PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO),
AKI di Indonesia mencapai 9.900 orang dari 4.5 juta keseluruhan kelahiran
pada tahun 2012. Berdasarkan data WHO Indonesia mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup. Angka Anemia di Indonesia pada tahun 2012 relatif
tinggi yaitu 63,5%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terhadap ibu
Riskesdas 2010 menurut prevalensi risiko KEK pada Wanita Usia Subur
Jawa Barat pada tahun 2012 761 kasus. Pada tahun 2013 sampai saat ini
AKI mencapai 368 kasus. Angka prevalensi anemia pada ibu hamil di Jawa
Barat tahun 2011 masih cukup tinggi (51,7%). Salah satu faktor yang sering
Menurut Imam Sumarno Faktor Resiko Kurang Energi Kronis Ibu Hamil di
Jawa Barat yaitu prevalensi KEK pada tingkat provinsi adalah 30,6%,
berkisar antara yang terendah 19,5% di Kota Cimahi dan tertinggi 50,7 di
KEK di Cimahi Utara terdapat 15 ibu yang mengalami KEK tahun 2015 dari
semua ibu yang berkunjung ke BPM ‘’L’’. (BPM “L” Cimahi Utara 2015).
1
2
masalah, baik pada ibu maupun janin. Gizi kurang pada ibu hamil dapat
perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
bayi lahir rendah. Salah satu kesakitan yang utama adalah anemia, yang
pada ibu hamil seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian zat besi,
upaya tersebut belum memuaskan. Hal ini berarti bahwa selama beberapa
warsa kedepan tetap akan berhadapan dengan anemia pada ibu hamil.
(Mufdillah,2009).
gizi di meja 4 Posyandu. Selain itu juga dilaksanakan pemberian zat besi
bagi kelompok sasaran yang paling rentan yaitu ibu hamil. Pemberian zat
maka sasaran pemberian zat besi diperluas pada balita, anak sekolah, dan
Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum
tinggi kalori dan tinggi protein dan dipadukan dengan penerapan porsi kecil
tapi sering, pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR
Untuk menanggulangi masalah anemia gizi besi pada ibu hamil maka
tablet zat besi pada ibu hamil. Suplementasi tablet zat besi dan peningkatan
suplemen zat besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. (Hartati, 2015,
¶ 3, http://repository.usu.ac.id)
Frekuensi anemia dalam kehamilan masih cukup tinggi, berkisar antara 10%
penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu
negara yang sudah maju. Wanita hamil dengan haemoglobin (Hb) 12 gr%
dikarenakan pasien tersebut sudah masuk dalam kategori resiko yaitu pada
waktu pemeriksan didapatkan LILA ibu 21,5 cm dan kadar HB 10,6 gr%.
dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, untuk meningkatkan
Energi Kronik (KEK) dan anemia ringan di BPM “L” Cimahi Utara Tahun
2016.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya
Energi Kronik (KEK) dan anemia ringan pada Ny. ”N” di BPM “L”, Cimahi
Utara 2016“?.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada
pada Ny.“N” dan mampu memberikan Asuhan bayi baru lahir pada
deteksi dini yang berhubungan dengan ibu hamil, bersalin, nifas dan
pemberian asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
c. Bagi penulis selanjutnya
Sebagai metode penerapan secara nyata, langsung dan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir secara
maksimal.