CARA MENGATASI
1. Memeriksa Suhu Tubuh
4. Relaksasi
7. Mengalihkan Perhatian
8. Memfokuskan Pikiran
Halusinasi
Pengecapan 9. Konsultasi ke dokter Jiwa
1. Melihat bayangan
Halusinasi adalah persepsi salah yang Stage I : Sleep Disorder (fase awal seseorang
yang menyuruh
diterima panca indera dan berasal dari melakukan sesuatu sebelum muncul halusinasi). Merasa banyak
berbahaya masalah, ingin menghindari dari lingkungan,
stimulus eksternal yang biasanya tidak
diinterpretasikan ke dalam pengalaman . 2. Melihat takut diketahui orang lain bahwa dirinya banyak
seseorang yang sudah meninggal. masalah
Halusinasi adalah kesan, respon dan
pengalaman sensori yang salah (Stuart, 2007) 3. Melihat orang yang mengancam diri klien Stage II : Comforting Moderate level of anxiety
atau orang lain (halusinasi secara umum diterima sebagai
sesuatu yang alami). Cemas, kesepian, perasaa
Apa penyebabnya?
4. Bicara atau tertawa sendiri.
berdosa, ketakutan.
5. Marah-marah tanpa
1. Biologis: zat kimia, gangguan perkem- sebab. Stage III : Condemning Severe level of anxiety
bangan otak (secara umum halusinasi sering mendatangi
6. Menutup mata
2. Psikologis: penolakan atau tindakan klien)
7. Mulut komat-kamit
kekerasan dalam rentang hidup klien.
Stage IV : Controlling Severe level of anxiety
3. Sosial Budaya: kemiskinan, konflik sosial 8. Ada gerakan tan-
(fungsi sensori menjadi tidak relevan dengan
gan
budaya (perang, kerusuhan, bencana kenyataan). Klien mencoba melawan suara-suara
alam) dan kehidupan yang terisolasi 9. Tersenyum atau sensori abnormal yang datang.
disertai stress
10. Gelisah
Stage V : Conquering Panic level of anxiety
11. Menyendiri, melamun (klien mengalami gangguan dalam menilai
lingkungannya)