Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian secara kuantitatif. Metode kuantitatif

merupakan metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah

ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, sistematis. Dalam

metode ini data yang didapat berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain

penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan

tujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian

abortus di puskesmas Jabung.

24
25

3.2 Kerangka Kerja

Populasi:Ibu hamil yang pernah mengalami abortus di wilayah kerja


puskesmas Jabung.
Jumlah:25 orang

Sampel:Ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi.


Jumlah:20 orang

Sampling:purposive sampling

Desain Penelitian: Deskriptif

Variabel Bebas : faktor-faktor yang mempengaruhi


kejadian abortus

Instrument dan Pengumpulan Data :


Wawancara dan Lembar Dokumentasi

Pengolahan data dan analisa data

Penyajian hasil penelitian

Penarikan kesimpulan

Gambar 3.2 Kerangka Kerja Penelitian

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik

kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok

objek yang lengkap dan jelas (Husaini Usman, 2006). Sedangkan populasi

penelitian kuantitatif merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


26

ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2008).

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami kejadian

abortus di wilayah kerja puskesmas Jabung sebanyak 20 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2006).

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakali

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah

harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2008).

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Aziz,

2009).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang

memenuhi kriteria inklusi dalam hal ini memakai purposive sampling. Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Ibu hamil yang berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.

2. Ibu hamil dengan jarak kehamilan kurang dari 2-3 tahun.

3. Ibu hamil dengan riwayat abortus sebelumnya.

4. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Ibu hamil yang resiko rendah abortus.

2. Ibu hamil dengan usia kehamilan 7 bulan keatas.


27

Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan rumus Slovin sebagai

berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan :

n = sampel

N = Jumlah populasi

e = tingkat kesalahan

Berdasarkan rumus di atas, tingkat kesalahan bisa ditentukan dengan 1%,

5% dan 10%. Pada penelitian ini, peneliti menentukan tingkat kesalahan sebesar

10%, sehingga pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:

Perhitungan menggunakan rumus Slovin di atas memperlihatkan bahwa

sampel yang ideal dengan tingkat kesalahan 10% berjumlah 20 sampel.

Jumlah anggota sample bertingkat (berstrata) dilakukan dengan cara

pengambilan sample secara propotional random sampling yaitu menggunakan

rumus alokasi proportional :

𝑛𝑖
𝑛𝑖 = .𝑛
𝑁

Dimana :

ni : jumlah anggota sample menurun stratum

n : jumlah anggota sample seluruhnya

Ni : jumlah anggota populasi menurut stratum

N : jumlah anggota populasi seluruhnya


28

3.3.3 Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai

teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2008).

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini stratified random sampling

yaitu stratified artinya strata atau kedudukan subjek (seseorang) di masyarakat.

Jenis sampling ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa variabel pada

populasi yang merupakan hal yang penting untuk mencapai sampel yang

representatif. Misalnya, jika kita merencanakan ada 100 sampel, peneliti

mengelompokkan 25 subjek dengan tingkat pendidikan: tidak sekolah dan SD tidak

tamat, dasar (SD dan SMP), SLTA dan perguruan tinggi. Pada jenis sampling ini

harus diyakinkan bahwa semua variabel yang diidentifikasi akan mewakili populasi

(Nursalam, 2008).

3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.4.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apasaja

yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperolehinformasi tentang

hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Membagi variabel

penelitian menjadi variabel independen, variabel dependen, variabel moderator,

variabel interveningdan variabel kontrol.Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan variabel independen atau bebas saja karena variabel dalam penelitian

ini bersifat mandiri.


29

Variabel dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

kejadian abortus di wilayah kerja puskesmas Jabung. Penelitian ini tidak mengubah

variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan

mendiskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat

spesifik dan terukur. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang

yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka

peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan

digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.


30

Tabel 3.4.2 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Data Skor

Faktor-faktor yang Hal-hal yang Kemampuan responden dalam Wawancara Ordinal 1 = Usia Remaja Akhir : 17-
mempengaruhi kejadian mempengaruhi kejadian menjawab fakto-faktor abortus: 25 tahun
abortus. abortus. Hal yang dipilih
oleh peneliti dapat a. Mengetahui tentang usia yang 2 = Usia Dewasa Awal : 26-
berpotensi terjadi abortus 35tahun
meliputi
Usia Remaja Akhir : 17-25 tahun
1. Usia Usia Dewasa Awal : 26-35 tahun

2. Jarak kehamilan b.Mengetahui tentang jarak kehamilan Wawancara Ordinal Kurang = Kurang dari 2 tahun
yang menyebabkan abortus.
 Kurang dari 2 tahun Normal = tahun
 2 tahun
 Lebih dari 2 tahun Baik = Lebih dari 2 tahun

3. Riwayat abortus c. Mengetahui tentang riwayat abortus Wawancara Ordinal 1 = 15% Ringan
sebelumnya dari ibu hamil.
 1x abortus resiko 15% 2 = 25% Sedang
 2x abortus resiko 25%
 3x abortus resiko 35- 3 = 35-40% Berat
40%
31
32

3.5 Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.5.1 Pengumpulan Data

1. Proses Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan dalam pengumpulan

data adalah sebagai berikut :

a. Mengurus perijinan surat pengantar penelitian dari Direktur Poltekkes

ditujukan kepada Kepala Bakesbangpol, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala

Puskesmas Jabung.

b. Menetapkan sampel penelitian yaitu ibu hamil yang memiliki kriteria hasil

inklusi.

c. Peneliti mendatangi langsung ibu hamil yang pernah mengalami abortus di

wilayah kerja puskesmas Jabung.

d. Menjelaskan kepada semua ibu hamil yang pernah mengalami abortus dan

menjadi responden tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan,

setelah diberikan penjelasan responden diminta mengisi lembar inform concent

(surat persetujuan) untuk menjadi responden.

e. Melakukan wawancara terpimping dengan perntanyaan dari peneliti.

f. Setelah wawancara selesai, peneliti melakukan analisa data.

g. Penyusunan laporan hasil penelitian.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu

metode (Arikunto,2006).
33

3. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Penelitian ini akan dilaksanakan selama ± 1 bulan pada sekitar bulan Januari

2017 di Puskesmas Jabung – Kabupaten Malang.

3.5.2 Analisis Data

Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan cara

sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

setelah data terkumpul (Aziz, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa

kembali semua kuisioner yang telah diisi, bila ada ketidakcocokan meminta

responden yang bersangkutan mengisi lembar kuisioner tersebut.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numberik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian

kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk

memudahkan kembali melihat lkasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Aziz,

2009).

3. Scoring

Dalam pemberian skor penelitian ini berdasarkan (Aziz, 2009) nilai dari tiap

pertanyaan, bila alasan yang sesuai di beri nilai 1, jika alasan tidak sesuai di beri

nilai 0, hasil jawaban responden yang di beri pembobotan di jumlah dibagi skor

yang tertinggi dikalikan 100%.


34

4. Tabulating

Yaitu memindahkan kode dalam bentuk tabel yang telah di tetapkan, peneliti

melakukan tabulasi dengan memasukkan data ke dalam tabel. Setelah mengetahui

jumlah skor masing-masing responden serta jumlah responden yang positif dan

negatif, maka hasil ditabulasi dan di interprestasi dengan rumus proporsi yaitu

suatu perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian penyebut.

3.6 Etika Penelitian

Di dalam melaksanakan penelitian, maka harus di pertimbangkan etika

penelitian yaitu hak-hak subyek tentang perlindungan dan hak-hak lain. Jika

penelitian tersebut ternyata melanggar hak-hak subyek maka harus di kaji ulang

dan di revisi atau di batalkan.

Pada setiap penelitian perlu di lakukan penjelasan terlebih dahulu tentang

maksud dan tujuan penelitan erta dampak yang mungkin terjadi sehingga subyek

dengan sadar akan memberikan penolakan atau penerimaan sebagai anggota sempel

penelitian, antara lain :

2.6.1 Informed Consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentnag tujuan

penelitian yang akan dilaksankan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa

data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu

(Nursalam, 2008).

3.6.2 Anonimity (Tanpa nama)

Anonimity merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan partisipan atau subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
35

mencantumkan nama responden pada lembar, alat ukur dan hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Nursalam,

2008).

3.6.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentialy merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti

(Nurslam, 2008)

3.6.4 Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibkan penderitaan kepada

subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus (Nursalam, 2008).

3.6.5 Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam

penelitian atau informasi yang telah diberikan. Tidak akan dipergunakan dalam hal-

hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apa pun (Nursalam, 2008).

3.6.6 Resiko (benefits ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang

akan berakibat keppada subjek pada setiap tindakan (Nursalam, 2008).

3.6.7 Right to self determination (Hak untuk ikut/ tidak menjadi reponden)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya

sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang

klien (Nursalam, 2008).


36

3.6.8 Right to full disclosure (Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan

yang diberikan)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta tanggung

jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek (Nursalam, 2008).

3.6.9 Right in fair treatment (Hak untuk mendapat pengobatan yang adil)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelittian tanpa adnya diskriminasi apabila ternyata

mereka tidak bersedia dikeluarkan dari penelitian (Nursalam, 2008).

3.6.10 Right to privacy (Hak dijaga kerahasiaannya)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia

(confidentiality) (Nursalam, 2008).

Anda mungkin juga menyukai