TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
(Winkjosastro, 2009).
rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang
tumbuh di dalam rahim ibu dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan
dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
2. Proses Kehamilan
terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa menuju ovum,
pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi sperma
yang akan membentuk zigot terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
a. Uterus
dinding relatif tipis yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan
amnion. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram
(berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm,
tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih
lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal
dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran
retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal
daripada SBR.
b. Serviks Uteri
d. Mammae
parastesia dan nyeri payudara. Setelah bulan kedua, payudara membesar dan
besar, lebih gelap dan lebih tegak. Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
bersekresi.
e. Sirkulasi Darah
wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih
f. Sistem Respirasi
stimulatorik progesteron.
g. Sistem Kemih
sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
h. Sistem Pencernaan
metabolik yang besar dan intens. Pada trimester ketiga, laju metabolik basal
hamil. Hal ini meningkat lagi sebanyak 10 persen pada wanita dengan
ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang akan timbul pada
waktu melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh,
berantakan, canggung dan jelek sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari
pasangannya, disamping itu ibu mulai sedih karena akan terpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil, terdapat perasaan mudah
terluka (sensitif).
1) Nutrisi
Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat membantu
ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu
makan yang diperlukan adalah pola makan yang sehat. Hanya saja Ibu
hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih makanan. Dengan
kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat,
dan sebagainya, ibu hamil pun perlu dikontrol kenaikan berat badannya.
Kenaikan yang ideal berkisar antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak
Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.
a) Kalori
Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per
harinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi,
b) Asam folat
Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup banyak
membuat bayi lahir dengan kelainan, misalnya tanpa batok kepala, bibir
c) Protein
darah, dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein adalah 60 gram setiap
d) Kalsium
kalsium sang ibu tidak mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari
susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D, B2, B3, dan C. Vitamin
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800
mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan
plasenta serta 500 mg untuk meningkatkan Hb. Kurang lebih 200 mg lebih
akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100
kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi
perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan
menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih
Besarnya angka kejadia anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah
20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%. Hal ini disebabkan
karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena
tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat. Menginjak trimester
kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita akan meningkat sampai
35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah.
Sel darah merah harus mengangkut oksigen lebih banyak untuk janin. Sedangkan
saat melahirkan, perlu tambahan besi 300 – 350 mg akibat kehilangan darah.
Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg per hari atau
dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Ibu hamil dikatakan anemia jika
anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi
juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono, Hermawan, dkk, 2009 : 101)
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat
besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama
kehamilan. Bahkan, jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama,
129).
Gejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pucat dan
mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal (Feryanto,
Achmad, 2011 : 37). Pengaruh anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang
gangguan pada masa nifas (daya tahan terhadap infeksi dan stress, produksi ASI
rendah) dan gangguan pada janin (abortus, mikrosomia, BBLR, kematian perinatal)
dengan anemnesia. Pada anamnesia akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih cepat pada hamil
(Wirahadikusuma, 1999 dalam Zebua, 2011) : Meningkatkan konsumsi zat besi dari
makanan seperti mengkonsumsi pangan hewani (daging, ikan, hati, dan telur),
padi-padian) buah-buahan yang segar dan sayuran yang merupakan sumber utama
vitamin C yang diperlukan untuk penyerapan zat besi didalam tubuh. Hindari
dangan makan nasi seperti teh karena mengandung tannin yang akan mengurangi
berdasarkan indeks quatelet (berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat
tinggi badan dalam meter (kg/m2). Interprestasi IMT tergantung pada umur dan
jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh
yang berbeda. IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta
berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk
mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko komplikasi medis
Berat Badan Ideal (BBI) ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi
rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap
minggunya yang dikemukakan oleh para ahli berkisar antara 350-400 gram,
kemudian ditambahkan dengan berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat
menopang aktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan
tinggi badan sebelum hamil, serta umur kehamilan dalam minggu sehingga
rumusnya dapat dibuat. Dengan berbekal beberapa rumus ideal tentang berat badan,
saya (penulis) dapat kembangkan menjadi rumus Berat Badan Ideal untuk Ibu
Dimana :
1. BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
2. BBI adalah Berat Badan Ideal sebelum hamil dapat dicari dengan cara
sebagai berikut :
BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca
untuk orang Eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang Indonesia.
Cara menghitung IMT atau Indeks Masa Tubuh yaitu berat badan dalam
Keterangan :
Tabel 2
Tabel 3
Kategori Total Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan
Berdasarkan Perhitungan IMT
Weight For Height Recommended Total Weight Gain
Category BMI Kg Lb
Low <19,.8 12.5 – 18 28 – 40
Normal 19.8 – 26 11.5 – 16 25 – 35
High 26 – 29 7 – 11.5 15 – 25
Obese >29 ≥7 ≥ 15
(The Institute of Medicine, 1990 dalam Irianti, Bayu, dkk, 2014)
Sebagai contoh : Ibu hamil mempunyai berat badan 50 kg
dan tinggi badan 160 cm. Status gizinya dapat ditentukan dengan
IMT = 50
(1,6)2
IMT = 19,5
Dengan nilai IMT 19,5 maka akan diketahui jika status gizi
Ibu hamil tergolong low. Status gizi orang dewasa juga dapat
2) Oksigen
Kebutuhan Oksigen Bagi Ibu Selama Kehamilan Trimester I, II, dan III.
bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Hal ini dikarenakan keadaan ibu
Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700
ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal ini merupakan hal
yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu hamil meningkat seiring
oksigen yang sehat dan termasuk dalam kriteria oksigen yang baik.
3) Personal Hygiene
saat hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang dapat menjadi
sumber infeksi.
4) Seksualitas
abortus berulang.
5) Pakaian
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah meyerap keringat.
Ada hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu, sabuk dan stoking
yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran balik, sepatu dengan
hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan
mempunyai tali yang besar sehingga tidak terasa sakit pada bahu,
6) Eliminasi (BAB/BAK)
gelas cairan setiap hari.mereka harus cukup minum agar produksi air
menjarangkan berkemih.
perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur
kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari
selama 1 jam. Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan berdiri
dalam menggunakan kedua ibu jari, dilakukan dua kali sehari selama 5
menit.
a. Pengertian
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil
untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu
2013)
b. Tujuan ANC
dan pembedahan.
eksklusif.
c. Jadwal kunjungan
Susilawati, 2013)
komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta
terpadu dengan program lain yang memerlukan intervensi selama
kehamilannya.
Tujuan ANC terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
esensial.
a. Keluarga berencana.
menjarangkan kehamilan.
b. Asuhan antenatal
tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut.
kelahiran bayi.
adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberikan
kunjungan kehamilan disini dapat diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas
hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dlakukan secara berkala
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas
pada trimester III, usia kehamilan >32 minggu, meliputi anamnese, pemeriksaan
terdapat penyakit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko tinggi), sikap
c) Minimal 2 kali pada trimester III, (K3-K4), usia kehamilan > 24 minggu.
kehamilan ialah :
1) Faktor internal
a) Paritas
kesehatan kehamilannya.
b) Usia
Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang
usia yang paling menguntungkan bagi wanita untuk hamil adalah antara dua puluh
sampai pertengahan tiga puluh tahun. Selama periode ini, masalah yang muncul
lebih sedikit dibandingkan jika wanita hamil diusia belasan, akhir tiga puluh, atau
memiliki batas waktu yang baik untuk melahirkan yaitu dimulai usia 20 tahun dan
akan berakhir pada 35 tahun. Usia 20 tahun dianggap awal yang baik bagi seseorang
a) Pengetahuan
kesehatan.
b) Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang
antenatal care ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya
dan janin.
c) Ekonomi
ekonomi yang rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan
kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah,
yaitu ibu hamil akan kekurangan energi dan protein (KEK). Hal ini disebabkan
tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang
d) Sosial budaya
dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi
kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap
e) Geografis
terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transportasi
f) Informasi
berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa. Ibu yang pernah
mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa,
pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan
g) Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan. Disini
dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari
orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang
sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam
istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses
persalinan.
berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan anggota
keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara
teratur
tersebut antara lain seperti anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan
harus mengenal kehamilan risiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi human immune
deficiency virus/aquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS), memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya
yang diberikan oleh Puskesmas. Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiap
kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang
posisi, bagian terendah, masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gej ala preeklamsi serta mengambil tindakan yang tepat untuk
merujuk
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya
pada trimester III, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan
darurat.
yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T.
Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI,
2009) :
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh
(BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan
yang normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu,
ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama
masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi
plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat
kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis
(KEK).
dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri
Tabel 4
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja,
imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua
Tabel 3
darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang
laboratorium yang harus dilakukan pada seriap ibu hamil yaitu golongan darah,
hemoglobin darah dan pemeriksaan spesifik daerah endemis malaria HIV, dll.
yang dilakukan atas indikasi lain pada ibu hamil yang melakukan kunjungan
antenatal.
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hyamil tidak hanya untuk mengetahui
golongan darah ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada
trimester I dan sekali pada trismester III. Pemeriksaan ini di tujukan untuk
mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya
karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam
kandungan. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah pada ibu hamil pada trimester ke
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester ke II dan
proteinnuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya
9) Tatalaksana kasus
kelainan yang ditemukan pada ibu hamil, tenaga kesehatan wajib memberikan
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa
kerjasama penanganan.
1. Komplikasi Persalinan
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat
Dep Kes RI (1997), jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan
berikut :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eklampsia
4) Hidramnion
1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
2. Konsep Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita
Klasifikasi Paritas :
a. Primipara
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup
b. Multipara
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari
c. Grandemultipara
(Manuaba, 2008).
a. Perdarahan Pervaginam
1) Plasenta Previa
2) Solusia Plasenta
b. Preeklampsia
Ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu dengan peningkatan
1) Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital) yang tidak membaik
berkunang-kunang
3) Nyeri epigastrik
diatasnormal
7) Edema menyeluruh
sakit kepala yang hebat yang menetap, dan tidak hilah setelah istirahat.
b. Penglihatan Kabur
preeklampsia.
mengaami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya yang muncul
diketahui dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakkan kaki, jari
serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini mungkin
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan
tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang
lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre
eklamsia.
merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan
hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila
ibu tetap tidak mau makan, muntah terus-menerus sampai ibu lemah dan
tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan
kesehatan ibu.
43
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
infeksi lain.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
kali dalam periode 3 jam. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat
g. Perdarahan Pervaginam
bahian kecil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu
bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi belum cukup
vagina.
a. Sering Berkemih
wajar
b. Varises
darah balik dan biasa terjadi pada pembuluh balik supervisial. Varises
terjadi pada 40% wanita, biasanya terlihat pada bagian kaki, namun
sering juga muncul pada vulva dan anus. Varises pada anus disebut
diantaranya yaitu :
2) Tidur dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-15 menit
c. Sesak Nafas
Terasa pada saat usia kehamilan lanjut 33-36minggu. Disebabkan oleh
yang akan memberi ruang bernapas yang lebih luas (Rukiyah, 2009).
(Jean, 2011). Sedangkan cara untuk mengatasi bengkak dan kram kaki
peningkatan sirkulasi
e. Gangguan Tidur
kanan dan beri ganjalan pada kaki, serta mandilah dengan air hangat
sebelum tidur yang akan menjadikan ibu lebih santai dan mengantuk,
(Rukiyah, 2009).
f. Mudah Lelah
waktu untuk beristirahat, jika merasa lelah pada siang hari maka segera
cara hindari makanan yang mengandung gas, bangun secara perlahan dari
wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14.
288 hari. Menurut (Sulistyawati, 2009) ada dua cara menentukan usia
kehamilan yaitu:
nya.
d) Daftar jumlah minggu dan haridibuat dari sisa hari dalam bulan