Anda di halaman 1dari 1

Hukum distribusi adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan aktivitas zat terlarut dalam

satu pelarut jika aktivitas zat terlarut dalam pelarut lain diketahui, asalkan kedua pelarut tidak tercampur
sempurna satu sama lain. Hukum distribusi Nernst ini menyatakan bahwa solut akan terdistribusi di
antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, sehingga setelah kesetimbangan distribusi tercapai,
perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua fasa pelarut pada suhu konstan akan merupakan suatu
tetapan, yang disebut koefisien distribusi (KD), jika di dalam kedua fasa pelarut tidak terjadi reaksi-reaksi
apapun. Akan tetapi, jika solut di dalam kedua fasa pelarut mengalami reaksi-reaksi tertentu seperti
assosiasi, dissosiasi, maka akan lebih berguna untuk merumuskan besaran yang menyangkut konsentrasi
total komponen senyawa yang ada dalam tiap-tiap fasa, yang dinamakan (D) angka banding distribusi
(Day dan Underwood, 2002).

Berbagai zat-zat kimia tertentu lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut tertentu pula dibandingkan
dengan pelarut-pelarut yang lain. Namun, cairan-cairan tertentu seperti eter dan air bila dikocok
bersama-sama dalam satu bejana dan campuran tersebut kemudian dibiarkan, maka kedua cairan akan
memisah menjadi dua lapisan. Cairan-cairan seperti itu dikatakan sebagai tak dapat campur (karbon
disulfida dan air) atau setengah campur antar larutan eter dan akuades (Vogel,1986).

Reaksi berlangsung antara dua fase atau lebih pada kondisi sistem heterogen, jadi pada sistem heterogen
dapat dijumpai reaksi antara padat dan gas atau antara padatan dan cairan. Cara yang paling mudah
untuk menyelesaikan persoalan pada sistem heterogen adalah menganggap komponen-komponen
dalam reaksi bereaksi pada fase yang sama. Kesetimbangan heterogen ditandai dengan adanya
terbentuk beberapa fase pada kesetimbangan tersbut, yang antara lain dibedakan menjadi fase
kesetimbangan fisika dan kesetimbangan kimia. Hukum distribusi adalah suatu metode yang digunakan
untuk menentukan aktivitas zat terlarut dalam suatu pelarut jika aktivitas zat terlarut dalam pelarut lain
yang diketahui, asalkan kedua pelarut tersebut tidak bercampur secara sempurna antara satu sama lain.
Hukum distribusi banyak dipakai dalam proses ekstraksi, analisis dan penentuan tetapan kesetimbangan.
Oleh karena hukum distribusi ini sangat penting untuk dipelajari karena banyak digunakan dalam
penentuan tetapan kesetimbangan dan maka dari itu dilakukanlah percobaan distribusi solute(zat
terlarut) antara dua pelarut yang tak saling campur ini, agar dapat menentukan besarnya konstanta
kesetimbangan suatu pelarut yang tidak bercampur.

Pemisahan antara dua pelarut air dan pelarut organik dapat dilakukan dengan cara memasukan
beberapa larutan asam yang tersedia pada konsentrasi yang berbeda-beda kedalam corong pisah dengan
proses penambahan pelarut organik nonpolar pada volume tertentu sambil dikocok-kocok hingga terjadi
kesetimbangan dalam selang waktu yang berkisar ± 15 menit sampai terbentuk dua fase dari hasil
pengocokkan tersebut, kemudian dilakukan penyaringan pada larutan dua fase tersebut untuk diambil
lapisan fase air hasilnya sebagai bahan untuk titrasi dengan larutan standar NaOH dan ditambahkan
indikator PP yanng kemudian dilakukan titrasi, proses tersebut dilakukan secara duplo untuk
mendapatkan hasil yang akurat dari percobaan.

NaOH + H2O Na+ + OH- + H2O

Anda mungkin juga menyukai