Anda di halaman 1dari 4

BUKU

 PRAKTIKUM  
RADIOLOGI  DENTAL  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
School of Dentistry
Faculty of Medicine Udayana University
2017
PERSYARATAN MODUL RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

1. Menentukan pemeriksaan penunjang radiologi intra oral dan ekstra oral


yang dibutuhkan dengan persetujuan dosen utama.
2. Menghasilkan dan menginterpretasikan radiograf intra oral sebanyak 2
buah foto periapikal : 1 anterior dan 1 posterior.
3. Menginterpretasikan radiograf ekstra oral panoramic sebanyak 2 buah
foto.
4. Chair Side Teaching (CST).
-. Pembelajaran dari tehnik radiografi yang dilakukan berupa perbaikan
dari kesalahan radiografi yang telah dilakukan, contoh :
• Kesalahan proyeksi : elongasi, foreshortening, cone cutting, dll.
• Kesalahan pemrosesan : black/white/yellow spot, scraych, dll.
5. Laporan Kasus (LK)
-. Pemilihan kasus ditinjau secara radiologi dan radiografi
-. Dibuat secara berkelompok maksimal sebanyak 10 orang yang telah
disetujui oleh perseptor.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MODUL PRAKTIKUM
RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

1. Pasien datang dan duduk di kursi radiologi.


2. Indikasikan tehnik dan proyeksi yang akan dilakukan ke
pembimbing.
3. Mahasiswa melakukan persiapan alat dan bahan.
4. Mahasiswa melakukan persiapan pasien. Jelaskan prosedur yang
akan dilakukan secara singkat dan jelas pada pasien. Jika ada
pertanyaan yang berhubungan dengan prosedur dan hasil
radiograf, hubungi dosen yang bertugas.
5. Semua benda yang dapat mengganggu regio yang akan diperiksa
seperti kacamata, gigi palsu lepasan, sesuai yang akan dilakukan
harap dilepas.
6. Pemasangan lead apron dan thyroid collar pada pasien.
7. Cuci tangan lalu keringkan, gunakan sarung tangan baru dan
masker.
8. Periksa rongga mulut pasien, lihat secara keseluruhan, amati
inklinasi gigi dan perhatikan apakah ada hambatan yang dapat
mempersulit penempatan film.
9. Atur posisi kepala pasien sesuai tujuan dan proyeksi radiografi.
10. Sesuaikan posisi kursi sehingga posisi tubuh pasien tegak.
Ketinggian kursi disesuaikan agar posisi operator nyaman saat
bekerja.
11. Sesuaikan posisi headrest, sehingga midsagital plane pasien tegak
lurus lantai dan garis tragus-ala nasi sejajar lantai.
12. Pasien diposisikan sehingga ketika mulut terbuka dan film sudah
diletakkan pada mulut, occlusal plane pada rahang yang akan
diradiografi harus sejajar dengan lantai. Untuk proyeksi di rahang
bawah posisi kepala pasien sedikit mendongak, sehingga dapat
diperoleh posisi occlusal plane yang sejajar dengan lantai.
13. Penempatan filam dalam rongga mulut sesuai dengan tehnik yang
telah disetujui.
14. Penempatan tabung x-ray sesuai tehnik yang telah disetujui.
15. Operator melakukan eksposur.
16. Setelah eksposur selesai, operator mengambil film/film holder dari
rongga mulut dengan hati-hati, lepaskan apron dari pasien.
17. Operator melakukan prose’s pencucian film, pengeringan serta
pembersihan ruang kerja.
18. Operator menunjukkan radiograf kepada perseptor, apakah hasil
radiograf layak untuk di interpretasikan (jika terjadi kegagalan foto,
mahasiswa diperbolehan melakukan pengulangan kembali
sebanyak 1 kali dan setiap pengulangan harus dicatat).
19. Mahasiswa profesi melakukan interpretasi terhadap radiograf.
20. Perseptor memasukkan nilai mahasiswa ke buku penilaian.

Anda mungkin juga menyukai