Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar belakang

Program pembangunan kesehatan di indonesia dewasa ini masih diprioritaskan

pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terutama pada kelompok

yang paling rentan yaitu kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru

lahir. Pembangunan kesehatan di Indonesia dalam rencana pembangunan jangka

menengah nasional 2015-2025, mempunyai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup

sehat dimana salah satu target nya adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita.

Di Indonesia, AKI dan AKB masih dikategorikan cukup tinggi, menurut data dari

BPS (hasil SUPAS tahun 2015) AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran

hidup dan AKB sebesar 22 per 1000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia salah satu yang

tertinggi di Asia. Tingginya AKI menunjukan masih buruknya tingkat kesehatan ibu.

Menurut data Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI tahun 2013 kematian

ibu disebabkan oleh perdarahan (30,3%), hipertensi (27,1%), infeksi (7,3%), partus

lama, abortus, dan lain-lain (40,8%) . Sedangkan pada bayi, dua pertiga kematian terjadi

pada masa neonatal (28 hari pertama kehidupan). Penyebabnya terbanyak adalah bayi

berat lahir rendah dan prematuritas, asfiksia (kegagalan bernapas spontan) dan infeksi.

Pada tahun 2012 kasus kematian ibu di Jawa Barat sebanyak 804 kasus dan

kematian bayi sekitar 4.803 kasus, sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan,

angka kematian ibu menjadi 781 kasus dan kematian bayi sekitar 4.306 kasus. Dilihat

dari penyebabnya, sebagian besar kematian ibu di Jawa Barat terjadi akibat perdarahan

1
31,7%, kemudian sekitar 29,3% akibat hipertensi dalam kehamilan. Partus lama 0,64%

dan abortus 0,12%, infeksi sekitar 5,6% dan 32,5% lainnya akibat kasus beragam.

Sedangkan di Kabupaten Cianjur pada tahun 2014 kasus kematian ibu sebanyak

49 kasus dan pada tahun 2015 sebanyak 49 kasus, tidak mengalami perubahan.

Sedangkan kasus kematian bayi mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebanyak 172

kasus menjadi 185 kasus pada tahun 2015.

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah merupakan salah satu bagian

dari unit pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas yang bertujuan untuk menurunkan

angka kesakitan dan kematian bayi, ibu hamil dan ibu nifas serta meningkatkan cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatam (bidan) baik di desa maupun di

Puskesmas itu sendiri.

Oleh karena itu dibutuhkan pembangunan kesehatan masyarakat sebagian dari

upaya untuk membangun manusia seutuhnya yang diarahkan guna tercapainya

kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat terwujudnya derajat kesehatan mayarakat yang optimal, antara lain melalui

kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan. Upaya

kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan.

Masalah kesehatan yang tetap menjadi prioritas dewasa ini adalah rawannya

kesehatan ibu dan anak.

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Pasirbaru di

bidang Kesehatan,diharapkan berperan dalamhal :

1. Meningkatkan dan membina parstisipasi sehingga masyarakat lebih mampu

memelihara kesehatan.

2
2. Melayani seluruh masyarakat di wilayah kerja Desa Pasirbaru melalui Program-

program kegiatan Pokok Desa Pasirbaru.

3. Mengembangkan upaya kesehatan, baikyang dilakukan oleh pemerintah

maupunoleh swasta

Untuk meningkatkan Fungsi Desa Pasir baru dalam rangka peningkatan upaya

kesehatan kepada masyarakat tersebut perlu dilaksanakan pembinaan yang terus

menerus, walaupun sarana yang tersedia dan kemampuan yang terbatas serta

pengaruh lingkungan social dan ekonomi yang berbeda kami berusaha sedapat

mungkin mewujudkan fungsi Desa Pasirbaru, yaitu :

1. Pengembangan kesehatan masyarakat di wilayahkerjanya.

2. Peran serta masyarakat

3. Memberikan pelayanan Kesehatan secara promotif, prekwentip, kuratif serta

rehabilitatip.

Sesuai Rencana Pokok, Program Pembangunan jangka panjang bidang

Kesehatan dinyatakan bahwa Sistem Informasi kesehatan perlu dimanfaatkan dan

dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya perencanaan , Pelaksanaan dan

Pengembangan upaya kesehatan khususnya di wilayah Desa Pasir baru dan

sekitarnya.

Sebagai mana kita ketahui bidang kesehatan mengalami tantangan yang berat

untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan pengajian analisis dan evaluasi ini kami

sajikan dalam Bentuk laporan tahunan wilayah Desa Pasirbaru di bidang kesehatan.

Bentuk laporan tahunan Desa Pasirbaru menyajikan informasi yang menampilkan

beberapa aspek yang berhubungan dengan Kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh

3
keadaan umum dan lingkungannya. Bentuk laporan tahunan ini di gunakan sebagai

sarana penyediaan data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan.

I.2 Tujuan
A. Umum

Tujuan dibuatnya laporan tahunan Kesehatan Desa Pasirbaru adalah

tersedianya data / Informasi yang akurat tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam

rangka meningkatkan kemampuan managemen kesehatan secara berhasil dan

berdayaguna.

B. Khusus.

a. Diperoleh data dan informasi umum dan lingkungan

b. Diperolehnya data dan informasi status kesehatan masyarakat

c. Diperolehnya data dan informasi tentang upaya kesehatan dan kebijaksanaan di

tingkat Desa Pasirbaru yang meliputi: Cakupan kegiatan dan sumber daya

kesehatan

d. Diperoleh data dan informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan

program kesehatan.

Tersedianya alat untuk memantau dan evaluasi tahunan program kesehatan

untuk memacu penyempurnaan system pencatatan dan pelaporan.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM

Desa Pasirbaru terletak di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa

Barat, Desa Pasirbaru berdiri sejakTahun 1980 Desa Pasir baru mempunyai 5 Kedusunan, 5

RW dan 30 RT Yang terdiridari:

1. Kedusunan PasirGombong 1 RW dan 6 RT

2. Kedusunan Tangkil 1 RW dan 7 RT

3. Kedusunan Maga 1 RW dan 6 RT

4. KedusunanSukaresmi 1 RW dan 6 RT

5. Kedusunan MekarAlam 1 RW dan 5 RT

Dari Lima Kedusunan yang ada di Desa Pasirbaru yang terdekat adalah Kedusunan

Maga dan yang terjauh adalah Kedusunan Sukaresmi.

A. Data Geografis

a) Batas : Utara Wilayah Desa SituhiangKec. Pagelaran.

: Selatan Wilayah Desa Sindangkertakec.Pagelaran

: Timur Wilayah Desa Pangadegankec.Pagelaran

: Barat Wilayah Desa SukarameKec. Sukanagara

b. Luas : 1.064,705 Ha

c. Iklim : Tropis Temperatur : 25 – 31 Derajat Celsius

5
B. Kependudukan

1. Jumlah Penduduk : 7.493 orang

2. Jumlah Laki-laki : 3.815 orang

3. Jumlah Perempuan : 3.678 orang

4. Jumlah KK : 2.411orang

C. Sarana Pendidikan

Desa Pasirbaru memiliki sarana pendidikan sebagai berikut:

a. PAUD : 4Unit

b. BKB : 1 Unit

c. Sekolah Dasar (SD) : 5 Unit

d. Madrasah Ibtidaiyah (MI) : 1 Unit

e. Sekolah menengah Pertama : 1 Unit

D. Sumber Daya Kesehatan


Dalam usaha pemberian pelayanan terhadap masyarakat diwilayah kerja Desa
pasirbaru, pos kesehatan desa pasirbaru personal tenaga sebagai berikut :

1. Bidan Desa : 3 orang


2. Perawat : 1 orang
3. PLKB : 1 orang
4. Jumlah kader : 40 orang

Nama Tanggal Tempat


No Nama Kader
Posyandu Pelaksanaan Pelaksanaan
1. baedah
1. Melati I 2. Rosidah 8 ciseuti
3. Nurjanah

6
4. Khodijah
5. Masriah
1. Fatimah
2. Nurjanah
2. Melati II 3. Ratnasih 9 Celak
4. Lina
5. Sumyati
1. Nanay
2. Anah
3. Dahlia 3. Nurasiah 10 Pasirgombong
4. Farida
5. Yanti
1. Iin
2. Iyah
4. Matahari 3. Imas 11 Pasirbangban
4. Sari
5. Sumyati
1. Cucu
2. Didah
5. Anggrek 3. Suryantinah 12 Pasirbaru
4. Mariyam
5. Mimah
1. Cucu
2. Samsiyah
3. Siti
6. Kamboja 13 Pasirkuda
marsidah
4. Nurajijah
5. Rosita
1. Dian
Nurhanifah
7. Teratai 2. Mintarsih 14 Ciwalahir
3. Nurhalimah
4. Umulwafa

7
5. sukaenah
1. E. Ruhyati
2. Atikah
8. Mawar merah 3. Een 16 Tangkil
4. Lilik
5. Yuhanah

Ditambah fasilitas kesehatan yang tersedia :

1. POSKESDES : 1 Unit
2. Posbindu (Lansia) : 1 buah

E. Sasaran PWS KIA Desa Pasirbaru Januari s/d Desember 2016


1. Ibu Hamil : 138 Orang
2. Ibu Bersalin : 135 Orang
3. Neonatal : 122 Orang
4. Bayi : 124 Orang
5. Balita : 615 Orang
6. KB : 648 Orang
7. Sasaran Per-posyandu

Sasaran
Nama Jumlah
No
Posyandu Penduduk Bumil Bulin Neonatal Bayi Balita KB

1. Melati I 724 13 13 12 12 59 63

2. Melati II 546 10 10 8 9 45 48

3. Dahlia 916 17 17 15 15 77 80

4. Matahari 761 15 14 12 12 62 65

5. Anggrek 1469 27 26 24 25 120 127

6. Kamboja 608 11 11 10 10 50 52

8
7. Teratai 834 15 15 14 14 68 72

Mawar
8 1635 30 29 27 27 134 141
Merah

Jumlah 7493 138 135 122 124 615 648

9
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Upaya kesehatan wajib Desa Pasirbaru adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa pasirbaru. Upaya

kesehatan ini harus diselenggarakan oleh setiap petugas kesehatan yang ada di wilayah desa

pasirbaru.

Upaya kesehatan wajib meliputi :

1. Upaya kesehatan lingkungan

2. Upaya kesehatan Ibu dan anak

3. Upaya perbaikan gizi anak/bayi

A. DERAJAT KESEHATAN

Kematian, kelahirandan status Gizi Bayi / Balita.

1. Angka Kematian Bayi

Untuk tahun 2016 di wilayah Desa Pasirbaru terdapat 1 jiwa kematian pada bayi

disebabkan adanya cacat kongenital ( omfalokel )

2. Angka Kematian Balita

Untuk tahun 2016 di wilayah Desa Pasirbaru terdapat 1 jiwa kematian pada balita.

3. Angka Kematian Ibu

Tahun 2016 di Wilayah Desa Pasirbaru tidak ada kasus kematian ibu.

4. Angka Kelahiran

Untuk periode tahun 2016 jumlah kelahiran bayi yang tercatat diwilayah Desa Pasir

baru sampai dengan bulan desember adalah sebanyak 144 orang.

10
B. DATA HASIL PENCAPAIAN PROGRAM KIA
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1
Tabel 3.1
Periode Januari – Desember 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 13 18 100 -
2. Melati II 10 23 100 -
3. Dahlia 17 14 82,3 17,7
4. Matahari 15 33 100 -
5. Anggrek 27 32 100 -
6. Kamboja 11 20 100 -
7. Teratai 15 25 100 -
8. Mawar Merah 30 39 100 -
DESA 138 204 100 -

2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4


Tabel 3.2
Periode Januari –Desember 2016
N Sasaran
Nama Posyandu Kesenjangan
o. Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 13 10 77 13
2. Melati II 10 18 100 -
3. Dahlia 17 11 100 -
4. Matahari 15 23 100 -
5. Anggrek 27 25 92,6 -
6. Kamboja 11 15 100 -
7. Teratai 15 20 100 -
8. Mawar Merah 30 23 76,7 23,3
DESA 138 145 100 -

11
3. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Pn)
Tabel 3.3
Periode Januari – Desember2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1 Melati I 13 14 100 -
2 Melati II 10 10 100 -
3 Dahlia 17 19 100 -
4 Matahari 14 19 100 -
5 Anggrek 26 24 92,3 -
6 Kamboja 11 13 100 -
7 Teratai 15 20 100 -
8 Mawar Merah 29 25 86,2 3,8
DESA 135 144 100 -

4. Cakupan Kunjungan Nifas Lengkap (KFL)


Tabel 3.4
Periode Januari –Desember 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1 Melati I 13 14 100 -
2 Melati II 10 10 100 -
3 Dahlia 17 19 100 -
4 Matahari 14 19 100 -
5 Anggrek 26 24 92,3 -
6 Kamboja 11 13 100 -
7 Teratai 15 20 100 -
8 Mawar Merah 29 25 86,2 3,8
DESA 135 144 100 -

12
5. Penanganan Komplikasi Obstertik (PKO)
Tabel 3.5
Periode Januari – Desember 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1 Melati I 2 2 100 -
2 Melati II 3 1 33,3 46,7
3 Dahlia 4 1 25 55
4 Matahari 3 1 33,3 46,7
5 Anggrek 5 4 80 -
6 Kamboja 2 5 100 -
7 Teratai 3 5 100 -
8 Mawar Merah 6 6 100 -
DESA 28 25 100 -

6. Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)


Tabel 3.6
Periode Januari – Desember 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 12 13 100 -
2. Melati II 8 11 100 -
3. Dahlia 15 19 100 -
4. Matahari 12 16 100 -
5. Anggrek 24 25 100 -
6. Kamboja 10 13 100 -
7 Teratai 14 24 100 -
8 Mawar Merah 27 26 100 -
DESA 122 147 100 -

13
7. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL)
Tabel 3.7
Periode Januari – Desember 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 12 13 100 -
2. Melati II 8 11 100 -
3. Dahlia 15 19 100 -
4. Matahari 12 16 100 -
5. Anggrek 24 25 100 -
6. Kamboja 10 13 100 -
7. Teratai 14 24 100 -
8. Mawar Merah 27 26 100 -
DESA 122 147 100 -

8. Penanganan Komplikasi Neonatal (PKN)


Tabel 3.8
Periode Januari – Desember 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 2 1 50 38
2. Melati II 1 1 100 -
3. Dahlia 3 0 0 88
4. Matahari 2 0 0 88
5. Anggrek 3 1 33,3 54,7
6. Kamboja 1 1 100 -
7. Teratai 2 1 50 38
8. Mawar Merah 4 2 50 38
DESA 18 7 38,9 49,1

14
9. Cakupan Kunjungan Bayi (KBy)
Tabel 3.9
Periode Januari – Desembber 2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 12 19 100 -
2. Melati II 9 23 100 -
3. Dahlia 15 24 100 -
4. Matahari 12 19 100 -
5. Anggrek 25 26 100 -
6. Kamboja 10 16 100 -
7. Teratai 14 24 100 -
8. Mawar Merah 27 22 81,5 8,5
DESA 124 173 100 -

10. Cakupan Pelayanan Anak Balita (KBal)


Tabel 3.10
Periode Januari – Desember2016
Sasaran
No. Nama Posyandu Kesenjangan
Proyeksi Pencapaian Pencapaian (%)
(%)
1. Melati I 59 55 93,2 -
2. Melati II 45 48 100 -
3. Dahlia 77 71 92,2 -
4. Matahari 62 51 82,2 7,8
5. Anggrek 120 84 70 20
6 Kamboja 50 46 92 -
7. Teratai 68 62 91,2 -
8. Mawar Merah 134 92 68,6 21,4
DESA 615 509 82,8 7,2

15
11. Cakupan Pelayanan KB
Tabel 3.11
Periode Januari – Desember 2016
Sasaran
No. Desa Pencapaian Kesenjangan
proyeksi Pencapaian
(%) (%)
1. Melati I 63 141 100 -
2. Melati II 48 164 100 -
3. Dahlia 80 163 100 -
4. Matahari 65 178 100 -
5. Anggrek 127 226 100 -
6. Kamboja 52 127 100 -
7. Teratai 72 208 100 -
8. Mawar Merah 141 250 100 -
DESA 648 1457 100 -

C. Cakupan KIA DESA PASIRBARU


Januari s/d Desember tahun 2016

KUMULA PRESENT KESENJA


NO CAKUPAN SASARAN TARGET
TIF ASE NGAN
1. KI AKSES 138 100 206 100 -

2 K4 138 90 145 97,9 -

Resti Ibu
3. 28 80 25 89,28 -
(PKO)

4. Linakes 135 90 144 100 -

5. KFL 135 90 144 100 -

6. KB 648 70 1345 100 -

7. KNI 122 90 143 100 -

8. KNL 122 90 142 100 -

9. PKN 15 88 7 38,8 49,1

16
Kesehatan
10. 124 90 189 100 -
Bayi
Kesehatan
11. 615 90 509 82,8 7,2
Balita

17
BAB IV

MASALAH/HAMBATAN

DAN PEMECAHAN MASALAH

Dari sebelas indikator yang sudah dilaksanakan, terdapat dua indikator yang belum

tercapai.

Hal ini disebabkan oleh:

1. Masih adanya pengetahuan yang dimiliki oleh ibu balita bahwa sebagian besar mereka

belum mengetahui manfaat secara menyeluruh tentang fungsi dari posyandu itu. Selama

ini mereka hanya melakukan imunisasi saja. Setelah anak mereka umur 1 tahun lebih

maka kegiatan kunjungan ke posyandu berangsur angsur mengalami penurunan dan tidak

rutin lagi.

2. Belum adanya kemandirian baik kader maupun paraji untuk memberitahu nakes bila

menemukan ibu hamil baru.

3. Geografis desa yang cukup sulit untuk ditempuh mengurangi minat ibu hamil, ibu bayi,

dan ibu balita untuk rutin memeriksakan kehamilannya maupun kesehatan bayinya baik

ke fasilitas kesehatan atau posyandu dan menyebabkan ketergantungan tenaga

kesehatanterhadap keluarga pasien untuk diantar jemput bila ada kunjungan.

4. Kemitraan antara bidan dan paraji belum maksimal karena masih ada paraji yang

menganggap persalinan dengan bidan dilakukan jika persalinan tidak dapat ditangani

oleh paraji.

5. Masih banyak keluarga yang takut jika bayi baru lahir disuntik vit K dan hepatitis B

6. Kurang adanya kerjasama antara lintas sektor untuk mengubah paradigma masyarakat

agar bersalin dengan tenaga kesehatan karena setiap persalinan dapat beresiko.

18
7. Mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani dan berkebun membuat orangtua lebih

memilih bekerja daripada datang ke posyandu pada waktu – waktu tertentu seperti

musim tanam dan musim panen.

Untuk mengantisifasi hal ini sehingga target pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan dapat tercapai usaha-usaha yang akan diupayakan yaitu:

1. Lebih meningkatkan penyuluhan pentingnya kegiatan posyandu agar mengetahui tubuh

kembang anak dengan baik.

2. Mengadakan pennyuluhan kepada kader tentang pentingnya mengetahui tumbuh

kembang balita.

3. Lebih meningkatkan kunjungan tenaga medis terhadap bumil, Bayi baru lahir,balita yang

tidak memeriksakan diri baik ke fasilitas kesehatan maupun ke posyandu.

4. Memberikan pengertian kepada paraji tentang pentingnya bersalin ditolong oleh tenaga

kesehatan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemberian suntikan Vit K dan

hepatitis B.

6. Mengadakan pertemuan lintas sektor untuk menjelaskan bahwa upaya penurunan angka

kematian ibu dan bayi merupakan tanggung jawab bersam semua pihak bukan hanya

tenaga kesehatan.

7. Jadwal posyandu harus selalu disesuaikan dengan kegiatan masyarakat.

Hal ini merupakan salah satu harapan keberhasilan dari tenaga kesehatan yang ada di

wilayah Desa Pasirbaru.

19
BAB V

KESIMPULAN

Dari semua data yang telah disajikan secara garis besar dapat disimpulkan bahwa

petugas kesehatan desa pasir baru telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan memakai

sarana dan prasarana yang ada.

Adapun target yang belum tercapai yaitu kunjungan balita terjadi kesenjangan, ini

desebabkan oleh ibu yang enggan membawa anaknya keposyandu dengan alasan anaknya

sudah besar, dan sudah beres diimunisasi.

Adapun target yang belum tercapai diharapkan dapat tercapai ditahun berikutnya

dengan cara :

1. Melaksanaan pendataan langsung sasaran pelayanan KIA untuk jumlah ibu hamil, bayi,

dan balita.

2. Membuat peta ibu hamil, dan balita perwilyah dan perposyandu.

3. Melaksanaan pembinaan dukun paraji untuk mengadakan hubungan baik antara dukun

dengan petugas kesehatan agar terjalin kemitraan dengan baik sehingga pertolongan

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

4. Mengadakan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak.

Dengan melaksanakan evaluasi dan rencana tindak lanjut semoga kami sebagai

petugas kesehatan dapat meningkatkan kinerja kerja ditahun berikutnya dan dapat

meningkatkan target yang diharapkan demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal

diwilayah desa khususnya dan wilayah puskesmas sindangkerta pada umumnya.

20

Anda mungkin juga menyukai