Zaman dahulu, wanita begitu dianggap lemah dan bahkan kelahirannya dianggap
sebagai aib atau keburukan bagi suatu keluarga. Zaman Arab Jahilliyah, bayi perempuan
yang terlahir akan segera dikubur hidup-hidup karena rasa malu yang begitu besar.
Kejadian itu terus berlangsung begitu lama, hanya wanita yang terpandang yang memiliki
kedudukan yang akan dihormati dan disegani. Sosok wanita itu sendiri dalam suatu
pergaulan sudah begitu banyak mempengaruhi dalam kehidupan disekitar mereka.
Sebagai contoh, istri Nabi Muhammad ﷺyang pertama, Siti Khadijah r.a., sosok
perempuan yang begitu berpengaruh dalam perjuangan dakwah Rasullullah ﷺdengan
berbagai peran yang beliau berikan sehingga mampu menjadikan Islam dikenal di
Mekkah. Peran wanita pula yang menjadikan Nabi Musa a.s. terselamatkan dari
kebengisan Fir’aun dalam membunuh setiap bayi laki-laki pada masa kerajaannya.
Hanya berdasar dari sejarah saja kita bisa menemukan begitu banyak peranan
wanita secara menyeluruh. Lalu bagaimana dengan sekarang ? Peran wanita begitu
dieluh-eluhkan sekarang ini dalam segala aspek, bisa dilihat sendiri berapa banyak iklan
yang lebih menggunakan karakternya adalah wanita daripada pria, tidak hanya pada iklan
saja namun juga pada beragam acara televisi atau komersial sebagai ikon. Wanita di
Indonesia saat ini mulai bergerak maju untuk menjadi sosok yang terdepan dengan
keahlian berupa interaksi sosial yang begitu handal. Tokoh cerdas dalam berkomunikasi
sosial adalah Najwa Shihab, seorang sosok yang memiliki pola pikir serta penyampaian
yang begitu halus dan tertata. Najwa Shihab hanya satu contoh yang begitu hebatnya
dalam dunia hiburan di televisi dalam bidang jurnalis.
Pergaulan saat ini di masyarakat begitu didominasi oleh wanita, entah berbagai
aspek baik ekonomi, sosial, maupun budaya. Jumlah wanita yang lebih banyak daripada
pria juga menjadi faktor lain berkembangnya peranan wanita dalam suatu interaksi sosial
dalam pergaulan Nasional. Wanita muslimah di Indonesia saat ini misalnya, begitu
banyak para mujahidah yang akhirnya melahirkan generasi terbaik dalam pergaulan
Nasional yang mampu menghasilkan gerakan-gerakan hebat. Wanita saat ini memegang
dasar-dasar aspek kehidupan secara Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini misalnya,
hampir keseluruhan pendidikan anak usia dini adalah wanita, sehingga yang menanamkan
dasar kepribadian pada anak adalah wanita.
Begitu besar peranan wanita saat ini dalam mempengaruhi pergaulan Nasional,
tapi pengaruh ini seharusnya diikuti dengan aturan dan koridor syariat Islam yang
menjaga agar wanita tetap selalu dimuliakan. Jangan sampai wanita menggerakkan suatu
gerakan seperti saat ini sedang familiar, yaitu gerakan feminisme. Gerakan yang
memanfaatkan kelebihan wanita untuk menentang syariat yang telah ditetapkan oleh
pembuat alam semesta. Sudah tau diberikan kelebihan malah menyelewengkan kelebihan
itu. Sudah sewajarnya, wanita yang memiliki peran yang begitu besar dalam pergaulan
Nasional harus memilih mana yang benar dan mana yang salah, karena dampak dari
wanita itu sendiri yang begitu besar.