BBLR
BBLR
DOSEN PENGAMPU :
PENYUSUN :
KELOMPOK 3
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Atas rahmat,taufik dan hidayah-nya sehingga kami
dapat menyusun makalah yang berjudul “PENYAKIT MENULAR SEKSUAL” ini dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu TITIK WIJAYANTI, SSiT., M.Kes yang
telah membimbing dalam pembuatan makalah ini serta teman-teman yang telah ikut
berpartisipasi.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, apabila dalam penyusunan makalah
ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca sebagai mana yang di harapkan.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.III Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian BBLR
2. Untuk mengetahui penyebab BBLR
3. Untuk mengetahui pencegahan BBLR
4
BAB II
PEMBAHASAN
II.I DEFINISI
BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500
gram (sampai 2499 gram) tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Untuk keperluan bidan desa berat lahir diterima dalam 24
jam pertama setelah lahir.
Berat badan lahir rendah (BBLR) terdapat 2 penyebab kelahiran bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram, yaitu karena umur kehmailan kurang dati 37 minggu, berat badan lebih
rendah dari semestinya, sekalipun umur kehamilan cukup atau kombinasi keduanya.
Menurut (Saifuddin dkk, 2000) berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnyabayi berat
lahir rendah dibedakan menjadi :
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
c. Bayi berat lahir rendah ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram
Menurut Cunnigham dkk, BBLR didefinisikan sebagai bayi lahir kurang dari 2500 gram dan
telah dimodifikasi untuk menguraikan BBLR yang beratnya 1500 gram atau kurang dan bayi
yang luar biasa rendah (BBLBR) dan berat 1000 gram atau kurang. Menurut Mochtar (1998)
sejak tahun 1961 WHO mengganti istilah premature dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
karena didasari tidak semua bayi yang berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
bukan bayi premature.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat digolongkan menjadi :
a. Premature murni
Bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan yang sesuai
b. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK)
Bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan
c. Retardasi pertumbuhan janin intrauterine
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai umur kehamilan
d. Dismaturitas
Suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan janin dengan
lanjutankehamilannya. Atau bayi baru lahir dengan berat badan yang tidak sesuai dengan
tuannya kehamilan.
e. Large for date
Bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tuannya kehamilan
5
II.II Klasifikasi BBLR
Menurut ilyas, dkk (1994) dan wiknjosastro (2005) bayi dengan BBLR dibagi menjadi 2
golongan, yaitu:
1. Prematuritas murni
Prematuritas murni adalah bayi lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau bisa
disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan.
2. Dismaturitas
Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa kehamilankarena bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.
Faktor janin
- Cacat bawaan
- Infeksi dalam rahim
Faktor yang masih belum diketahui
(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan, hal : 327)
6
- Meningkatkan keadaan sosio-ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan
7
II.VI Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR
1. Suhu Tubuh
a. Pusat pengatur panas badan belum sempurna
b. Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
c. Otot bayi masih lemah
d. Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan
agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 0C sampai 37
0C
2. Pernafasan
a. Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
b.Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna
c. Otot pernafasan dan tulang iga lemah
d. Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal
pernafasan.
II.VII Pencegahan
1. Upayakan agar melakukan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi merujuk
penderita bila terdapat kelainan.
2. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.
3. Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana.
8
4. Anjurkan lebih banyak istirahat bila kehamilan mendekati aterm atau istirahat baring bila
terjadi keadaan yang menyimpang dari normal.
5. Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat.
II.VIII Penatalaksanaan
Mempertahankan suhu tubuh dan lingkungan.
Mencegah infeksi.
Mempertahankan usaha respirasi.
Mencegah kerusakan integritas kulit.
Memberikan asuhan kepada keluarga.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berat badan lahir rendah (BBLR) terdapat 2 penyebab kelahiran bayi dengan berat badan kurang
dari 2500 gram, yaitu karena umur kehmailan kurang dati 37 minggu, berat badan lebih rendah
dari semestinya, sekalipun umur kehamilan cukup atau kombinasi keduanya.
Menurut (Saifuddin dkk, 2000) berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnyabayi berat
lahir rendah dibedakan menjadi :
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
c. Bayi berat lahir rendah ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram
3.2. Saran
Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui pencegahan BBLR yang dapat
dilakukan yaitu :
1. Upayakan agar melakukan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi merujuk
penderita bila terdapat kelainan.
2. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.
3. Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana.
4. Anjurkan lebih banyak istirahat bila kehamilan mendekati aterm atau istirahat baring bila
terjadi keadaan yang menyimpang dari normal.
5. Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham,F.Gary.2001.Obstetri William.Jakarta:EGC
http://tyovillage.blogspot.com/2011/04/mengidentifikasi-masalah-kebidanan-di.html
12