dan pertumbuhan output per kapita. Pertumbuhan output digunakan untuk menilai
kerja dan modal di wilayah tersebut. Pertumbuhan output per tenaga kerja sering
digunakan sebagai indikator adanya perubahan daya saing wilayah tersebut (melalui
Bhinadi, 2003).
diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan
daerah lainnya, negara satu dengan negara lain. Namun secara umum ada suatu
ekonomi (economic growth) adalah sebagai kenaikan dalam Produk Domestik Bruto
(PDB) yang dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sadono
Sukirno, 2000). Pembangunan bukan hanya fenomena semata, namun pada akhirnya
pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan
kembali keseluruhan sistem ekonomi dan sosial. Sedangkan berdimensi jamak dalam
hal ini artinya membahas komponen-komponen non ekonomi (Todaro dan Michael P
, 2000).
perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa dan
perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan
masyarakat secara keseluruhan adalah bisnis dan bahkan merupakan faktor yang
perbaikan kapasitas kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.
Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap
manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini
tersebut dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan
merangsang kegiatan ekonomi menurut Arsyad Lincolin (dalam Dwi Suryanto 2011:
23).
Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang
tenaga kerja baru yang ada untuk menghasilkan produk yang lebih baik, identifikasi
2009 : 32).
berbagai tuntutan keadaan yang ada. (Simon Kuznetz dalam Todaro, 2004: 99).
jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam
melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara.
produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan
menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh
Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan atau nilai akhir pasar (total market
value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa (final goods and services) yang
dihasilkan dari suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya satu
ekonomi, kedua istilah ini mempunyai arti yang sedikit berbeda. Kedua-duanya
biasanya, istilah ini digunakan dalam konteks yang berbeda. Pertumbuhan selalu
mengartikan istilah pembangunan ekonomi, para ahli ekonomi bukan saja tertarik
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
periode lainnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan
faktor produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah barang
modal dan teknologi yang digunakan juga makin berkembang. Di samping itu, tenaga
jumlah barang dan jasa meningkat. Jumlah barang dan jasa dalam perekonomian
suatu negara dapat diartikan sebagai nilai dari Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai
PDB ini digunakan dalam mengukur prsentase pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perubahan nilai PDB akan menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa
yang dihasilkan selama periode tertentu. Selain PDB, dalam suatu negara juga dikenal
ukuran PNB (Produk Nasional Bruto) serta Pendapatan Nasional (National Income).
Definisi PDB yaitu seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor atau
lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu domestik atau agregat.
tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara dari tahun ke tahun.
pada tahun tersebut. Apabila menggunakan harga berlaku, maka nilai pendapatan
nasional dengan mengunakan harga yang berlaku pada satu tahun (tahun dasar) yang
seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-
tahun berikutnya. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh secara harga tetap ini
dan tahunan. Adapun konsep perhitungan pertumbuhan ekonomi dalam satu periode
Gt = ………………………………..….(1)
Dimana :
Dimana :
r = Tingkat Pertumbuhan
t = Jarak Periode
barang modal, luas tanah dan kekayaan alam,serta tingkat teknologi yang digunakan.
apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan, tingkat pengembalian
modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka pengusaha akan mendapat
keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru dan pertumbuhan
ekonomi terwujud, keadaan seperti ini tidak akan terus menerus berlangsung. Apabila
kemakmuran yang sangat rendah. Apabila keadaan ini dicapai, ekonomi dikatakan
telah mencapai keadaan tidak berkembang (Stasionary State). Pada keadaan ini
tetapi apabila penduduk sudah semakin banyak hukum hasil tambahan yang semakin
berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marginal akan mulai
akan menyebabkan pada suatu jumlah penduduk yang tertentu produksi marginal
telah sama dengan pendapatan perkapita. Pada keadaan ini pendapatan perkapita
mencapai nilai yang maksimum, jumlah penduduk pada waktu itu dinamakan
penduduk optimum.
2) Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Amerika Serikat dan TW. Swan dari Australia menurut teori ini tingkat pertumbuhan
berasal dari 3 sumber yaitu akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja
dan peningkatan teknologi. Teori neo klasik sebagai penerus dari teori klasik
menganjurkan agar kondisi selalu diarahkan untuk menuju pasar sempurna dalam
Neo-Klasik melihat dari sudut pandang yang berbeda dibandingkan dengan teori
Klasik yaitu dari segi penawaran menurut teori ini pertumbuhan ekonomi bergantung
Y=TKtα Lt 1-α....................................................................................(3)
dimana Y adalah output, K adalah modal, L adalah tenaga kerja dan T adalah
secara eksogen model neoklasik Solow terkadang juga disebut model pertumbuhan
variabel lain dimana variabel ini dapat menjelaskan pertumbuhan yang terjadi. Model
growth model).
Model pertumbuhan endogen menganggap bahwa perdagangan internasional
penting sebagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dalam model ini
tenaga kerja, i adalah tahun, sedang indeks produktivitas (A) adalah fungsi dari
pekerjaan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dan telah menetapkan
batas usia kerja menjadi 15 tahun atau lebih. Tenaga Kerja atau Man Power adalah
seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika
ada permintaan terhadap tenaga kerja mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi
Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15 tahun atau lebih) yang
selama seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara
tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan sedangkan yang termasuk bukan
angkatan kerja diantaranya adalah mereka yang selama seminggu yang lalu hanya
bersekolah (pelajar dan mahasiswa), mengurus rumah tangga, dan mereka yang tidak
melakukan kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai pekerja, sementara tidak
bekerja atau mencari pekerjaan. Disnaker (dalam Avanda Fahri Atahrim, 2013)
Motivasi tenaga kerja bekerja pada suatu industri berbeda-beda dari satu kelas
ke kelas lainnya. Bagi karyawan yang berada pada kelas atas dan menengah mereka
(3) memenuhi keinginan untuk berkreativitas dan (4) meneruskan hobi. Pada
karyawan tingkat rendah umumnya mereka bekerja untuk: (1) kebiasaan bekerja sejak
dulu, (2) keinginan mempertahankan standar hidup, (3) desakan ekonomi keluarga.
tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan
ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat
produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar
domestiknya lebih besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah
benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat benar-benar akan memberikan dampak
Input tenaga kerja terdiri dari kuantitas dan keterampilan tenaga kerja, banyak
ekonomi percaya bahwa kualitas input tenaga kerja yakni keterampilan, pengetahuan
dan disiplin tenaga kerja merupakan elemen paling penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Suatu negara yang mampu membeli berbagai peralatan canggih tapi tidak
mempekerjakan tenaga kerja terampil dan terlatih tidak akan dapat memanfaatkan
barang-barang modal tersebut secara efektif. Peningkatan melek huruf, kesehatan dan
disiplin serta kemampuan menggunakan komputer sangat meningkatkan
2.1.6 Tabungan
tidak habis dikonsumsi pada periode bersangkutan. Tabungan suatu negara dapat
dibagi menjadi tabungan domestik dan tabungan luar negeri (dalam Triyanto, 2009:
31).
dalam sebuah perekonomian sekaligus pengeluaran total atas output barang dan jasa
Y = C + I + G+ Nx………………………………………………………….(6)
Dimana : Y = GDP
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
Nx = Ekspor bersih
S = I, maka Y – C – G = S…………………………………………….…..(7)
Anggap bahwa T adalah jumlah pajak yang dibayar rumah tangga kepada pemerintah,
maka :
S = ( Y- T – C ) + ( T – G )…………………………… ………………….(8)
pajak yang diterima lebih besar dari pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, hal
tersebut mejandi surplus anggaran hal ini merupakan tabungan publik. Tabungan
merupakan salah satu jenis pembiayaan dalam negeri. Tabungan dihimpun dan
diciptakan dengan cara menghemat atau menekan konsumsi baik pemerintan maupun
2.1.7 Investasi
1) Pengertian Investasi
dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (Sadono Sukirno, 2000) :
kapasitas produksi.
c. Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
2) Jenis-jenis Investasi
1. Investasi Baru
Investasi baru yaitu investasi bagi pembuatan sistem produksi baru, baik
sebagai bagian dari usaha baru untuk produksi baru maupun perluasan
2. Investasi Peremajaan
kapital lama dengan yang baru, tetapi masih dengan kapasitas dan ongkos
3. Investasi Rasionalisme
Pada kelompok ini peralatan yang lama diganti oleh yang baru tetapi dengan
ongkos produksi yang lebih murah, walaupun kapasitas sama dengan yang
digantikannya.
4. Investasi Perluasan
Dalam kelompok investasi ini peralatannya baru sebagai pengganti yang lama.
5. Investasi Modernisasi
Investasi ini digunakan untuk memproduksi barang baru yang memang proses
6. Investasi Diversifikasi
berdirinya pabrik baru atau memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi
atau diadakan secara bebas, artinya investasi yang di adakan bukan karena
mendapatkan keuntungan atau motif bisnis begitu juga dengan investasi asing
atau penanaman modal luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau
kepada perekonomian suatu negara ataupun dalam cakupan yang lebih kecil yakni
daerah, karena dengan terciptanya investasi akan membawa suatu negara pada
kegiatan ekonomi tertentu. Investasi yang akan berlanjut dengan suatu proses
untuk di pasarkan kepada konsumen, dan interaksi antara produsen dalam hal ini
atau jasa, dan pada giliranya akan menciptakan kemejuan perekonomian dalam
suatu negara. Adanya fluktuasi dalam investasi seperti yang terlihat dalam ’’
business cycle’’ merupakan salah satu dampak dari adanya investasi di dalam
Belanja Negara (APBN) untuk nasional dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) untuk daerah atau regional. Tujuan dari kebijakan fiskal ini adalah dalam
rangka menstabilkan harga, tingkat output, maupun kesempatan kerja dan memacu
Pembangunan sarana dan prasarana oleh pemerintah daerah berpengaruh positif pada
pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah, dan
pemerintah terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus
namun pada tahap ini peran investasi swasta sudah semakin besar. Peran pemeirntah
tetap besar pada tahap menengah, oleh karena itu peran swasta yang semakin besar
ini banyak menimbulkan kegagalan pasar (market failure), dan juga menyebabkan
pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang lebih
banyak dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, pada tahap ini perkembangan
ekonomi menyebabkan terjadinya hubungan antar sektor yang sudah semakin rumit
sektor industri, makin tinggi tingkat pencemaran udara dan air, dan pemerintah harus
turun tangan untuk mengatur dan mengurangi akibat negatif dari polusi itu terhadap
masyarakat. Pemerintah juga harus melindungi buruh yang berada dalam posisi yang
GNP akan semakin kecil. Pada tingkat ekonomi yang lebih lanjut, Rostow
Teori Rostow dan Musgrave adalah pandangan yang timbul dari pengamatan
atas pengalaman pembangunan ekonomi yang dialami banyak negara, tetapi tidak
didasari oleh suatu teori tertentu. Selain itu tidak jelas, apakah tahap pertumbuhan
ekonomi terjadi dalam tahap demi tahap, atau beberapa tahap dapat terjadi secara
simultan.
Eropa, Amerika Serikat dan Jepang pada abad ke-19 yang menunjukkan
pembayaran pajak yang kian besar. Mengacu pada teori pemungutan suara
besar. Pungutan pajak yang lebih besar menyebabkan dana swasta untuk
kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu
pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah
tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran
pasar domestiknya lebih besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan
apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang benar–benar cepat akan memberikan
bahwa pengaruh positif atau negatif dari pertumbuhan penduduk tergantung pada
dipengaruhi oleh tingkat dan jenis akumulasi modal dan tersedianya input dan faktor
Atahrim,2013). Dengan itu dapat diartikan bahwa tenaga kerja berhubungan postif
pendapatan suatu daerah yang ditentukan oleh pendapatan disposibel atau pendapatan
merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi.
Secara tidak langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan dan
juga besarnya konsumsi. Selain itu, tabungan ini juga ditentukan oleh tingkat suku
bunga. Menurut teori klasik, makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula keinginan
untuk menabung. Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat lebih
kapital agar ada inovasi di dalam negeri, mengadakan pinjaman luar negeri, dan
memperluas sektor perdagangan luar negeri dengan menaikkan “ terms of trade”
sebagai akumulasi modal menjadi faktor yang dominan dalam memperbaiki dan
melipatgandakan kualitas sumber daya fisik dan sumber daya manusia (Todaro &
Smith, 2006). Investasi di sektor produktif adalah semua jenis investasi atau
penanaman modal yang menambah sumber daya baru yang nantinya akan
meningkatkan stok modal suatu negara sehingga pada gilirannya nanti akan
meningkatkan tingkat output dan pendapatan nasional (Arsyad Lincolin, 2004: 214).
Pendapatan perkapita merupakan indikator untuk melihat daya beli suatu daerah.
Pendapatan perkapita yang tinggi pada suatu daerah artinya daya beli daerah tersebut
juga tinggi. Hal ini berarti menunjukkan pasar domestik yang efektif terutama untuk
berinvestasi. Oleh karena itu, pendapatan perkapita suatu daerah juga merupakan
salah satu hal yang dipertimbangkan para investor untuk berinvestasi. Dengan kata
Menurut pendapat Keynes dalam (Sadono Sukirno, 2000) bahwa peranan atau
mencapai tingkat kesemptan kerja penuh tetapi juga kestabilan kegiatan ekonomi
tidak dapat diwujudkan. Akan tetapi fluktuasi kegiatan ekonomi yang lebar dari satu
periode ke periode lainnya dan ini akan menimbulkan implikasi yang serius kepada
perekonomian suatu negara. Kaidah ini dikenal dengan hukum Wagner, yaitu adanya
terhadap aktivitas pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, perlu juga dilihat dari
pertumbuhan ekonomi.
Suryanto (2011) dalam skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Tenaga Kerja,
ekonomi. Variabel bebas dari penelitian ini adalah tenaga kerja, tingkat pendidikan
dan pengeluaran pemerintah dan variable terikat dari penelitian ini adalah
pertumbuhan ekonomi.
Sintya (2015) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Investasi dan Ekspor
menyebutkan bahwa investasi dan ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap penyerapan tenaga kerja. Variabel bebas dari penelitian ini adalah investasi
Yesika (2015) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Tenaga Kerja dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali
menyebutkan bahwa pendapatan asli daerah, tenaga kerja dan investasi secara
pendapatan asli daerah, tenaga kerja dan investasi secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi bali. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah pendapatan asli daerah, tenaga kerja dan investasi dan variabel
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.
Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara
atas masalah yang dirumuskan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut