METODE PENELITIAN
metode ini data yang didapat berupa angka-angka dan analisis menggunakan
24
25
Sampling:purposive sampling
Penarikan kesimpulan
3.3.1 Populasi
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
objek yang lengkap dan jelas (Husaini Usman, 2006). Sedangkan populasi
(Sugiyono, 2008).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami kejadian
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Aziz,
2009).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
memenuhi kriteria inklusi dalam hal ini memakai purposive sampling. Kriteria
berikut :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2
Keterangan :
n = sampel
N = Jumlah populasi
e = tingkat kesalahan
5% dan 10%. Pada penelitian ini, peneliti menentukan tingkat kesalahan sebesar
𝑛𝑖
𝑛𝑖 = .𝑛
𝑁
Dimana :
3.3.3 Sampling
Jenis sampling ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa variabel pada
populasi yang merupakan hal yang penting untuk mencapai sampel yang
tamat, dasar (SD dan SMP), SLTA dan perguruan tinggi. Pada jenis sampling ini
harus diyakinkan bahwa semua variabel yang diidentifikasi akan mewakili populasi
(Nursalam, 2008).
menggunakan variabel independen atau bebas saja karena variabel dalam penelitian
kejadian abortus di wilayah kerja puskesmas Jabung. Penelitian ini tidak mengubah
spesifik dan terukur. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang
yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka
peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan
Faktor-faktor yang Hal-hal yang Kemampuan responden dalam Wawancara Ordinal 1 = Usia Remaja Akhir : 17-
mempengaruhi kejadian mempengaruhi kejadian menjawab fakto-faktor abortus: 25 tahun
abortus. abortus. Hal yang dipilih
oleh peneliti dapat a. Mengetahui tentang usia yang 2 = Usia Dewasa Awal : 26-
berpotensi terjadi abortus 35tahun
meliputi
Usia Remaja Akhir : 17-25 tahun
1. Usia Usia Dewasa Awal : 26-35 tahun
2. Jarak kehamilan b.Mengetahui tentang jarak kehamilan Wawancara Ordinal Kurang = Kurang dari 2 tahun
yang menyebabkan abortus.
Kurang dari 2 tahun Normal = tahun
2 tahun
Lebih dari 2 tahun Baik = Lebih dari 2 tahun
3. Riwayat abortus c. Mengetahui tentang riwayat abortus Wawancara Ordinal 1 = 15% Ringan
sebelumnya dari ibu hamil.
1x abortus resiko 15% 2 = 25% Sedang
2x abortus resiko 25%
3x abortus resiko 35- 3 = 35-40% Berat
40%
31
32
Puskesmas Jabung.
b. Menetapkan sampel penelitian yaitu ibu hamil yang memiliki kriteria hasil
inklusi.
d. Menjelaskan kepada semua ibu hamil yang pernah mengalami abortus dan
menjadi responden tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan,
metode (Arikunto,2006).
33
Penelitian ini akan dilaksanakan selama ± 1 bulan pada sekitar bulan Januari
sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau
setelah data terkumpul (Aziz, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa
kembali semua kuisioner yang telah diisi, bila ada ketidakcocokan meminta
2. Coding
yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode ini sangat penting bila
kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat lkasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Aziz,
2009).
3. Scoring
Dalam pemberian skor penelitian ini berdasarkan (Aziz, 2009) nilai dari tiap
pertanyaan, bila alasan yang sesuai di beri nilai 1, jika alasan tidak sesuai di beri
nilai 0, hasil jawaban responden yang di beri pembobotan di jumlah dibagi skor
4. Tabulating
Yaitu memindahkan kode dalam bentuk tabel yang telah di tetapkan, peneliti
jumlah skor masing-masing responden serta jumlah responden yang positif dan
negatif, maka hasil ditabulasi dan di interprestasi dengan rumus proporsi yaitu
penelitian yaitu hak-hak subyek tentang perlindungan dan hak-hak lain. Jika
penelitian tersebut ternyata melanggar hak-hak subyek maka harus di kaji ulang
maksud dan tujuan penelitan erta dampak yang mungkin terjadi sehingga subyek
dengan sadar akan memberikan penolakan atau penerimaan sebagai anggota sempel
penelitian yang akan dilaksankan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa
(Nursalam, 2008).
penggunaan partisipan atau subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
35
mencantumkan nama responden pada lembar, alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Nursalam,
2008).
(Nurslam, 2008)
penelitian atau informasi yang telah diberikan. Tidak akan dipergunakan dalam hal-
hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apa pun (Nursalam, 2008).
3.6.7 Right to self determination (Hak untuk ikut/ tidak menjadi reponden)
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya
sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang
3.6.8 Right to full disclosure (Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan
yang diberikan)
jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek (Nursalam, 2008).
3.6.9 Right in fair treatment (Hak untuk mendapat pengobatan yang adil)
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia