Dari kriteria diatas, olahraga yang bermanfaat dan biasa dilakukan antara
lain: jalan cepat, jogging/lari, senam, renang, bersepeda, olahraga permainan
seperti sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, dll.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga
2. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi
3. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah
Prinsip Berolahraga
Prinsip utama berolahraga adalah Baik, Benar, Terukur Dan Teratur.
Baik, dilakukan sejak usia dini hingga usia lanjut
Olahraga dianjurkan minimal 30 menit. Menggunakan perlengkapan olahraga
yang sesuai. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5-10 menit,
diikuti dengan pendinginan selama 5 menit.
Benar
Pilihlah olahraga yang digemari, aman, mudah, sesuai dengan kondisi fisik
dan pola gerak yang dibakukan.
Terukur
Lakukan pengukuran dengan nadi setiap hari pada akhir latihan dengan tujuan
menilai apakah target denyut nadi tercapai atau tidak. Target latihan terhadap
denyut jantung:
75-85% dari nilai maksimum denyut jantung (MDJ)
Maksimum denyut jantung (MDJ) yang diukur berasal dari hasil
angka 220 dikurangi dengan nilai umur
MDJ = 220 – Umur (dalam Tahun)
Teratur
Untuk mencapai hasil optimal, olahraga perlu dilakukan minimal 3 kali
seminggu.
Persiapan Sebelum Olahraga
1. Pilih kegiatan olahraga yang nyaman dan disenangi.
2. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan pendahuluan
untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok.
3. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga, lakukan pemeriksaan pendahuluan
untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok.
4. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman.
5. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu hingga
kurang lebih 2 jam
6. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis.
7. Olahraga dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dengan memperhatikan
prinsip olahraga
8. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganti jenisnya
supaya tidak monoton dan membosankan.
Kondisi yang Tidak Dianjurkan Untuk Olahraga
1. Bila sedang demam atau sakit
2. Untuk olahraga jalan bila terdapat varises pada kaki dan nyeri sendi terutama
pada lutut
3. Penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kencing
manis yang tidak terkontrol, kelainan katup jantung, dehidrasi (hilangnya
terlalu banyak cairan tubuh)
4. Dapat menciderai tubuh sendiri bila menggunakan sepatu/alat olahraga yang
salah
5. Kondisi tubuh yang mengalami kelelelahan.
Pembakaran Kalori Beberapa Jenis Olahraga
Berikut ini Tabel tentang beberapa jenis olahraga dan energi yang
dikeluarkan berdasarkan durasinya.
Kalori yang
Jenis Olahraga Durasi/Kekuatan
Dikeluarkan
Jalan Santai 53 m/menit 56 Kcal
Previous article
Pahami Gizi Seimbang dan Perbedaannya dengan 4 Sehat 5 Sempurna
Next article
Kenali Tanda-tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
Related Posts
KETAHUI TEKANAN DARAHMU.....!!!! 19 Mei 2017 0
Comments
12 MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN 27 Mei 2017 0
Comments
Jangan Gunakan Antibiotika Tanpa Resep Dokter 24 Mei 2017 0
Comments
KETAHUI TEKANAN DARAHMU.....!!!! 19 Mei 2017 0
Comments
VIRUS RUBELLA.....!!!! 7 Agustus 2017
Mengenal Virus CAMPAK ...!!!! 1 Agustus 2017
Gerakan Mengemudi Sehat (Gemes) Saat 15 Juni 2017
TIPS MENJAGA KESEHATAN DIBULAN RAMADHAN 5 Juni
2017
12 MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN 27 Mei 2017
Arsip
Agustus 2017
Juni 2017
Mei 2017
April 2017
Maret 2017
Oktober 2016
September 2016
Agustus 2016
Kategori
Artikel Kesehatan
Informasi Terkini
Ragam Berita
Tak Berkategori
TAUTAN PENTING
Kementerian Kesehatan
Layanan Pengaduan Online Rakyat
Badan Kepegawaian Negara
masyarakat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :
1. meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
mendorong sekolah sebagai (KTR), dan mendorong Sekolah Ramah Anak;
2. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah
dan satuan pendidikan secara eksternal dan ekstrakurikuler serta
penyediaan sarana sanitasi sekolah; dan meningkatkan pendidikan
keluarga untuk hidup
Menteri Agama :
1. melaksanakan bimbingan kesehatan pranikah untuk
mendorong perilaku hidup sehat dan peningkatan status gizi calon
pengantin serta mendorong pelaksanaan kegiatan rumah ibadah bersih dan
sehat;
2. memperkuat fungsi Pos Kesehatan Pesantren dan Upaya
Kesehatan Madrasah dan mendorong madrasah sebagai KTR dan
Madrasah Ramah Anak; dan
3. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di madrasah
dan penyediaan sarana sanitasi madrasah.
Menteri Pertanian :
1. mengawasi keamanan dan mutu pangan segar yang tidak
memiliki kandungan pestisida berbahaya; dan
2. meningkatkan produksi buah dan sayur dalam negeri dan
mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan
buah.
Menteri Kelautan dan Perikanan :
1. meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) pada masyarakat; dan
2. mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :
1. memfasilitasi penyediaan sarana aktivitas fisik pada
kawasan permukiman dan sarana fasilitas umum;
2. mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah untuk
menyediakan ruang terbuka hijau publik yang memadai di wilayahnya;
dan
3. memfasilitasi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar pada
fasilitas umum.
Menteri Perhubungan :
1. mendorong penataan sarana dan fasilitas perhubungan yang
aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda; dan
2. mendorong konektivitas antarmoda transportasi massal
termasuk penyediaan “park and ride” untuk meningkatkan aktivitas fisik
masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan :
1. mengendalikan pencemaran badan air;
2. mendorong penghapusan penggunaan bahan bekas tambang
dan bahan berbahaya di lokasi pertambangan yang berdampak pada
kesehatan;
3. mendorong masyarakat untuk membangun dan
memanfaatkan bank sampah untuk mengurangi timbulan sampah; dan
4. mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta
masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan
Menteri Perdagangan:
1. meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan
penjualan produk tembakau, minuman beralkohol, dan bahan berbahaya
yang sering disalahgunakan dalam pangan; dan
2. meningkatkan promosi makanan dan minuman sehat
termasuk sayur dan buah produksi dalam
Menteri Keuangan:
1. melakukan kajian peningkatan cukai dan pajak produk
tembakau dan minuman beralkohol; dan
2. melakukan kajian kemungkinan adanya skema insentif bagi
daerah yang melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Menteri Ketenagakerjaan:
1. mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
melaksanakan pemeriksaan kesehatan / deteksi dini penyakit pada pekerja;
dan
2. mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
menyediakan sarana ruang menyusui,
3. melaksanakan kegiatan olahraga di tempat kerja, dan
menerapkan KTR.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:
1. mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
menyediakan sarana aktivitas fisik dan melaksanakan olahraga serta
deteksi dini penyakit secara rutin; dan
2. mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
menyediakan sarana ruang menyusui, menerapkan KTR, dan konsumsi
sayur dan buah dalam pertemuan di dalam atau luar kantor.
Menteri Komunikasi dan Informatika :
1. melakukan diseminasi informasi layanan masyarakat terkait
pola hidup bersih dan sehat; dan
2. melakukan kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) untuk pengawasan terhadap iklan/tayangan yang tidak mendukung
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak :
1. melakukan promosi untuk menggerakkan partisipasi kaum
perempuan dalam upaya deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular
(PTM); dan
2. meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat bagi keluarga, perempuan, dan anak.
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk :
1. menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar
di masyarakat; dan
2. memperkuat dan memperluas pengawasan dan intervensi
keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
Direktur Utama Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan:
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif untuk peserta program
Jaminan Kesehatan Nasional termasuk upaya pencegahan sekunder dan deteksi
dini penyakit.
Gubernur :
1. menyusun dan menetapkan kebijakan daerah yang
diperlukan untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
wilayahnya;
2. melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di kabupaten/kota di
wilayahnya; dan
3. melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
kepada Menteri Dalam Negeri.
Bupati/Walikota :
1. menyediakan dan mengembangkan sarana aktivitas fisik,
ruang terbuka hijau publik, kawasan bebas kendaraan bermotor, jalur
sepeda, dan jalur pejalan kaki yang representatif dan aman;
2. melaksanakan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah
untuk menanam sayur dan buah;
3. melaksanakan kebijakan KTR;
4. melaksanakan kegiatan yang mendukung Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat yang didasarkan pada kebijakan daerah; dan
5. melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
kepada Gubernur.
Download Inpres Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat
untuk Hidup Sehat …. D I S I N I
s