Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK

A. Judul : Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida


B. Tujuan :Melakukan sintetis kristal urea-hidrogen peroksida (UHP),melakukan analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif kuantitatif kadar H2O2 dalam UHP hasil
sintetis dengan metode titrasi permanganometri
C. Dasar teori:
Urea sintetis (urea buatan) dibuat dari amonia dan karbon dioksida dalam bentuk cair
atau padat. Pada tahun 1870, proses pembuatan senyawa sintetis ini yaitu dengan cara
pengeringan amonium karbanat dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Bahkan
sampai saat ini, proses pembuatan urea dengan cara tersebut masih digunakan sampai
sekarang. Urea banyak manfaatnya bagi manusia, misalkan para petadi di desa-desa
menggunakan urea sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah persawahan atau
perkebunan[1].
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.Urea juga dikenal dengan nama
carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering
dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme[2].
Hidrogen peroksida adalah kombinasi antara hidrogen dan oksigen. Dengan rumus
kimia H2O2. Dalam konsentrasi tinggi, dapat menjadi tidak stabil dan bahkan beracun.
Dalam konsentrasi yang lebih rendah, seperti jenis yang banyak ditemukan di rumah,
banyak digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik. Di rumah, klinik dan sekolah, telah
sering digunakan untuk membersihkan luka, lecet dan luka ringan lainnya. Formula untuk
tujuan ini umumnya hanya mengandung sekitar 5% hidrogen peroksida atau kurang.
Untuk luka ringan, daerah yang terkena dapat dioleskan dengan kapas yang dicelupkan
dalam larutan, atau larutan dapat dituangkan langsung di atas luka. Laruta ini akan
“mendidih” atau bergelembung selama beberapa detik, dan proses ini harus terus sampai
penggelembungan ini berhenti secara alami, menunjukkan bahwa telah aman[3].
Urea-hidrogen-peroksida adalah suatu cara untuk menstabilkan H2O2 dengan
mereaksikan dengan urea yang relatif stabil dibandingkan larutan H2O2 .padatan UHP
terbentuk dengan adanya ikatan hydrogen antara urea dan H2O2 . Reaksi pembuatan
padatan UHP relative mudah, murah dan kemampuan sebagai oksidator mirip dengan
H2O2 [4].
Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt
(campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan
massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal
padat. Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat
terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal
dari zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat
penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%[5].

1
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
D. Metode percobaan
Metode yang digunakan dalam mensintesis UHP meliputi metode kristalisasi,
kuantitatif dan kualitatif. Metode kristalisasi adalah metode sintesis kristal dari lelehan
atau larutan dengan cara penguapan larutan. Metode kuantitatif digunakan untuk
menentukan kadar H2O2 dalam sampel UHP hasil sintesis, sedang metode kualitatif
digunakan untuk menguji kristal hasil sintesis UHP.
1.1 Tabel Alat
No Nama Alat Gambar Fungsi Alat Kategori
1. Gelas kimia Sebagai wadah untuk 1
100 mL menampung larutan

2. Buret 25 mL Sebagai tempat titran 1


pada proses titrasi

3. Labu takar Sebagai alat untuk 1


100 mL mengencerkan larutan

4. Pipet tetes Sebagai alat untuk 1


mengambil larutan
dalam jumlah sedikit

5. Erlenmeyer Sebagai alat untuk 1


menampung hasil filtrat

6. Gelas ukur Sebagai alat untuk 1


mengukur volume
larutan

7. Kaca arloji Sebagai tempat bahan 1


yang akan ditimbang

8. Neraca Sebagai alat untuk 2


analitik menimbang suatu
bahan

2
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
9. Spatula Sebagai alat untuk 1
mengambil bahan

10. Penangas Sebagai alat untuk 2


air memanaskan larutan

11. Tabung Sebagai alat untuk 1


reaksi mereaksikan larutan

12. Rak tabung Sebagai tempat tabung 1


reaksi reaksi

13. Statif dan Sebagai alat untuk 1


klem menyangga larutan

14. Batang Sebagai alat untuk 1


pengaduk mengaduk larutan

15. Corong Untuk menyaring 1


Larutan

3
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
1.2 Tabel Bahan
No Nama Bahan Sifat Fisik Sifat Kimia Kategori
1. Aquades - titik didih1000C - bersifat ionik Umum
0
- titik beku 0 C - bersifat polar
- massa jenis 1 - pelarut
gr/mL universal
2. Hidrogen - tidak berwarna - larut baik khusus
peroksida - berbau khas dalam air
(H2O2) keasaman - dalam kondisi
normal H2O2
stabil
3. Mangan - padatan - larut dalam air khusus
dioksida - berbau dingin dan air
(MnO2) - berwarna panas
hitam
kecoklatan
4. Urea - Titik leleh - mudah larut khusus
(CON2H4) 132 o C dalam air
- Berat Molekul : - tidak dapat
60,056 terbakar
5. KMnO4 - Berbentuk - Larut dalam khusus
padatan air, aseton,
- Berbau metanol,
- Berwarna asam sulfat
ungu
6. Kertas saring - Berwarna putih - Dapat Umum
- Tekstur kasar menyerap air

4
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK

2. Skema kerja
Metode 1 : Sintetis urea-hidrogen peroksida (UHP)

Mulai

- Mengukur larutan H2O2 30 % sebanyak 3,4 mL dan memasukkan


ke dalam erlenmeyer 10 mL
- Menimbang padatan urea sebanyak 1,2 gr dan memaksukkan ke
dalam erlenmeyer yang berisi larutan H2O2 30 % kemudian diaduk
sampai padatan urea larut seluruhnya.
- Mengisi gelas kimia 250 mL dengan air kran sebanyak 150 mL dan
memanaskan sampai suhu 600C menggunakan penangas air
- Mencelupkan erlenmeyer yang berisi larutan H2O2 30 % dan
padatan urea ke dalam gelas kimia yang dipanaskan di atas
penangas air sampai larutan menjadi jernih
- Memindahkan larutan pada kaca arloji agar pelarut dapat menguap
secara perlahan-lahan sampai adanya kristal yang berbentuk jarum
- Meletakkan kristal yang terbentuk pada kertas saring dan
dikeringkan kemudian kemudian ditimbang
- Mengamati bentuk kristal UHP hasil sintetis menggunakan
mikroskop dan mendeskriptifkan bentuk kristal

Kristal UHP hasil


sintetis

Selesai

5
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Metode 2 : Analisis Kualitatif

Kristal UHP hasil sintesis

- Menimbang kristal hasil sintetis sebanyak 0,1 gr dan


memasukkan kedalam tabung reaksi
- Melarutkan kristal hasil sintetis dengan aquades 2 mL
- Menambahkan sedikit padatan MnO2 kedalam tabung reaksi
- Mengamati gelembung gas O2 yang terbentuk

Gelembung gas O2
yang terbentuk

Selesai

6
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Metode 3 : Analisis Kuantitatif

Kristal UHP hasil sintesis

- Menyiapkan satu set alat titrasi (buret, klem, satif) dan memasangkan dengan baik
- Mengisi buret dengan larutan standar KmnO4 0,02 M
- Menimbang padatan UHP hasil sintetis sebanyak 0,62 gr dan memasukkan
kedalam gelas kimia 100 mL
- Melarutkan padatan UHP hasil sintetis dengan 50 mL aquades dan menambahkan
5 mL H2SO4 2 mL
- Mengencerkan larutan tersebut menggunakan labu takar 100 mL
- Mengambil 10 mL larutan yang sudah diencerkan dan memasukkan kedalam
erlenmeyer 50 mL
- Menitrasi dengan larutan standar KMnO4 0,02 M sampai warna larutan menjadi
merah muda
- Menitrasi kembali larutan UHP dan larutan blanko dengan larutan standar KMnO4
- Mencatat volume KMnO4 yang digunakan untuk titrasi

Volume titrasi UHP


- Titrasi 1 = 0,05 mL
- Titrasi 2 = 0,05 mL
Volume titrasi larutan blanko
- Titrasi 1 = 0,05 mL
- Titrasi 2 = 0,05 mL

Selesai

7
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
E. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
No Perlakuan Hasil Pengamatan
Sintesis urea hydrogen peroksida
1. Memasukkan larutan H2O2 30% - Larutan H2O2 berada dalam
sebanyak 3,4 mL kedalam labu erlenmeyer
erlenmeyer
2. menimbang 1,2 gr padatan urea dan - Padatan urea larut dalam larutan
melarutkan dalam Erlenmeyer H2O2
memanaskan 200 mL air kran sampai
3. - Air kran mulai pamas
suhu 60 oC
mencelupkan erlenmeyer yang berisi - Larutan menjadi jernih
4.
campuran H2O2 dan urea kedalam
gelas kimia yang berisi air panas
hingga larutan menjadi jernih
5. memindahkan larutan pada kaca
arloji sampai mulai terbentuk kristal - Kristal mulai terbentuk, Kristal yang
6. menimbang krital yang dihasilkan dihasilkan berbentuk jarum
- Berat Kristal
= berat Kristal dan kaca arloji – berat
kaca arloji
=48,3244-47,1707
=1,1537 gr
Analisis kuantitatif
1. Menimbang Kristal hasil sintesis - Berat Kristal = 0,1 gr
sebanyak 0,1 gr
Memasukkan Kristal kedalam tabung
2. reaksi dan melarutkan dengan 3 mL - Kristal larut dalam air
air
Memasukkan padatan MnO2 kedalam
3. tabung reaksi dan mengamati gas O2 - Terbentuk gelembung gas O2 dan
larutan berubah menjadi hitam
terbentuk

Analisis kualitatif
1. Mengisi buret dengan larutan standar - KMnO4 berada dalam buret
KMnO4 0,02 M
Menimbang padatan UHP sebanyak
2. 0,62 gr dan melarutkan dalam 50 mL - Padatan UHP larut sempurna dalam
aquadest kemudian menambahkan 5 larutan tersebut
mL H2SO4 2M
Mengencerkan larutan kedalam labu
3. takar 100 mL dan memasukkan - Larutan menjadi encer
larutan sebanyak 10 mL kedalam
Erlenmeyer.
Menitrasi dengan KMnO4 sampai
4. - Larutan berubah menjadi merah
larutan berubah menjadi merah muda
muda

8
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
(duplo) V1 KMnO4 = 0,05 mL
Menitrasi larutan blanko (aquadest 10 V2 KMnO4 = 0,05 mL
5. mL) dengan KMnO4 hingga berubah - Larutan berubah menjadi merah
menjadi warna merah muda ( duplo) muda
V1 KMnO4 = 0,05 mL
V2 KMnO4 = 0,05 mL

- Perhitungan
Diketahui : massa urea = 1,2 gram
Mr urea = 60 gr/mol
V H2O2 = 3,4 mL
% H2O2 = 30 %
𝜌 urea = 1450 gr/L
Mr UHP = 94 gr/mol
Ditanya : persen rendemen
Penye :
𝑔𝑟 𝑢𝑟𝑒𝑎 1,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
- mol urea = = = 0,02 mol
𝑀𝑟 𝑢𝑟𝑒𝑎 60 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
%𝑥𝜌 30 % 𝑥 1450 𝑔𝑟/𝐿
- mol H2O2 = M = = = 12,7 M
𝑀𝑟 34 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
mol H2O2 = M x V =12,7 M . 3,4 x 10-3 L = 0,04318 mol
CO (NH2)2 + H2O2 → CH6N2O3
mol mula- mula = 0,02 0,04318 -
mol bereaksi = 0,02 0,02 0,02
sisa = - 0,02318 0,02

- mol UHP = 0,02 mol


- massa UHP = mol UHP x Mr UHP
= 0,02 mol x 94 gr/mol
= 1,88 gr
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑈𝐻𝑃 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
- Persen rendemen = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑈𝐻𝑃 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
x 100 %
1,1537 𝑔𝑟
= 1,88 𝑔𝑟 x 100 %
= 61,36 %

9
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
2. Pembahasan
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah mensintesis Urea-Hidrogen peroksida
(UHP), kemudian menganalisis kristal UHP yang terbentuk secara kualitatif dan
kuantitatif.
1. Sintesis UHP
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Dalam praktikum ini,sintesis Urea
Hidrogen Peroksida menggunakan larutan H2O2 30% sebanyak 3,4 mL yang direaksikan
dengan padatan urea sebanyak 1,2 gr. Kemudian dipanaskan diatas penangas air hingga
larutan menjadi jernih. seperti pada Gambar 1. Berdasarkan percobaan ini didapat
persaaam reaksi sebagai berikut:
CON2H4 (s)+ H2O2(l) CO3N2H6

Gambar 1. Proses pemanasan larutan


Setelah jernih, larutan dituangkan di atas cawan petri dengan tujuan untuk
menguapkan pelarutnya hingga membentuk kristal yang berbentuk seperti jarum seperti
pada Gambar 2.

Gambar 2. Proses penguapan pelarut


Selanjutnya kristal UHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan H2O2. Dimana
Dimana padatan atau Kristal UHP memiliki kstabilan yang lebih baik dibangingkan
dengan H2O2 yang cairan, selain itu kristal UHP memiliki sifat oksidator yang mirip dengan
H2O2. Kestabilan pada krital UHP ini dipegaruhi oleh adanya ikatan hidrogen pada UHP
sehingga energi ikat masing-masing atom di dalam UHP meningkat dan menjadikannya
lebih stabil daripada H2O2. H2O2 tidak memiliki ikatan hidrogen sehingga ikatan pada
senyawa H2O2 lebih lemah dan sangat mudah terdekomposisi menjadi H2O dan O2. Pada
sintesis kristal UHP diperoleh kristal yang berwarna putih dan berbentuk jarum (Gambar
3) sebanyak 1,1537 gr .

Gambar 3. Kristal UHP hasil sintesis

10
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
2. Analisis kualitatif
Setelah dihasilakan Kristal UHP kemudia dilanjutkan dengan beberapa uji meliputi uji
kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan untuk menguji keberadaan suatu unsure
atau senyawa dalam sampel. Pada percobaan ini, sebanyak 0,1 gr kristal UHP hasil
sintesis dilarutan dalam air, dan hasilnya kristal UHP larut sempurna karena pada
dasarnya urea dan H2O2 yang merupakan penyusun dari UHP memiliki kelarutan yang
baik dalam air dan memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Kemudian larutan ditambahkan padatan MnO2 yang berwarna hitam sehingga
menyebabkan warna larutan juga berubah menjadi hitam. Penambahan MnO2 ini
menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung gas O2 yang menandakan bahwa
dalam larutan tersebut terdapat H2O2. Keberadaan MnO2 dalam larutan dapat
mempercepat penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 karena MnO2 merupakan katalis
dalam reaksi ini. Adapun reaksi yang terjadi yaitu :

MnO2(s) + H2O2(aq) → MnO2(aq) + H2O2(l) + O2(g)

Gambar 4. Uji kualitatif


2. Analisis kuantitatif
Setelah dilakukan uji kualitatif terhadap Kristal hasil sintesis dilanjutkan dengan uji
kuantitatif. Uji kuantitatif adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui kadar suatu
zat atau senyawa dalam sampel. Pada percobaan ini akan ditentukan kadar H2O2 dalam
sampel UHP dengan menggunakan metode titrasi permanganometri yang didasaekan
pada reaksi oksidasi-reduksi. Titrasi permanganometri menggunakan larutan standar
KMnO4.
Sebelum dititrasi dengan KMnO4, warna larutan bening dan berubah menjadi merah
muda setelah ditambahkan 1 tetes KMnO4. Perubahan warna menjadi merah muda
menandakan bahwa proses titrasi mencapai titik ekivalen. Percobaan dilakukan duplo.
Selanjutnya menitrasi larutan blangko dengan volume KMnO4 yang terpakai yaitu 0,05 mL
dengan warna larutan dari bening menjadi merah muda.
Reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu :
2 MnO4- +5 H2O2 + 6 H+ → 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 O2

Gambar 5. Uji kuantitatif dengan metode titrasi permanganometri

11
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
F. Penutup
1. Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan UHP ini
dilakukan dengan cara mereaksikan H2O2 30% dengan padatan urea. Sesuai hasil
pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, kristal yang diperoleh adalah 1,1537
gr. Pada analisis kualitatif diperoleh warna larutan abu-abu keruh dan terbentuk
gelembung gas O2. persen rendemen kristal UHP adalah 61,36 %. Serta untuk uji
kuantitatif mendapatkan kristal UHP dan larutan blanko berubah warna menjadi warna
merah muda pada penambahan 0,05 mL atau sebanyak 1 tetes dengan penambahan
KMnO4..
2. Saran
Bagi mahasiswa untuk lebih memahami prosedur dari suatu percobaan agar
praktikum berjalan dengan baik dan lebih teliti dalam mengukur.

G. Daftar Pustaka
[1] Vogel.(1979)Analisis Anorganik Kualitatif. Edisi Kelima. PT Kalman Media
Pustaka: Jakarta.
[2] Atkins, P. (2011). Inorganic chemistry. 5th ed. Oxford University Press. UKK
[3] Hardjadi. (2013). Manfaat Hidrogen Peroksida, Jurnal Ilmu Dasar, Vol 3, 22-23
[4] Houscroft, Catherine E. dan Sharpe, Alan G. 2008. Inorganic Chemistry.
United States. Pearson Education Limited. Hlm. 284-295.
[5] Canham, Geoff Rayner. Descriptive Inorganic Chemistry. 2nd ed. W.H.
Freeman and Company: New York.1999. p.239

12

Anda mungkin juga menyukai