Pasal 1.
NAMA PEKERJAAN
Pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana adalah :
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO
02
Pasal 2.
LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Selain Pekerjaan di atas yang merupakan pekerjaan pokok yang harus
diselesaikan, Kontraktor Pelaksana juga dituntut harus melaksanakan
pekerjaan - pekerjaan pendukung yang diatur di dalam pasal - pasal
selanjutnya di dalam bab ini, yang terdiri dari :
1. Penyediaan tenaga.
2. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan.
3. Penyediaan perlengkapan dan penjagaan keamanan.
4. Penyediaan peralatan.
5. Penyediaan bahan.
6. Pembuatan Shop Drawing (Gambar Pelaksanaan) dan As Built Drawing
7. Pembenahan/ perbaikan kembali lingkungan sekitar seperti sedia kala
dan pembersihan lokasi.
Pasal 3.
PENYEDIAAN TENAGA
1. Selama masa pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tenaga
inti yang cukup memadai untuk kegiatan ini yang sekurang - kurangnya
terdiri atas :
a. 1 (satu) orang Project Manager, minimal Sarjana Teknik Sipil,
bersertifikat SKA Utama Manajemen Proyek
Bagian 1
SYARAT UMUM 1
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 2
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 4.
PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN dan LAPORAN - LAPORAN
1. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual
pelaksanaan dalam bentuk barchart dan net - work (Kurva S) yang
dielngkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir -
butir komponen pekerjaan sesuai dengan penawarannya.
2. Pembuatan rencana jadual pekerjaan pelaksanaan ini harus diselesaikan
oleh Kontraktor pelaksana selambat - lambatnya 10 hari setelah
dimilainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud
ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
3. Bila selama waktu 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai
Kontraktor Pelaksana belum dapat menyelesaikan pembuatan jadual
pelaksanaan sementara minimal untuk waktu 2 minggu pertama dan 2 minggu
kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
4. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Kontraktor
Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana
pelaksanaan mingguan yang harus dibuat pada saat memulai pelaksanaan.
Jadual pelaksanaan dua mingguan ini harus disetujui oleh konsultan
pengawas.
Pasal 5.
PERLENGKAPAN DAN PENJAGAAN KEAMANAN
1. Semua alat - alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat - alat
kecil maupun besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan baik
dan siap pakai sebelum pekerjaan fisik bersangkutan dimulai.
2. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang miliknya yang
berada di lapangan, dan milik Owner/ Konsultan Pengawas yang ada di
lapangan baik terhadap pencurian maupun pengerusakan.
3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan,
tetap menjadi tanggung jawab Sub - Kontraktor dan tidak dapat
diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau pengunduran waktu
pelaksanaan.
Bagian 1
SYARAT UMUM 3
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 6.
GUDANG
1. Kontraktor harus membuat bangsal kerja, tempat istirahat pekerja, tempat
makan dan gudang penyimpanan barang - barang.
2. Penempatan bangunan tersebut di atas akan ditentukan kemudian oleh
Kontraktor atas persetujuan Pimpinan Proyek/ Konsultan Pengawas.
3. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan bangunan tersebut di atas
dan peralatan yang dibutuhkan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
dianggap telah termassauk harga kontrak/ borongan.
4. Kontraktor harus membuat pagar pembatas dan pengaman sekeliling lokasi
kegiatan. Selain itu kontraktor juga harus membuat papan nama kegiatan
yang berisikan data/ informasi mengenai kegiatan, dan terbuat dari kayu
dengan tulisan hitam warna dasar putih.
5. Daftar peralatan yang harus dimiliki untuk pelaksanaan kegiatan ini ,
adalah :
No. ALAT JUMLAH
2. Pick Up 2 unit
4. Stamper 2 buah
5. Scafolding 50 set
Bagian 1
SYARAT UMUM 4
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 7.
PENYEDIAAN BAHAN BANGUNAN
1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan bahan-bahan bangunan yang
memenuhi persyaratan mutu dan jumlah/ volumenya sesuai dengan tahap -
tahap pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadual pelaksanaan.
2. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini.
Sedangkan bahan - bahan bangunan yang belum disebutkan di sini akan
diisyaratkan langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan
pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.
Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton
dan penyiraman guna pemeliharaannya harus air tawar yang bersih tidak
mengandung minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah
dinyatakan memenuhi syarat sebagai air untuk keperluan pelaksanaan
konstruksi oleh laboratorium. Bila air yang digunakan dari sumber PDAM,
maka tidak lagi diperlukan rekomendasi laboratorium.
Semen Portland (PC)
Semen Portland yang digunakan adalah PC jenis I memenuhi SNI (Standar
Nasional Indonesia) harus satu merk untuk penggunaan dalam pelaksanaan
satu satuan komponen bangunan, belum mengeras sebagian atau seluruhnya.
Penyimpanan harus dilakukan dengan cara dan didalam tempat (gudang) yang
memenuhi syarat untuk menjamin keutuhan kondisi sesuai persyaratan
diatas.
Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam dan bahan organis lainnya yang terdiri
atas:
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075-1,25 mm yang lazim dipasarkan
disebut pasir pasang.
Bagian 1
SYARAT UMUM 5
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat
rekomendasi dari laboratorium.
Kerikil (Kr)
Kerikil untuk beton harus menggunakan kerikil dari batu kali hitam
pecah, bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai dengan syarat -syarat tercantum dalam SNI-2002.
Batu Bata
Batu bata untuk pekerjaan pasangan dinding dan lain-lain yang disebutkan
didalam gambar, harus menggunakan batubata merah yang memenuhi standar
sebagai berikut:
1. Berukuran standar, seragam dan berwarna merah tua sebagai hasil dari
pembakaran yang sempurna/matang.
2. Sisi-sisinya bersudut tajam dan kuat tidak dapat dikopek dengan
tangan, berpermukaan rata dan tidak menampakkan retak-retak
merugikan.
3. Tidak boleh mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya
sehingga pengkristalannya dapat mengakibatkan lebih dari 50%
permukaan bata tertutup oleh bercak-bercak putih.
Batu Belah
Batu belah harus dari batu gunung yang keras, tidak porus berukuran
berat sesuai yang disyaratkan dalam gambar rencana dan minimal ketiga
sisinya merupakan hasil pecahan.
Pasal 8.
PEMBUATAN SHOP DRAWING
1. Shop Drawing (Gambar Kerja) harus dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
sebelum suatu komponen konstruksi dilaksanakan bila :
a. Gambar detail konstruksi yang tertuang dalam dokumen kontrak tidak
ada atau kurang memadai.
b. Terjadinya penyimpangan pelaksanaan (tetapi masih dalam batas
teloransi yang diijinkan) pada konstruksi yang mendahuluianya.
2. Shop drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
Pasal 9.
PEMBUATAN GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)
1. Sebelum penyerahan pekerjaan I, kontraktor pelaksana sudah harus
menyelesaikan gmbar sesuai pelaksanaan yang terdiri dari :
a. Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
b. Shop drawing sebagai penjelasan detil maupun yang berupa gambar -
gambar perubahan.
Bagian 1
SYARAT UMUM 6
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 10.
PEMBENAHAN/ PERBAIKAN KEMBALI
1. Pembenahan/ perbaikan kembali yang harus dilaksanakan kontraktor
pelaksana meliputi:
a. Komponen-komponen pekerjaan pokok/ konstruksi yang pada masa
pelaksanaan pekerjaan mengalami kerusakan.
b. Komponen - komponen pekerjaan pokok/ konstruksi yang pada masa
pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan
pelaksanaan.
c. Komponen - komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan di
luar pekerjaan pokok yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan
konstruksi (misalnya : jalan, halaman dan lain sebagainya).
2. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan - bahan
sisa pelaksanaan termasuk gudang dan direksi keet harus dilaksanakan
sebelum masa kontrak berakhir.
Pasal 11.
PERATURAN/ PERSYARATAN TEKNIK YANG MENGIKAT
Peraturan Teknik yang dikeluarkan/ ditetapkan oleh Pemerintah RI :
Apabila tidak disebutkan di dalam RKS dan gambar maka berlaku mengikat
peraturan-peraturan di bawah ini :
1. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPBB NI-3/56 1983)
2. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961 (PKKI NI-5)
3. Peraturan Umum Bahan Indonesia (PUBI 1982)
4. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
5. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
6. Peraturan –peraturan Pemerintah / PERDA Setempat
7. SNI 03-2847-2002, Tata Cara Pehitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung, Standar Nasional Indonesia.
8. SNI 03 – 1729 – 2000 : Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk
Bangunan Gedung (Beta Version)
Pasal 12.
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
Persyaratan Teknik Pada Gambar/RKS yang harus diikuti :
1. Apabila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail,
maka gambar detail yang diikuti.
Bagian 1
SYARAT UMUM 7
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
2. Apabila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran
dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan
angka tersebut yang jelas akan menyebabkan ketidak sempurnaan/
ketidaksesuain konstruksi harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas
terlebih dahulu.
3. Apabila terdapat perbedaan antara RKS dan Gambar, maka RKS yang diikuti,
kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan yang jelas
mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan
keputuasan Konsultan Pengawas.
4. RKS dan gambar saling melengkapi. Bila di dalam gambar menyebutkan
lengkap sedangkan RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti, begitu juga
sebaliknya.
Yang dimaksud dengan RKS dan Gambar di atas adalah RKS dan Gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
Pasal 13.
PENELITIAN DOKUMEN PELAKSANAAN
1. Kontraktor Pelaksana berkewajiban meneliti kembali seluruh Dokumen
Pelaksanaan secara seksama dan bertanggung jawab.
Apabila di dalam penelitian tersebut dijumpai :
a. Hal-hal yang disebutkan dalam sub pasal 11 diatas
b. Gambar atau persyaratan pelaksanaan yang tidak memenuhi syarat
teknis yang bila dilaksanakan dapat menimbulkan kerusakan atau
kegagalan struktur.
Maka kontraktor Pelaksana wajib melaporkannya kepada Konsultan Pengawas
secara tertulis dan menangguhkan pelaksanaannya sampai memperoleh
keputusan yang pasti dari Konsultan Pengawas.
2. Apabila akibat kekurang telitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan
pemeriksaan Dokumen Pelaksanaan tersebut yang menyebabkan terjadinya
ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan,
Kontraktor Pelaksana harus melakukan pembongkaran terhadap konstruksi
yang sudah dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya
kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti
rugi apapun dari pihak-pihak lain.
Pasal 14.
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaan,
pembuatan dan kelalaian pegawai, pekerja atau pun orang-orang yang
mempunyai hubungan kerja dengannya.
2. Kontraktor akan menyediakan peralatan keselamatan seperti diharuskan
oleh hukum, yang diperlukan untuk keselamatan pegawai dan masyarakat
Bagian 1
SYARAT UMUM 8
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 15.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Hak bekerja di lapangan
Lapangan pekerjaan akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada
kontraktor selama waktu pelaksanaan dan sesuai dengan keadaan pada
waktu peninjauan.
Setiap kelambatan atas penyerahan lapangan ini dapat dipertimbangkan
oleh Pengelola Kegiatan sebagai perpanjangan masa pemeliharaan.
b. Pekerjaan Bongkaran dan Buangan
Pembongkaran bangunan lama yang ada di lokasi pekerjaan : bongkaran
tembok bata merah, bongkaran beton bertulang, bongkaran atap,
bongkaran kayu kuda-kuda, bongkaran lantai, bongkaran plafon.
Buangan bongkaran bangunan lama, keluar dari area pekerjaan
konstruksi.
c. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan dari bahan/barang yang masih
berada di lokasi pekerjaan sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan.
Pembersihan akhir pekerjaan, setelah pekerjaan konstruksi selesai
dilaksanakan (pembersihan ruangan, pengepelan lantai, pembersihan
sisa material konstruksi).
d. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
e. Penyediaan Listrik Kerja
f. Penyediaan Air Kerja
g. Pembuatan papan nama proyek
2. Bahan-bahan
Tidak ada bahan yang dipergunakan pada pekerjaan ini
Bagian 1
SYARAT UMUM 9
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 16.
PEKERJAAN TANAH (URUGAN)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Galian tanah
b. Urugan tanah kembali
c. Urugan pasir
d. Urugan tanah
2. Syarat-syarat pelaksanaan :
A. Pekerjaan Galian
a. Galian dilaksanakan dengan kedalaman dan bentuk sesuai gambar
rencana, pada tempat-tempat yang berkaitan dengan gambar rencana
tersebut.
b. Tanah bekas galian harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
atau ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu jalannya
pekerjaan selanjutnya, atau ditempatkan pada tempat-tempat yang
direncanakan dan memerlukan timbunan tanah.
Bagian 1
SYARAT UMUM 10
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
B. Pekerjaan Urugan
a. Semua bahan urugan yang digunakan harus bersih dari kotoran, humus
atau bahan organik lainnya yang dapat mengakibatkan penyusutan
urugan maupun terhadap kepadatan itu sendiri.
b. Semua bahan urugan yang dipergunakan harus seijin Direksi/
Konsultan Pengawas.
c. Apabila ada pengurugan atau perbaikan tanah maka tanah urug yang
digunakan adalah tanah urug eks. Lokal
d. Urugan yang tebalnya lebih dari 15 cm harus dilakukan selapis demi
selapis, dan setiap lapisan urugan hendaknya dipadatkan dengan
mesin pemadat (compactor)
e. Urugan tanah dilaksanakan pada bekas galian sebelah kanan kiri
pasangan pondasi dan dibawah lantai untuk meninggikan permukaan
lantai. Pengurugan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dan
dipadatkan hingga mencapai kepadatan 85% gama dry standar proctor
f. Tanah urugan harus bersih dari segala kotoran, humus dan organisme
lainnya yang dapat mengakibatkan penyusutan atau perubahan
kepadatan urugan itu sendiri.
g. Tanah urugan dapat menggunakan tanah bekas galian
h. Syarat-syarat urugan tanah :
1. Tanah urug harus dalam keadaan terurai
2. Urugan tidak diperkenankan memakai bekas bongkaran tembok
i. Pasir Urug :
1. Pasir urug dilaksanakan pada pekerjaan bawah pondasi, bawah
lantai dan bawah bak kontrol
2. Pasir urug harus berbutir halus dan bergradasi tidak sama
Bagian 1
SYARAT UMUM 11
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 17.
PEKERJAAN PONDASI (PASANGAN BATU KALI)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pondasi batu kali 1 Pc : 5 Ps, dilaksanakan untuk menopang
sepanjang dinding lantai dasar yang tidak berdiri di atas sloof
struktur, berfungsi sebagai penahan dinding diatasnya.
b. Pekerjaan batu kosong disusun rapat berdiri sebagai landasan pondasi
dengan tebal 15 cm.
2. Bahan-bahan
a. Batu kali
b. Portland Cement (PC)
c. Pasir pasang
d. Pasir urug
3. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan:
a. Konstruksi pondasi dari bawah ke atas terdiri dari :
1) Urugan pasir
2) Batu kali dengan ukuran sesuai dengan gambar pelaksanaan
3) Pondasi batu kali dengan ukuran sesuai dengan gambar pelaksanaan.
b. Seluruh konstruksi pondasi di atas hanya boleh dilaksanakan bila
galian pondasi tidak tergenang air.
c. Urugan pasir dibuat setebal sesuai gambar rencana, dilaksanakan
selapis demi selapis, disiram air hingga jenuh dan dipadatkan denan
stamper sampai benar-benar padat dan rata.
d. Pondasi harus dibuat dengan ukuran penampang sesuai gambar. Batu kali
yang digunakan batu kali belah (bukan bulat) dengan penampang minimal
20 cm dengan perekat 1 pc : 5 ps.
e. Batu-batu pondasi harus ditata dengan rapat dan solid dengan pondasi
yang lain.
f. Celah-celah yang besar antara batu pondasi harus diisi campuran
perekat dengan kericak.
g. Dimensi, kedalaman, serta kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan
harus selalu dikontrol pada saat pelaksanaan.
Pasal. 18.
PEKERJAAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pasang bata merah tebal ½ bata, 1 Pc : 6 Ps
Dipasang sesuai dengan gambar yang menunjukkan dinding, dipasang di
atas sloof, dan juga dipasang sebagai dinding bangunan.
2. Bahan-bahan
a. Pasangan bata merah, memerlukan bahan:
1) Batu bata
Bagian 1
SYARAT UMUM 12
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 19.
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Plesteran 1 Pc : 6 Ps, tebal 15 mm
b. Acian
c. Benangan Sudut
2. Bahan-bahan
a. Semen Portland (PC)
Semen Portland harus menggunakan kelas 1 dan yang digunakan harus
satu jenis merk pabrik.
b. Pasir pasang
Pasir yang digunakan adalah pasir alam dengan gradasi yang baik,
serta bukan pasir laut atau abu gunung berapi.
Bagian 1
SYARAT UMUM 13
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 20.
PEKERJAAN KAYU PINTU, JENDELA DAN LISPLANK
1. UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Bagian 1
SYARAT UMUM 14
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 15
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 16
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
j) Hasil pemasangan daun pintu pada kusen harus rapi, dengan celah
antara daun pintu dan kusen maksimal 2.5 mm, dan dipastikan
pintu mudah dibuka, dan ditutup dengan baik.
k) Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan
pengotoran dari akibat pelaksanaan pekerjaan lain
l) Pemasangan tiang kosen yang langsung diatas lantai (kosen
pintu) dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC :
2 pasir beton : 3 koral.
m) Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas
persetujuan Direksi Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat
pada permukaan kayu yang tampak.
n) Daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang,
tidak melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik
dan sempurna.
Bagian 1
SYARAT UMUM 17
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 18
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
4. PEKERJAAN LISPLANK
1. Lingkup pekerjaan
(1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
(2). Pengadaan dan pemasangan lisplang kasiplang lengkap dengan
kusen dan kaca serta accessorisnya seperti yang ditunjukkan
dalam gambar serta shop drawing dari Penyedia Jasa
(Kontraktor).
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor).
(1). Penyedia Jasa (Kontraktor) wajib mengadakan pemeriksaan
pengukuran di lapangan agar ukuran kusen, pintu dan jendela
yang dipasang sesuai dengan gambar rencana, kemudian
dilanjutkan dengan membuat shop drawing dan diajukan kepada
Direksi Teknis untuk mendapatkan persetujuan.
(2). Penyedia Jasa (Kontraktor) harus mengajukan contoh-contoh
bahan yang digunakan pada proyek ini dan membuat mock-up.
(3). Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan, bahan
yang dipasang harus sesuai dengan contoh bahan dan mock-up
yang sudah disetujui Direksi Teknis.
(4). Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan,
pemasangan, alat-alat bantu, alat-alat angkut dari gudang ke
lokasi proyek dan peralatan lainnya.
(5). finishing di proyek untuk diperiksa dan disetujui lebih
dahulu oleh Direksi Teknis.
(6). Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas
persetujuan Direksi Pengawas, tanpa meninggalkan bekas/cacat
pada permukaan kayu yang tampak.
(7). lisplang setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang,
tidak melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan
baik dan sempurna.
Pasal 21.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Lingkup Pekerjaan
a. Beton Lantai Kerja
b. Beton Footplat + Bekisting
c. Sloof Beton Bertulang
d. Kolom Beton Bertulang
e. Balok Beton Bertulang
Bagian 1
SYARAT UMUM 19
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
d. Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau batu pecah alami,
maupun buatan yang dihasilkan oleh alat – alat pemecah batu asal
memenuhi SK SNI 2002 Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
e. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton – beton harus air bersih
(yang dapat diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkohol, garam – garam dan bahan – bahan lain yang dapat merusak
beton/tulangan baja.
f. Baja Tulangan
Baja tulangan yang dipakai harus dari baja mutu U24 untuk baja
tulangan polos dan U39 untuk baja tulangan ulir menurut SK SNI 03
( Peraturan Beton Bertulang Indonesia), apabila baja tulangan
kwalitasnya diragukan oleh Direksi maka Kontraktor harus
memeriksakan ke lembaga penerbitan bahan yang diakui atas biaya
Kontraktor.
Ukuran baja tulang harus seperti dalam gambar, penggantian dengan
diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis oleh
Direksi. Bila penggantian dapat disetujui maka luas penampang
yang diperlukan tidak boleh kurang dari tulangan yang tersebut
dalam gambar atau perhitungan. Segala biaya yang ditambah oleh
pengganti tulangan terhadap yang digambar, sejauh bukan kesalahan
gambar adalah tanggung jawab Kontraktor.
Semua baja tulangan harus disimpan yang bebas lembab, dipisahkan
sesuai dengan diameter serta asal pembelian, semua baja tulangan
Bagian 1
SYARAT UMUM 20
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
B. ADUKAN BETON
1. Semua beton yang digunakan untuk struktural dengan mutu fc’ = 19,3
MPa (K225).
Bagian 1
SYARAT UMUM 21
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
C. PENGECORAN BETON
1) Apabila Kontraktor Pelaksana hendak memulai pekerjaan pengecoran
beton, maka Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi dan Konsultan pengawas kapan pengecoran dilaksanakan.
2) Pengecoran boleh dilaksanakan bila :
a.Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan penulangan serta
pemasangan beton decking secara sempurna dan bersih serta telah
mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.
b.Kontraktor telah menyediakan bahan peralatan, dan persiapan tenaga
serta dinyatakan dalam daftar bahan alat dan tenaga kerja.
c. Kontraktor telah membuat Schedule Rencana Pengecoran dan strategi
pengecoran berupa gambar tata letak bahan serta arh pengecoran.
d.Seluruh persiapan pengecoran yang tersebut didalam sub butir a,
b,c di atas telah mendapatkan pembenaran dari Direksi/Konsultan
Pengawas.
3) Selama pekerjaan pengecoran, Kontraktor harus melaksanakan hal-hal
sebagai berikut :
a.Pengujian kekuatan setiap kali penuangan campuran beton dari truck
beton molen. Angka kekentalan yang diperoleh harus sesuai dengan
yang disyaratkan dalam SNI 03--2847-2002 serta harus sesuai
dengan rekomendasi dari laboratorium yang telah ditunjuk.
Bagian 1
SYARAT UMUM 22
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 23
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
E. PEMBONGKARAN BEKISTING
1. Pembongkaran bekisting tidak dibenarkan bila :
a.Umur beton belum mencapai kekuatan sesuai SNI 03--2847-2002.
b.Umur beton belum mencapai kekuatan yang memadai untuk mendukung
beban kerja di atasnya bila hal tersebut akan dilaksanakan, atau
bangunan akan difungsikan.
2. Sebelum melaksanakan pembongkaran, kontraktor harus meminta ijin
kepada Direksi/ Konsultan Pengawas. Pembongkaran boleh dilakukan
setelah Direksi/Konsultan Pengawas mengijinkan pembongkaran secara
tertulis (melalui buku direksi).
3.Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan secara hati-hati
sedemikian rupa sehingga :
a.Tidak menyebabkan kerusakan konstruksi baik bagi betonnya sendiri
maupun konstruksi lainnya.
b.Tidak membahayakan pekerja lain.
4.Bagian beton yang keropos setelah pembongkaran bekisting harus
segera diisi dengan mortar beton sesuai campuran asal.
5.Bahan-bahan bekisting bekas bongkaran harus dikumpulkan di suatu
tempat atas petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas sehingga tidak
menghambat jalannya pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
6.Akibat-akibat dari kekhilafan Kontraktor Pelaksana dalam hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.
PASL 22.
PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pasang Atap Baja Ringan untuk Penutup Atap Genteng
b. Pasang Atap Baja Ringan untuk Penutup Atap Zeng
c. Pasang pagar besi hollow
d. Pasang pintu pagar besi hollow
2. Bahan – Bahan
a. Besi Hollow
b. Paku sumbat segala ukuran
c. Elektroda
d. Baja ringan
e. Besi strip
f. Baut segala ukuran
g. Angker Bar/ Dynabolt
3. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pasang atap baja ringan
a. Untuk rangka semua pakai baja ringan dengan ketebalan sesuai
gambar rancangan pekerjaan,
b. jarak antar kuda-kuda tidak lebih dari 1.1 cm dengan kemiringan
sesuai gambar rancangan pekerjaan,
Bagian 1
SYARAT UMUM 24
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 23.
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pasang atap genteng karangpilang ex. Malang
b. Pasang bubung genteng karangpilang ex. Malang
c. Pasang atap seng galvalum
2. Bahan-bahan
1. Genteng
Genteng yang digunakan adalah genteng karangpilang ex. Malang
Bubungan yang digunakan adalah genteng karangpilang ex. Malang
2. Atap seng galvalum
3. Syarat-syarat pelaksanaan
(1). Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh dari material yang akan
digunakan sebelum dimulainya pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
(2). Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman
atau standard bagi Direksi untuk memeriksa atau menerima bahan-
bahan yang akan dikirim oleh Penyedia Jasa ke lapangan.
(3). Genteng akan dipasang setelah pekerjaan rangka atap selesai
dikerjakan demikian juga pemasangan usuk dan reng telah lengkap
terpasang.
(4). Pemasangan genteng harus bersih, lurus dan rapi, demikian pula
pemasangan nok sehingga tidak menimbulkan kebocoran terutama pada
sambungan.
(5). Genteng maupun bubungan yang cacat tidak boleh dipasang dan harus
segera diganti.
(6). Pemasangan genteng maupun bubungan serta kelengkapan lainnya
harus mengikuti prosedur yang dipersyaratkan oleh pabrik dan
gambar detail untuk pekerjaan ini
4. Sistim Pemasangan
(7). Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang
harus dicek /ditimbang (elevasi) rata dan tidak bergelombang pada
permukaan.
Bagian 1
SYARAT UMUM 25
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 24.
PEKERJAAN LANGIT – LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan
a. Langit-langit Kalsiboard 4,5 mm + rangka hollow galvalum
2. Bahan-bahan
1. Bahan rangka plafound adalah besi hollow galvalum 4x4 dan 2x4.
2. Rangka hollow galvalum menggunakan modul 60 x 60 cm.
3. Plafound menggunakan kalsiboard ukuran 120 cm x 240 cm dengan tebal
4,5 mm.
4. Penentuan ketinggian plafound dan model plafound sesuai dengan
gambar rencana.
3. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan
1. Penggantung Plafound
Penggantung plafound menggunakan besi hollow galvalum.
a. Pemasangan penggantung plafound pada luasan maksimum 9 m2.
b. Untuk mendapatkan permukaan yang rata, maka permukaan penggantung
plafound yang berhubungan dengan plafound harus rata dan kuat.
c. Hubungan antar rangka plafound harus merupakan garis yang lurus
dan saling tegak lurus.
d. Plafound dipasang setelah kerataan permukaan rangka plafound
diperiksa.
e. Langit-langit dipasang pada semua ruangan dalam maupun emperan
(overstek) diluar gedung, dan siar-siar yang terjadi antara
langit-langit berantara 0,5 cm pengerjaannya harus rata dan
antara nat-natnya ditutup dengan plamir tembok dan di cat.
2. Pamasangan plafound
a. Setelah permukaan yang akan dipasang plafound diperiksa, maka
pemasangan penutup plafound dapat dilaksanakan.
b. Pemasangan plafound tanpa nat.
c. Langit-langit (plafound) harus dipasang rapi lurus dan saling
tegak lurus.
Pasal 25.
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah :
1. Pasangan keramik lantai 40 x 40 cm putih
2. Pasangan keramik lantai 40 x 40 cm warna/motif
3. Pasangan keramik lantai 25 x 25 cm warna/motif
Bagian 1
SYARAT UMUM 26
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 27
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 28
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
PASAL 26.
PEKERJAAN KACA DAN KUNCI
A. PEKERJAAN KACA
1. Lingkup Pekerjaan :
(1). Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
(2). Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detil yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.
2. Standard
(1). ANSI : American National Standard Institute 297.1-1975 –
Safety Materials Used in Building.
(2). ASTM : American Society for Testing and Materials E6 – P3
Proposed Specification for Sealed Insulating Glass
Units.
3. Persyaratan Bahan
(1). Jenis : Float glass dan panasap
(2). Warna : Ditentukan kemudian atau sesuai gambar
(3). Tebal : 5 mm atau sesuai gambar, untuk frameless memakai
kaca tempered tebal 12 mm atau sesuai dengan gambar
rencana.
(4). Persyaratan lain :
- Kaca tidak bergelombang, retak dan baur
- Memiliki bidang yang licin, sejajar, tidak bergelombang,
tidak menunjukkan efek lensa.
- Untuk cermin harus mempunyai lapisan perak cukup tebal
dan mempunyai lapisan penahan kelembaban.
- Tidak menunjukkan ada cacat, gelembung dan sebagainya.
- Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melampaui
toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
- Kesikuan kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus
mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus,
toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5
mm per meter.
Bagian 1
SYARAT UMUM 29
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 30
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 31
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 27.
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengecatan ini meliputi :
a. Pengecatan kayu baru (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar,2 lapis cat
penutup)
b. Politur kayu dengan woodstain water base
c. Pengecatan tembok baru eksterior dan interior (1 lapis plamir, 1
lapis cat dasar,2 lapis cat penutup)
d. Pengecatan plafon (1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar,2 lapis cat
penutup)
2. Bahan-bahan
a. Cat dinding eksterior dan interior (setara dengan Cat Catylax)
b. Cat plafon (setara dengan Cat Catylax)
c. Cat Kayu (setara dengan Cat Catylax)
d. Plamir tembok
e. Kertas gosok
f. Waterproofing (setara Aquaproof)
3. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan :
a. Pekerjaan pengecatan dinding :
1. Bagian dinding luar menggunakan cat dinding eksterior, sedangkan
dinding bagian dalam menggunakan cat dinding interior.
2. Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah
kering. Pelaksanaan pengecatan tidak boleh dilaksanakan dalam
kondisi hujan atau gerimis.
3. Sebelum pengecatan pada dinding di selasar luar gedung, terlebih
dahulu bidang-bidang tersebut dibersihkan dari kotoran yang
melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan
menggunakan kertas gosok.
4. Semua celah atau lubang yang ada harus diperbaiki terlebih dahulu
hingga benar-benar rata dan dibiarkan sampai benar-benar kering.
5. Semua hasil pengecatan harus utuh, rat dan tidak ada bintik-
bintik atau gelembung udara, serta dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
Bagian 1
SYARAT UMUM 32
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 28.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup pekerjaan :
a. Penerangan dan instalasi
Pemasangan titik lampu LED 5 Watt
Pemasangan titik lampu LED 23 Watt
b. Saklar dan Stop kontak
Pemasangan stop kontak (ex. Broco / setara warna putih)
Pasang saklar tunggal(ex. Broco / setara warna putih)
Pasang saklar ganda(ex. Broco / setara warna putih)
2. Bahan dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan :
A. Sakelar dan Kotak Kontak
1. Sakelar dipasang setinggi 150 cm dari lantai dengan pasangan
terpendam (in bouw) rata dengan permukaan plesteran dinding.
2. Stop kontak dipasang setinggi 30 cm dari lantai dengan pasangan
terpendam atau in-bouw rata dengan permukaan plester dinding
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
3. Untuk kotak kontak yang dipasang pada daerah basah dan lantai
harus memakai tipe tertutup (water proof type).
B. Fitting PLafon
1. Persyaratan umum
Bagian 1
SYARAT UMUM 33
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 29.
PEKERJAAN SANITASI
1. Umum
Pekerjaan Sanitair dapat dilakukan apabila seluruh instalasi air
bersih dan instalasi air kotor telah selesai dikerjakan dan telah
dilakukan pengetesan serta pekerjaan finishing pada ruang - ruang
toilet selesai dipasang.
2. Bahan/ Material
1. Semua bahan yang dipasang harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui oleh Direksi.
2. Bahan - bahan dan peralatan sanitasi dapat dipasang apabila telah
mendapat ijin dari Direksi.
3. Bahan-bahan dan peralatan sanitasi harus dicheck ulang sebelum
dipasang. Bila terdapat cacat/ rusak harus dikeluarkan dari
lokasi proyek dan diganti dengan yang baru.
4. Peralatan sanitasi yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara
lain :
- Kloset jongkok porselin kw. A
Bagian 1
SYARAT UMUM 34
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Bagian 1
SYARAT UMUM 35
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 30.
PEKERJAAN KEBERSIHAN LOKASI PROYEK
1. Kontraktor wajib menjaga kebersihan proyek
2. Kebersihan harus benar - benar diperhatikan terutama terhadap sisa
material yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan bahaya yang
dapat mencelakakan manusia.
3. Semua kotoran hasil pekerjaan tersebut harus dibuang keluar lokasi
oleh pemborongan yang bersangkutan dengan biaya ditanggung pihak
kontraktor.
Pasal 31.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Bagian 1
SYARAT UMUM 36
SPESIFIKASI TEKNIS
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI / PEMBELIAN
GEDUNG KANTOR SDN MADYOPURO 02
Pasal 32.
PENUTUP
1. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang
terlebih dahulu harus diajukan contohnya untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas
pada saat didatangkan di lapangan.
3. Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari
lapangan paling lama adalah 2 x 24 jam. Bila kontraktor tidak
mengindahkan, Konsultan Pengawas berhak menyelenggarakan atas biaya
kontraktor.
4. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak
disebutkan di dalam RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh
kontraktor.
5. Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak
disebutkan di dalam RKS dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh
kontraktor dan pelaksanaannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Konsultan Pengawas.
Bagian 1
SYARAT UMUM 37