Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Raquel Ananda Hasa
NIM 161610101100
Bab 1 Pendahuluan
Statistik inferensial atau statistik induktif ada dua macam, yaitu: (a) statistik
parametrik, yang digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, yang
diambil dari populasi yang berdistribusi normal; dan (b) statistik non
parametrik, yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal, yang
diambil dari populasi yang bebas disribusi (tidak harus normal). Dalam hal ini,
teknik korelasi, analisis regresi dan analisis varians berperan sebagai statistik
parametrik.
Statistika Parametrik: yaitu analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa data
memiliki sebaran tertentu (diskrit atau kontinu, normal atau tidak normal)
dengan parameter yang belum diketahui. Fungsi metode statistika adalah
untuk meramal parameter, melakukan uji parameter, atau semata‐mata
melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada pada data. Macam uji
statistika parametrik antara lain adalah Uji T, Uji Korelasi Pearson, Uji
Anova/Anava serta uji Regresi Linear.
Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang Uji T, salah satu dari uji
statistik parametrik. T - test atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk
menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol.
Tes t atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely
Gosset pada tahun 1915. Awalnya William Seely Gosset menggunakan nama
samaran Student, dan huruf t yang terdapat dalam istilah uji “t” dari huruf terakhir
nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama student t.( Riduwan.2010)
Uji t (t – test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah –
masalah praktis statistika. Uji t merupakan dalam golongan statistika parametrik.
Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika
informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah
salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel yang
dikomparasikan). Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2
sampel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang
digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2,
yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan
(paired).(Riduwan, 2010)
T-test dependent atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah jenis
uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling
berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda,
yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.(Sugiyono,
2010)
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2010), definisi dari t test dependent adalah
pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel
dari dua sampel yang berpasangan atau berkolerasi.
Uji T dua sampel berpasangan adalah salah satu metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling
sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah salah satu individu (objek
penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda.Walaupun menggunakan
individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data
dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama
mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali
terhadap objek penelitian.
Fungsi dari t-test dependent adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang
saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang
berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan.
Selain itu untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran
variabel yang ingin ditentukan. (Riduwan, 2010)
Syarat – syarat penggunaan uji t – test dependent, terdiri dari :
1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum
dan sesudah
2. Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut:
a. satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)
b. merupakan data kuantitatif (rasio-interval)
c. Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d
yang berdistribusi normal dengan mean μd=0 dan variance =1)
(Sugiyono, 2010)
2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok atau sampel 1 memiliki
rata-rata sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2.
sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih kecil
dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal
kelompok atau sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil
dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata
kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
Hipotesis awal ditolak, bila:
|t hitung| > t tabel ( terdapat perbedaan / Ha)
atau:
Hipotesis awal diterima, bila:
|t hitung| <= t tabel (tidak terdapat perbedaan / Ho)
Dimana:
Keterangan
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
Sd = Standar Deviasi dari d.
c) Menghitung t hitung:
Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk menentukan apakah
dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Jadi tujuan
metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak
berhubungan satu sama lain. Pertanyaan yang coba dijawab adalah apakah kedua
grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara
signifikan.
Dalam perhitungan manual independent-sample t test menggunakan rumus
yaitu:
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
t hitung =
12 22
+
n1 n2
Contoh kasus:
Seorang Kepala Puskesmas menyatakan bahwa jumlah rata-rata kunjungan pasien
di puskesmas X adalah 20 orang. Untuk membuktikan benar tidaknya pernyataan
tersebut, maka diambil sampel secara random (acak) sebanyak 20 hari kerja dan
diperoleh rata-rata 23 orang dengan standar deviasi 6 orang.
Jawab :
Uji T adalah sebuah teori dalam statistik yang digunakan untuk menguji apakah
suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata
ataukah tidak dengan rata – rata sebuah sampel.
Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sampel.
Uji t yang menggunakan hipotesis satu sampel adalah One Sample t- Test dan uji t
yang digunakan untuk pengujian hipotesis dengan 2 sampel dibagi menjadi dua,
yaitu : uji t untuk data berpasangan (Paired Sample T-test ) dan uji t dua sampel
bila dihubungkan dengan kebebasan (Independent Sample T-test)
Daftar Pustaka