Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
KATA PENGANTAR
Buku petunjuk praktikum Mekanika Fluida Dan Hidraulika diterbitkan Februari 2018 adalah
edisi ke Pertama, dan masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Namun dalam hal ini
Laboratorium Hidroteknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Mercu Buana telah dapat digunakan
kegiatan praktikum dan pengujian terkait mata kuliah Hidraulika, Tugas Akhir dan penelitian.
Buku petunjuk praktikum ini didasarkan kepada referensi buku, dalam hal ini buku-buku yang
ada pada daftar pustaka
Buku petunjuk praktikum ini akan tetap selalu diperbaharui dan di tingkatkan. Agar lebih
sempurnanya buku petunjuk praktikum ini, saran – saran dan sumbangan pemikiran diharapkan.
Hal ini dapat disampaikan langsung melalui Teknisi Laboratorium Asisten, Dosen dan Kepala
Laboratorium.
i
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
MATERI
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................59
ii
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK ALIRAN DI ATAS AMBANG TAJAM BENTUK SEGI
EMPAT
1. TUJUAN
Menyelidiki hubungan antara ketinggian muka air di atas mercu (H) ambang tajam berbentuk
segi empat dan debit pengaliran melalui ambang tersebut.
2. PERALATAN
a. Bangku kerja hidraulis (Hydraulics bench)
b. Peralatan ambang berbentuk segi empat (Weir plate rectangular notch)
c. Stopwatch
3. DASAR TEORI
Rumus aliran di atas ambang berbentuk segi empat adalah :
Dimana :
Q = Debit aliran di atas ambang [m3/s]
Cd = Koefisien debit aliran di atas ambang tajam segi empat
B = Lebang ambang [m], dalam percobaan ini B = 0.03 m
H = Tinggi muka air di atas ambang [m], tinggi lubang ambang ± 8.5 cm
g = Gravitasi [m/s2], dalam percobaan ini ambil g = 9.8 m/ss
4. PROSEDUR PELAKSANAAN
ea Pasang lubang pengantar (delivery nozzle) (2A) pada dasar saluran terbuka (1Q) di sebelah
hulu saluran.
eb Selipkan sekat penenang (stilling baffle) (2B) ke dalam alur di sisi kiri dan kanan dinding
saluran.
ec Pasang pelat ambang tajam bentuk segi empat (2H) pada penyangga ambang (1R) di
sebelah hilir saluran, lalu kencangkan dengan mur kupu-kupu (thumbs nuts) (21).
ed Letakkan kait pengukur muka air (meteran taraf) pada dudukan instrument (instrument
carrier) (2G) yang bertumpu di atas sisi saluran (1X) kira-kira di tengah-tengah antara pelat
ambang dan sekat penenang, lalu pasang jarum (2J) pada bagian bawah tuang geser (2L).
ee Alirkan air ke saluran dengan membuka katub pengontrol (1C) dan menjalankan pompa
dengan memutar tombol stater (1D).
1
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
ef Alirkan air ke saluran dengan membuka katub pengontrol (1C) dan menjalankan pompa
dengan memutar tombol stater (1D).
eg Biarkan muka air aik hingga tepat setinggi mercu ambang, lalu tutup katup pengontrol dan
matikan pompa.
eh Arahkan ujung jarum meteran taraf tepat menyentuh muka air yang dianggap sebagai
bidang acuan (datum) dan saat itu setel nonius penunjuk pembacaan ketinggian tepat pada
angka nol (0). Ujung jarum meteran taraf dapat diturun-naikkan dengan melonggarkan
2
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
sekrup (screw) A (2C) untuk jarak jauh atau menggunakan sekrup penyetel halus (fine
adjustment nut) (2D) untuk jarak sangat dekat.
3
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
ej Untuk setiap pengaliran yang berada dalam kondisi konstan, ukur dan catatlah nilai H dan
Q. Pengukuran Q dilakukan tiga kali, dengan menggunakan stopwatch. Bola karet
diturunkan, lalu ukur waktu untuk volume tertentu yang dilihat pada tabung skala voluke
tangki.
ek Lakukan tahap percobaan ini 7-8 kali untuk memperoleh hubungan H dan Q yang baik.
d. Gambarkan grafik hubungan : Q2/3 versus H; log Q versus Log H; Cd versus H; Cd versus
H/B.
e. Susun table masing-masing grafik untuk menentukan persamaan regresi linearnya, serta
hitung Cd grafiknya (Cd regresi). Kemudian pilih salah satu grafik yang paling sesuai
dengan data hasil percobaan anda.
4
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Tinggi
No. Air
V1 V2 V3 t1 t2 t3
Percobaan (H)
[cm]
Analisis Dimensi
Cd tidak berdimensi
d
Tabel 1.2 Perhitungan C
Q H^3/2
Cd Q^2/3
[cm3/s] [cm3/2]
=
= cm3/s
Q =
Cd =
Cd =
Cd =
=
=
=
6
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
a =
a =
b =
b =
Jadi, persamaan regresi untuk grafik hubungan Q2/3 versus H adalah
y = ax + b
y =
Q2/3 = aH + b
=
7
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
b. Log Q vs log H
8
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
a =
a =
b =
b =
Jadi, persamaan regresi untuk grafik hubungan Log Q versus Log H adalah :
y = ax + b
=
c. Cd vs H
9
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Cd
No x y xy x2 % beda
regresi
a =
a =
b =
b =
Jadi, persamaan regresi untuk grafik hubungan Log Q versus Log H adalah :
y = ax + b
=
d. Cd vs H/B
10
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
a =
a =
b =
b =
Jadi, persamaan regresi untuk grafik hubungan Log Q versus Log H adalah :
Y = ax + b
11
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
12
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
PERCOBAAN II
HUKUM BERNOULLI
1. TUJUAN
2. TUJUAN KHUSUS
a. Praktikan mampu menyelidiki kebenaran hukum Bernoulli yang dipergunakan pada aliran
air melalui pipa penampang bulat dengan diamter bervariasi.
b. Praktikan dapat menghitung tinggi kecepatan energi tekanan dan energi total pada setiap
penampang pipa yang diselidiki.
c. Praktikan dapat membandingkan dan menyimpulkan total energi secara perhitungan dan
penyelidikan.
d. Praktikan dapat mengomentari penggunaan hukum Bernoulli pada percobaan sistem aliran
mengumpulkan secara perlahan-lahan (convergent) dan sistem aliran menyebar secara
perlahan-lahan (divergent).
4. DASAR TEORI
Pada aliran fluida yang kontinu dan tak termampatkan, energi total pada setiap penampang
akan tetap sama jika dianggap aliran tanpa gesekan. Energi total ini terdiri dari tiga komponen
yaitu : Energi Potensial, sering pula disebut sebagai Tinggi Tempat (ditulis dengan simbol Z),
Energi Spatik, sering pula disebut sebagai Tinggi Tekan dan Energi Kineti, sering pula
13
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
+ + = + + +∆
dimana:
Z = Tinggi Tempat
= Tinggi Tekan
∆ = Kehilangan energi anatar titik 1 dan titik 2
= Tinggi Kecepatan
p = Tekanan Hidrostatis = h
h =Tinggi Kolom Air (dibaca pada manometer)
V =Kecepatan Aliran
Subskrip (1) dan (2) menunjukkan titik (1) dan titik (2)
Pada percobaan ini sumbu pipa mendatar sehingga sehingga persamaan Bernoulli dapat
ditulis sebagai:
+ = + +∆
Dengan demikian hukum Bernoulli dapat dinyatakan dengan :
H=h+
dimana H adalah energi total yang akan mempunyai nilai tetap sepanjang pipa bila tak terjadi
kehilangan energi (∆ )
5. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
a. Letakan alat Teorema Bernoulli di atas bangku kerja hidraulis, atur kedudukannya agar
bener-benar hirizontal dengan menyetel sekrup kaki.
b. Tutup kran pengalian (1C) lalu jalankan pompa dengan memutar tombol (1D).
c. Buka sedikit kran pengatur debit (Flow control curve)(6K), kemudian dengan hati-hati
membuka kran pengalian (1C) sehinggaair mengalir ke dalam pipa. pelan0pelan buka kran
(6E) (Air inlet) sehingga tabung manometer terisi air dan pastikan seluruh pipa-pipa
penyadap dan tabung manometer bebaas dari gelembung udara. Tutup kembali kran (6E).
d. Buka kran pengalian (1C) dan kran pengatur debit, atur keduanya hingga memberikan
kombinasi aliran dan sistem tekanan yang diinginkan.
e. Catat h tangki pengukur volume dan waktu dengan stopwatch sampai3 kali.
14
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
f. Tarik probe pengukur energi total sejauh mungkin dengan terlebih dahulu mengundurkan
sekrup pengencang (gland nut).
g. Catat tinggi air dalam pipa manometer 1 sampai dengan 6.
h. Masukkan probe energi total sampai di dekat setiap lubang penyadapan. Pada setiap lubang
penyadapan catat tinggi pembacaan energi total praktis (tingg air di manometer 8).
i. Matikan pompa, keluarkan air dari dalam alat dan simpan kembali alat-alat yang dipakai.
= mm³/detik
b. Tinggi kecepatan Teoritis (mm) pada setiap titik diperoleh dengan rumus
Tinggi Energi
No Tinggi
Luas H
Diameter Debit Q Kecepatan Kecepatan
Titik Penampang (mm) % Beda
(mm) (mm³/ s) V(M/S) V2/2g
Pipa (mm) H H
(mm)
teoritis praktis
15
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
V= = m/s
Tinggi Kecepatan = = mm
c. Tinggi energi total teoritis (mm) diperoleh dengan menambahkan tinggi tekan
(penyelidikan) dan tinggi kecepatan (perhitungan).
H teoritis = +h= mm
d. Tinggi energi total aktual diperoleh dari pengamatan tinggi air dalam pipa manometer pada
setiap lubang penyadapan.
%beda = x 100% = %
e. Perbandingan hasil pengukuran tinggi energi praktis dan tinggi energi teoritis .
16
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
5.
6.
Keterangan gambar:
1) Penurunan garis energi praktis pada titik 1 sampai 5 lebih landai dibandingkan dengan
penurunan garis energi praktis pada titik 5 sampai 6, hal ini disebabkan karena penyempitan
pipa pada titik 1 sampai 5 terjadi secara bertahap sedangkan pada titik 5 sampai 6 terjadi
pelebaran yang cepat.
2) Pada titik 1 sampai 5 garis tinggi tekan cenderung turun, hal ini disebabkan karena sejalan
dengan penyempitan pipa pada titik 1 sampai 5, maka kecepatannya makin besar dan
tekanannya makin kecil.
3) Pada titik 5 sampai 6 garis tinggi tekan cenderung naik, hal ini disebabkan karena sejalan
dengan pelebaran pipa pada titik 1 sampai 5, maka kecepatannya makin kecil dan
tekanannya makin besar.
4) pada titik 1 sampai 3 garis energi teoritis cenderung turun. Penyimpangan ini kemungkinan
besar disebabkan karena ketidakakuratan pembacaan manometer pada titik 1 sampai 3.
17
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
18
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
PERCOBAAN III
ALIRAN AIR DALAM PIPA SERI
1. TUJUAN
a. Praktikan mengerti menggunakan hukum Darcy-Weisbach untuk menghitung kehilangan
energi akibat gesekan pada pengaliran air dalam pipa.
b. Praktikan dapat menentukan kekasaran pipa dengan menggunakan hukum Darcy-
Weisbach dan diagram Moody.
c. Praktikan dapat menentukan kehilangan energi sekunder akibat penyempitan dan
pelebaran pipa secara tiba-tiba.
Dimana :
= Kehilangan enersi dalam pipa akibat gesekan [m]
F = Koefisien gesekan pipa
L = Panjang pipa [m]
D = Diameter pipa bagian dalam [m]
V = Kecepatan aliran dalam pipa [m]
g = Gravitasi [m/detik²] = 9.8 m/s²
19
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Dimana :
= Kehilangan energi pada penyempitan tiba-tiba [m]
= Kecepatan dalam pipa kecil [m/s]
= Koefisien kehilangan enersi pada penyempitan, merupakan fungsi dari kecepatan pada
pipa diameter yang lebih kecil dan perbandingan antara diameter pipa kecil dan
diameter pipa besar seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
20
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Kehilangan energi sekunder akibat pelebaran tiba-tiba mengikuti rumus sebagai berikut:
Dimana :
= Kehilangan enersi pada pelebaran tiba-tiba [m]
= Kecepatan air dalam pipa diameter kecil [m/detik]
= Kecepatan air dalam pipa diameter besar [m/detik]
Rumus-rumus lain yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan aliran dalam pipa adalah :
1. Hukum Bernoulli
21
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Pada aliran air dalam pipa yang mempunyai kekasaran dinding, persamaan enersi antara
dua titik dengan mempertimbangkan kehilangan enersi (hukum bernoulli) adalah sebagai
berikut :
Dimana :
Z = Tinggi tempat [m]
2. Hukum Kontinuitas
Q = V.A = Konstan
Dimana :
Q = Debit aliran [m³/detik]
V = Kecepatan aliran [m/detik]
A = Luas penampang aliran [m³]
3. Bilangan Reynold
Dimana :
= Bilangan Reynolds
V = Kecepatan aliran [m/s]
D = Diameter dalam dari pipa [m]
υ = Kekentalan kinematik air, nilainya bervariasi, merupakan fungsi dari temperatur air
[m2/det]
22
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
4. Rumus Prandtl
dimana :
= Tebal lapisan batas laminair [m]
= Kekentalan kinematik air [m²/s], tergantung temperatur air
g = Percepatan gravitasi [m²/s]
R = Jari-jari hidraulik [m]
I = Kemiringan garis energi
Dengan membandingkan antara kekasaran pipa e dan , terdapat tiga jenis kekasaran pipa
sebagai berikut :
Aliran hidraulik licin apabila :
Aliran transisi apabila :
Aliran hidraulik kasar apabila :e>6
23
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
g. Tutup kran pemasukan, bersihkan alat yang dipakai dan kembalikan pada petugas
laboratorium.
Q=
=
=
=
b. Tabel tinggi tekan, luas penampang (A), kecepatan aliran (V), tinggi kecepatan (V²/2g),
tinggi energi H, dan kehilangan energi ΔH.
Pembacaan manometer Pengukuran debit
No. Titik
Saat tidak Saat terjadi Volume Waktu
Tinjauan
ada aliran aliran [liter] [sekon]
t rata-rata
24
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Tinggi Kehilangan
Tinggi Luas Kecepatan Tinggi
No. Titik energi energi
tekan penampang aliran (V) kecepatan
Tinjauan praktis praktis
(H) [m] (A) [m2] [m/s] (V2/2g) [m]
(H) [m] (dH) [m]
Contoh perhitungan :
Mencari tinggi tekan (h) : garis datum diambil melalui titik skala nol terendah yaitu pada
saat titik datum berada pada 0.335 , sehingga :
Tinggi tekan di titik 1 :
= 0,397 m
Tinggi tekan di titik 2 :
= 0,396 m
dan seterusnya....
c. Grafik energi
25
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
d. Lapisan Laminer
Segmen I (pipa A - )
R=
I=
Jika dibandingkan dengan pipa e, aliran pada segmen in adalah aliran hidraulik licin (
)
Segmen II (pipa - )
R=
I=
26
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Jika dibandingkan dengan pipa e, aliran pada segmen in adalah aliran hidraulik licin (
)
Segmen II (pipa - )
27
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
28
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
PERCOBAAN IV
ALIRAN AIR PADA SALURAN TERBUKA
1. TUJUAN
a. Praktikan dapat memahami pengaruh adanya bendung pada aliran air di saluran terbuka
b. Praktikan dapat menentukan kedalaman normal dan kedalaman kritis aliran air di saluran
terbuka tanpa bendung
c. Praktikan dapat mengetahui fenomena loncat air yang terjadi di hilir bendung
d. Praktikan mampu menggambarkan profil muka air sepanjang saluran
2. ALAT – ALAT
a. Bak air yang di lengkapi dengan meteran taraf dan ambang thomson
b. Saluran terbuka dengan dua sisi dari kaca dan dasar dari semen, di ujung hilir saluran
terdapat pintu geser untuk mengatur tinggi aliran air di hilir bendung
c. Bendung dari fiberglass dan perlengkapannya (kolam olak)
d. Meteran taraf sebanyak 8 buah
e. Bak penampung air di hilir saluran untuk mengukur volume aliran dalam waktu tertentu.
Bak penampung air mempunyai ukuran 1m x 1m, di lengkapi dengan penutup pipa
pembuang
f. Bak ukur (mistar duga) di Masukan ke dalam bak air untuk membaca selisih permukaan
air pada selang dua waktu tertentu, untuk mengetahui besarnya debit aliran
g. Stopwatch
3. DASAR TEORI
1. Rumus Aliran Seragam
Rumus aliran seragam pada saluran terbuka antara lain rumus manning sebagai berikut :
Pada aliran seragam kemiringan dasar saluran = kemiringan garis energy, sehingga rumus
dapat diubah menjadi :
Dimana :
V = kecepatan aliran (m/detik)
N = koefisien kekasaran manning
= 0.009-0.013 (untuk kaca) ambil n = 0.009
= 0.010-0.013 (untuk semen) ambil n = 0.013
R = jari-jari hidraulis = A/P (m)
A = luas penampang basah (m²)
P = keliling basah (m)
29
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
2. Kekasaran Komposit
Rumus kekasaran komposit dari Horton dan Einstein adalah :
Dimana :
nk = kekasaran koposit
pi = keliling basah sub-tampang i (m)
ni = koefisien kekasaran sub-tampang i
P = keliling basah total (m)
n = jumlah sub-tampang
3. Hukum kontinuitas
Q = V . A = konstan , artinya V1 . A1 = V2 . A2
Dimana :
Q = debit aliran (m³/detik )
V = kecepatan aliran (m/detik)
A = luas penampang basah (m²)
Indeks (1) (2) menunjukan titik penampang (1) dan (2)
=
Dimana :
Δx = jarak antar penampang (1) dan (2) (m)
E = tinggi energy spesifik (m)
H = kedalaman aliran air (m)
Sf = kemiringan garis energy (m/m)
V = kecepatan aliran (m/detik)
30
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
= =
Dimana :
Fr = bilangan Froude
V = kecepatan aliran (m/detik)
A = luas penampang basah (m²)
B = lebar permukaan air (m)
Q = debit aliran air (m³/detik)
G = percepatan gravitasi bumi (m/detik²)
ΔH
Dimana :
Y1 = kedalaman awal loncatan air (m)
31
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
32
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
33
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
III
IV
2. Debit aliran Q
Table 6.6 Debit
Pembacaan mistar ukur (m)
Pembacaan stopwatch (detik)
Q waktu ke-n
Q rata-rata
34
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
35
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
7. Pengaruh kolam olak dan kedalaman air hilir terhadap posisi loncat air
Kolam olak terketak pada pertemuan suatu penampang miring, melengkung, dan lurus.
Bentuk hidrolis kolam olak di pengaruhi oleh tinggi muka air di hulu di atas mercu dan
perbedaan muka air di hulu dan di hilir ( menurut vlugter )
Kolam olak berpengaruh pada letak terjadinya loncatan air akibat bendung. Kolam olak
juga dapat meredam energi yang di hasilkan oleh pembendungan. Energi yang di
hasilkan oleh bendung tersebut dapat merusak dasar saluran dimana terjadi loncar air
dan dasar saluran di sepanjang saluran tersebut (erosi). Selain itu juga kolam olak
berfungsi agar terjadinya loncat air tidak terjadi sembarang tempat hanya terjadi di
kolam olak dan akan meminimalisir biaya pembangunan pada proyek bendungan
tersebut ( pembuatan dasar saluran untuk menahan energi dari gerusan air )
36
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
37
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
PERCOBAAN V
TEKANAN HIDROSTATIS
2. METODA
Metoda untuk memperoleh posisis pusat kerja gaya hidrostatis yang bekerja pada bidang
datar dala air adalah dengan keseimbangan antara momen-momen yang bekerja pada lengan
keseimbangan ( balance arm ) dari peralatan percobaan. Gaya yang bekerja adalah gaya
berat yang dikerjakan pada lengan dan gaya hidrostatis yang bekerja pada bidang.
4. DATA TEKNIS
Dimensi dari peralatan tekanan hidrostatis dapat dilihat pada tabel berikut.
5. DASAR TEORI
Gambar skematik dari peralatan tekanan hidrostatis dapat dilihat pada Gambar 6- 1 berikut :
38
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Skema dimensi pokok dari peralatan tekanan hidrostatis yang menggambarkan dimensi fisik
dan simbol yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 5.2. Walaupun teori dari bidang yang
tenggela sebagian tenggelam sepenuhnya dalam air adalah sama, akan lebih jelas bila
dibahas secara terpisah.
39
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Dimana :
L = Jarak horisontal antara sendi sampai penggantung beban
D = Tinggi Permukaan bidang kwadran
B = Lebar permukaan bidang kwadran
H = Jarak vertikal dari permukaan bawah bidang kwadran sampai sendi
C = Pusat berat bidang kwadran
P = Pusat tekanan hidrostatis pada bidang kwadran
40
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
F = ρgAh [Newton]
Dimana A = B d, sehingga :
F = ρg
Momen lawan (peyeimbang) dihasilkan oleh pemberat W yang digantung pada penggantung
beban di ujung lengan. Besarnya momen ini proporsional terhadap panjang lengan L.
Untuk keseimbangan statik, kedua momen di atas akan sama, sehingga :
F h” = W L = m g L
Dengan mensubsitusikan nilai F dari persamaan (6-1) diperoleh nilai h” sebagai berikut :
h” = [m]
h’ =
Dimana Ix momen inersia bidang permukaan kwadran yang terendam air tehadap sumbu
pada permukaan air.
Dengan menggunakan hukum sumbu sejajar
Ix = Ic + A h2
IX = = [m4]
h” = h’ + H – d [m]
h” = H -
41
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Gambar 6 – 4 melukiskan kondisi alat pada saat bidang kwadran tenggelam seluruhnya
dalam air. Dalam gambar disajikan dimensi fisik dan simbolnya dengan arti seperti pada
gambar 6 – 3 diatas.
Gaya hidrostatis yang bekerja pada bidang kwadran dapat dihitung dengan rumus:
F = ρ g A h = ρ g B D ( d - ) [N]
M = F h” (Nm)
42
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
M = F h” (Nm)
Momen lawan (peyeimbang) dihasilkan oleh pemberat W yang digantung pada penggantung
beban di ujung lengan. Besarnya momen ini proporsional terhadap panjang lengan L.
Untuk keseimbangan statik, kedua momen di atas akan sama, sehingga
F h” = W L = m g L
Dengan mensubsitusikan nilai F dari persamaan (6.5) diperoleh nilai h” sebagai berikut :
h” =
h’ =
Dimana Ix momen inersia bidang permukaan kwadran yang terendam air terhadap sumbu
pada permukaan air.
Dengan menggunakan hukum sumbu sejajar
I x = I c + A h2
Ix = B D [ ] [m4]
h” = h’ + H – d [m]
h’ = +H-d
43
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
a. Tempatkan peralatan F1-12 diatas bangku kerja hidraulis, aturlah sekrup pengatur di
bagian bawah alat (levelling feet ) sehingga gelombang udara pada waterpass (spirit
level ) berada di tengah lingkaran, mengindikasikan bahwa alat dalam posisi horizontal.
b. Pasanglah penggantung beban pada ujung lengan kemudian aturlah pemberat-
penyeimbang ( counter balance weight ) dengan cara memutar pemberat sdemikian rupa
sehingga lengan bergerak pada posisi horisontal (posisi bagian bawah lengan tepat pada
garis tengah indikator horisontal (level indicator)).
c. Tutup keran pengeluaran (drain cock).
d. Tambahkan beban awal pad apengantung beban (50 gram), lengan akan bergerak
kebawah.
e. Tambahkan seluruh beban yang ada (450 gram, 8 @ 50 gram, 2 @ 20 gram dan 1 buah
10 gram ) pada penggantung beban.
f. Tambahkan air ke dalam tangki, dengan cara menuangkan air dari tabung literan
menggunakan selang sampai posisi lengan berada di atas indikator horisontal.
g. Buka kran pengeluaran secara perlahansehingga lengan bergerak ke bawah, pada saat
lengan mencapai posisi horisontal, tutup keran pengeluaran.
h. Bacalah tinggi genangan air di atas dasar bidang kwadran (d) pada skala yang terdapat
pada kwadran, catat pada formulir praktikum pada kolom (6).
i. Kurangi beban kemudian ulangi langkah (7) dan (8) lakukanlah percobaan sebanyak 6
kali, 3 percobaan untuk bidang tenggelam seluruhnya (d > 10 cm) dan 3 percobaan untuk
bidang tenggelam sebagian (d < 10 cm)
j. Keluarkan sisa air dari dalam alat dan simpan kembali alat-alat yang dipakai.
44
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
h” teoritis hitung dari data-data yang didapatkan dari percobaan yang dilakukan dan saat
dilakukan percobaan akan didapatkan kesalahan pembacaan pada alat ukur sehingga akan
didapatkan perbedaan h” hasil percobaan dan h” teoritis.
g. Berikanlah komentar variasi besarnya gaya hidrostatis terhadap kedalaman air. Semakin
dalam kwadran tenggelam maka semakin besar gaya hidrostatis yang dihasilkan, karena
tinggi muka air berengaruh pada gaya hidrostatis.
h. Berikanlah komentar atas hubungan antara pusat tekanan dan tinggi air di atas dasar
bidang kwadran.
Pusat tekanan berada pada sepertiga dari bawah kwadran. Tinggi air mempengaruhi letak
pusat bidang tekanan. Semakin rendah air maka semakin rendah letak pusat bidang
tekanannya maka tinggi pusat tekanan dipengaruhi oleh kedalaman bidang kwadran yang
tenggelam
i. Berikanlah komentar terhadap perbedaan yang terjadi antara h” hasil percobaan dan h”
teoritis.
h” teoritis hitung dari data-data yang didapatkan dari percobaan yang dilakukan dan saat
dilakukan percobaan akan didapatkan kesalahan pembacaan pada alat ukur sehingga akan
didapatkan perbedaan h” hasil percobaan dan h” teoritis.
8. TABEL HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
45
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Contoh perhitungan:
F=ρgBD(d- )=
h” percobaan = =
h” teori = H-d =
% beda = ( h” percobaan – h” teori ) / h” percobaan . 100
F=ρg =
h” percobaan = =
h” teori = H - =
% beda =
Grafik perbandingan antara h” teori dan h”percobaan versus kedalaman air untuk tenggelam
seluruhnya.
46
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Grafik perbandingan antara h” teori dan h”percobaan versus kedalaman air untuk tenggelam
sebagian
47
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
48
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
BAB VI
LUBANG DAN PANCARAN AIR
1. DESKRIPSI ALAT
Sketsa peralatan lubang dan pancaran air F1-17 (Orifice and Jet Apparatus)
Peralatan ini didesign untuk diletakan di atas bangku kerja hidraulika. Pipa pemasukan (Inlet
pipe) harus dihubungkan ke pipa suplai dari bangku kerja hidraulika.
Pipa peluap dapat diatur (adjustable overflow pipe) terletak di samping tangki air, digunakan
untuk mengatur tinggi muka air dalam tangki (head). Pipa pembuangan air fleksibel (flexible
hose) dihubungkan dengan pipa peluap, mengalirkan air kembali ke bak air (sump tank).
Pada dinding tangki terdapat skala untuk mengetahui elevasi muka air di tangki. Penyekat
pada dasar tangki menciptakan kondisi aliran air tenang sebelum keluar dari plat berlubang
(orifice plate).
Alat ini dilengkapi dengan dua plat berlubang dengan diameter berbeda yang dapat
dipasangkan dengan menggunakan sekrup (thumb nuts), mengganti plat berlubang dan
mengencangkan skrup kembali. Plat berlubang ini disegel dengan ring “O” dengan fitting
khusus sehingga menciptaan peralihan yang mulus pada dinding dalamnya.
Lintasan pancaran air dapat digambarkan menggunakan satu set jarum vertical. Pada saat
dioperasikan, selembar kertas ditempelkan pada bidang di belakang jarum-jarum tersebut dan
dijepit dengan penjepit kertas, jarum-jarum diatur sedemikian rupa sehingga ujung bawah
jarum mengikuti lintasan pancaran air. Jarum-jarum ini dapat dikunci dengan
mengencangkan skrup. Lintasan pancaran air dapat digambarkan dengan menandai posisi
puncak setiap jarum pada kertas.
49
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
4. DATA TEKNIS
Peralatan dilengkapi dengan dua buah plat berlubang dengan dimensi
Diameter lubang kecil = 0,003 m
Diameter lubang besar = 0,006 m
50
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
karena gaya gravitasi maka air mempunyai komponen kecepatan vertical ke bawah,
dengan demikian pada saat t (setelah menempuh jarak x), pancaran air akan bergerak
pada arah y, dimana bearnya y adalah :
y= atau t= (6.3)
51
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
52
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
perhitungan
Jarak Vertikal m y Diukur Jarak vertical lintasan air terhadap
lubang. Jarak diukur dalam mm, ubah ke
meter untuk perhitungan
Diukur Memungkinkan untuk menggambar garis
lurus hubungan Cv dan x. grafik ini
mempunyai kemiringan 2 Cv
Kemiringan S Dihitung Kemiringan x vs tiap titik
Koef Kecep Cv Cv Dihitung
Cv =
Penentuan koefisien debit Cd dari debit aliran pada tinggi air tetap
Dengan menggunakan hokum Bernoulli, kecepatan pancaran air ideal pada penyempitan
maksimum ( vena contracta) adalah :
53
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
54
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
(6.9)
Dimana adalah luas penampang tangka (termasuk secondary chamber)
Keterangan : rumus tersebut adalah nilai pendekatan, dimana tidak memperhitungkan
pengaruh aliran tidak langgeng sepenuhnya.
55
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
h. Apakah dapat di benarkan bila menganggap bahwa nilai Cd tetap pada aliran tetap?
i. Mengapa nilai Cd jauh lebih kecil dari 1?
j. Bandingkanlah Cd yang darih tetap dan h berubah. Nilai mana yang lebih mendukng
kebenaran?
Luas tinggi
no Diameter Luas tamp. tinggi air waktu h0,5 slope koef
jarum lubang Lubang tangki air awal debit
d A0 ar h h1 t S Cd
(m) (m2) (m2) (m) (m3/s) (sekon) (m^0.5)
1
2
3
4
5
56
Q
MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN
HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
No.Dokumen 052.731.412.00 Distribusi
Tgl. Efektif 07 Februari 2018 Prodi Teknik Sipil
Grafik t vs
Perhatian :
Semua alat praktikum setelah selesai harus dibersihkan dan disimpan pada tempat
semula.
DAFTAR PUSTAKA
W.KING , Horace, O.Wsler , Chester , Woodborn , James G . 1992 . Hidraulics. New York :
JOHN WOLEY & SOS, INC .
57