Anda di halaman 1dari 3

HEACTING

No. Dokumen : /SOP/UKP/2017


No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman:3

PUSKESMAS SUKIRMAN ARIF


NAMLEA NIP. 19721002 199303 1 011

Penjahitan merupakan tindakan menghubungkan jaringan yang terputus


atau terpotong untuk mencegah pendarahan dengan menggunakan
1. Pengertian
benang.

- Menyatukan kembali jaringan yang luka


2. Tujuan
- Mencegah kehilangan darah
Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis-jenis Pembedahan
3. Kebijakan
Minor di Poskesdes
Depkes.Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
4. Referensi
dan Rujukan.Jakarta:Kemenkes.2013
Alat dan bahan :
a. Wadah set partus berisi :
- Sepasang sarung tangan steril
- Pemegang jarum/nald vouder
- benang catgut no. 2 atau no. 3
- Pinset
- Disposible spoit 3 ml
- Lidocain 1%

5. Langkah-
langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien
3. Petugas mengatur posisi pasien dengan posisi litotomi
4. Petugas memasang pengalas dibawah bokong
5. Petugas mengatur lampu sorot/senter kearah vulva/perineum
ibu
6. Petugas memakai satu sarung tangan
7. Petugas mengisi tabung suntik dengan larutan lidokain 1%
8. Petugas melengkapi pemakaian sarung tangan pada kedua
tangan
9. Petugas menggunakan kasa steril, untuk membersihkan
daerah luka dari darat atau bekuan darah, dan nilai kembali
luas dan dalamnya robekan pada daerah perineum
10. Petugas memberitahu ibu akan disuntik dan mungkin timbul
rasa kurang nyaman
11. Petugas menusukkan jarum suntuk pada ujung luka / robekan
perineum, masukkan jarum suntik secara subcutan sepanjang
tepi luka
12. Petugas mengaspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang
terhisap. Bila ada darah tarik jarum sedikit dan kembali
masukkan. Ulang lagi aspirasi.
13. Petugas menyuntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik
jarum suntik pada tepi luka daerah perineum
14. Petugas tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan
jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina,lakukan
aspirasi, suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum
suntik.
15. Petugas melakukan langkah no. 11 s/d 14 untuk kedua tepi
robekan
16. Petugas menunggu 1 – 2 menit sebelum melakukan penjahitan
17. Petugas melakukan inspeksi vagina dan perineum untuk
melihat robekan
18. Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka, pasang
tampon atau kasa kedalam vagina
19. Petugas menempatkan jaru jahit pada pemegang jarum,
kemudian kunci pemegang jarum
20. Petugas memperhatikan dengan jelas batas luka perineum
21. Petugas melakukan jahitan pertama ± 1 cm diatas puncak luka
robekan didalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul
mati. Potong ujung benang yang bebas hingga terpisah ± 1 cm
22. Petugas menjahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan
jelujur hingga tepat dibelakang lingkaran himen
23. Petugas menusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang
lingkaran himen hingga menembus luka robekan bagian
perineum
24. Petugas meneruskan jahitan jelujur pada luka robekan
perineum sampai kebagianbawah luka robekan
25. Petugas menjahit jaringan subkutis kanan – kiri kearah atas
hingga tepat dimuka lingkaran himen
26. Petugas menusukkan jarum dari depan lingkaran himen
kemukosa vagina dibelakang lingkaran himen. Buat simpul
mati dibelakang lingkaran himen dan potong benang hingga
tersisa ± 1 cm
27. Petugas mengeluarkan tampon, keluarkan tampon/kasa.
Petugas memasukkan jari telunjuk kedalam rektum dan
rabalah dinding atas rektum.
28. Petugas melepaskan sarung tangan dan rendam semua
peralatan dalam larutan klorin selama 10 menit.
29. Petugas memberikan nasehat pada ibu agar :
- Membasuh perineum dengan sabun dan air, terutama
setelah BAB (arah basuhan dari bagian muka ke belakang )
- Kembali untuk kunjungan tindak lanjut setelah satu minggu
jika ada keluhan untuk pemeriksaan jahitan dan rektum (
segera rujuk jika terjadi fistula).

Unit
6. Ruang bersalin
terkait

Anda mungkin juga menyukai