13.bab Ii
13.bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
1. KEHAMILAN
A. Definisi Kehamilan
B. Ketidaknyamanan Kehamilan
No Ketidaknyamanan Penanganan
Trimester III
1. Nyeri ulu hati
8
9
sakit kepala hebat. Yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
terbayang. Sakit kepala yang hebat dari kehamilan adalah gejala dari
pre-eklamsia.
2) Penglihatan kabur
pada kaki, biasanya muncul pada sore hari dan hilang setelah istirahat
masalah serius apabila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang
D. Diagnosa Kehamilan
diamati.
diagnosis kehamilan.
1) Riwayat
e) Keletihan (dugaan).
2) Pemeriksaan fisik
f) Ballotement (kemungkinan).
individu).
3) Pemeriksaan panggul
kebiru-biruan.
terbentuk pada sebagian besar tulang. Rangka tulang dapat terlihat jelas
pada minggu ke-16. Meski demikian karena bahaya yang dapat timbul
2007:519-520)
14
kurang gizi yang sering terjadi pada wanita hamil, yang disebabkan oleh
kekurangan energi dalam jangka waktu yang cukup lama. KEK pada wanita
sejak masa janin, bayi dan kanak-kanaknya, yang berlanjut hingga dewasa.
(Albugis,2008)
distribusi di dalam rumah tangga yang tidak proposional dan beratnya beban
kerja ibu hamil. Selama itu beberapa hal pentinng yang berkaitan dengan
status gizi seorang ibu adalah kehamilan ibu berusia muda (kurang dari 20
kehamilan pada usia terlalu tua (lebih dari 35 tahun). (Albugis, 2008)
Kurang energi pada ibu hamil akan terjadi jika kebutuhan tubuh akan
energi tidak tercukupi oleh diet ibu. Ibu hamil membuthkan energi yang lebih
15
besar dari kebutuha energy individu normal. Hal ini dikarenakan pada saat
hamil ibu, ibu tidak hanya memenuhi kebutuhan energi untuk dirinya sendiri,
pada ibu hamil kurang dari normal, maka hal itu tidak hanya akan
membahayakan ibu, tetapi juga janin yang ada didalam kandungan ibu.
dapat terjadi kekurangan. Jika keadaan ini berlanjut terus menerus, maka
digunakan untuk diubah menjadi karbohidrat. Jika keadaan ini terus berlanjut
maka tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi terutama energi yang akan
d. Pencegahan
wanita usia subur harus sudah mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan
LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari
Ibu KEK adalah ibu yang ukuran LILAnya <23,5 cm dan dengan salah
(Puspita,2011)
f. Penanganan KEK
Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum
Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil
BBLR di Indonesia. Penambahan 200-45- Kalori dan 12-20 gram protein dari
2. Status Ekonomi
4. Status kesehatan
akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang keadaan
sehat. Namun ibu harus tetap ingat, bahwa zat yang dia dapat akn
dipakai untuk duaa kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya sendiri.
5. Aktifitas
gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari
6. Suhu lingkungan
7. Bert badan
Berat badan seorang ibu hamil yang sedang hamil akan menentukan
lancar.
8. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang
tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang melemah
berlangsung. (Kristiyanasari,2010:48-51)
komplikasi pada ibu antara lain : anemia, pendarahan, berat badan ibu
Kristiyanasari, 2010:65)
trimesrter III sekitar 6 kg. pertambahan berat badan ini juga sekaligus
Ibu Hamil di Jawa Barat yaitu prevelensi KEK pada tingkat provinsi
adalah 30,6%, berkisar antara yang terendah 19,5% di Kota Cimahi dan
menjadi Anemia. KEK berarti kurang energi dan protein yang mempunyai
20
dampak yang sangat luas dalam metabolisme, selain itu KEK mengalami
kesehatan dan gizi. Disamping itu upaya perbaikan kesehatan dan gizi
kadar < 10,5 g% pada trimester II. Pemberian kalori 300 kalori/hari
anemia. (Prawiroharjo,2010)
b. Etiologi anemia
pada kolon).
hamil.
22
1. Hb 11 g% tidak anemia
4. Hb 7 g% anemia berat
(Prawiharjo,2010)
2. PERSALINAN
A. Definisi
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
B. Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda persalinan
3) Pengeluaran cairan
2010:173)
1. Faktor Power
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerjasama yang baik dan
sempurna.
bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah
b. Tenaga mengedan
2) Tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan waktu kita buang air
(Rohani, 2011)
2. Faktor Passager
yang meliputi sikap janin, letak, presentasi, bagian terbawah, dan posisi
janin.
a. Sikap (Habitus)
dalam sikap fleksi, dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam
b. Letak (Situs)
letak lintang, yaitu sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu. Letak
membujur yaitu sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa
c. Presentasi
lain-lain.
27
e. Posisi janin
2011)
3. Faktor Passage
Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian
dengan ibu bersalin yang tanpa didampingi suami atau orang-orang yang
5. Faktor Penolong
(Rohani, 2011)
D. Ketidaknyamanan persalinan
a. Kala I
1) Sering berkemih
dan muntah.
b. Kala II
1) Desakan mengejan
c. Kala III
d. Kala IV
infeksi.
29
tubuh tertentu.
3) Ketidaknyamanan fisik bila salah satu tungkai turun dan kaki yang
Temuan-temuan anamnesis
Rencana untuk asuhan atau perawatan
dan pemeriksaan
1. Segera rujuk ke fasilitas yang
mempunyai kemampuan untuk bedah
Riwayat bedah caesar
Caesar
2. Damping ibu ke empat rujukan
Jangan melakukan pemeriksaan dalam.
1. Baringkan ibu ke sisi kiri
Perdarahan pervaginam
2. Pasang infuse dan berikan RL
selain lendir bercampur
3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
darah (show )
memadai
4. Damping ibu ke tempat rujukan
1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
Persalinan kurang bulan memadai
2. Damping ibu ke tempat rujukan
1. Baringkan ibu ke sisi kiri
Ketuban pecah disertai 2. Dengarkan DJJ
mekonium dan disertai gawat 3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
janin memadai
4. Damping ibu ke tempat rujukan
Ketuban pecah (lebih dari 1. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
24jam) atau ketuban pecah memadai
pada kehamilan kurang bulan 2. Damping ibu ke tempat rujukan
(<37mgg)
Tanda-tanda atau gejala 1. Baringkan ibu ke sisi kiri
infeksi 2. Pasang infuse dan berikan RL
Suhu >38oC, menggigil, nyeri 3. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang
abdomen, cairan ketuban memadai
berbau 4. Damping ibu ke tempat rujukan
1. Baringkan ibu ke sisi kiri
Tekanan darah lebih dari 2. Pasang infuse dan berikan RL
160/110 mmHg atau terdapat 3. Berikan dosis awal 4gr MgSO4 20% IV
protein urine selama 20 menit
4. Suntikkan 10 gr MgSO4 50% (5 gr IM
30
(Winknjosastro,dkk, 2008;91-94)
Persalinan
dan vagina
dan kering
35
lengkap
meneran
baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
13) Laksanakan bibingan pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
untuk meneran
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawh bokong ibu
dan bahan
Lahirnya kepala
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat
21) Tunggu kepal bayi melakukan putar paksi luar secara sepontan
38
Lahirnya bahu
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainya
ibu.
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
dari pusar bayi. Mendorong tali isi pusat ke arah distal ( ibu ) dan
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
disediakan.
33) selimuti ibu bayi dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
satu payudara.
34) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Letakan satu tangan pada kain diatas perut ibu, ditepi atas simfisis,
prosedur diatas.
Mengeluarkan plasenta
pusat:
b. Menilai pendarahan
c. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
penjahitan
43
larutan klorin 0,5%, bilas kedua tangan tersebut dengan air DTT
perdarahan pervaginam.
kontraksi.
Evaluasi
pervaginam :
47) Bersihkan ibu dengan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban,
lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
diinginkanya.
44
setelah dekontaminasi.
yang sesuai
disusukan.
berhasil menyusu.
56) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
normal.
57) Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan
Dokumentasi
G. Partograf
B. Kondisi Janin
1) DJJ
menit. Catat DJJ dengan memberikan tanda titik pada garis yang
46
hubungkan yang satu dengan titik lainnya dengan garis tegas dan
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat
mekonium.
darah.
lagi (kering).
dapat di pisahkan
4) Kemajuan Persalinan
1) Pembukaan serviks
pembukaan serviks.
persalinan.
pembukaan serviks, DJJ dibagian atas dan lajur kontraksi dan nadi
ibu di bagian bawah. Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan,
49
b) Kontraksi Uterus
kontraksi.
1) Oksitosin
permenit.
waktunya.
d) Kondisi Ibu
a. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
b. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase
sesuai .
e) Volume urine
terdiri :
g) Kala I
h) Kala II
i) Kala III
k) Kala IV
H. Diagnosa Persalinan
membuka lengkap (10 cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase
1) Fase laten
jam.
2) Fase aktif
Kategori Keterangan
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. (Buku Acuan
Kategori Keterangan
Kategori Keterangan
Kategori Keterangan
Kristiyanasari,2010:65)
perdarahan, (waryono,2010:46)
210:240)
3. NIFAS
A. Definisi Nifas
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
1. Perdarahan pervaginam
masalah mengenai definisi ini. Penilaian resiko pada saat antenatal tidak
Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua wanita yang
Infeksi masa nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus genetalis
Atonia uteri (uterus tidak berkontraksi dengan baik), robekan jalan lahir
yang dapat terjadi pada daerah perineum, dinding vagina dan servik,
56
bengkak pada daerah vulva, adanya sisa plasenta, selaput serta kotiledon,
masa nifas. Pada masa ini pengawasan dan perhatian petugas kesehatan
(Saleha, 2009:109)
C. Diagnosis Nifas
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. (Nanny, 2011 :1)
psikologis normal.
57
panas.
2009)
a. Kunjungan 1 (6 – 48 jam)
Tujuan :
Tujuan :
abnormal)
tanda-tanda penyulit.
Tujuan :
E. Resiko Ibu Nifas dengan Kekuranga Enrgi Kronik (KEK) dan Anemia
Ringan
Selama masa nifas produksi ASI akan terpengaruh dan ibu tidak akan
pendarahan post partum primes yaitu pendarahan yang terjadi dalam 24 jam
A. Definisi BBL
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
ekstrauterin.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-
1) Pengertian
b. Tujuan
aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama atau
1) Anamnesa
penggunaan obat).
2) Pemeriksaan fisik
Tabel 2.10 Pemeriksaan Fisik Bayi Dengan Keadaan Normal
Pemeriksaan yang Keadaaan normal
No
dilakukan
1. Lihat postur, tonus dan Posisi tungkai dan lengan
aktivitas fleksi
Bayi sehat akan bergerak
aktif
2. Lihat kulit Wajah, bibir dan selaput lendir,
dada harus berwarna merah
muda, tanpa adanya kemerahan
atau bisul
bayi.
dengan tangisan.
berikut :
1) Sesak napas
4) Malas minum
6) Kurang aktif
Tanda-tanda bayi sakit, apabila terdapat salah satu atau lebih tanda-
tanda berikut :
1) Sulit minum
3) Perut kembung
4) Periode apneu
6) Merintih
7) Perdarahan
8) sangat kuning
A. Jadwal Imunisasi
Tabel 2.11 Jadwal Imunisasi
9 bulan Campak
POLIO, IPV Polio dapat menyebabkan lumpuh layu pada tungkai atau
lengan.
D. Diagnosa BBL
1. Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
ekstrauterin.
2. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
dilakukan dalam kurun waktu 6-48 2. Pemeriksaan fisik bayi
jam setelah bayi lahir 3. Memberikan HB 0
4. Menjaga tali pusat dalam keadaan
bersih dan kering
Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) 1. Menjaga kebersihan bayi
dilakukan dalam kurun waktu 3-7 2. Pemeriksaan tanda bahaya pada
hari setelah bayi lahir bayi
3. Konseling pada ibu tentang ASI
4. Menjaga suhu tubuh bayi
5. Konseling terhadap iu dan
keluarga untuk memberikan ASI
ekslusif dan melaksanakan
perawatan bayi baru lahir dengan
menggunakan panduan buku KIA
Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) 1. Pemeriksaan fisik
dilakukan dalam kurun waktu 8-28 2. Menjaga kebersihan bayi
hari setelah bayi lahir 3. Menjaga keamanan bayi
4. Menjaga suhu tubuh bayi
5. Memberitahu ibu tentang imunisasi
BCG
6. Penanganan dan rujukan jika
diperlukan
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan berat badan
2010:240)
5. PENDOKUMENTASIAN
A. Definisi dokumentasi
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh
klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri. (Wildan dkk, 2008:2)
B. Menejemen varney
dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap langkah diuraikan lagi menjadi
langkah-langkah yang lebih rinci dan ini bisa berubah sesuai dengan
yaitu:
b) Riwayat kesehatan
kebidanan yaitu:
kebidanan.
menejemen kebidanan.
ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi dilakukan oleh klien atau anggota tim
menyeluruh tersebut.
(Asrinah dkk,2010:161-166)
C. Pendokumentasian SOAP
Subjektif
c. Pada orang yang bisu, dibelakang data diberi tanda “0” atau “X”
Objektif
Assessment
dan objektif
b. Diagnosis/masalah
73
c. Diagnosis/masalah potensial
Planning
up).