Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri dari


bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, dan agama. Kemajemukan tersebut,
disatu sisi menjadi suatu potensi kemungkinan terjadinya konflik, disisi lain bisa
menjadi unsur perekat dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa.
Masalah persatuan dan kesatuan bangsa menjadi masalah utama negara untuk
mencapai kemajuan dan tujuan bangsa Indonesia. Upaya itu telah ditempuh oleh
bangsa Indonesia sejak masa pergerakan nasional, karena pada masa itu persatuan
dan kesatuan bangsa sangat diperlukan dan menjadi modal utama dalam
menghadapi kekuasaan kolonial (penjajahan).

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI
salah satunya dengan mengamalkan empat pilar bangsa Indonesia dimana empat
pilar kebangsaan Indonesia ini memiliki peranan penting dalam menjaga kesatuan
dan persatuan bangsa Indonesia. Empat pilar ini memiliki fungsi sebagai
penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan bangsa indonesia yaitu
Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa arti penting menjaga kesatuan NKRI?


2. Apa saja macam-macam pilar kebangsaan Indonesia?
3. Bagaimana wujud sikap menjaga kesatuan berdasarkan empat pilar
kebangsaan Indonesia?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui arti penting menjaga kesatuan NKRI.


2. Untuk mengetahui macam-macam pilar kebangsaan Indonesia.
3. Untuk mengetahui wujud sikap menjaga kesatuan berdasarkan empat pilar
kebangsaan Indonesia.

BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1 Arti Penting Kesatuan Indonesia

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa
Indonesia baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi
kemerdekaan. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan
Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi
dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan
bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya
masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan
jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa
Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.

Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi


(percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu,
Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua
unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa Indonesia.
Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang
menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan
musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan
bangsa Indonesia. Jadi, persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah, dan lain-lain.

Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya


Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan
oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali
bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan.

2
Dalam kehidupan, seorang manusia tidak akan memiliki banyak arti jika ia
sendiri. Ketika bersama setiap orang merupakan bagian dari masyarakat harus
bersatu padu mendukung tetap berjalannya tata nilai dan keharmonisan
masyarakat.

Apabila semua aspek kehidupan manusia ingin terbentuk secara harmonis,


sebaiknya didasari oleh nilai persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan bernegara,
pengamalan sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk perilaku,
antara lain:

1. mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia.


2. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
3. mengembangkan semangat kekeluargaan.
4. menghindari penonjolan SARA.

Lebih dari 84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia telah mengikrarkan
bentuk perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan. Ikrar kesepakatan para
pemuda tersebut diwujudkan dalam sumpah yang dicetuskan pada tanggal 28
Oktober 1928.

Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia seperti dinyatakan dalam


Sumpah Pemuda merupakan bentuk perilaku mengamalkan tetap tegaknya
persatuan dan kesatuan. Salah satu contoh perilaku mendukung persatuan dan
kesatuan lainnya, yaitu kita memiliki rasa bangga sebagai bangsa dan negara.

2.2 Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan


Indonesia

Beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami, lalu kita
amalkan. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan
Indonesia yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan

3
adat kebiasaan yang majemuk. Hal itu mewajibkan kita bersatu sebagai
bangsa Indonesia.
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tetapi bukan berarti kita mengagung-
agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme tidak berarti bahwa kita
merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan
kehendak kita kepada bangsa lain karena pandangan seperti itu hanya
mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga
bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan
yang adil dan beradab.
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya,
terhadap sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa.
4. Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan nusantara itu, kedudukan manusia Indonesia
ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi,
serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu, manusia Indonesia
merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita
Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang
adil dan makmur. Persatuan merupakan modal dasar pembangunan
nasional.

2.3 Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Suatu negara perlu memiliki landasan hukum, sebab dengan landasan yang
dimiliki oleh suatu negara, maka negara akan menjadi lebih kokoh atau kuat dan
tidak terombang-ambing oleh kekuatan luar manapun (dipengaruhi oleh negara
lain). Diibaratkan jika Anda ingin membangun rumah, maka yang utama (dasar)

4
dibangun lebih dahulu adalah pondasinya. Dengan dasar pondasi yang kuat
bangunan dengan bentuk apapun pasti akan kuat, tidak goyang diterpa badai.
Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa antara lain:

1. Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 “Persatuan Indonesia.”

2. Landasan Konstitusional, adalah UUD 1945 yang terdiri dari:

a. Pembukaan aline IV: … Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan


rakyat dengan berdasar kepada … persatuan Indonesia

b. Dalam pasal-pasal UUD 1945:

1. pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara


kesatuan yang berbentuk Republik.”

2. pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:

3. tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.

4. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang.

- Pasal 23 menyatakan bahwa pemerintah memajukan kebudayaan


nasional Indonesia.

- Pasal 35 dan pasal 36

3. Landasan Operasional, adalah ketetapan MPR no. IV/MPR/1999 tentang Garis-


garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Perlu kita pahami bahwa sejarah mencatat beberapa peristiwa penting yang
merupakan ujian bagi bangsa kita dalam memupuk persatuan dan kesatuan.
Peristiwa sejarah itu antara lain:

5
1. Pada tahun 1945 – 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang
oleh peristiwa pemberontakan PKI (1948).

2. Pada tahun 1950 – 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak


terganggu oleh beberapa akibat sampingan dari praktek demokrasi
liberal.

3. Di akhir tahun 1959 – 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian


terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya
G30S/PKI.

Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat


mengambil suatu hikmah yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Dan
dewasa ini, bahaya adanya perpecahan dikatakan dalam GBHN.

2.4 Sikap untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Persatuan dan kesatuan sebuah negara sangat penting, karena


keutuhan wilayah suatu negara sangat menentukan berlangsung tidaknya
pemerintahan suatu negara. Maka, semua negara berusaha untuk menjaga
keutuhan wilayahnya. Demikian juga dengan negara Indonesia yang
selalu berusaha untuk menjaga keutuhan wilayahnya termasuk di
dalamnya pemerintah dan aparat keamanan untuk bersama-sama dan
bersatu padu menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, maka untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
diperlukan sikap-sikap Cinta tanah air, Membina persatuan dan
kesatuanrela berkorban dan lainnya.

2.5 Pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan

Sekaranglah saatnya kita sebagai warga Negara jangan hanya


berbicara serta berteori. Sebagai warga Negara kita harus bisa
merealisasikan dalam seluruh aspek kehidupan. Hal tersebut antara lain:

6
1. Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa seperti halnya dalam
pepatah”bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’’, maka yang perlu
kita tegakkan dan lakukan adalah:

a. meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan


musyawarah;

b. meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek


kehidupan.

c. pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia.

d. memberikan otonomi daerah.

e. memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian


hokum.

f. perlindungan, jaminan serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

g. memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat


merasa terlindungi.

2. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika

kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga, karena dengan


adat istiadat yang berbeda, persatuan dan kesatuan masih tetap terjaga.
Jadi, upaya yang perlu dilakukan untuk memperkuat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah kita harus
memahami dan mengamalkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang
terdapat pada pita yang digenggam oleh burung Garuda Pancasila.
Istilah Bhinneka Tunggal Ika ini diambil dari Kitab Sutasoma karangan
Mpu Tantular, yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu juga.
Semboyan ini sangat cocok bagi bangsa Indonesia dan perlu diemban.

7
Seperti kita ketahui, bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku
bangsa, maka hal itu jangan sampai menjadi penghalang bagi bangsa
Indonesia untuk bersatu menjaga dan mewujudkan satu kesatuan Negara
Republik Indonesia.

Melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini, kita harus dapat


menjadikan pegangan bagi masyarakat untuk mewujudkan keutuhan
NKRI. Semboyan ini mengajarkan kita untuk menghindari perpecahan
karena adanya perbedaan. Perbedaan yang ada justru dapat dijadikan
sebagai kekayaan bangsa, sebagai modal dalam mengembangkan dan
memajukan bangsa Indonesia.

3. Mengembangkan semangat kekeluargaan.


Yang perlu kita lakukan setiap hari usahakan atau “budayakan
saling bertegur sapa.” jika setiap hari di lingkungan kita, selalu ada
percekcokkan, adu mulut, tidak ada sikap saling percaya, dan lain-lain
maka akan terjadi kekacauan.
4. Menghindari penonjolan sara dan lain-lain
Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bahasa,
agama serta adat-istiadat kebiasaan yang berbeda-beda, maka kita tidak
boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh
karena itu yang harus kita hindari antara lain:
a. egoism
b. ekstrimisme
c. sukuisme
d. profinsialisme
e. acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan
f. fanatisme yang berlebih-lebihan dan lain sebagainya
2.6 Empat Pilar Kebangsaan Indonesia

Semenjak runtuhnya kekuasaan rezim otoritarian Orde Baru oleh propaganda


Reformasi yan memuncak dipertengahan Mei 1998 lalu, Pancasila memang nyaris
dilakukan kemudian secara sadar mulai dikubur dalam-dalam dari ingatan
kindertagesstätte sendiri. Termasuk pada petunjuk kelahirannya yang ke-68 tahun
ini, pun terasa setelah sia-sia saja, seakan gak ada urgensinya sama 1x untuk
dirayakan atau hanya direfleksikan dan men jadi ketertarikan bersama.

8
Maret 2013 setelah itu, Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mewakili lembaga
pelosok yang dipimpin, memperoleh gelar kehormatan doctor honoris apertura (H.
C) dari Universitas Trisakti atas jasanya sudah melahirkan gagasan sosialisasi 4
pilar kebangsaan Indonesia, seperti:

 Pancasila

 Bhineka Tunggal Ika

 Undang – Undang Dasar 1945

 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

1. Pilar Pancasila

Pilar mulailah bagi tegak kokoh berdirinya negara-bangsa Indonesia


adalah Pancasila. Timbul pertanyaan, mengapa Pancasila diangkat sebagai pilar
bangsa Indonesia. Perlu dasar pemikiran yang kuat dan meraih dipertanggung
jawabkan sehingga meraih diterima oleh seluruh warga bangsa, mengapa bangsa
Dalam negri menetapkan Pancasila sebagai base kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berikut alasannya.

Pilar / tiang penyangga suatu bangunan harus memenuhi syarat, seperti


disamping kokoh dan mantap, juga harus sesuai dengan bangunan yang
disangganya. Devocionario bangunan rumah, tiang yang diperlukan disesuaikan
dengan macam dan kondisi bangunan.

Bilamana bangunan tersebut sederhana gak memerlukan tiang yang


terlampau kuat, tetapi bila bangunan tersebut merupakan bangunan permanen,
konkrit, yang menggunakan bahan-bahan yang berat, maka asas penyangga harus
disesuaikan dengan kondisi bangunan dimaksud. Demikian pula halnya dengan
base atau tiang penyangga salahsatu negara-bangsa, harus sesuai dengan kondisi
negara-bangsa yang disangganya.

9
Kita menyadari bahwa negara-bangsa Indonesia adalah negara yang besar,
wilayahnya cukup besar seluas daratan Eropah yang terdiri atas berpuluh pelosok,
membentang dari barat ke timur dari Sabang hingga Merauke, dari utara ke
selatan dari pulau Miangas sampai pulau RotAe, meliputi ribuan kilometer.

Indonesia yaitu negara kepulauan terbesar pada dunia yang memiliki 19


000 pulau lebih, terdiri atas berbagai suku bangsa yang beraneka adat serta
budaya, serta memeluk seluruh agama dan keyakinan, lalu belief system yang
dibuat pilar harus sesuai dengan kondisi negara bangsa ini.

2. Pilar Undang-Undang Dasar 1945

Pilar kedua kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia


adalah Undang-Undang Basis 1945. Dalam rangka memahami dan mendalami
UUD 1945, diperlukan memahami lebih dulu makna undang-undang dasar
teruntuk kehidupan berbangsa dan bernegara dan prinsip-prinsip yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945.

Tanpa memahami prinsip yang terkandung dalam Pembukaan ini tidak


mungkin mengadakan evaluasi terhadap pasal-pasal yang memiliki dalam batang
tubuhnya serta barbagai undang-undang yang akhirnya menjadi derivatnya. Oleh
karena itu sebagai warga Negara Indonesia harus memahami hal tersebut agar
tetap terjaganya satu kesatuan republic Indonesia.

3. Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Sebelum kindertagesstätte bahas mengenai Negara Kesatuan Republik


Indonesia ada baiknya bila kita fahami jauh dahulu berbagai bentuk Pelosok yang
terdapat di negara, apa kelebihan dan kekurangannya, untuk selanjutnya kita
fahami mengapa para founding daddies negara ini memilih negeri kesatuan.

Bentuk Negara contohnya konfederasi, federasi dan kesatuan, menurut


Carl J. Friedrich, merupakan bentuk pembagian kekuasaan secara teritorial atau
local division oif power. Beserta penjelasan mengenai bentuk-mentuk Pelosok
tersebut.

10
4. Pilar Bhinneka Tunggal Ika

Sesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali


oleh mPu Tantular, pujangga agung kerajaan Majapahit yang hidup dalam masa
pemerintahan Raja Hayamwuruk, di abad ke empatbelas (1350-1389). Sesanti
tersebut memiliki dalam karyanya, kakawin Sutasoma yang berbunyi “Bhinna ika
tunggal ika, tan hana dharma mangrwa, yang artinya “Berbeda-beda itu, 1 itu, tak
ada pengabdian yang mendua. “

Semboyan yang kemudian dijadikan prinsip dalam kehidupan dalam


pemerintahan kerajaan Majapahit itu bagi mengantisipasi adanya keaneka-
ragaman petunjuk yang dipeluk oleh kaum Majapahit pada waktu tersebut.
Meskipun mereka berbeda petunjuk tetapi mereka tetap 1 dalam pengabdian.

2.7 Wujud Sikap Menjaga Kesatuan Indonesia Dengan Empat Pilar


Kebangsaan
1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara
Indonesia, serta falsafah hidup sejatinya benar-benar menjadi pedoman
hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke dalam setiap sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dapat terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36 Butir Pancasila.
Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan
menjadi 45 butir Pancasila.

2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan


bangsa
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti
berbeda-beda tetapi satu jua. Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan
kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara merawat
kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke
Bhinnekaan itu sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan

11
3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai
konstitusi/UUD 1945.
Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara
hendaknya mengacu pada konstitusi. Dalam UUD 1945 telah diatur
secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara. Kewajiban
warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan
demikian akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang
aman dan tertib.
4. Melaksanakan usaha pertahanan NKRI
Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara tercantum dalam
UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan
ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara”.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

12
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa
Indonesia baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi
kemerdekaan. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan
Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

Maka dari itu untuk menjaga kesatuan Indonesia diperlukannya


mempelajari dan memahami empat pilar kebangsaan Indonesia yaitu pilar
pancasila, pilar UUD 1945, pilar NKRI dan pilar Bhinneka Tunggal Ika.

3.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah


ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
untuk perbaikan ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://kabarberita11.blogspot.com/2016/11/pentingnya-4-pilar-kebangsaan-
untuk.html

http://www.sekolahpendidikan.com/2017/04/isi-4-pilar-kebangsaan-
indonesia.html#

13
https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-3/bab-3-memelihara-semengat-
persatuan/b-arti-penting-persatuan-dan-kesatuan-indonesia/

https://brainly.co.id/tugas/12569905

14

Anda mungkin juga menyukai