Abstract
This study aims to test empirically the effect of financial statement presentation and accessi-
bility of financial statements to the accountability of financial management by the users of
financial statements. The population in this study are external users of financial statements in
Pemalang by the method of data collection through survey questionnaires. Sampling in this
study used purposive sampling method, and then determined a sample of 100 respondents
from external users of financial statements that include the Parlaiment, NGOs, taxpayers,
and society. Analysis methods used in testing the hypothesis in this study a number of sta-
tistical tests.The results of hypothesis testing in this study shows that the financial statement
presentation significant negative effect on financial management accountability, accessibility
of financial statements have a positive and significant impact on local financial management
accountability.as well as regional financial statement presentation and accessibility of finan-
cial statements together influential and significant impact on local financial management ac-
countability. Advice can be given is to improve the presentation of financial statements in full
andmore relaxed access to the financial statements to the public, so it could create afinancial
management accountability better.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: anies@unnes.ac.id
Anies / Accounting Analysis Journal 1 (1) (2012)
2
Anies / Accounting Analysis Journal 1 (1) (2012)
Bawasda dan pembayar pajak badan yang bera- website (internet), dan forum yang memberikan
da di lingkungan Kabupaten Pemalang. Melalui perhatian langsung atau peranan yang mendo-
cara ini, peneliti memutuskan untuk terjun sendi- rong akuntabilitas pemerintah terhadap masyara-
ri dalam mencari, mengumpulkan, dan mengolah kat (Shende dan Bennet, 2004). Agar informasi
data untuk mendapatkan data yang relevan dan yangdisampaikan dalam laporan keuangan pe-
riil. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan merintah daerah dapat memenuhi prinsip trans-
cara dengan melakukan pengelolaan kuesioner paransi dan akuntabilitas, perlu diselenggarakan
untuk mendapatkan data. Kuesioner dalam pen- Sistem informasi Keuangan Daerah (SIKD) (Ka-
elitian ini dirancang untuk penelitian kuantitatif. wedar, 2008).
Pengujian hipotesis menggunakan signifi- Rata-rata persepsi mengenai Akuntabilitas
kansi individual untuk menguji kemaknaan koe- Pengelolaan Keuangan Daerah (APKD) sebe-
fisien regresi parsial masing-masing variabel be- sar 12,90 dengan kriteria tidak bermasalah. nilai
bas dan signifikansi simultan untuk mengetahui maksimum sebesar 15,00 dan nilai minimum se-
apakah semua variabel bebas mempunyai pen- besar 9,00, sedangkan nilai standar deviasi ada-
garuh yang sama terhadap variabel terikat dan lah sebesar 1,20. Standart deviasi merupakan
Koefisien determinasi (R²) yang bertujuan untuk pencerminan dari penyimpangan data variabel
mengetahui seberapa besar kemampuan varia- 1,20, Artinya besar simpangan data pada APKD
bel independen menjelaskan variabel dependen. masih relatif lebih kecil dibandingkan nilai me-
Dalam output SPSS, nilai koefisien determinasi annya sebesar 12,90. Apabila standart deviasi
terletak pada tabel model summarry dan tertulis R lebih kecil dari pada nilai rata-rata maka dapat
square. dikatakan bahwa simpangan data pada APKD
relatif baik.
Hasil dan Pembahasan Penyajian Laporan Keuangan (PLK)
mempunyai koefisien sebesar 0,238, dapat diar-
Berdasarkan analisis statistik deskriptif tikan apabila PLK mengalami kenaikan sebesar
diketahui bahwa rata-rata persepsi mengenai Pe- 1 satuan sedangkan variabel lainnya dianggap
nyajian Laporan Keuangan (PLK) sebesar 12,92 konstan, maka tingkat Akuntabilitas Pengelolaan
dengan kriteria tidak bermasalah. nilai maksi- Keuangan Daerah (APKD) akan mengalami
mum sebesar 15,00 dan nilai minimum sebesar penurunan sebesar 0,238. Aksesibilitas Laporan
9,00, sedangkan nilai standar deviasi adalah se- Keuangan (ALK) mempunyai koefisien sebesar
besar 1,45. Standart deviasi merupakan pencer- 0,348, dapat diartikan apabila ALK mengalami
minan dari penyimpangan data variabel 1,45, kenaikan sebesar 1 satuan sedangkan variabel
Artinya besar simpangan data pada PLK masih lainnya dianggap konstan, maka tingkat Akun-
relatif lebih kecil dibandingkan nilai meannya se- tabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (APKD)
besar 12,92. Apabila standart deviasi lebih kecil akan mengalami penurunan sebesar 0,348.
dari pada nilai rata-rata maka dapat dikatakan Dari hasil pengujian yang dilakukan terha-
bahwa simpangan data pada PLK relatif baik. dap model regresi, Hipotesis pertama menyata-
Analisis statiktik deskriptif ini menyatakan kan bahwa Penyajian Laporan Keuangan (PLK)
bahwa rata-rata persepsi mengenai Aksesibilitas berpengaruh signifikan secara positif terhadap
Laporan Keuangan (ALK) sebesar 13,04 dengan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah
kriteria tidak bermasalah. nilai maksimum sebe- (APKD) dengan nilai koefisien sebesar 0,238 dan
sar 15,00 dan nilai minimum sebesar 10,00 pada, nilai signifikan sebesar 0,038 (nilai signifikan <
sedangkan nilai standar deviasi adalah sebesar 0.05). dengan demikian H1 dapat diterima, maka
1,27. Standart deviasi merupakan pencerminan ada pengaruh Penyajian Laporan Keuangan
dari penyimpangan data variabel 1,27, Artinya (PLK) terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keu-
besar simpangan data pada ALK masih relatif angan Daerah (APKD).
lebih kecil dibandingkan nilai meannya sebesar Aksesibilitas merupakan proses pengung-
13,04. Apabila standart deviasi lebih kecil dari kapan laporan keuangan untuk dapat dikonsum-
pada nilai rata-rata maka dapat dikatakan bahwa si oleh publik, aksesibilitas laporan keuangan
simpangan data pada ALK relatif baik. yang baik akan mewujudkaan hubungan yang
Akuntabilitas yang efektif tergantung ke- baik pula antara publik dan pemerintah. Suatu
pada akses publik terhadap laporan pertanggung- proses inilah yang merupakan suatu media untuk
jawaban maupun laporan temuan yang dapat terciptanya transparansi dan akuntabilitas. Maka
dibaca dan dipahami. Dalam demokrasi yang dari itu, suatu pemerintah daerah hendaknya me-
terbuka, akses ini diberikan oleh media, seperti ningkatkan aksesibilitas laporan keuangannya,
surat kabar, majalah, radio, stasiun televisi, dan serta memfasilitasi masyarakat luas agar dapat
3
Anies / Accounting Analysis Journal 1 (1) (2012)
mengetahui atau memperoleh informasi dengan merupakan medium untuk akuntabilitas. Sam-
mudah, sehingga tercipta suatu akuntabilitas pen- pel penelitiannya adalah sejumlah pemerintah
gelolaan keuangan daerah. daerah di Italia.Analisis dari hasil penelitiannya
Akuntabilitas pengelolaan keuangan da- menyebutkan bahwa laporan tahunan nampak-
erah dapat diartikan sebagai wujud pertanggung- nya digunakan untuk pelaksanaan akuntabilitas
jawaban pemerintah daerah berkenaan dengan kepada pengguna internal, bahkan tidak jelas
pengelolaan keuangan daerah atas keseluruhan apakah laporan tersebut benar-benar dibaca atau
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksa- tidak.Sementara itu, laporan tersebut tidak mem-
naan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungja- punyai peranan yang signifikan dalam pengko-
waban, dan pengawasan keuangan daerah kepa- munikasian kepada pengguna eksternal, sehing-
da publik secara terbuka dan jujur melalui media ga peranan laporan keuangan aktual dan derajat
berupa penyajian laporan keuangan yang dapat akuntabilitas di pemda-pemda di Italia perlu di-
diakses oleh berbagai pihak yang berkepentingan pertanyakan.
dengan anggapan bahwa publik berhak mengeta- Dari hasil pengujian yang dilakukan terha-
hui informasi tersebut. dap model regresi, Hipotesis kedua menyatakan
Hipotesis pertama yang diajukan dalam bahwa Aksesibilitas Laporan Keuangan (PLK)
penelitian ini adalah bahwa penyajian laporan berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas
keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (APKD) dengan
pengelelolaan keuangan. Yang berarti sema- nilai koefisien sebesar 0.348 dan nilai signifikan
kin tinggi persepsi pengguna laporan keuangan sebesar 0,009 (nilai signifikan < 0.05). Dengan
mengenai kelayakan penyajian laporan keuan- demikian H2 dapat diterima, maka ada pengaruh
gan yang dilakukan oleh pemerintah daerah se- Aksesibilitas Laporan Keuangan (PLK) terhadap
suai dengan PSAP, maka semakin tinggi tingkat Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Dari (APKD).
hasil penelitian yang telah dilakukan, menunju- Hipotesis kedua yang diajukan dalam pen-
kan bahwa variabel penyajian laporan keuangan elitian ini adalah bahwa aksesibilitas laporan keu-
berpengaruh signifikan secara positifterhadap angan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, den- Yang berarti semakin tinggi persepsi pengguna
gan demikian hipotesis pertama dapat diterima laporan keuangan mengenai akses yang mudah
(menolak H0). oleh pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat
Hasil penelitian ini sesuai dengan peneliti- luas agar dapat mengetahui atau memperoleh la-
an yang dilakukan oleh Budi mulyana (2006) yang poran keuangan dengan mudah, maka semakin
menyebutkan bahwa Salah satu upaya konkrit tinggi tingkat akuntabilitas pengelolaan keuan-
untuk mewujudkan akuntabilitas pengelolaan gan daerah.Dari hasil penelitian yang telah dila-
keuangan daerah adalah penyampaian laporan kukan menunjukan bahwa variabel aksesibilitas
pertanggungjawaban keuangan pemerintah seca- laporan keuangan berpengaruh positif terhadap
ra lengkap dan disusun dengan mengikuti stan- akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, den-
dar akuntansi pemerintahan yang telah diterima gan demikian Hipotesis kedua dapat diterima
secara umum. Serta sesuai dengan teori pada UU (Menolak H0).
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal Hal ini sesuai dengan apa yang telah diny-
3 ayat (1) mengenai ketentuan pengelolaan keu- atakan oleh Mulyana (2006) yang menyebutkan
angan negara dinyatakan bahwa pada prinsipnya bahwa Aksesibilitas dalam laporan keuangan
pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah sebagai kemudahan seseorang untuk mempero-
(pusat dan daerah) harus dikelola secara tertib leh informasi tentang laporan keuangan daerah.
taat pada peraturan perundang-undangan, efisi- Serta singkron dengan pernyataan yang menye-
en, ekonomis, efektif, transparan, dan bertang- butkan bahwa suatu akuntabilitas yang efektif
gungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan tergantung kepada akses publik terhadap laporan
dan kepatutan. Ketentuan pengelolaan keuangan pertanggungjawaban maupun laporan temuan
negara sebagaimana dimaksud adalah mencakup yang dapat dibaca dan dipahami. Dalam demo-
keseluruhan kegiatan perencanaan, penguasaan, krasi yang terbuka, akses ini diberikan oleh me-
penggunaan, pengawasan dan pertanggungjawa- dia, seperti surat kabar, majalah, radio, stasiun te-
ban (Akuntabilitas pengelolaan keuangan). levisi, yang mendorong akuntabilitas pemerintah
Hal ini juga senada dengan Steccolini terhadap masyarakat (Shende dan Bennet, 2004).
(2002) meneliti mengenai hubungan penyaji- Hasil pengujian terhadap Hipotesis ketiga
an laporan tahunan pemerintah daerah dengan dapat dilihat pada nilai signifikansi pada 0,001
akuntabilitas: apakah laporan tahunan tersebut < 0,05 maka Hipotesis ketiga diterima. Hal ini
4
Anies / Accounting Analysis Journal 1 (1) (2012)
berarti penyajian laporan keuangan dan aksesibi- litian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik
litas laporan keuangan secara bersama-sama ber- dan Masalah-masalah Sosial.Yogyakarta :
pengaruh positif dan signifikan terhadap akunta- Gava Media.
bilitas pengelolaan keuangan daerah. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT RINEKA
Hasil penelitian hipotesis ketiga menunju-
CIPTA.
kan bahwa variabel penyajian dan aksesibilitas Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan Dan Pen-
laporaan keuangan secara bersama-sama ber- ganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia.
pengaruh positif terhadap akuntabilitas penge- Jakarta: Salemba Empat.
lolaan keuangan daerah.Hasil ini sesuai dengan Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta
hipotesis ketiga yang menyebutkan bahwapeny- : Erlangga.
ajian dan aksesibilitas laporan keuangan secara Besley, Scott and R.L Meyer. 1997. “An Empirical
bersama-sama berpengaruh terhadap akuntabili- Investigation Of Factor Affecting The Cash
tas pengelolaan keuangan daerah, sehingga da- Conversion Cycle”, Presented at the Annual
Meeting Of The Financial Management Asso-
pat disimpulkan hipotesis ketiga dapat diterima
ciation. Las Vegas: Nevada.
(menolak H0). Cooper, R. Donald dan Pamela S. Schindler. 2001. 7th
Hasil penelitian pada hipotesis ketiga se- Edition. Business Research Methods. New York:
suai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh McGraw-Hill Irwin.
Budi mulyana (2006), Handayani (2008), dan Dwiyanto, Agus, dkk. 2002. Reformasi Publik Di In-
bambang santoso (2010) yang menyatakan bah- donesia. Pusat Studi Kependudukan dan Ke-
wa penyajian danaksesibilitas laporan keuangan bijakan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
berpengaruh positifdan signifikanterhadapakun- Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariance
tabilitas pengelolaan keuangan daerah. Dan se- dengan program SPSS. Semarang: UNDIP.
Haryanto,Akuntansi Sektor Publik, 2007. Badan Pener-
suai teori yang menyatakan bahwa Ketidakmam-
bit Universitas Diponegoro.
puan laporan keuangan dalam melaksanakan Jones, D. B. 1985. The Needs of Users of Governmen-
akuntabilitas, tidak saja disebabkan karena lapo- tal Financial Reports.Government Accounting
ran tahunan yang tidak memuat semua informasi Standards Board.
relevan yang dibutuhkan para pengguna, akan Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogya-
tetapi juga Karena laporan tersebut tidak dapat karta: ANDI
secara langsung tersedia dan aksesibel pada para Mulyana, Budi. 2006. Pengaruh Penyajian Neraca
pengguna potensial (Jones et al., 1985 dan stecol- Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan
lini 2002). Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pen-
gelolaan Keuangan Daerah. Jurnal Akuntansi
Hasil pengujian menunjukan besarnya R
Pemerintah, Vol.2.pp. 65-78.
square adalah 0,305 yang berarti bahwa 30,5% ________________. Peraturan Pemerintah No.24 Ta-
Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah di- hun 2005. Tentang Standar Akuntansi Pemer-
pengaruhi oleh variabel penyajian laporan keu- intah.
angan dan aksesibilitas laporan keuangan. Se- ________________. Peraturan Menteri No. 13 Tahun
dangkan sisanya sebesar 69,5% dijelaskan oleh 2006. Tentang Pedoman Pengelolaan Keuan-
variabel lainnya yang tidak diteliti dalam pene- gan Daerah.
litian ini. _______________. Peraturan Pemerintah No. 33 Ta-
hun 2004.Tentang Perimbangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
Simpulan
______________. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun
2000.Tentang Pengelolaan dan Pertanggung-
Berdasar hasil penelitian dan pembahasan jawaban Pengelolaan Keuangan Daerah.
di atas, dapat ditarik simpulan sebagai berikut ______________. MPR–RI No.XV/MPR/1998.Ten-
:Penyajian laporan keuangan berpengaruh posi- tang penyelenggaraan otonomi daerah.
tif terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan ______________. Kepala Lembaga Administrasi
daerah, Aksesibilitas laporan keuangan berpen- Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003. Tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
garuh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
keuangan daerah dan Penyajian dan aksesibilitas ______________. Inpres nomor 7 tahun 1999. Tentang
laporan keuangan secara bersama-sama berpen- Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
garuh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan ______________. UU 17 Tahun 2003. Tentang Keuan-
keuangan daerah gan Negara.
______________. Peraturan Pemerintah Nomor 58
Daftar Pustaka Tahun 2005. Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Agus Erwan P dan Dyan Ratih.2009. Metode Pene- ______________. Peraturan Menteri Dalam Negeri
5
Anies / Accounting Analysis Journal 1 (1) (2012)