Meilyana 112015433-Jurnal Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang TT Dengan Kelengkapan Imunisasi TT
Meilyana 112015433-Jurnal Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang TT Dengan Kelengkapan Imunisasi TT
2 Agustus 2013
Tetanus Neonatorum saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Sebab, tetanus menjadi
penyebab 8%-69% dari kematian bayi baru lahir (penyebab kematian utama di negara-negara sedang
berkembang, termasuk di Indonesia). Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun
2011, cakupan imunisasi TT terendah di wilayah kota Semarang terdapat di Puskesmas Rowosari yaitu TT-1
sebesar 32,05% dan TT-2 sebesar 14,10%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid dengan kelengkapan imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil
primigravida di Puskesmas Rowosari Kota Semarang.
Imunisasi tetanus toksoid adalah pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil
dan bayi yang dikandungnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi Tetanus Toksoid
pada ibu hamil adalah tingkat pengetahuan.
Penelitian ini termasuk kompetensi bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan pada ibu hamil
tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang imunisasi tetanus toksoid dengan kelengkapan imunisasi tetanus
toksoid pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Rowosari Kota Semarang. Menggunakan pendekatan
crossectional dengan uji analisa univariat dan bivariat. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total
sampling dengan jumlah 32 responden.
Hasil penelitian menunjukkan, dari 32 responden sebagian besar responden memiliki tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 17 orang (53,1%) dan status imunisasi TT tidak lengkap sebanyak 18 orang
(56,2%). Analisis penelitian ini tidak dapat menggunakan Uji Chi Square karena terdapat sel yang nilai
ekspektasinya kurang dari 5 sebanyak 33,3%. Oleh karena itu, analisis dilakukan menggunakan uji Fisher Exact
dengan hasil nilai ρ value 0,002 (ρ<α 0,05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan
tentang imunisasi Tetanus Toksoid dengan kelengkapan imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil primigravida
di Puskesmas Rowosari Kota Semarang.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan mutu pelayanan
imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil salah satunya dengan penyuluhan tentang imunisasi Tetanus Toksoid.
PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 (KMK RI No.
penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan
(imunisasi).
1
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
Kegiatan imunisasi di Indonesia dimulai di Pulau Jawa dengan vaksin cacar pada
tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil membasmi penyakit cacar. Pada tahun
1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar oleh WHO, yang selanjutnya dikembangkan
vaksinasi lainnya. Pada tahun 1972 juga dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus
Neonatorum dengan memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, sehingga pada tahun 1975 vaksinasi TT sudah dapat dilaksanakan di
dalam (Proverawati, 2010), bahwa program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imunisasi
(PD3I).
Vaksinasi tetanus bertujuan untuk mencegah kerusakan saraf. Tetanus (berasal dari
bahasa Yunani: -teinein = menegang) yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.
Bakteri ini tersebar diseluruh dunia, menyerang bayi, anak-anak, dan remaja, terutama yang
tidak memperoleh perlindungan vaksinasi. Tetanus, terutama Tetanus Neonatorum, saat ini
masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Sebab, tetanus menjadi penyebab 8%-69%
dari kematian bayi baru lahir (menjadi penyebab kematian utama di negara-negara sedang
berkembang, termasuk di Indonesia). Pada tahun 2002, WHO melaporkan 198.000 kematian
pada anak berusia kurang dari 5 tahun disebabkan oleh penyakit tetanus. (Cahyono, 2010).
Berdasarkan profil data kesehatan Indonesia tahun 2011, jumlah kasus penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi di antara negara-negara ASEAN & SEARO, di
Indonesia tercatat bahwa terdapat 137 kasus tetanus dan 137 kasus Tetanus neonatorum.
2
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari sumber Profil Kesehatan Dinas
Kesehatan Jawa Tengah, total jumlah ibu hamil pada tahun 2011 di Indonesia mencapai
5.060.637 orang, sementara di Provinsi Jawa Tengah saja terdapat 632.198 orang ibu hamil
pada tahun yang sama. Dari total keseluruhan ibu hamil yang ada di Provinsi Jawa Tengah,
yang mendapat cakupan imunisasi TT-1 sebesar 48,2%, TT-2 sebesar 48,5%, TT-3 sebesar
Sementara itu, di wilayah kota Semarang pada tahun 2011 terdapat 28.323 ibu hamil.
Cakupan imunisasi TT-1 ibu hamil pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang kini telah
mencapai 85,21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2010) yang hanya mencapai
59,27%. Jumlah imunisasi TT-2 yang diberikan pada ibu hamil pada tahun 2011 hanya
mencapai 73,52% meskipun jumlah ini meningkat dibandingkan dengan jumlah cakupan
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2011,
Faktor risiko untuk terjadinya Tetanus Neonatorum salah satunya adalah akibat
pemberian imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil yang tidak dilakukan, tidak lengkap,
factors) yang dapat mempengaruhi suatu perilaku terwujud dalam pengetahuan, sikap,
Berawal dari masalah tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui adakah
3
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Rowosari Kota
Semarang.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitiannya cross sectional . Populasi kasus penelitian ini adalah seluruh
ibu hamil primigravida trimester III sampai dengan usia kehamilan 38 minggu pada bulan
Oktober sampai dengan bulan April 2013 di Puskesmas Rowosari Kota Semarang
imunisasi Tetanus Toksoid dengan kelengkapan imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil
Penelitian ini dilakukan pada Bulan April 2013. Jumlah ibu hamil primigravida
dengan umur kehamilan 28-38 minggu di Puskesmas Rowosari sebanyak 32 orang. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu semua anggota
populasi dijadikan sampel. Sehingga jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 32 orang.
4
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
B. Hasil Penelitian
a. Umur
21-24 15 46,9
25-28 14 43,7
29-32 3 9,4
Total 32 100,0
distribusi terbanyak berdasarkan umur yaitu rentang umur 25-28 tahun sebanyak 15
orang (46,9%), dan terendah rentang umur 29-32 sebanyak 3 orang (9,4%).
b. Tingkat Pendidikan
Total 32 100,0
responden yang terbanyak adalah tingkat pendidikan dasar yaitu 16 orang (50%),
5
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
c. Pekerjaan
Bekerja 9 28,1
Tidak Bekerja 23 71,9
Total 32 100
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa dari 32 responden,
d. Umur Kehamilan
Total 32 100
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa dari 32 responden,
distribusi rentang umur kehamilan 28-31 minggu sebanyak 18 orang (56,2%), umur
kehamilan 36-38 minggu sebanyak 9 orang (28,1%), dan umur kehamilan 32-35
a. Tingkat Pengetahuan
Baik 3 9,4
Cukup 17 53,1
Kurang 12 37,5
Total 32 100
6
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
b. Kelengkapan imunisasi TT
Lengkap 14 43,8
Tidak Lengkap 18 56,2
Total 32 100
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa dari 32 responden, jumlah
imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Rowosari Kota
Semarang.
N % N %
7
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
banyak ibu yang memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan status imunisasi TT
menunjukkan bahwa data yang diolah tidak memenuhi syarat uji Chi Square karena
pada tabel 3x2 tersebut terdapat nilai ekspektasi (expected value) kurang dari 5 lebih
dari 20 % yaitu sebanyak 33,3%. Oleh karena itu, dilakukan uji alternatif lain
menggunakan uji Fisher Exact dengan hasil nilai ρ sebesar 0,002, angka ini lebih kecil
dari taraf signifikasi 5% (ρ0,002 < α 0,05) yang berarti ada hubungan tingkat
C. Pambahasan
1. Karakteristik Responden
berumur 21-24 tahun yaitu 15 orang (46,9%) dengan tingkat pendidikan dasar yaitu 16
responden (50%) dan sebanyak 16 orang (59,4%) tidak bekerja. Sebagian besar
2. Analisis Univariat
Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2006), pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
8
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
Hal ini berarti pengetahuan yang didapatkan responden dari berbagai media, tenaga
Toksoid. Selain itu dapat pula dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya tingkat
pendidikan dan kemampuan dalam menyerap informasi oleh responden yang satu
dengan responden yang lain tidak sama tentang imunisasi Tetanus Toksoid yang
meliputi, pengertian, manfaat, tujuan, jadwal pemberian dan cara pemberian, efek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden masih banyak ibu hamil
dengan status imunisasi TT tidak lengkap yakni sejumlah 18 orang (62,9 %).
salah satunya adalah akibat pemberian imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil
yang tidak dilakukan, tidak lengkap, atau tidak sesuai dengan ketetapan program .
imunisasi yang seharusnya didapatkan oleh seseorang dan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan. Sikap ibu hamil terhadap imunisasi TT kurang begitu respon
dan bersikap menghiraukan karena merasa tidak khawatir dirinya akan terkena
penyakit tetanus, maka pelaksanaan imunisasi tidak akan dilakukan oleh ibu yang
9
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
3. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat
Dari hasil analisa dengan uji Fisher Exact didapatkan nilai ρ value sebesar 0,002 (ρ
< α 0,05). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan tingkat
Toksoid.
Faktor risiko untuk terjadinya Tetanus Neonatorum salah satunya adalah akibat
pemberian imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil yang tidak dilakukan, tidak lengkap,
pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial budaya. Ibu hamil primigravida dengan tingkat
pengetahuan baik akan memiliki pemahaman yang baik sehingga akan memiliki status
imunisasi TT yang cenderung lengkap. Sedangkan ibu hamil primigravida yang memiliki
10
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
Dari analisis tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil penelitian ini
sesuai dengan teori faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi yang salah
satunya adalah tingkat pengetahuan. Semakin rendah tingkat pengetahuan ibu tentang
imunisasi TT maka status imunisasi kebanyakan tidak lengkap. Begitu pula sebaliknya,
semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu status imunisasi maka kebanyakan status
imunisasi TT lengkap.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden sebagian besar berumur 21-24 tahun yaitu 15 orang (46,9%)
dengan tingkat pendidikan dasar yaitu 16 responden (50%) dan responden tidak
2. Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang imunisasi Tetanus
3. Sebagian besar kelengkapan imunisasi Tetanus Toksoid pada ibu hamil adalah
4. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid dengan
11
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Umar Fahmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Penerbit Kompas : Jakarta
Bhakti Husada bekerjasama dengan Direktorat Jenderal PP & PL dan Pusdiklat SDM
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Modul Materi Dasar 1
Kebijakan Program Imunisasi. Pelatihan Tenaga Pelaksanaan Imunisasi di
Puskesmas. Depkes RI : Jakarta
Cahyono, Suharjo B. 2010. Vaksinasi Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Kanisius :
Yogyakarta
Dinas Kesehatan Provinsi Semarang, 2011. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Salemba
Medika: Jakarta
Kandun, Nyoman. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas. Direktorat Jenderal
PP & PL Departemen Kesehatan R.I : Jakarta
Mandriwati. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
__________. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta : Jakarta
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba
Medika: Jakarta
Pantiawati, Ika, dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Nuha Medika :
Yogyakarta
__________. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta
Proverawati, A. dan C. S. Dwi Andhini. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Nuha Offset :
Yogyakarta
12
Dinamika Kebidanan vol. 3 no.2 Agustus 2013
Wawan, A. dan Dewi M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Manusia. Nuha Medika : Yoyakarta
13