Pemanfaatan Melatonin (N-acetyl-5-methoxytryptamine) Eksogen sebagai
Agen Protektor terhadap Cedera Iskemik dan Reperfusi pada Proses Transplantasi Cardiac Stem Cell (CSCs) dalam Terapi Infark Miokard Akut (IMA). Infark Miokard Akut (IMA) adalah rusaknya sel otot jantung akibat tidak memadainya pasokan darah yang mengandung oksigen akibat penyumbatan pembuluh darah. IMA ini merupakan penyebab kematian utama di dunia. Pada tahun 2004, terhitung sebanyak 7.200.000 jiwa (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit ini di seluruh dunia. Penyakit ini merupakan penyebab kematian utama pada orang dewasa. Di Indonesia, pada tahun 2002 penyakit Infark Miokard Akut merupakan penyebab kematian pertama dengan angka mortalitas mencapai 220.000 jiwa (14%). Dari semua terapi standar untuk IMA, tidak ada satupun jenis terapi yang dapat menyembuhkan kembali jaringan otot dan pembuluh darah yang rusak, semua terapi yang ada hanya dapat memperlambat progresivitas penyakit. Terapi dengan stem sel (sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi sel tertentu yang fungsional) menjadi terapi yang diharapkan dapat memperbaiki jaringan otot yang rusak. Berbagai jenis stem sel telah diidentifikasi, termasuk Cardiac Stem Cell (CSCs) yang merupakan stem sel yang berasal dari jantung, yang diharapkan dapat berdiferensiasi secara sempurna menggantikan jaringan otot jantung yang rusak. Tetapi, kebanyakan stem sel yang ditransplantasikan di jantung gagal untuk bertahan dan berdiferensiasi akibat buruknya lingkungan selular di sekitar daerah yang mengalami infark. Hal ini disebabkan oleh mekanisme cedera iskemik dan reperfusi pada masa infark miokard akut yang menyebabkan pengeluaran radikal bebas dan proses inflamasi yang mendorong terjadinya kematian sel sekitar. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan 90% stem sel mati setelah transplantasi dalam 24 jam dan juga ada penelitian yang tidak menunjukkan perubahan dalam fraksi ejeksi setelah transplantasi stem sel, yang menunjukkan bahwa stem sel yang ditransplantasi tidak fungsional. Melatonin yang telah lama diketahui sebagai antioksidan dan pertahanan terhadap radikal bebas, dapat menjadi alternatif terbaru untuk digunakan pada proses transplantasi stem sel. Karena berdasarkan hasil percobaan, melatonin terbukti dapat mengurangi luas daerah yang terkena infark. Maka atas dasar inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji dengan cara tinjauan pustaka proses yang terjadi pada saat iskemik dan reperfusi dan peranan melatonin sebagai penetral radikal bebas dan mencegah proses inflamasi. Jadi, dengan penggunaan melatonin pada transplantasi stem sel dapat meningkatkan jumlah stem sel yang bertahan dan berdiferensiasi menjadi jaringan otot jantung, karena melatonin dapat menetralkan radikal bebas dan menekan proses inflamasi di jaringan yang rusak, yang di mana radikal bebas dan inflamasi dapat menyebabkan kematian sel. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana cara dalam pemanfaatan stem sel secara maksimal, dan dosis yang tepat bagi melatonin dalam menyelamatkan stem sel untuk dapat berdiferensiasi. Keyword : Stem Cell, Infark Miokard Akut, Melatonin, Antioksidan, Radikal Bebas