Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PROSES KIMIA

Materi :
HIDROLISA PATI

Disusun oleh :
Egy Rakhmasari 21030116120018
Gilbert 21030116130104
Rosalia Puspita Sari 21030116120006

LABORATORIUM PROSES KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PROSES KIMIA

Materi :
HIDROLISA PATI

Disusun oleh :
Egy Rakhmasari 21030116120018
Gilbert 21030116130104
Rosalia Puspita Sari 21030116120006

LABORATORIUM PROSES KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

Laboratorium Proses Kimia 2018 i


HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Praktikum : Hidrolisa Pati

2. Kelompok : 6 / Senin

3. Anggota

1. Nama Lengkap : Egy Rakhmasari

NIM : 21030116120018

Jurusan : Teknik Kimia

Universitas : Universitas Diponegoro

2. Nama Lengkap : Gilbert

NIM : 21030116130104

Jurusan : Teknik Kimia

Universitas : Universitas Diponegoro

3. Nama Lengkap : Rosalia Puspita Sari

NIM : 21030116120006

Jurusan : Teknik Kimia

Universitas : Universitas Diponegoro

Semarang, April 2018

Dosen Pembimbing Asisten Pembimbing

Dr. Siswo Sumardiono. ST, MT Dila Firizqina


NIP.197509152000121001 NIM 21030115120043

Laboratorium Proses Kimia 2018 ii


RINGKASAN

Pati dan juga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna dan banyak
digunakan pada berbagai industri antara lain pada minuman, makanan yang diproses,
kertas, makanan ternak, farmasi, dan bahan kimia serta industry nonpangan seperti teksti,
detergent, kemasan dan sebagainya. Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari
pengaruh variable terhadap reaksi hidrolisa pati, menghitung konstanta kecepatan reaksi,
dan menganalisa pengaruh variable terhadap konstanta kecepatan reaksi. Pati merupakan
homopolimer glukosa dengan ikatan α-glukosidik. Pati termasuk dalam polisakarida yang
merupakan polimer glukosa, yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Hidrolisa
merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus OH dapat
diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis dapat digolongkan menjadi hidrolisis murni,
hidrolisis katalis asam, hidrolisis katalis basa, hidrolisis gabungan alkali dengan air dan
hidrolisis dengan katalis enzim. Hal- hal yang mempengaruhi proses hidrolisa pati antara
lain : katalisator, suhu dan tekanan, pencampuran atau pengadukan, dan perbandingan zat
pereaksi.
Pada praktikum ini, bahan yang digunakan adalah glukosa anhidris, tepung tapioka,
NaOH, HCl, indikator MB, Fehling A, Fehling B, dan aquadest. Alat-alat yang digunakan
adalah gelas ukur, thermometer, erlenmeyer, statif dan klem, buret, labu leher tiga, dan
labu takar. Praktikum diawali dengan menghitung densitas pati dan HCl, dan membuat
glukosa standard. Dilanjutkan dengan penentuan kadar pati, diawali dengan standarisasi
larutan fehling, lalu penentuan kadar awal pati. Langkah yang terakhir adalah proses
hidrolisa pati.
Dari percobaan yang telah dilakukan, konsentrasi katalis H2SO4 0,1 N menghasilkan
nilai konversi hidrolisa pati (Xa) yang lebih besar dibandingkan dengan katalis HCl 0,1 N.
Nilai konstanta kecepatan reaksi untuk variabel katalis HCl 0,1 N sebesar 0,051 menit-1
dan variabel katalis H2SO4 0,1 N sebesar 0,0565 menit-1. Saran dari praktikum ini adalah
pemasangan selang pada alat pendingin harus dilakukan hati-hati agar selang tidak lepas.
Magnetic stirrer diatur agar dapat berputar dengan baik. Klem seharusnya dilengkapi
dengan karet agar tidak merusak pendingin balik dan labu leher tiga.

Kata kunci : pati, hidrolisis, katalis

Laboratorium Proses Kimia 2018 iii


SUMMARY

Starch and its derivative products are multipurpose materials and widely used in
various industries such as beverages, processed foods, paper, fodder, pharmaceuticals,
chemicals and non-food industries such as texts, detergents, packaging and etc. The
purpose of this experiment is to study the effect of variables on the reaction of starch
hydrolysis, to calculate the reaction speed constant, and to analyze the effect of the
variable on the reaction speed constant. Starch is a glucose homopolymer with α-
glucosidic bond. Starch is included in polysaccharide which is a glucose polymer,
consisting of amylose and amylopectin. Hydrolysis is the binding reaction of the hydroxyl
group (-OH) by a compound. OH groups can be obtained from water compounds.
Hydrolysis can be classified into pure hydrolysis, acid catalyst hydrolysis, alkaline catalyst
hydrolysis, hydrolysis of alkali compounds with water and hydrolysis with enzyme catalyst.
Matters affecting the process of starch hydrolysis include: catalyst, temperature and
pressure, mixing or stirring, and the ratio of reagents.
In this practicum, the materials used are anhydric glucose, tapioca flour, NaOH,
HCl, MB indicator, Fehling A, Fehling B, and aquadest. The tools used are measuring
glass, thermometer, erlenmeyer, statif and clamp, burette, three-neck flask, and pumpkin
measures. Practicum begins with calculating the density of starch and HCl, and makes
glucose standard. Followed by the determination of starch content, beginning with
standardization of fehling solution, then determination of starch content. The last step is
the process of starch hydrolysis.
From the experiments, the concentration of 0.1 N H2SO4 catalyst resulted in a
larger conversion value of starch hydrolysis (Xa) than the 0.1 N HCl catalyst. The reaction
rate velocity value for the 0.1 N HCl catalyst variable was 0.051 min-1 and a 0.1 N H2SO4
catalyst variable of 0.0565 min-1. Suggestion from this practicum is mounting of hose on
cooler must be done carefully so that hose not loose. Magnetic stirrer is set to rotate
properly. The clamps should be equipped with a rubber so as not to damage the cooling
back and triple neck flask.

Keywords: starch, hydrolysis, catalyst

Laboratorium Proses Kimia 2018 iv


PRAKATA
Puji dan syukur kita panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya laporan Praktikum Proses Kimia yang berjudul “Hidrolisa
Pati” ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar tanpa suatu hambatan yang
berarti.
Dukungan dan doa dari berbagai pihak sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Didi Dwi Anggoro, M.Eng selaku penanggung jawab Laboratorium
Proses Kimia yang membuat terlaksananya praktikum proses kimia ini,
2. Laboran yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum proses kimia
sehingga berjalan lancar sampai terselesaikanya laporan ini,
3. Dr. Siswo Sumardiono. ST, MT , selaku dosen pembimbing Hidrolisa Pati
dan, Dila Firizqina selaku asisten pembimbing Hidrolisa Pati Laboratorium
Proses Kimia,
4. Asisten-asisten Laboratorium Proses Kimia, dan
5. Teman-teman yang telah membantu baik dalam segi waktu maupun
motivasi.
Demikianlah laporan praktikum proses kimia ini, kami tahu laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang berguna untuk memperbaiki kesalahan yang ada untuk kedepannya,
supaya bisa sesuai dengan yang diharapkan.

Semarang, 2018

Penyusun

Laboratorium Proses Kimia 2018 v


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
RINGKASAN............................................................................................................. iii
SUMMARY ............................................................................................................... iv
PRAKATA ..................................................................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... .1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... .1
1.3 Tujuan Percobaan ..................................................................................... .1
1.4 Manfaat Perobaan ..................................................................................... .2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pati .......................................................................................... .3
2.2 Amilosa dan Amilopektin ......................................................................... .3
2.3 Hidrolisa Pati ............................................................................................ .4
2.4 Modifikasi Pati.......................................................................................... .7
2.5 Variabel yang Berpengaruh ...................................................................... .8
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan dan Alat yang Digunakan ................................................................9
3.1.1 Skema Rancangan Percobaan ............................................................9
3.1.2 Bahan .................................................................................................9
3.1.3 Alat ....................................................................................................9
3.2 Gambar Alat Utama ................................................................................. 10
3.3 Variabel Operasi ..................................................................................... ..11
3.4 Prosedur Percobaan ................................................................................. .12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Variabel Terhadap Nilai Xa ......................................................14
4.2 Pengaruh Variabel Terhadap Konstanta Kecepatan Reaksi .....................15
BAB V PENUTUP

Laboratorium Proses Kimia 2018 vi


5.1 Kesimpulan ..............................................................................................16
5.2 Saran ........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................17
LAMPIRAN
Laporan Sementara ...................................................................................... A-1
Lembar Perhitungan..................................................................................... B-1
Referensi ...................................................................................................... C-1
LEMBAR ASISTENSI

Laboratorium Proses Kimia 2018 vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur amilosa .....................................................................................4


Gambar 2.2 Struktur amilopektin...............................................................................4
Gambar 3.1 Skema rancangan percobaan ..................................................................8
Gambar 3.2 Rangkaian alat hidrolisis ........................................................................9
Gambar 4.1 Pengaruh variabel terhadap nilai Xa ................................................... 13
Gambar 4.2 Pengaruh variabel terhadap nilai konstanta kecepatan reaksi ............. 14

Laboratorium Proses Kimia 2018 viii


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pati dan juga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna


dan banyak digunakan pada berbagai industri antara lain pada minuman,
makanan yang diproses, kertas, makanan ternak, farmasi dan bahan kimia
serta industry nonpangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya.
Dalam industri makanan sebagai pembentuk gel dan encapsulating agent.
Dalam industri kertas digunakan sebagai zat aditive seperti wet-end untuk
surface size dan coating binder, bahan perekat, dan glass fiber sizing (Chiu
&Solarek, 2009).

Berbagai varian pati didasarkan pada perbedaan struktural,


kandungan amilosa, amilopketin, protein dan lipid. Secara umum
kandungan pati yang utama yaitu polimer anhidroglukosa meliputi amilosa
dan amilopketin, keduanya diikat dengan ikatan α(1,4) dalam segmen linear,
serta ikatan α(1,6) di titik percabangan. Amilopektin merupakan kandungan
utama pati, berkisar 70-80% dan berpengaruh pada physiochemical serta
cita rasa pati (Kuchel dkk, 2010).

Pada reaksi hidrolisa biasanya dilakukan dengan menggunakan


katalisator asam seperti HCl (asam klorida). Bahan yang digunakan untuk
proses hidrolisis adalah pati. Di indonesia banyak dijumpai tanaman yang
menghasilkan pati. Tanaman-tanaman itu seperti padi, jagung, ketela pohon,
umbi-umbian, aren dan sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pati merupakan bahan


yang sangat penting dalam industri. Maka sangat penting adanya
peningkatan mutu tepung tapioka sehingga dapat meningkatkan nilai
ekonomis dari tepung tapioka tersebut. Peningkatan mutu tepung tapioka
dapat dilakukan dengan cara modifikasi tepung tapioka menggunakan

Laboratorium Proses Kimia 2018


2

proses hidrolisa asam. Maka, dalam percobaan ini dilakukan pengamatan


terhadap variabel perbandingan jenis katalis yang berpengaruh dalam proses
hidrolisa tepung tapioka dengan katalis asam HCl 0,1 N dan H2SO4 0,1 N.

1.3. Tujuan Percobaan

1. Mempelajari pengaruh variabel terhadap reaksi hidrolisa pati.

2. Menghitung konstanta kecepatan reaksi dan menganalisa pengaruh


variabel terhadap konstanta kecepatan reaksi.

1.4 Manfaat Percobaan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh variable terhadap reaksi hidrolisa


pati.

2. Mahasiswa dapat menghitung konstanta kecepatan reaksi dan


menganalisa pengaruh variable terhadap konstanta kecepatan reaksi.

Laboratorium Proses Kimia 2018


3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pati


Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glukosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifat nya, tergantung dari panjang rantai C
– nya serta lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati mempunyai dua
ujung berbeda, yakni ujung non reduksi dengan gugus OH bebas yang
terikat pada atom nomor 4 dan ujung pereduksi dengan gugus OH anomerik.
Gugus hidroksil dari polimer berantai lurus/ bagian lurus dari struktur
berbentuk cabang yang terletak sejajar akan berasosiasi melalui ikatan
hidrogen yang mendorong pembentukan kristal pati. Pati terdiri dari 2 fraksi
yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan
fraksi yang tidak larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur
lurus dan amilopektin mempunyai rantai cabang (Winarno, 2002).
2.2 Amilosa dan Amilopektin

Pati termasuk dalam polisakarida yang merupakan polimer glukosa,


yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan bagian
polimer linier dengan ikatan α-(1,4) unit glukosa yang merupakan rantai
linear. Derajat polimerisasi (DP) amilosa berkisar antara 500 − 6.000 unit
glukosa bergantung pada sumbernya. Adapun amilopektin merupakan
polimer α(1,4) unit glukosa dengan rantai samping α-(1,6) unit glukosa.
Ikatan α-(1,6) unit glukosa ini jumlahnya sangat sedikit dalam suatu molekul
pati, berkisar antara 4−5%. Namun, jumlah molekul dengan rantai cabang,

yaitu amilopektin, sangat banyak dengan DP berkisar antara 105 -3x106 unit
glukosa dan merupakan komponen utama yang dapat mempengaruhi
physiochemical dan cita rasa dari pati.

Laboratorium Proses Kimia 2018


4

Gambar 2.1. Struktur amilosa

Gambar 2.2 Struktur amilopektin

2.3 Hidrolisa Pati


Hidrolisa merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil (-OH) oleh
suatu senyawa. Gugus OH dapat diperoleh dari senyawa air. Hidrolisis dapat
digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis katalis asam, hidrolisis
katalis basa, hidrolisis gabungan alkali dengan air dan hidrolisis dengan
katalis enzim. Sedangkan berdasarkan fase reaksi yang terjadi
diklasifikasikan menjadi hidrolisis fase cair dan hidrolisis fase uap.
Hidrolisis pati terjadi antara suatu reaktan pati dengan reaktan air.
Reaksi ini adalah orde satu, karena reaktan air yang dibuat berlebih, sehingga
perubahan reaktan dapat diabaikan. Reaksi hidrolisis pati dapat
+
dilakukan menggunakan katalisator H yang dapat diambil dari asam. Reaksi
yang terjadi pada hidrolisis pati adalah sebagai berikut :
(C6H10O5)x + H2O → x C6H12O6
Berdasarkan teori kecepatan reaksi :

-rA = k. C pati.C air ...(1)

karena volume air cukup besar, maka dapat dianggap konsentrasi air selama
perubahan reaksi sama dengan k’, dengan besarnya k’ :
k’ = k . Cair ...(2)

Laboratorium Proses Kimia 2018


5

sehingga persamaan 1 dapat ditulis sebagai berikut -rA = k’. C pati dari
persamaan kecepatan reaksi ini, reaksi hidrolisis merupakan reaksi orde satu.
Jika harga –rA =-dCA/dt maka persamaan 2 menjadi:

...(3)

...(4)

Apabila CA = CA0 (1-XA) dan diselesaikan dengan integral dan batas kondisi
t1,

CA0 dan t2 : CA akan diperoleh persamaan :

∫ ∫ ...(5)

( )...(6)

( )...(7)
( )

Dimana XA = konversi reaksi setelah satu detik. Persamaan 7 dapat


diselesaikan dengan menggunakan pendekatan regresi y = mx+ c, dengan

( ) dan x = t2.

2.4 Modifikasi Pati


Pati asli pada umumnya memiliki struktur granular, tidak larut air,
dan dalam bentuk ini digunakan hanya dalam beberapa aplikasi spesifik yang
terbatas. Modifikasi adalah pati yang gugus hidroksinya telah mengalami
perubahan. Pati memiliki sifat tidak dapat digunakan secara langsung dan
oleh karena itu harus dimodifikasi secara kimia atau fisik untuk
meningkatkan sifat positif dan mengurangi sifat yang tidak diinginkan. Pati
biasanya digunakan untuk produk makanan, bahan perekat dan glass fiber
sizing. Selain itu juga ditambahkan dalam plastik untuk mempercepat proses

Laboratorium Proses Kimia 2018


6

degradasi. Modifikasi secara kimia umumnya meliputi esterifikasi,


etherifikasi, hidrolisis, oksidasi, dan cross-linking (Chiu &Solarek, 2009).
Pati yang telah termodifikasi akan mengalami perubahan sifat yang dapat
disesuaikan untuk keperluan-keperluan tertentu. Akan tetapi sama seperti pati
alami, pati termodifikasi bersifat tidak larut dalam air dingin (Koswara,
2009).

2.5 Variabel yang Berpengaruh


Variabel - variabel yang berpengaruh dalam reaksi hidrolisa pati meliputi

1. Katalisator
Hampir sama semua reaksi hidrolisa membutuhkan katalisator untuk
mempercepat jalannya reaksi. Katalisator yang dipakai dapat berupa
enzim atau asam karena kinerjanya lebih cepat. Asam yang dipakai
beraneka jenisnya mulai dari HCl (Agra dkk, 1973; Stout & Rydberg Jr,
1939), H2SO4 sampai HNO3. Yang mempengaruhi kecapatan reaksi
adalah konsentrasi ion H+, bukan jenis asamnya. Meskipun demikian,
didalam industri umumnya dipakai asam klorida (HCl). Pemilihan ini
didasarkan atas sifat garam yang terbentuk pada penetralan tidak
menimbulkan gangguan apa-apa selain rasa asin jika konsentrasinya
tinggi.

Oleh karena itu, konsentrasi asam dalam air penghidrolisa ditekan


sekecil mungkin. Umumnya dipergunakan larutan asam yang mempunyai
konsentrasi asam yang lebih tinggi daripada pembuatan sirup. Hidrolisa
pada tekanan 1 atm memerlukan asam yang jauh lebih pekat.
2. Suhu dan Tekanan
Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi mengikuti persamaan
Arrhenius, dimana semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju
reaksinya. Untuk mencapai konversi tertentu, diperlukan waktu sekitar 3
jam untuk menghidrolisa pati ketela rambat pada suhu 100 °C. Tetapi jika
suhunya dinaikkan hingga 135 °C, konversi yang sama dapat dicapai
dalam waktu 40 menit (Agra dkk, 1973). Hidrolisis pati gandum dan
jagung dengan katalisator H2SO4 memerlukan suhu 160 °C. Karena panas

Laboratorium Proses Kimia 2018


7

reaksi mendekati nol dan reaksi berjalan dalam fase cair maka suhu dan
tekanan tidak banyak mempengaruhi keseimbangan.
3. Pencampuran (pengadukan)
Supaya zat pereaksi dapat saling bertumbukan dengan sebaik-
baiknya perlu adanya pencampuran. Untuk proses Batch, hal ini dapat
dicapai dengan bantuan pengaduk atau alat pengocok (Agra dkk, 1973).
Apabila prosesnya berupa proses alir (kontinyu), maka pecampuran
dilakukan dengan cara mengatur aliran didalam reaktor supaya terbentuk
olakan.
4. Perbandingan Zat Pereaksi
Jika salah satu zat pereaksi dibuat berlebihan jumlahnya maka
keseimbangan dapat bergeser kearah kanan dengan baik. Oleh karena itu,
suspensi pati yang kadarnya rendah memberi hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan yang kadarnya tinggi. Bila kadar suspensi pati
diturunkan dari 40% menjadi 20% atau 1% maka konversi akan
bertambah dari 80% menjadi 87 atau 99 % (Groggins, 1958). Pada
permukaan, kadar suspensi pati yang tinggi sehingga molekul-molekul
zat pereaksi akan sulit bergerak. Untuk menghasilkan glukosa biasanya
dipergunakan suspensi pati sekitar 20%.

Laboratorium Proses Kimia 2018


8

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan yang digunakan


3.1.1 Skema Rancangan Percobaan

Persiapan Awal

Standarisasi larutan Menghitung volume


Catat nilai v titran (F) fehling HCl, Air, Pati

Catat nilai v titran (M) Hidrolisa Pati Menghitung berat pati

Penentuan kadar Pati


Catat nilai v titran (M)
awal

Pengumpulan data
praktikum

Gambar 3.1 Skema rancangan percobaan

3.1.2 Bahan
1. Glukosa anhidrit
2. Tepung tapioka
3. NaOH
4. HCl
5. Indikator MB
6. Fehling A
7. Fehling B
8. Aquadest

Laboratorium Proses Kimia 2018


9

3.1.3 Alat
1. Gelas ukur
2. Termometer
3. Erlenmeyer
4. Statif dan klem
5. Buret
6. Labu leher tiga
7. Labu takar

3.2 Gambar Alat Utama


Keterangan:

1. Magnetic stirer +heater


2. Waterbath
3. Labu lehertiga
6
4. Termometer
5. Pendinginbalik
6. Klem
7 5
7. Statif
4

2 1

Gambar 3.2 Rangkaian alat


hidrolisis

3.3 Variabel Operasi


a. Variabel tetap
 Tapioka konsentrasi 10%
 Suhu operasi
 Titran diambil 20 ml tiap 5 menit, hingga 20 menit

Laboratorium Proses Kimia 2018


10

 Volume basis 443 ml


b. Variabel berubah
Katalis :HCl 0,1 N dan H2SO4 0,1 N

3.4 Prosedur Percobaan


1. Persiapan awal
a. Menghitung densitas pati
Ke dalam gelas ukur, 5 ml aquades dimasukkan 1 gram pati,
catat penambahan volume.

b. Menghitung densitas HCl


Timbang berat picnometer kosong (m1), masukkan HCl ke dalam
picnometer yang telah diketahui volumenya (v), timbang beratnya
(m2), hitung densitas HCl

c. Membuat glukosa standar


Glukosa anhidrit sebanyak 2 gram dilarutkan dalam 1000
ml aquades.

2. Penentuan kadar pati

a. Standarisasi larutan fehling


5ml Fehling A + 5ml Fehling B + 15 ml glukosa standar, dipanaskan
sampai mendidih. Setelah mendidih ditambahkan 3 tetes MB, kemudian
larutan dititrasi

dengan glukosa standard hingga warna berubah menjadi merah


bata. Catat volume titran (F) yang diperlukan, proses titrasi
dilakukan dalam keadaan mendidih (diatas kompor).
b. Penentuan kadar pati awal
Untuk variabel 1, sebanyak 55,18 gram pati, 5,2377 ml katalis
HCl dan 409,96 ml aquadest dimasukkan ke dalam labu leher tiga

Laboratorium Proses Kimia 2018


11

dan dipanaskan hingga suhu 70oC, selama 1 jam. Untuk variabel


2, sebanyak 63,93 gram pati, 1,1964 ml katalis H2SO4, dan 404,72
ml aquadest. Setelah itu larutan didinginkan, diencerkan dengan
aquades sampai 500 ml lalu diambil 20 ml dan dinetralkan dengan
NaOH (PH=7). Larutan diambil 5ml diencerkan sampai 100 ml,
diambil 5 ml. Ke dalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan + 5
ml Fehling A + 5 ml fehling B + 15 ml glukosa standard,
kemudian dipanaskan sampai mendidih. Lalu ditambahkan 2 tetes
indicator MB. Kemudian larutan dititrasi dengan glukosa standard
sehingga berubah warna menjadi warna merah bata. Catat volum
titran yang dibutuhkan (M). Yang perlu diperhatikan, proses titrasi
dilakukan dalam keadaan mendidih diatas kompor. Lakukan hal
yang sama untuk variabel lain.
c. Hidrolisa pati
Untuk variabel 1, sebanyak 55,18 gram pati, 5,2377 ml katalis HCl
dan 409,96 ml aquadest dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan
dipanaskan hingga suhu 70oC, selama 1 jam. Untuk variabel 2,
sebanyak 63,93 gram pati, 1,1964 ml katalis H2SO4, dan 404,72
ml aquadest, anggap sebagai t0 diambil sampel sebanyak 20 ml.
Kemudian sampel dinetralkan dengan NaOH (PH = 7). Larutan
diambil 5 ml diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml. Kedalam
Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan +5 ml Fehling A + 5 ml
fehling B + 15 ml glukosa standard, kemudian dipanaskan sampai
mendidih. Lalu ditambahkan 2 tetes indikator MB. Kemudian
larutan dititrasi dengan glukosa standard sehingga berubah warna
menjadi warna merah bata. Catat V titran yang dibutuhkan (M).
Yang perlu diperhatikan, proses titrasi dilakukan dalam keadaan
mendidih diatas kompor. Pengambilan sampel dilakukan setiap
selang waktu 5 menit sebanyak 5 kali yaitu 20 menit. (t0=menit ke-
0 ,t1=menit ke-5, t2=menit ke-10, t3=menit ke-15, t4=menit ke-20).
Lakukan hal yang sama untuk variabel 2.

Laboratorium Proses Kimia 2018


12

Rumus penentuan kadar pati awal =

( )

Dimana N = 0,002 gr/ml W = berat pati

Perhitungan kebutuhan reagen:

a. Menghitung kebutuhan HCl

Dimana :

kadar HCl = 0,25 untuk 25%

0,37 untuk 37%


grek HCl = 1

b. Menghitung kebutuhan pati

Dimana :

( )

( )

Laboratorium Proses Kimia 2018


13

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Variabel Terhadap Nilai Xa

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5
Xa

0.4 HCl
HCl0.1
0.1NN

0.3 H2SO4
H2SO40.1
0.1NN
0.2 Linear (HCl
(HCl0.1
0.1N)
N)

0.1 Linear (H2SO4 0.1N)N)


(H2SO4 0.1

0
0 5 10 15 20 25
t (menit)

Gambar 4.1 Pengaruh variabel terhadap nilai Xa

Dari gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa konsentrasi katalis H2SO4 0,1 N
menghasilkan nilai konversi hidrolisa pati (Xa) yang lebih besar dibandingkan
dengan katalis HCl 0,1 N. Hal ini dikarenakan dengan konsentrasi yang sama
pada katalisator yang berbeda, baik asam sulfat maupun asam klorida memiliki
jumlah air yang sama, tetapi asam sulfat memiliki ion H+ yang lebih banyak
daripada asam klorida yang mengakibatkan pemutusan ikatan berlangsung lebih
baik, sehingga gugus radikal bebas yang diikat air menjadi lebih banyak pula
(Juwita, 2012). Penambahan katalisator bertujuan untuk memperbesar kecepatan
reaksi, sesuai dengan persamaan Arhenius. Jadi, makin banyak asam yang dipakai
makin cepat reaksi hidrolisis, dan dalam waktu tertentu pati yang berubah menjadi
glukosa juga meningkat. Tetapi penggunaan asam sebagai katalisator sedapat
mungkin terbatas pada nilai terkecil agar garam yang tersisa dalam hasil setelah
penetralan tidak menggangu rasa manis (Mastuti, 2010).

Laboratorium Proses Kimia 2018


14

4.2 Pengaruh Variabel Terhadap Konstanta Kecepatan Reaksi

2
1.8 y = 0.0565x + 0.6015
R² = 0.9801
1.6
1.4
ln 1/(1−𝑋𝐴)

1.2
1
HCl
HCl0.1
0.1NN
0.8
H2SO4
H2SO4 0.1 N
0.6
Linear (HCl
(HCl0.1
0.1 N)
N)
0.4 y = 0.051x + 0.21 Linear (H2SO4 0.1N)N)
(H2SO4 0.1
0.2 R² = 0.888
0
0 5 10 15 20 25
t (menit)

Gambar 4.2 Pengaruh variabel terhadap konstanta kecepatan reaksi

Pada praktikum hidrolisa tepung tapioka ini, variabel yang digunakan


adalah perbedaan jenis katalis. Pada varibel 1 digunakan katalis HCl 0,1 N dan
katalis H2SO4 0,1 N pada variabel 2. Berdasarkan gambar 4.2, diperoleh nilai k
untuk variabel katalis HCl 0,1 N sebesar 0,051 menit-1 dan variabel katalis H2SO4
0,1 N sebesar 0,0565 menit-1. Hal ini menunjukkan bahwa hidrolisa tepung
tapioka lebih baik dilakukan menggunakan katalis H2SO4 dengan konsentrasi 0,1
N dibanding HCl konsentrasi 0,1 N. Pada nilai konsentrasi asam yang sama, untuk
katalis asam sulfat menghasilkan berat glukosa yang lebih kecil. Dalam hal ini
yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah jumlah H+. Pada H2SO4 jumlah H+
lebih banyak daripada HCl. H+ dari asam akan berikatan dengan OH- dari air
membentuk gula reduksi. Untuk OH- yang sama pada H2SO4 terdapat sisa H+
yang tidak bereaksi sehingga menyebabkan glukosa yang dihasilkan pada H2SO4
lebih sedikit (Artati, 2012). Menurut jurnal, nilai k untuk variabel katalis HCl 0,1
N sebesar 0,081278 menit-1 dan variabel katalis H2SO4 0,1 N sebesar 0,901893
menit-1 pada suhu 318 K (Mandake dkk, 2013). Jadi dapat disimpulkan, bahwa

Laboratorium Proses Kimia 2018


15

dengan menggunakan katalis H2SO4 0,1 N, harga konstanta kecepatan reaksi lebih
besar disbanding menggunakan katalis HCl 0,1 N.

Laboratorium Proses Kimia 2018


16

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Konsentrasi katalis H2SO4 0,1 N menghasilkan konversi hidrolisa pati
yang lebih besar dibandingkan dengan katalis HCl 0,1 N.
2. Nilai konstanta kecepatan reaksi untuk variabel katalis HCl 0,1 N sebesar
0,051 menit-1 dan variabel katalis H2SO4 0,1 N sebesar 0,0565 menit-1.

5.2. Saran

1. Pemasangan selang pada alat pendingin harus dilakukan hati-hati agar


selang tidak lepas.
2. Magnetic stirrer diatur agar dapat berputar dengan baik.
3. Klem seharusnya dilengkapi dengan karet agar tidak merusak pendingin
balik dan labu leher tiga.

Laboratorium Proses Kimia 2018


17

DAFTAR PUSTAKA

Agra, I. B., Warnijati, S., dan Pujianto, B., 1973.“ Hidrolisa Pati Ketela Rambat
Pada Suhu Lebih Dari 100 C”, Forum Teknik, 3, 115-129.

Artati, K. E. 2012. Pengaruh Konsentrasi Katalis Asam dan Kecepatan


Pengadukan Pada Hidrolisis Selulosa Pelepah Pisang. Diakses pada 14
Maret 2018.
Chiu.,& Solarek, D. 2009.Modification of starch.Starch: Chemistry and
Technology, Third Edition ISBN: 978-0-12-746275-2.
Dona, A. C., Pages, G., & Kuchel, P. W. 2010. Digestion of starch:In vivo andin
vitrokineticmodelsusedtocharacterise.CarbohydratePolymers80(2010)
599–617.
Groggins, P. H. 1958. Unit Processes in Organic Synthesis, 5th ed. pp. 775 –
777, McGraw–Hill Book Company. New York.
Juwita, R. 2012. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Katalisator Asam terhadap
Sintesis Furfual dari Sekam Padi. Diakses pada 14 Maret 2018.
Koswara, S. 2009. Teknologi Modifikasi Pati. ebookpangan.com.
Kuchel, Philip dan Gregory B Ralston. 2010. Schaum’s Easy Outlines Biokimia.
Jakarta: Erlangga.

Levenspiel. O., “Chemical Reaction Engineering” 2nd ed, Mc. Graw Hill Book
Kogakusha Ltd, Tokyo, 1970

Mandakea, M.B , Anekarb S.V , Walkec S.M. 2013. Kinetic Study of Catalyzed
and Uncatalyzed Esterification Reaction of Acetic acid with Methanol.
Department of Chemical Engineering, Tataysaheb Kore Institute of
Engineering and Technology, Waranangar, Kolhapur 416113, India.
Mustati. 2010.Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Katalisator Asam terhadap
Sintesis Furfural dari Sekam Padi. Diakses pada 13 Maret 2018.
Stout, Rydberg Jr . 1939. Tropical Forest and Their Crops, Cornell Univ, Ithaca.

Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-1

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PROSES KIMIA

Materi :
HIDROLISA PATI

Disusun oleh :
Egy Rakhmasari 21030116120018
Gilbert 21030116130104
Rosalia Puspita Sari 21030116120006

LABORATORIUM PROSES KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-2
A-1

1. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui pengaruh variabel terhadap reaksi hidrolisa pati.

2. Menghitung konstanta kecepatan reaksi dan menganalisa pengaruh variabel


terhadap konstanta kecepatan reaksi.

2. PERCOBAAN

2.1. Bahan

1. Glukosa anhidris 0,002 N


2. Tepung tapioka
3. Katalis H2SO4 0.1 N dan HCl 0.1 N
4. NaOH
5. Indikator MB
6. Fehling A
7. Fehling B
8. Aquadest
2.2. Alat

1. Labu leher tiga 6. Gelas ukur


2. Pendingin balik 7. Buret
3. Kompor listrik 8. Pipet
4. Magnetic stirrer 9. Statif dan klem
5. Thermometer 10. Erlenmeyer

3. VARIABEL OPERASI

a. Variabel tetap
 Tapioka konsentrasi 10%
 Suhu operasi
 Titran diambil 20 ml tiap 5 menit, hingga 20 menit
 Volume basis 443 ml

b. Variabel berubah

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-3
A-1

Katalis :HCL 0,1 N dan H2SO4 0,1 N

4. CARA KERJA

Persiapan awal
a. Menghitung densitas pati
Ke dalam gelas ukur, 5 ml aquades dimasukkan 1 gram pati, catat
penambahan volume.

b. Menghitung densitas HCl


Timbang berat picnometer kosong (m1), masukkan HCl ke dalam
picnometer yang telah diketahui volumenya (v), timbang beratnya (m2),
hitung densitas HCl

Membuat glukosa standar


Glukosa anhidrit sebanyak 2 gram dilarutkan dalam 1000 ml
aquades.

Penentuan kadar pati

a. Standarisasi larutan fehling


5ml Fehling A + 5ml Fehling B + 15 ml glukosa standar, dipanaskan sampai
mendidih. Setelah mendidih ditambahkan 3 tetes MB, kemudian larutan dititrasi

dengan glukosa standard hingga warna berubah menjadi merah bata.


Catat volume titran (F) yang diperlukan, proses titrasi dilakukan dalam
keadaan mendidih (diatas kompor).
b. Penentuan kadar pati awal
Untuk variabel 1, sebanyak 55,18 gram pati, 5,2377 ml katalis HCl dan
409,96 ml aquadest dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan
dipanaskan hingga suhu 70oC, selama 1 jam. Untuk variabel 2,
sebanyak 63,93 gram pati, 1,1964 ml katalis H2SO4, dan 404,72 ml
aquadest. Setelah itu larutan didinginkan, diencerkan dengan aquades

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-4
A-1

sampai 500 ml lalu diambil 20 ml dan dinetralkan dengan NaOH


(PH=7). Larutan diambil 5 ml diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml.
Ke dalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan + 5 ml Fehling A + 5 ml
fehling B + 15 ml glukosa standard, kemudian dipanaskan sampai
mendidih. Lalu ditambahkan 2 tetes indicator MB. Kemudian larutan
dititrasi dengan glukosa standard sehingga berubah warna menjadi
warna merah bata. Catat volum titran yang dibutuhkan (M). Yang perlu
diperhatikan, proses titrasi dilakukan dalam keadaan mendidih diatas
kompor. Lakukan hal yang sama untuk variabel lain.
c. Hidrolisa pati
Untuk variabel 1, sebanyak 55,18 gram pati, 5,2377 ml katalis HCl dan
409,96 ml aquadest dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan
hingga suhu 70oC, selama 1 jam. Untuk variabel 2, sebanyak 63,93 gram
pati, 1,1964 ml katalis H2SO4, dan 404,72 ml aquadest, anggap sebagai
t0 diambil sampel sebanyak 20 ml. Kemudian sampel dinetralkan dengan
NaOH (PH = 7). Larutan diambil 5 ml diencerkan sampai 100 ml,
diambil 5 ml. Kedalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan +5 ml
Fehling A + 5 ml fehling B + 15 ml glukosa standard, kemudian
dipanaskan sampai mendidih. Lalu ditambahkan 2 tetes indikator MB.
Kemudian larutan dititrasi dengan glukosa standard sehingga berubah
warna menjadi warna merah bata. Catat V titran yang dibutuhkan (M).
Yang perlu diperhatikan, proses titrasi dilakukan dalam keadaan
mendidih diatas kompor. Pengambilan sampel dilakukan setiap selang
waktu 5 menit sebanyak 5 kali yaitu 20 menit. (t0=menit ke-0 ,t1=menit
ke-5, t2=menit ke-10, t3=menit ke-15, t4=menit ke-20). Lakukan hal
yang sama untuk variabel 2.
Rumus penentuan kadar pati awal =

( )

Dimana N = 0,002 gr/ml W = berat pati

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-5
A-1

Perhitungan kebutuhan reagen:

a. Menghitung kebutuhan HCl

Dimana :

kadar HCl = 0,25 untuk 25%

0,37 untuk 37%

grek HCl = 1
b. Menghitung kebutuhan pati

Dimana :

( )

( )

4. HASIL PERCOBAAN
F glukosa standar = 33 ml

Volume Titran (ml)


t (menit)
Katalis HCl Katalis H2SO4
0 29 25
5 28 23
10 26 22
15 25 20
20 22 19

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-6
A-1

Kadar Pati Awal

HCl H2SO4

20 ml 18 ml

Praktikan Mengetahui
Asisten

Egy Gilbert Rosa Dila Firizqina

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-1
A-1

LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN

Volume Basis: 443 ml


1. Menghitung pati
∆V = V akhir – V aquades
= 10,6 – 10 ml
= 0,6 ml

pati =

= 1,67 gr/ml
2. Menghitung HCl dan H2SO4
a. HCl
Volume picno = 24,7 ml
Massa picno kosong = 23,9324 gr
Massa picno + HCl = 53,9182 gr

HCl =

= 1,214 gr/ml

b. H2SO4
Volume picno = 24,7 ml
Massa picno kosong = 20,4712 gr
Massa picno + H2SO44 = 67,1542gr

H2SO4 =

= 1,89 gr/ml

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-2
A-1

3. Menghitung kebutuhan katalis


a. HCl 0,1 N
 Menghitung kebutuhan HCl

V HCl =

= 5,3277 ml
 Menghitung kebutuhan pati (10%)
V basis = V aq + V pati + V HCl
443 = V aq + V pati + 5,3277
V pati = 437,67 – V aq

%suspensi = =( ) ( )
( )
( )
= 0,1 =( ) ( ) ( )
( )
= 0,1 =
( ) ( ) ( )

= V aq HCl = 409, 96 ml
V pati HCl = 443 – 409,96 = 33,04 ml
m pati HCl = 1,67 x 33,04 = 55,18 gram

b. H2SO4
 Menghitung kebutuhan H2SO4 0,1 N

V HCl =

= 1,1964 ml
 Menghitung kebutuhan pati (10%)
V basis = V aq + V pati + V H2SO4
433 = V aq + V pati + 1,1964
V pati = 431,80 - Vaq

%suspensi = =( ) ( )
( )

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-3
A-1

( )
= 0, 1 =( ) ( ) ( )
( )
= 0,1 = ( ) ( ) ( )

= V aq H2SO4 = 404,72 ml
V pati H2SO4 = 443 – 404,72= 38,28 ml
m pati H2SO4 = 1,67 x 38,28 = 63,93 gram

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-4
A-1

LEMBAR PERHITUNGAN

1. Kadar Pati Awal


( )
Xpo =

N glukosa = 0,002 gr/ml


F = 33 ml
Volume basis = 443 ml
W pati (HCl) = 46,81 gram
W pati (H2SO4)= 46,39 gram
a. HCl
( )
Xpo =

= 0,0112

b. H2SO4
( )
Xpo =

= 0,0131

2. Perhitungan Konversi
( )
Xp =

XA =

a. HCl (0,1 N)
 t = 0 ; M = 29 ml
( )
Xp =

= 0,00307
XA =

= 0,2746

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-5
A-1

 t = 5 ; M = 28 ml
( )
Xp =

= 0,0038
XA =

= 0,3433

 t = 10 ; M = 26 ml
( )
Xp =

= 0,0053

XA =

= 0,480

 t = 15 ; M = 25 ml
( )
Xp =

= 0,0061
XA =

= 0,5493

 t = 20 ; M = 22 ml
( )
Xp =

= 0,0084
XA =

= 0,7553

b. H2SO4 (0,1 N)
 t = 0 ; M = 25 ml

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-6
A-1

( )
Xp =

= 0,0062
XA =

= 0,4739

 t = 5 ; M = 23 ml
( )
Xp =

= 0,0077
XA =

= 0,5923
 t = 10 ; M = 22 ml
( )
Xp =

= 0,0085

XA =

= 0,6516

 t = 15 ; M = 20 ml
( )
Xp =

= 0,0100
XA =

= 0,7701

 t = 20 ; M = 19 ml
( )
Xp =

= 0,0108
XA =

= 0,8293

Laboratorium Proses Kimia 2018


B-7
A-1

Hasil Perhitungan Variabel HCl


t (menit) M (ml) Xp XA ln

0 29 0,0030 0,2746 0,3210


5 28 0,0038 0,3433 0,4205
10 26 0,0053 0,480 0,6539
15 25 0,0061 0,5493 0,7969
20 22 0,0084 0,7553 1,4077

Hasil Perhitungan Variabel H2SO4


t (menit) M (ml) Xp XA ln

0 25 0,0062 0,4739 0,6422


5 23 0,0077 0,5923 0,8972
10 22 0,0085 0,6516 1,0544
15 20 0,0100 0,7701 1,4701
20 19 0,0108 0,8293 1,7678

Laboratorium Proses Kimia 2018


C-1
A-1

Laboratorium Proses Kimia 2018


C-2
A-1

Laboratorium Proses Kimia 2018


C-3
A-1

Laboratorium Proses Kimia 2018


C-4
A-1

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-1
C-5

Laboratorium Proses Kimia 2018


C-6
A-1

Laboratorium Proses Kimia 2018


C-7
A-1

Laboratorium Proses Kimia 2018


A-1

LEMBAR ASISTENSI

Diperiksa
Keterangan Tanda Tangan
No Tanggal

1. 23-4-2018 Cek Semuanya

Laboratorium Proses Kimia 2018

Anda mungkin juga menyukai