Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kegiatan Eksplorasi


Terdapat beberapa definisi eksplorasi menurut beberapa sumber, antara
lain yaitu :
1. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Eksplorasi merupakan penjelajahan lapangan yang mempunyai tujuan
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak tentang keadaan,
terutama tentang sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu
(penyelidikan penjajakan).
2. Menurut Wikipedia
Eksplorasi merupakan suatu tindakan atau mencari atau juga melakukan
perjalanan dengan tujuan untuk menemukan sesuatu, seperti daerah
yang tak dikenal, sumber daya alam dll.
3. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan geologi yang dapat
dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran,
bentuk, letak, sebaran, maupun kualitas, dan kuantitas suatu endapan
bahan galian yang nantinya dapat dilakukan analisis terhadap bahan
galian tersebut atau kajian untuk pertimbangan dan kemungkinannya
dilakukan pertambangan.
Dan dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari kegiatan prospeksi yang meliputi
kegiatan atau pekerjaan untuk mengetahui bentuk, ukuran, posisi, kadar rata-rata
serta jumlah yang ada dari suatu cadangan dari bahan galian tersebut. Dimana
yang paling penting dari kegiatan eksplorasi adalah untuk menemukan hingga
mengestimasi jumlah bahan tambang (kuantitas dan kualitas), mengubah potensi
bahan tambang (endapan bahan galian) menjadi cadangan serta mengetahui
kekayaan alam (sumber daya mineral – mineral resources) sebagai wujud
inventarisasi pemerintah.

3
4

Pada kegiatan eksplorasi diperlukan pengetahuan terhadap ilmu geologi


yang cukup mendalam yaitu mulai dari cara pembentukan bahan galian yang
dimana hal ini menjadi faktor pendukung dari kegiatan eksplorasi tersebut. Dan
nantinya dapat menentukan metoda dan teknologi eksplorasi secara efektif,
efisien, dan benar.

Sumber : Azhar Rahim, 2014


Foto 2.1
Kegiatan Eksplorasi

2.2 Tujuan Eksplorasi


Adapun terdapat beberapa tujuan dalam melakukan kegiatan eksplorasi,
antara lain yaitu :
1. Mencari / menemukan jenis dan lokasi pemineralan (mineralization).
2. Mendeliniasi sebaran dan kemenerusan (continuity) secara lateral dan
vertikal (ke arah dalam).
3. Mendapatkan gambaran bentuk dan dimensi tubuh bijih.
4. Mengestimasi kuantitas dan kualitas bijih (sumber daya mineral).
5. Mengestimasi nilai ekonominya (cadangan).

2.3 Sumber Daya Mineral dan Cadangan


Endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata
(telah diketahui sebaran, bentuk, ukuran, kuantitas dan kualitasnya). Sumber
daya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi (disebut)
cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi
5

kriteria layak tambang. Endapan mineral yang telah diketahui sebaran, bentuk,
ukuran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum,
lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

2.4 Prinsip Dasar Eksplorasi


Suatu kegiatan eksplorasi dapat berjalan dengan lancar dan juga efisien
apabila terdapat suatu perencanaan yang didasarkan kepada prinsip – prinsip
dan konsep-konsep yang baik. Prinsip-prinsip dasar eksplorasi antara lain :
1. Target Eksplorasi
a. Jenis bahan galian yang disesuaikan dengan spesifikasi kualitas dan
kuantitasnya
b. Pencarian model – model geologi yang sesuai
2. Pemodelan Eksplorasi
a. Menentukan model geologi lokal yang didasarkan pada keadaan
lapangan, dan mendeskripsikan petunjuk–petunjuk geologi dari lokasi
yang nantinya dapat dimanfaatkan.
b. Menggunakan model geologi regional dalam pemilihan daerah
tempat target eksplorasi.
c. Menentukan metode-metode eksplorasi yang akan dilakukan dan
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-petunjuk geologi yang
didapatkan.

Sumber : Azhar Rahim, 2014


6

Foto 2.2
Petunjuk Geologi
Selain dari konsep dasar diatas, terdapat beberapa kaidah dalam
perancangan kegiatan eksplorasi, yaitu sebagai berikut :
1. Efektif
Efektif yang dimaksudkan yaitu mulai dari penggunaan alat dan metode
yang dipakaipun harus sesuai dengan keadaan geologi bahan galian
berharga yang dicari.
2. Efisien
Prinsip efisien yaitu cara penggunaan dengan prinsip dasa ekonomi, atau
dalam kata lain dapat dikatakan dengan penggunaan biaya yang
serendah-rendahnya dengan hasil yang sebesar-besarnya.

2.5 Tahapan Eksplorasi


2.4. Tahapan Eksplorasi
Tahapan yang ada pada kegiatan eksplorasi menurut BSN (1998) atau
SNI No. 13-4726-1998 terbagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Survei Tinjau (Reconnaissance)
Survey tinjau dapat diartikan sebagai suatu kegiatan eksplorasi awal yang
dimulai dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara, citra satelit,
dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengetahui daerah –
daerah yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Tahap eksplorasi ini
untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan
mineral. Digunakan skala regional. Penarikan kesimpulannya
berdasarkan ekstrapolasi. Tujuan dari tahapan ini untuk mengidentifikasi
daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki
lebih lanjut. Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya dilakukan apabila
datanya cukup tersedia atau ada kemiripan dengan endapan mineral lain
yang mempunyai kondisi geologi yang sama. Hasil yang didapatkan
berupan nilai dari sumber daya hipotetik.
7

Sumber : Azhar Rahim, 2014


Foto 2.3
Kegiatan Survey Tinjau
2. Prospeksi (Prospecting)
Tahapan prospeksi umum ini dimaksudkan untuk mempersempit ruang
lingkup sebaran suatu endapan mineral yang bersifat potensial. Kegiatan
ini biasanya dilakukan melalui pemetaan geologi dan pengambilan
sampel dilapangan, seperti paritan dan pemboran yang terbatas,
geofisika dan geokimia untuk mengidentifikasi suatu sumberdaya tereka
yang kualitasnya dapat diperkirakan berdasarkan hasil analisis diatas.
Tujuan dari tahapan ini untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral
yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya.
3. Eksplorasi Umum (General Exploration)
Eksplorasi umum merupakan tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi
awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. Metode yang digunakan
termasuk pemetaan geologi, pemercontohan dengan jarak yang lebar,
membuat parit dan sumur uji serta pemboran untuk evaluasi pendahuluan
kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral. Interpolasi dapat dilakukan
secara terbatas berdasarkan metode penyelidikan tak langsung. Tujuan
dari tahapan ini untuk menentukan gambaran geologi suatu endapan
mineral berdasarkan indikasi sebaran dan perkiraan awal mengenai
ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya. Tingkat ketelitian
8

dapat digunakan untuk menentukan apakah studi kelayakan tambang dan


eksplorasi terinci diperlukan. Didapatkan nilai sumber daya tertunjuk.
4. Eksplorasi Terinci (Detailed Exploration)
Eksplorasi rinci merupakan tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara
rinci dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral. Berdasarkan
pemercontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan.
Jarak pemercontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan
mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Uji
pengolahan dari pemercontohan ruah (bulk sampling) mungkin
diperlukan. Hasil yang didapatkan nilai dari sumber daya terukur.
9

Sumber : Mulya Gusman, 2010


Gambar 2.1
Tahapan Eksplorasi

Anda mungkin juga menyukai