Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN


PERHITUNGAN PENCIPTAAN NILAI

NAMA :

MAYANG AMALIA LATUCONSINA

PPAK REGULER 1

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2017

PERHITUNGAN PENCIPTAAN NILAI

1
Manajer pada semua level perlu menentukan rencana langkah atau
tindakan tindakan di masa yang akan datang. Untuk merencanakan langkah-
langkah ini, manajer perlu menentukan terlebih dahulu nilai atas tiap-tiap
alternatif yang dapat dipilih. Seluruh tingkatan manajemen terlibat dalam
pencapaian target yang telah ditentukan. Pengawasan dari seluruh tingkatan
manajer diperlukan untuk memastikan bahwa semua pihak mengerti tujuan yang
akan dicapai perusahaan dan bersungguh-sungguh berusaha mencapai tujuan
tersebut. Pada setiap level pertanggungjawaban harus diketahui seberapa besar
sumberdaya yang telah digunakan dalam suatu unit bisnis, lini produk, maupun
proyek, serta tingkat pengembalian dana yang digunakan tersebut.

1. Pengukuran Nilai dengan Menggunakan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan aliran kas masuk dan
aliran kas keluar selama suatu periode. Laporan arus kas dapat memberikan
informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan
dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan
solvabilitas, kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas
memungkinkan para pamakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan perusahaan.
Nilai dari suatu investasi dapat dihitung dengan menggunakan arus kas
nilai sekarang (NPV).

Nilai Perusahaan dan Nilai Pemegang Saham dari Operasional


Jika unit bisnis yang kita nilai memiliki aset lain yang tidak digunakan
untuk mencipatakan aliran arus kas bebas tapi aset tersebut memiliki nilai pasar
maka dapat ditambahkan sebagai arus kas operasional untuk menentukan total
nilai usaha. Contohnya, jika suatu perusahaan memiliki sebuah pabrik yang
kosong dan tidak digunakan yang dapat dijual, maka nilai penjualannya dapat
ditambahkan pada nilai total perusahaan.

Corporate value Present value Value of


(enterprise value) = of free cash flow + non-operating assets
from operations

2
Manajemen harus membandingkan alternatif untuk menjual suatu unit
bisnis dengan nilai saat ini dari melanjutkan kepemilikan dan pengelolaan unit
bisnis tersebut. Alternatif yang memiliki biaya kesempatan yang lebih tinggi
adalah alternatif yang dilepaskan. Jika total present value dari operasional
dikurangi utang makan akan memperoleh nilai yang dimiliki oleh pemegang
saham.
Shareholder Total discounted Debt
Value from operations = free cash flow +
from operations

2. Analisis Nilai Pemegang Saham


Menurut Alfred Rappaport (1998), ada tujuh hal yang menjadi penggerak
nilai dalam analisis nilai pemegang saham, yaitu: tingkat pertumbuhan penjualan,
margin laba operasi, tarif pajak, modal tetap, modal kerja, jangka waktu yang
direncanakan, dan tingkat pengembalian yang ditetapkan. Untuk mengestimasi
arus kas masa depan, Rappapot (1998) mengasumsikan tingkat pertumbuhan
penjualan adalah tetap. Laba di definisikan sebagai laba sebelum bunga dan pajak.
Tarif pajak merupakan persentase yang tetap dari laba operasi. Modal tetap dan
modal kerja terpengaruh oleh peningkatan pada penjualan.
Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari bagian utang dan bagian
ekuitas dari seluruh struktur keuangan.
Nilai perusahaan Utang Nilai pemegang
= + saham

Komposisi utang adalah nilai pasar dari utang, seperti utang jangka
panjang, pinjaman overdraft, ditambah nilai pasar dari kuasi kewajiban utang
misalnya saham preferen. Dalam praktik nilai pemegang saham, nilai buku utang
pada neraca sering digunakan sebagai penggambaran terhadap nilai pasar.
Penyetaraan tersebut dapat digunakan untuk menentukan nilai pemegang saham.
Menurut Rappaport nilai suatu perusahaan terdiri dari tiga elemen,
pengelompokan yang dilakukan Rappaport bedasarkan nilai arus kas sekarang
saham yang tersedia untuk diperdagangkan, aset-aset yang tidak diperlukan untuk
aktivitas operasi untuk menghasilkan arus kas bisnis serta arus kas dari aktivitas

3
operasi. Nilai dari saham yang tersedia untuk diperjualbelikan ditunjukkan oleh
harga pasar saham saat ini.

Present value of Present value of The current value of


Corporate operating cash flows
value = + operating cash + marketable securities
within the flows after the and other non-operating
planning horizon planning horizon investments, e.g.
(‘forecast period’) government bonds

Arus kas bebas merupakan arus kas dari aktivitas operasi setelah
ditetapkan dan modal kerja yang masuk dari operasi atas bisnis. Arus kas bebas
tidak termasuk arus kas yang dihasilkan dari penjualan saham oleh perusahaan,
atau utang.

3. Laba Ekonomi
Laba ekonomi adalah laba dari kaca mata investor karena keperluan untuk
menilai investasi dalam saham yang dalam banyak hal bersifat subjektif
bergantung pada karakteristik investor. Bagi pemegang saham dengan
menggunakan analisis sekuritas biasanya lebih mendasarkan diri pada laba
ekonomik untuk memprediksi aliran kas atau return saham perusahaan di masa
depan. Jika dibandingkan dengan laba akuntansi yang masih ada unsur prinsip
akuntansi berterima umum yang kurang merepresentasikan daya beli saham. Laba
ekonomi memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan analisis nilai pemegang
saham karena laba ekonomi menggunakan sistem akuntansi dan pelaporan usaha
yang fokus terhadap laba daripada informasi arus kas. Laba ekonomi untuk suatu
periode adalah jumlah pendapatan dari bisnis setelah dikurangi dengan biaya
operasi dan biaya kesempatan dari modal. Sebuah bisnis hanya menghasilkan laba
ekonomi jika hal itu dapat memberikan pengembalian yang lebih besar. Berikut
ada 2 versi dari laba ekonomi:
a. Laba Ekonomi Berdasarkan Entitas. Versi ini didasarkan pada jumlah laba
setelah pajak namun sebelum dikurangi dengan bunga.
b. Laba Ekonomi Berdasarkan Ekuitas. Laba ekonomi ini didasarkan pada
laba operasi sebelum dikurangi dengan bunga, memperhitungkan
kelebihan pengembalian dari semua sumber keuangan kepada suatu usaha

4
termasuk pemegang saham. Jadi, laba ekonomi adalah laba yang dibagikan
kepada pemegang saham setelah dikurangi dengan biaya yang terjadi dari
modal pemegang saham.

4. Economic Value Added (EVA)


Stewart & Stern merupakan seorang analis keuangan dari perusahaan
Stern Stewart & Co yang pertama kali mengembangkan metode Economic Value
Added (EVA) pada tahun 1993. Model ini menawarkan parameter yang cukup
objektif karena landasan konsepnya berdasarkan biaya modal (cost of capital)
yakni mengurangi laba dengan beban biaya modal, dimana beban biaya modal ini
mencerminkan tingkat resiko perusahaan. Beban biaya modal ini juga
mencerminkan tingkat kompensasi atau return yang diharapkan ivestor atas
sejumlah investasi yang ditanamkan di perusahaan.
Dierks dan Patel (1997) mendefinisikan EVA sebagai suatu bentuk
pengukuran kinerja keuangan dengan mengkombinasikan antara konsep umum
pendapatan bersih dengan prinsip-prinsip yang ada pada keuangan modern yang
secara khusus menyatakan bahwa seluruh modal menghasilkan biaya dan
pendapatan yang melebihi biaya modal (cost of capital) akan menciptakan nilai
bagi para pemegang saham. Dapat disimpulkan, bahwa EVA merupakan
keuntungan operasi setelah pajak, dikurangi biaya modal yang di gunakan untuk
menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil harapan-harapan
para pemegang saham dan krditur. Berikut rumus EVA:
Adjusted operating profits (Adjusted invested
EVA = after tax - capital × WACC)

Secara empiris EVA dapat memberikan manfaat (Tunggal, 2001) sebagai


berikut: EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan
memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi; perhitungan
EVA relatif mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitungan
biaya modal yang memerlukan data yang lebih banyak dan analisa yang lebih
mendalam; EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding seperti standar industri atau perusahaan lain sebagaimana; serta

5
konsep penilaian dengan menggunakan analisa ratio, dalam prakteknya data
pembanding ini, seringkali tidak tersedia.
Meskipun EVA memiliki beberapa keunggulan, namun teknik ini juga
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan EVA antara lain: Konsep ini sangat
tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat.
Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam
mengemukakan kondisi internalnya, serta EVA hanya mengukur salah satu
keberhasilan bisnis.

5. Cash Flow Return On Investment (CFROI)


CFROI merupakan suatu metode yang digunakan dalam project investasi
namun dalam skala yang lebih besar. Untuk menghitungnya kita harus
mendapatkan jumlah capital termasuk hutang, setelah itu mengestimasikan arus
kasnya. Setelah penghitungan yang rumit kemudian menghitung rate of return
yang diakibatkan oleh cash outflows equal cash inflows baru setelah itu
didapatkan CFROI.
Para pendukung dari metode ini merekomendasikan agar asset dalam
neraca dinyatakan kembali ke nilai harga yang sekarang untuk mencapai perkiraan
yang tepat. Jadi perusahaan A sebagai Investor meminta kepada perusahaan B
yang merupakan perusahaan penyelenggara kegiatan agar asset dalam neraca
dikembalikan ke dalam harga yang sekarang sedang berlaku, agar estimasi yang
dibuat oleh perusahaan A dapat diperkirakan dengan tepat, contoh akumulasi
penyusutan ditambahkan kembali kepada neraca yaitu sebagai fixed asset. Nilai
persediaan dan nilai asset tetap dapat ditambahkan oleh jumlah inflasi sejak
pembelian untuk menjadi harga saat ini. Goodwill dari perusahaan yang telah
diakuisisi yang telah dihapus bukukan ditambahkan kembali, nilai kewajiban sewa
dimasa depan juga ditambahkan lagi.

Anda mungkin juga menyukai