Anda di halaman 1dari 6

Topik: Gaduh gelisah

Tanggal (kasus): Presenter : dr. Ferdilla Nanda


Pendamping : dr. Suriadi Umar Sp.A Pembimbing: dr. Khairiadi Sp.KJ
Tanggal (presentasi): 4 Mei 2018
dr. Erlinawati Sp. S
Tempat Presentasi : Aula lantai 1 RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli
Obyektif Presentasi:
√ Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

√ Diagnostik √ Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja √ Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : -
Tujuan:
o Mampu mengenali dan mendiagnosis pada kasus gaduh gelisah
o Mampu melakukan tatalaksana dan terapi pada kasus gaduh gelisah
o Mampu memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga yang mengalami kasus tersebut

Bahan bahasan: √ Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi √ Presentasi dan diskusi E-mail Pos

1
Data pasien: Nama: - Nomor Registrasi: -
Tempat: IGD Tgk. Chik Ditiro Telp: - Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi:
Gaduh gelisah merupakah salah satu kondisi kedaruratan psikiatrik. Gaduh gelisah merupakan salah satu dari kasus kedaruratan
yang meliputi gangguan pikiran, perasaan dan perilaku. Kondisi ini merupakan masalah serius yang memerlukan intervensi segera. Peran
dokter umum dalam diagnosa dini dan tatalaksana kedaruratan medik yang terintegrasi menjadi sangat penting.
Kondisi gaduh gelisah dapat bermanifestasi dalam 3 hal :
1. Agitasi
Adalah perilaku patologi dengan manifestasi berupa aktivitas verbal atau motorik yang tak bertujuan
2. Agresif
Adalah suatu bentuk agresi verbal atau fisik terhadap suatu benda atau seseorang
3. Kekerasan
adalah bentuk agresi fisik oleh seseorang yang bertujuan melukai orang lain

Kekerasan (violence) merupakan bagian dari suatu kondisi gaduh gelisah. Tindakan kekerasan dapat timbul akibat 2 hal, yaitu : (1)
akibat dari berbagai gangguan psikiatrik (2) dapat terjadi pada orang biasa yang tidak dapat mengatasi tekanan hidup sehari-hari dengan
cara yang lebih baik.
Gangguan psikiatri yang berhubungan dengan tindak kekerasan, diantaranya:
1. Gangguan psikotik (seperti skizofrenia dan manik), terutama bila penderita paranoid dan halusinasi (commanding hallucinations)
2. Intoksikasi alkohol atau zat lain

2
3. Gejala putus zat akibat alkohol atau obat-obat hipnotik-sedatif
4. Katatonik furor
5. Depresi agitatif
6. Gangguan kepribadian (yang ditandai dengan kemarahan dan gangguan pengendalian impuls; misal gangguan kepribadian ambang
dan antisosial)
7. Gangguan mental organik (terutama yang mengenai lobus frontalis dan temporalis otak)

Faktor risiko tindak kekerasan :


1. Ada pernyataan seseorang bahwa ia berniat melakukan tindak kekerasan
2. Adanya rencana spesifik
3. Adanya kesempatan atau suatu cara untuk terjadinya kekerasan
4. Laki-laki
5. Usia muda (15-24 tahun)
6. Status sosioekonomi rendah
7. Sistem dukungan sosial yang buruk, adanya riwayat melakukan tindak kekerasan
8. Tindakan antisosial lainnya
9. Pengendalian impuls yang buruk
10. Riwayat percobaan bunuh diri
11. Adanya stresor yang baru saja terjadi

3
Faktor tambahan yang dapat menjadi faktor risiko adanya tindak kekerasan :
1. Ada riwayat pernah menjadi korban kekerasan
2. Riwayat masa kanak-kanak yang meliputi triad: mengompol, main api, dan kekejaman terhadap hewan
3. Mempunyai catatan kriminal
4. Pernah berdinas militer/polisi
5. Mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan
6. Riwayat tindakan kekerasan dalam keluarga

Assesmen pada kondisi gaduh gelisah :


1. Singkirkan kondisi fisik
a. Riwayat medik, pemeriksaan fisik, radiologi, laboratorium, bila ada indikasi tentukan status HIV / Hepatitis C
b. Evaluasi adanya komorbiditas
i. Gangguan penyalahgunaan zat, gangguan kepribadian antisosial atau ambang
c. Efek samping obat
i. Akatisia
d. Penilaian risiko
i. Riwayat kekerasan, ide/tindakan bunuh diri sebelumnya, akses ke senjata, catatan pengadilan tentang kriminal, isi
waham/halusinasi

4
Tatalaksana pada pasien gaduh gelisah :
1. Psikoterapi
2. Psikofarmaka
a. Terapi obat tergantung diagnosisnya.
b. Untuk menenangkan pasien diberikan obat antipsikotik atau benzodiazepin :
i. Flufenazinem, trifluoperazine atau haloperidol diberikan 5 mg per-oral atau IM
ii. Olanzapine 2.5 – 10 mg per IM dengan dosis rata-rata per hari 13-14 mg
iii. Atau Lorazepam 2 – 4 mg, diazepam 5 – 10 mg per IV secara perlahan

Bila pasien sudah mendapat antipsikotik sebelumnya, berikan lagi obat yang sama. Bila dalam 20-30 menit kegelisahan pasien tidak
berkurang, ulangi dosis yang sama sampai dicapai kondisi tenang. Hindari pemberian antipsikotik pada pasien yang mempunyai
risiko kejang. Benzodiazepin mungkin tidak akan efektif pada pasien yang sudah toleran. Pada kasus penderita dengan epilepsi,
mula-mula berikan antikonvulsan (seperti carbamazepin, baru benzodiazepin)

DAFTAR PUSTAKA:

1) Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar: Psikiatri. 2nd Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2013

5
Hasil pembelajaran:

1. Pengenalan gaduh gelish


2. Diagnosa gaduh gelisah
3. Tatalaksana gaduh gelisah

Anda mungkin juga menyukai