Anda di halaman 1dari 4

 

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah peristiwa faali pada wanita dengan periode penuh dengan

kecemasan, ketakutan dan hanya sedikit yang melampaui masa ini tanpa keluhan,

baik secara fisik maupun emosional. Dalam kehamilan terjadi perubahan

fisiologis yang terjadi dalam rongga mulut karena pengaruh hormonal, yang

terjadi pada selaput lendir, papila interdental, saliva dan gingiva (Ratna, 1980).

Menurut Siswosudarmo (1994), perubahan-perubahan yang terjadi pada

wanita hamil disebabkan oleh hormon seks steroid yang dihasilkan plasenta yaitu

estrogen, progesteron dan Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Selain

dihasilkan oleh plasenta, hormon seks juga disekresikan oleh corpus luteum.

Progesteron dan estrogen mencapai kadar plasma puncak pada akhir trimester

ketiga berturut – turut sebesar 100 ng/ml dan 6 ng/ml. Peningkatan progesteron

dan estrogen pada trimester ketiga mencapai level 10-30 kali daripada selama

siklus menstruasi (Zachariasen 1989, Amar & Chung 1994, Mariotti 1994).

Estrogen, progesteron dan HCG mempunyai pengaruh yang signifikan pada

sistem organ yang berbeda. Pada gingiva, hormon ini mempengaruhi proliferasi

seluler, diferensiasi dan pertumbuhan keratinosit dan fibroblas. Estrogen dan

progesteron terutama bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi di pembuluh

darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi

lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan (Markou et al, 2009).

Progesteron

19 
 
 
 

dapat menstimulasi mediator inflamasi seperti prostaglandin E2 (PGE2) dan

elemen komplemen yang kemudian akan mengaktifkan penghancuran deposit

fibrin sehingga aliran darah terbuka kembali (fibrinolisis) (Marcuschamer et al,

2009).

Estrogen dan progesteron pada jaringan ikat menghambat proliferasi

fibroblas dan pematangan kolagen. Pada jaringan gingiva, progesteron mengubah

tingkat dan pola produksi kolagen yang mengakibatkan proses perbaikan dan

pemeliharaan jaringan berkurang (Machfoedz, 2008).

Reseptor estrogen dan progesteron yang ada pada gingiva manusia

bertanggungjawab pada peningkatan akumulasi hormon estrogen dan progesteron

dalam jaringan gingiva. Siklus peningkatan produksi hormon seks steroid wanita

seringkali mengubah komposisi mikrobiota biofilm, biologis jaringan gingiva dan

pembuluh darah. Secara umum, hasilnya adalah respon inflamasi berlebihan

dengan tanda-tanda klinis dan gejala di gingiva. Perubahan tampak berlebihan dan

tidak dapat dijelaskan dari jumlah plak biofilm saja (Marcuschamer et al, 2009).

Progesteron telah terbukti mengatur penurunan produksi Interleukin–6

(IL-6) pada fibroblas gingiva manusia. Penurunan regulasi ini dapat

mempengaruhi perkembangan inflamasi lokal dan menurunnya kemampuan

gingiva dalam mengatasi inflamasi yang diakibatkan oleh bakteri (Caglayan,

2005).

Pada tikus, hormon progesteron dipersiapkan uterus untuk implantasi janin,

memelihara dan mengatur organ-organ reproduksi. Corpus luteum pada tikus

merupakan sumber progesteron utama sehingga kadar progesteron sangat erat

20 
 
 
 

kaitannya dengan tingkat ovulasi. Semakin tinggi ovulasi, maka kadar hormon

progesteron akan meningkat (Hill, 2006).

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas muncul permasalahan : apakah

terdapat hubungan antara perubahan kadar hormon progesteron dengan jumlah

fibroblas pada kehamilan? (kajian pada tikus Sprague dawley)

C. Keaslian penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan adalah Pengaruh Hormon Seks Steroid

dalam Gingiva Wanita Hamil (Markou et al, 2009). Penelitian tentang hubungan

perubahan kadar hormon progesteron dengan jumlah fibroblas gingiva pada

kehamilan (kajian pada tikus Sprague dawley) sepengetahuan peneliti belum

pernah dilakukan.

D. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

perubahan kadar hormon progesteron dengan jumlah fibroblas gingiva pada

kehamilan (kajian pada tikus Sprague dawley).

21 
 
 
 

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah tentang

hubungan perubahan kadar hormon progesteron dengan jumlah fibroblas pada

gingiva selama masa kehamilan serta dapat digunakan untuk penelitian lebih

lanjut dalam bidang kedokteran gigi.

   

22 
 

Anda mungkin juga menyukai