasi
- Evaluasi subyektif
Tanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK SP mengenal halusinasi
- Evaluasi obyektif
Minta klien menjelaskan kembali mengenal suara-suara yang didengar
(halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan
klien pada saat terjadi
- Tindak lanjut
Anjurkan klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi. Kontrak waktu untuk kegiatan TAK selanjutnya.
G. Evaluasi dan okumentasi

Nama Klien
Keterangan
NO 1 2 3 4 5
1 Mengenal isi halusinasi
2 Menjelaskan waktu terjadinya halusinasi
3 Menjelaskan situasi terjadinya halusinasi
4 Menjelaskan perasaan saat terjadi
halusinasi
- Rangkum jawaban klien tentang isi halusinasi. Bila ada jawaban yang kurang,
tambahkan informasi yang diperlukan

SESI II

TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

A. Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
B. Alat
1) Spidol dan papan tulis/whiteboard/flipchart
2) Jadwal kegiatan klien
C. Waktu pelaksanaan
1) Hari/tanggal : Selasa/ 1 Mei 2018
2) Jam : 09.30 WIB s.d selesai

D. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab.
2) Bermain peran/simulasi.
E. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
F. Proses Pelaksanaan
- Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok yang telah mengikuti TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
- Pelaksanaan
a. Orientasi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Validasi
- Tanyakan perasaan klien hari ini
- Kontrak
Jelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara mengontrol
halusinasi. Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
b. Kerja
1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat
giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi
saat halusinasi muncul.
4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : “Pergi, jangan
ganggu saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan…”.
5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi dimulai dari klien di sebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam
sampai semua peserta mendapatkan giliran.
6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
c. Terminasi
- Evaluasi subyektif
Tanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK SP mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
- Evaluasi obyektif
a) Terapis menganjurkan setiap anggota kelompok untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari jika halusinasi muncul.
b) Memasukkan kegiatan menghardik pada jadwal kegiatan harian
klien.Minta klien menjelaskan kembali mengenal suara-suara yang
didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya,
dan perasaan klien pada saat terjadi
- Tindak lanjut
a) Membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
b) Membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya. Anjurkan klien
untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
Kontrak waktu untuk kegiatan TAK selanjutnya.
G. Evaluasi dan Dokumentasi

Nama Klien
No Keterangan

Mampu mengatasi halusinasi dengan


1
menghardik menggunakan formulir evaluasi.
mampu memperagakan cara menghardik
2
halusinasikhusus pada malam hari
SESI III
TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan orang lain
A. Tujuan
1) Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi.
2) Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.
B. Alat
1) Buku catatan dan pulpen.
2) Jadwal kegiatan harian klien.
3) Spidol dan papan tulis/whiteboard/flipchart
C. Waktu pelaksanaan
D.
3) Hari/tanggal : Rabu/ 2 Mei 2018
4) Jam : 09.30 WIB s.d selesai
1) Metode
1) Diskusi dan tanya jawab.
2) Bermain peran/simulasi dan latihan.
E. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
F. Proses Pelaksanaan
- Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok yang telah mengikuti TAK
stimulasi persepsi : halusinasi sesi 2.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
- Pelaksanaan
a. Orientasi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Validasi
- Tanyakan perasaan klien hari ini
- Kontrak
1. Jelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
2. Jelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin
kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
b. Kerja
1) Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi.
2) Terapis meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan
sehari-hari, dan ditulis di whiteboard.
3) Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard.
4) Terapis membimbing satu per satu klien untuk membuat jadwal kegiatan
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir,
terapis menggunakan whiteboard.
5) Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
6) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai
membuat jadwal dan memperagakan kegiatan
c. Terminasi
- Evaluasi obyektif
Tanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan
memperagakannya.
- Evalusi subyektif
Minta klien menjelaskan cara menyusun jadwal kegiatan dan
bagaimana memperagakannya
- Tindak lanjut
Menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik dan melakukan kegiatan, membuat kesepakatan
dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap, membuat kesepakatan waktu dan
tempat.

G. Evaluasi dan Dokumentasi

Nama Klien
NO Keterangan

Menyusun kegiatan sehari-hari secara


1. teratur untuk mencegah munculnya
halusinasi
SESI IV

TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas terjadwal

A. Tujuan
1) Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi.
2) Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi
B. Alat
1) Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen.
2) Fliphchart/Whiteboard dan spidol.
C. Waktu pelaksanaan
1) Hari/tanggal : Kamis/ 3 Mei 2018
2) Jam : 09.30 WIB s.d selesai
D. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran/simulasi
E. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
F. Proses Pelaksanaan
- Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok yang telah mengikuti TAK
stimulasi persepsi : halusinasi sesi 3
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
- Pelaksanaan
a. Orientasi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Validasi
- Tanyakan perasaan klien hari ini
- Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin
kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
b. Kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
2) Terapis meminta setiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa
diajak bercakap-cakap.
3) Terapis meminta setiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan.
4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul,
“Suster, ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja dengan suster”
atau “Suster, saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang”.
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
di sebelahnya.
6) Berikan pujian atas keberhasilan klien
7) Ulangi kegiatan no. 5 dan 6 sampai semua klien mendapat giliran.
c. Terminasi
- Evaluasi obyektif
Tanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Evalusi subyektif
Minta klien menjelaskan cara mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
- Tindak lanjut
Anjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap,
membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat,
menyepakati waktu dan tempat
G. Evaluasi dan Dokumentasi

Nama Klien
No Keterangan

Mampu mencegah halusinasi dengan


1 bercakap-cakap, yaitu dengan menggunakan
formulir evaluasi.
SESI V

TAK SP Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

A. Tujuan
1) Klien memahami pentingnya patuh minum obat.
2) Klien memahami akibat tidak patuh minum obat.
3) Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.
B. Alat
1) Jadwal kegiatan harian klien
2) Flipchart/whiteboard dan spidol.
3) Beberapa contoh obat.
C. Waktu pelaksanaan
1) Hari/tanggal : Jum’at/ 4 Mei 2018
2) Jam : 09.30 WIB s.d selesai
D. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Melengkapi jadwal harian
E. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
F. Proses Pelaksanaan
- Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok yang telah mengikuti TAK
stimulasi persepsi : halusinasi sesi 4.
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
- Pelaksanaan
a. Orientasi
- Mengucapkan salam terapeutik
- Validasi
- Tanyakan perasaan klien hari ini
- Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok, yaitu
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
- Jika klien akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada
terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
b. Kerja
1) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh,
karena obat member perasaan tenang, dan memperlambat kambuh.
2) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab
kambuh.
3) Terapis meminta setiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard.
4) Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum
obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat.
5) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.
6) Berikan pujian pada klien yang benar.
7) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard).
8) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di
whiteboard).
9) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh.
10) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian
halusinasi/kambuh.
11) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian tidak patuh minum obat.
12) Memberi pujian setiap kali klien benar.
c. Terminasi
- Evaluasi obyektif
Tanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Evalusi subyektif
Tanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.
- Tindak lanjut
Anjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan, bercakap-cakap, dan patuh minum obat.
mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi.
Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.

G. Evaluasi dan Dokumentasi

Nama Klien
No Keterangan

1 Menyebutkan 5 benar cara minum obat


2 Menjelaskan keuntungan minum obat
3 Menjelaskan akibat tidak patuh minum obat

Anda mungkin juga menyukai