Anda di halaman 1dari 19

Aktifitas Fisik Salah Satu Pilar Utama

Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah


kesehatan triple burden. Masalah tersebut muncul karena masih adanya penyakit
infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang
seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Meningkatnya PTM dapat
menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa.
Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM
membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI secara
khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat. Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga,
karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk
kepribadian.
Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu
wujud Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan
hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak
sehat.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada
tiga kegiatan, yaitu:
1. Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari,
2. Mengonsumsi buah dan sayur;
3. dan Memeriksakan kesehatan secara rutin.

Memahami Lebih Dalam Tentang Aktifitas Fisik


Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
pengeluaran tenaga atau energi. Ada 3 komponen utama dalam aktifitas fisik yaitu
aktifitas/kegiatan sehari-hari, latihan fisik dan olahraga.
1) Aktifitas/kegiatan Sehari-hari
Dalam kegiatan sehari-hari, setiap orang melakukan berbagai aktifitas fisik,
misalnya: membersihkan rumah, mencuci, menyetrika, memasak, berkebun, naik-
turun tangga, mencuci mobil, dll. Berbagai aktifitas tersebut akan meningkatkan
pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori). Berikut ini Tabel jumlah
kalori yang dikeluarkan berdasarkan jenis aktifitas fisik:
Kalori yang
Kalori yang
Jenis Aktifitas Fisik Dikeluarkan Per 30
Dikeluarkan Per Menit
Menit
Mencuci Baju 3,56 Kcal/menit 106,8 Kcal
Mengemudi Mobil 2,80 Kcal/menit 84 Kcal
Mengecat Rumah 3,50 Kcal/menit 105 Kcal

Memotong Kayu 3,80 Kcal/menit 114 Kcal


Menyapu Rumah 3,90 Kcal/menit 117 Kcal

Jalan Kaki 5,6– 7,00 Kcal/menit 168 – 210 Kcal


Mengajar 1,70 Kcal/menit 51 Kcal

Membersihkan 3,70 Kcal/menit 111 Kcal


Jendela
Berkebun 5,60 Kcal/menit 168 Kcal
Menyetrika 4,20 Kcal/menit 126 Kcal
2) Latihan Fisik
Latihan fisik adalah semua bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur dan terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
misalnya: jalan kaki, jogging, sit-up/push-up, peregangan, senam aerobik,
bersepeda dan sebagainya.
3) Olahraga
Olahraga adalah salah satu bentuk aktifitas fisik yang dilakukan secara
terstruktur, terencana dan berkesinambungan dengan mengikuti aturan-aturan
tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi.
Misalnya: sepakbola, badminton, bola baske, tenis meja, balap sepeda, dan
sebagainya.
Kenapa harus berolahraga?
Manfaat olahraga dilihat dari berbagai aspek seperti:
1. Aspek fisik
2. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah
3. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot
4. Meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis
5. Meningkatkan kelenturan gerak
6. Mengurangi risiko terjadinya PTM dan kematian dini akibat PTM, seperti
penyakit jantung koroner, stroke dan sebagainya
7. Aspek Psikologis
8. Mengurangi stress
9. Meningkatkan rasa percaya diri
10. Membangun rasa sportifitas
11. Aspek sosial, ekonomi dan budaya
12. Memupuk kesetiakawanan sosial
13. Mengurangi biaya pengobatan
14. Meningkatkan pendapatan
Tips Memilih Olahraga
Sebaiknya memilih olahraga sebagai berikut:
1. Aman, terhindar dari risiko cidera dan gangguan kesehatan lainnya
2. Mudah, tidak memerlukan keahlian khusus
3. Murah, tidak memerlukan keahlian khusus
4. Disukai/disenangi, sesuai dengan minat

Dari kriteria diatas, olahraga yang bermanfaat dan biasa dilakukan antara
lain: jalan cepat, jogging/lari, senam, renang, bersepeda, olahraga permainan
seperti sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, dll.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga
2. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi
3. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah
Prinsip Berolahraga
Prinsip utama berolahraga adalah Baik, Benar, Terukur Dan Teratur.
 Baik, dilakukan sejak usia dini hingga usia lanjut
Olahraga dianjurkan minimal 30 menit. Menggunakan perlengkapan olahraga
yang sesuai. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5-10 menit,
diikuti dengan pendinginan selama 5 menit.
 Benar
Pilihlah olahraga yang digemari, aman, mudah, sesuai dengan kondisi fisik
dan pola gerak yang dibakukan.
 Terukur
Lakukan pengukuran dengan nadi setiap hari pada akhir latihan dengan tujuan
menilai apakah target denyut nadi tercapai atau tidak. Target latihan terhadap
denyut jantung:
 75-85% dari nilai maksimum denyut jantung (MDJ)
 Maksimum denyut jantung (MDJ) yang diukur berasal dari hasil
angka 220 dikurangi dengan nilai umur
MDJ = 220 – Umur (dalam Tahun)
 Teratur
Untuk mencapai hasil optimal, olahraga perlu dilakukan minimal 3 kali
seminggu.
Persiapan Sebelum Olahraga
1. Pilih kegiatan olahraga yang nyaman dan disenangi.
2. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan pendahuluan
untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok.
3. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga, lakukan pemeriksaan pendahuluan
untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok.
4. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman.
5. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu hingga
kurang lebih 2 jam
6. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis.
7. Olahraga dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dengan memperhatikan
prinsip olahraga
8. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganti jenisnya
supaya tidak monoton dan membosankan.
Kondisi yang Tidak Dianjurkan Untuk Olahraga
1. Bila sedang demam atau sakit
2. Untuk olahraga jalan bila terdapat varises pada kaki dan nyeri sendi terutama
pada lutut
3. Penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kencing
manis yang tidak terkontrol, kelainan katup jantung, dehidrasi (hilangnya
terlalu banyak cairan tubuh)
4. Dapat menciderai tubuh sendiri bila menggunakan sepatu/alat olahraga yang
salah
5. Kondisi tubuh yang mengalami kelelelahan.
Pembakaran Kalori Beberapa Jenis Olahraga
Berikut ini Tabel tentang beberapa jenis olahraga dan energi yang
dikeluarkan berdasarkan durasinya.
Kalori yang
Jenis Olahraga Durasi/Kekuatan
Dikeluarkan
Jalan Santai 53 m/menit 56 Kcal

Jalan Cepat 66 m/menit 68 Kcal


Jogging (lari-lari
114 m/menit 136 Kcal
kecil)
Lari 133 m/menit 181 Kcal
Bertahap & Selang-
Senam Aerobik 113 Kcal
seling

Sepeda Santai 266 m/menit 113 Kcal


Sepeda Cepat 357 m/menit 181 Kcal

Renang Santai 10 m/menit 136 Kcal


Renang Cepat 15 m/menit 181 Kcal
Apa yang Dilakukan Jika Terjadi Cedera Olahraga?
1. Hentikan segera kegiatan olahraga
2. Lakukan prinsip P3K
3. Bila perlu lakukan prinsip RICE (Rest, Ice, Compression
dan Elevation)
 Rest : Segera istirahatkan bagian yang cedera
 Ice : Lakukan kompres dingin pada bagian tubuh yang cidera
 Compression : Balut tekan pada daerah yang cedera menggunakan
bandage
 Elevation : Dilakukan dengan meninggalkan bagian cedera.
Sumber Bacaan:
Kemenkes RI (2014). Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian
Faktor Risiko PTM.
779 Views
Share This

Previous article
Pahami Gizi Seimbang dan Perbedaannya dengan 4 Sehat 5 Sempurna
Next article
Kenali Tanda-tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
Related Posts


KETAHUI TEKANAN DARAHMU.....!!!! 19 Mei 2017 0
Comments

THALLASEMIA..... Penyakit apakah itu??? 10 Mei 2017 0


Comments

Mengenal Virus CAMPAK ...!!!! 1 Agustus 2017 0 Comments

TIPS MENJAGA KESEHATAN DIBULAN RAMADHAN 5 Juni


2017 0 Comments


12 MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN 27 Mei 2017 0
Comments
Jangan Gunakan Antibiotika Tanpa Resep Dokter 24 Mei 2017 0
Comments


KETAHUI TEKANAN DARAHMU.....!!!! 19 Mei 2017 0
Comments

THALLASEMIA..... Penyakit apakah itu??? 10 Mei 2017 0


Comments

Mengenal Virus CAMPAK ...!!!! 1 Agustus 2017 0 Comments

TIPS MENJAGA KESEHATAN DIBULAN RAMADHAN 5 Juni


2017 0 Comments
Leave a reply
Posting Terkini


VIRUS RUBELLA.....!!!! 7 Agustus 2017


Mengenal Virus CAMPAK ...!!!! 1 Agustus 2017


Gerakan Mengemudi Sehat (Gemes) Saat 15 Juni 2017


TIPS MENJAGA KESEHATAN DIBULAN RAMADHAN 5 Juni
2017


12 MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN 27 Mei 2017
Arsip
 Agustus 2017
 Juni 2017
 Mei 2017
 April 2017
 Maret 2017
 Oktober 2016
 September 2016
 Agustus 2016
Kategori
 Artikel Kesehatan
 Informasi Terkini
 Ragam Berita
 Tak Berkategori
TAUTAN PENTING
 Kementerian Kesehatan
 Layanan Pengaduan Online Rakyat
 Badan Kepegawaian Negara

Dijelaskan, penyelenggaraan program Idonesia sehat dilakukan dengan


pendakatan keluarga dan ditetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status
kesehatan sebuah keluarga. Indokator-indikator sebagai penanda status kesehatan
keluarga tersebut adalah: pertama, keluarga mengikuti program keluarga
berencana.
Selanjutnya, kedua, ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan. Ketiga,
bayi mendapat imunisasi dasar lengkap. Keempat, bayi mendapat air susu ibu
(ASI) eksklusif. Kelima, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan. Keenam,
penderita tiberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Ketujuh, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
Kedelapan, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan. Kesembilan, anggota tidak ada yang merokok. Kesepuluh, keluarga
sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional. Kesebelas, keluarga
memupunyai akses sarana air bersih, dan kedua belas, keluarga menggunakan
jamban sehat. (ADI).
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017
Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Sesuai isi yang termaktub, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017
diterbitkan dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya
promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk
dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini diwujudkan melalui
1. Peningkatan aktivitas fisik;
2. Peningkatan perilaku hidup sehat;
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
5. Peningkatan kualitas lingkungan; dan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat.
Tugas beberapa kementerian terkait sesuai Inpres ini antara lain:
Menteri Kesehatan :
1. melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
serta meningkatkan advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR);
2. meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, serta aktivitas fisik; dan
3. meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit di
Puskesmas dan menyusun panduan pelaksanaan deteksi dini penyakit di
instansi pemerintah dan swasta.
Menteri Pemuda dan Olahraga :
meningkatkan kampanye gemar berolahraga, memfasilitasi penyelenggaraan
olahraga masyarakat, dan meningkatkan penyediaan fasilitas sarana olahraga

masyarakat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
1. meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
mendorong sekolah sebagai (KTR), dan mendorong Sekolah Ramah Anak;
2. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah
dan satuan pendidikan secara eksternal dan ekstrakurikuler serta
penyediaan sarana sanitasi sekolah; dan meningkatkan pendidikan
keluarga untuk hidup
Menteri Agama :
1. melaksanakan bimbingan kesehatan pranikah untuk
mendorong perilaku hidup sehat dan peningkatan status gizi calon
pengantin serta mendorong pelaksanaan kegiatan rumah ibadah bersih dan
sehat;
2. memperkuat fungsi Pos Kesehatan Pesantren dan Upaya
Kesehatan Madrasah dan mendorong madrasah sebagai KTR dan
Madrasah Ramah Anak; dan
3. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di madrasah
dan penyediaan sarana sanitasi madrasah.
Menteri Pertanian :
1. mengawasi keamanan dan mutu pangan segar yang tidak
memiliki kandungan pestisida berbahaya; dan
2. meningkatkan produksi buah dan sayur dalam negeri dan
mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan
buah.
Menteri Kelautan dan Perikanan :
1. meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) pada masyarakat; dan
2. mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :
1. memfasilitasi penyediaan sarana aktivitas fisik pada
kawasan permukiman dan sarana fasilitas umum;
2. mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah untuk
menyediakan ruang terbuka hijau publik yang memadai di wilayahnya;
dan
3. memfasilitasi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar pada
fasilitas umum.
Menteri Perhubungan :
1. mendorong penataan sarana dan fasilitas perhubungan yang
aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda; dan
2. mendorong konektivitas antarmoda transportasi massal
termasuk penyediaan “park and ride” untuk meningkatkan aktivitas fisik
masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan :
1. mengendalikan pencemaran badan air;
2. mendorong penghapusan penggunaan bahan bekas tambang
dan bahan berbahaya di lokasi pertambangan yang berdampak pada
kesehatan;
3. mendorong masyarakat untuk membangun dan
memanfaatkan bank sampah untuk mengurangi timbulan sampah; dan
4. mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta
masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan
Menteri Perdagangan:
1. meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan
penjualan produk tembakau, minuman beralkohol, dan bahan berbahaya
yang sering disalahgunakan dalam pangan; dan
2. meningkatkan promosi makanan dan minuman sehat
termasuk sayur dan buah produksi dalam
Menteri Keuangan:
1. melakukan kajian peningkatan cukai dan pajak produk
tembakau dan minuman beralkohol; dan
2. melakukan kajian kemungkinan adanya skema insentif bagi
daerah yang melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Menteri Ketenagakerjaan:
1. mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
melaksanakan pemeriksaan kesehatan / deteksi dini penyakit pada pekerja;
dan
2. mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
menyediakan sarana ruang menyusui,
3. melaksanakan kegiatan olahraga di tempat kerja, dan
menerapkan KTR.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:
1. mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
menyediakan sarana aktivitas fisik dan melaksanakan olahraga serta
deteksi dini penyakit secara rutin; dan
2. mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
menyediakan sarana ruang menyusui, menerapkan KTR, dan konsumsi
sayur dan buah dalam pertemuan di dalam atau luar kantor.
Menteri Komunikasi dan Informatika :
1. melakukan diseminasi informasi layanan masyarakat terkait
pola hidup bersih dan sehat; dan
2. melakukan kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) untuk pengawasan terhadap iklan/tayangan yang tidak mendukung
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :
1. melakukan promosi untuk menggerakkan partisipasi kaum
perempuan dalam upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular
(PTM); dan
2. meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat bagi keluarga, perempuan, dan anak.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk :
1. menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar
di masyarakat; dan
2. memperkuat dan memperluas pengawasan dan intervensi
keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
Direktur Utama Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan:
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif untuk peserta program
Jaminan Kesehatan Nasional termasuk upaya pencegahan sekunder dan deteksi
dini penyakit.
Gubernur :
1. menyusun dan menetapkan kebijakan daerah yang
diperlukan untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
wilayahnya;
2. melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di kabupaten/kota di
wilayahnya; dan
3. melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
kepada Menteri Dalam Negeri.
Bupati/Walikota :
1. menyediakan dan mengembangkan sarana aktivitas fisik,
ruang terbuka hijau publik, kawasan bebas kendaraan bermotor, jalur
sepeda, dan jalur pejalan kaki yang representatif dan aman;
2. melaksanakan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah
untuk menanam sayur dan buah;
3. melaksanakan kebijakan KTR;
4. melaksanakan kegiatan yang mendukung Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat yang didasarkan pada kebijakan daerah; dan
5. melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
kepada Gubernur.
Download Inpres Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat
untuk Hidup Sehat …. D I S I N I
s

Anda mungkin juga menyukai