Anda di halaman 1dari 4

1.

IDENTIFIKASI MASALAH

Pada PT Cahaya Mitra Utama , bergerak dalam bidang Furniture mengalami


permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan
oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji kerja karyawan, namun pihak
perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan
semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan agar gaji mereka di
bayarkan sesuai perjanjian awal yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini
berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil
sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan,
sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen.
Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak
permasalahan dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan
besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi
manusia karyawan.

 KONFLIK DARI MASALAH DI ATAS


Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan
dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan
gaji kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga
karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil
tindakan agar gaji mereka di bayarkan sesuai perjanjian awal yaitu dengan mendemo
perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh
perusahaan.
a. Teori yang mendukung

 Teori Strukturasi

Teori strukturasi membedakan antara sistem dan struktur. Sistem dalam teori strukturasi
merujuk pada ukuran kelompok seperti kelompok kecil. Sedangkan struktur mencakup praktek,
aturan, norma, dan sumber daya lainnya yang digunakan oleh sistem agar berfungsi dan sistem
tetap berjalan. Ketika diterapkan dalam komunikasi kelompok kecil, teori ini memandang
kelompok kecil sebagai sistem yang memproduksi dan diproduksi oleh struktur. Dalam artian
bahwa anggota kelompok mengikuti aturan-aturan tertentu dalam interaksinya yang dapat
memproduksi beberapa bagian keluaran yang mempengaruhi interaksi kelompok di masa depan.

Strukturasi merujuk pada proses mempekerjakan anggota kelompok sehingga dapat


bekerja bersama. Berdasarkan teori strukturasi, anggota kelompok berinteraksi satu sama lain
berdasarkan aturan tertentu dan karenanya anggota kelompok juga dapat memproduksi aturan-
aturan melalui interaksi yang mereka lakukan. Menurut teori ini, anggota kelompok juga dapat
bernegosiasi tentang struktur kelompok dan pada saat yang bersamaan interaksi yang mereka
lakukan dibentuk oleh struktur-struktur itu.

 HAMBATAN

Kurangnya komunikasi dan sosialisasi antara atasan dan bawahan sehingga


menciptakan miss communication antara atasan dan bawahan dan membuat karyawan merasa
diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.

 LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DI LAKSANAKAN ADALAH :

1. Memahami Masalah
Pelajar seringkali gagal dalam menyelesaikan masalah karena semata-mata mereka tidak
memahami masalah yang dihadapinya. Atau mungkin ketika suatu masalah diberikan
kepada anak dan anak itu langsung dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan benar,
namun soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah.
2. Merencanakan Pemecahan
Memilih rencana pemecahan masalah yang sesuai bergantung dari seberapa sering
pengelaman kita menyelesaikan masalah sebelumnya. Semakin sering kita mengerjakan
latihan pemecahan masalah maka pola penyelesaian masalah itu akan semakin mudah
didapatkan. Untuk merencanakan pemecahan masalah kita dapat mencari kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi atau mengingat-ingat kembali masalah yang pernah
diselesaikan yang memiliki kemiripan sifat / pola dengan masalah yang akan
dipecahkan. Kemudian barulah menyusun prosedur penyelesaiannya.
3. Melaksanakan Rencana
Langkah ini lebih mudah dari pada merencanakan pemecahan masalah, yang harus
dilakukan hanyalah menjalankan strategi yang telah dibuat dengan ketekunana dan
ketelitian untuk mendapatkan penyelesaian.

4. Melihat Kembali
Kegiatan pada langkah ini adalah menganalisi dan mengevaluasi apakah strategi yang
diterapkan dan hasil yang diperoleh benar, apakah ada strategi lain yang lebih efektif,
apakah strategi yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis, atau
apakah strategi dapat dibuat generalisasinya. Ini bertujuan untuk menetapkan keyakinan
dan memantapkan pengalaman untuk mencoba masalah baru yang akan datang.
Tugas
TEKNIK LOBI DAN NEGOSIASI

OLEH :

IHSAN PERMADI SIGA


C1D1 15 046

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018

Anda mungkin juga menyukai