Anda di halaman 1dari 14

Laporan Tugas Mata Kuliah

Lab. Pengukuran Teknik

Disusun Oleh :
Aziz Ismail (1215010009)

Program Studi D3 Teknik Mesin


Spesialisasi Konstruksi dan Perancangan
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-NYA sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
kegiatan belajar mengajar.

Laporan ini berisikan informasi tentang Uji pengukuran dimensi baut, V-


block, dan benda “E” dengan menggunakan mesin profil proyektor Mitutoyo
PH-3500. Selama penyusunan makalah ini, kami telah mendapat banyak
bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali
ini dengan kerendahan hati, kami menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
laporan penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Pak Drs. Sidiq Ruswanto, M.Si. selaku dosen dan pembimbing lab
pengukuran yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada kami sehingga peraktik dan laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
2. Para rekan kerja lab uji pengukuran yang telah memberikan ide dan
tenaga nya bersama dalam proses pengujian pengukuran.
Akhir kata, kami meminta maaf jika ada kesalahan kata dalam penulisan
karena kami ini jauh dari kesempurnaan. Segala kekurangan yang ada
disebabkan karena keterbatasan kami baik dalam kemampuan, pengetahuan
maupun pengalaman dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar kami
dapat mengevaluasi segala kesalahan.

Depok, 2 Januari 2018

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman modern ini peralatan-peralatan pengukuran banyak sekali ragam
dan bentuknya. Diperlukan keahlian di dalam menggunakan alat-alat tersebut agar
dapat mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan. Salah satu alat pengukuran
yang dipergunakan adalah Mitutoyo PH-3500 machine.
Praktikum pengukuran dengan menggunakan Mitutoyo PH-3500 machine
merupakan praktikum yang dilakukan untuk mengetahui / mempelajari ukuran-
ukuran yang secara kasat mata sudah benar tetapi banyak terjadi kesalahan-
kesalahan. Ketelitian yang ditunjukkan pada mesin ini sangat tinggi karena
menggunakan skala perbesaran. Untuk itu praktikum ini perlu dilakukan untuk
dijadikan bekal di masa depan.

1.2 Perumusan Masalah


Tingkat kemampuan produk yang tinggi mengharuskan beriringan dengan
ketelitian produk yang tinggi. Ketelitian ini dapat diperoleh dengan menggunakan
mesin yang canggih pula. Dengan diperlukannya penggunaan mesin yang canggih
diharapkan kemampuan untuk menggunakannya.

1.3 Tujuan Pengujian


Tujuan pengujian praktikum ini adalah dapat menggunakan mesin
mitutoyo PH-3500 dan mengetahui ukuran pada baut.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengukuran


Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya elektronika,
teknologi informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini disebabkan di dalam fisika
mengandung prinsip-prinsip dasar mengenai dasar mengenai gejala-gejala alam
tersebut meliputi besaran-besaran fisika di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik
dan energy.
Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas kegiatan sehari-hari
senantiasa berkaitan dengan pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh,
informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi seorang pilot berguna untuk
mengoperasikan pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu badan kita
merupakan informasi untuk mengetahui apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu
dan pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut
besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap
untuk smua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan
disebut satuan tidak baku.

2.2 Instrumentasi
Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan, dan
penggunaan instrument atau alat ukur besaran fisika atau sistem instrumen untuk
keperluan deteksi, penelitian, pengukuran, pengaturan serta pengolahan data.
2.3 Metrologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan kegiatan pengukuran.
Metrologi mencakup dua hal utama, yaitu :

 Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara


internasional, misalnya meter, kilogram, dsb.
 Perwujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode-metode ilmiah,
misal perwujudan nila meter menggunakan cahaya leser.

2.4 Profile Projector

Profile projektor adalah perangkat pengukuran optikal yang memperbesar


objek kerja dan diproyeksikan dalam skala linier/sirkular.

Profile projektor memperbesar profil benda kerja ke dalam sebuah layar


menggunakan tipe pencahayaan diascopic illumination. Dimension banda dapat
diukur langsung dari layar atau dibandingkan dengan referensi standar perbesaran.
Agar akurat, saat pengukuran jangan mengubah sudut pandang (perspektif) obyek.
Layar yang ada mampu diputar sejauh 360° untuk menyesuaikan dengan tepi obyek
yang tampil pada layar.

Ketelitian alat 1 μm untuk pengukuran panjang dan 2’ (2 menit) untuk


pengukuran sudut.

Komponen dari profile projektor:


 Display digital sumbu x-y
 Lensa kondensor dan proyektor
 Bidang uji
 Pengatur jarak sumbu x-y
 Pengatur sudut
 Sinar projektor

Lensa kondensor berfungsi untuk mengarahkan arah cahaya kepada objek uji.
Lensa projektor berfungsi untuk meneruskan profile atau bayangan dari objek uji
Cara kerja profile projektor:

a. Dimensi Linier
1. Objek uji diletakkan di bidang uji dan jepit
2. Proyektor dinyalakan sehingga bayangan dari objek terlihat di dispaly
lensa proyektor.
3. Fokus dari projektor disesuaikan sampai terlihat jelas.
4. Pengaturan jarak sumbu x-y dipindah ke acuan titik dari objek uji secara
vertikal atau horizontal.
5. Display digital sumbu x-y diatur hingga menunjukkan angka nol.
6. Pengaturan jarak sumbu x-y digeser ke titik lain yang ingin diukur.
b. Sudut
1. Pastikan angka yang tertera di pengukuran sudut tertulis angka nol.
2. Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat berhimpit dengan salah
satu tepi bayangan, dengan cara menggerakkan memutar pengaturan
sudut.
3. Angka yang tertulis pada pengaturan sudut adalah besar sudut yang
diukur.

Komponen- komponen utama profile projektor, antara lain:

Komponen Profil Proyektor

1. Lampu (lamp)

Lampu diposisikan dibagian depan profil pryektor yang mengarah ke


proyektor dan terdapat kondensor agar cahaya dapat diarahkan ke proyektor.
Lampu digunakan sebagai sumber cahaya pada system optiknya.

Gambar 2.1 : lampu (lamp)


2. Proyektor (Projector)

Proyektor digunakan untuk memproyeksikan cahaya kecermin lalu


diteruskan kelayar. Proyektor memiliki pembesaran yang beragam, yaitu 10x, 25x,
50x, dan 100x.

Gambar 2.2 : Proyektor (Projector)

3. Layar (screen)

Layar berfungsi sebagai penerima cahaya yang telah diproyeksikan oleh


proyetor. Pada layar terdapat garis silang untuk memposisikan bayangan benda
ukur. Piringan layar dapat diputar 360º untuk dapat membaca sudut bayangan.

Gambar 2.3 : layar (screen)


4. Eretan X, Y, dan Meja

Eretan ini terdapat pada meja, digunakan untuk menggerakkan meja searah
vertical untuk eretan X, dan searah horizontal untuk eretan Y. meja digunakan
sebagai dudukan benda ukur, meja diposisikan di antara kondensor dengan
proyektor.

Gambar 2.4 : Eretan X, Y, dan Meja


5. Alat Ukur

Pada profil proyektor digunakan tiga alat ukur yang berjenis vernier digital
untuk membaca panjang, lebar, tinggi, dan sudut. ketiga alat ukur ini dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.5 : Alatukur (A) Sudut, (B) Vertikal, (C) Horizontal


6. Switch

Terdapat tiga switch pada profil proyektor, yaitu : switch lampu utama,
switch angle vernier, dan switch lampu sorot fleksibel. Yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Gambar 2.6 : Switch (A) Angle Vernier, (B) LampuUtama, (C) Lampu Sorot

7. Alat Bantu

Apabila pengukuran memiliki dimensi yang sangat kecil maka benda ukur
akan di klem yang berupa cermin dengan klem pada sisinya.

Gambar 2.7 : Alat Bantu


BAB III
METODE PENGUJIAN

3.1 Alat Dan Bahan

1. Bahan uji:
 1 buah baut
 1 buah V-block
 1 buah benda berbentuk “E”
2. Alat
 Mitutoyo PH-3500 machine

3.2 Langkah Percobaan

1. Mempersiapkan benda uji


2. Menyalakan mesin mirutoyo PH-3500
3. Meletakkan benda uji pada meja kerja
4. Memfokuskan benda uji dengan memutar handle fokus
5. Mengatur start point pengukuran (meletakkan tempat awal pengukuran)
6. Melakukan pengukuran untuk arah X,Y maupun kemiringan (derajat).
BAB IV

HASIL PENGUKURAN

4.1. Pengukuran Baut

Gambar 4.1 : Baut

Adit Afif Ainal Averoes Aziz Azrio Bayu Dias Edi


A 10,784 10,873 10,782 10,962 10,884 10,835 10,703 10,889 10,755
B 21,574 21,536 21,514 21,548 21,558 21,602 21,544 21,541 21,541
C 1,895 7,891 7,931 7,899 7,887 7,895 7,732 7,862 7,572
D 9,651 9,603 9,605 9,643 9,597 9,56 9,501 9,614 9,646
E 11,825 11,793 11,774 11,811 11,777 11,786 11,793 11,784 11,768
F 30,759 24,679 24,75 24,782 24,694 24,775 24,949 24,777 25,134
G 32,654 32,57 32,681 32,681 32,581 32,67 32,681 32,639 32,706
H 18,958 19,017 19,114 19,121 19,112 18,928 18,908 18,915 19,11
𝛼 60,47 60,18 60,99 60,17 58,14 59,53 59,13 18,965 60,2
P 1,721 17,38 1,754 1,736 1,731 1,727 1,745 1,702 1,765
Tabel Hasil Pengukuran Baut
4.2. Pengukuran V-block

Gambar 4.2 : V block

a b c d e F g H i j k l m n o 𝛼 𝜃
1 6,064 2,553 5,05 21,665 2,924 4,7 6,018 21,943 5,992 4,298 3,09 8,143 7,755 3,233 7,958 42,06 41,44
2 5,953 1,84 7,836 25,005 1,574 7,764 6,067 24,947 6,257 4,039 5,525 9,6148 9,149 5,551 3,811 44,54 44,52
3 6,174 2,896 4,973 21,268 2,677 4,572 6,123 21,596 6,247 4,57 3,03 7,494 7,86 2,658 4,78 44,22 45,31
4 6,12 1,904 7,16 24,811 3,678 6,086 6,079 24,677 5,936 3,253 4,703 8,97 9,604 5,417 5,447 45,16 44,5

Tabel Hasil Pengukuran V block


4.3. Pengukuran benda berbentuk E

Gambar 4.3 : Benda berbentuk “E”

A B C D E F G H I J K
Percobaan
34,625 12,248 7,792 11,237 8,242 11,902 7,077 51,867 1,673 22,621 23,207
1
Percobaa
34,241 12,125 8,294 11,251 7,921 12,12 7,083 51,134 1,741 22,348 23,619
n2
Tabel Hasil Pengukuran Benda “E”
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pengujian pengukuran yang telah dilakukan,
maka didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain: pengukuran dengan
menggunakan mesin mitutoyo PH-3500 menghasilkan ukuran dengan ketelitian
yang tinggi.

5.2 Saran
Pada saat pengujian pengukuran menggunakan profile proyektor lakukanlah
acuan titik pengukuran dengan tepat agar dihasilkan ukuran yang presisi,dan
mulailah pengukuran disaat hasil proyeksi telah fokus.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumus-fisika.com/2012/07/pengertian-pengukuran.html
http://rumushitung.com/2013/06/23/macam-macam-alat-ukur-dan-kegunaan

Anda mungkin juga menyukai