Anda di halaman 1dari 88

PENGARUH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP

TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM


PENATALAKSANAAN KASUS FLU BURUNG
DI RSUP. H. ADAM MALIK
TAHUN 2007

DISUSUN

O
L
E
H

IING YULIASTUTI
NIM : 057012016

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
PENGARUH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP
TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM
PENATALAKSANAAN KASUS FLU BURUNG
DI RSUP. H. ADAM MALIK
TAHUN 2007

TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M. Kes)
Dalam Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

OLEH

IING YULIASTUTI
057012016

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
PERNYATAAN

PENGARUH PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP


TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM
PENATALAKSANAAN KASUS FLU BURUNG
DI RSUP. H. ADAM MALIK
TAHUN 2007

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau d
terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 09 Januari 2008

( IING YULIASTUTI )

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Telah diuji

Pada tanggal : 9 Januari 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. dr. Sutomo Kasiman, SpPd, SpJp

Anggota : dr. Yulianti, SpP,MARS

Dr. Dra. Ida Yustina, MSi

Teguh Supriadi, SKM, MPH

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
ABSTRAK

Memasuki abad XXI, masyarakat dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara


diguncang oleh Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit unggas menular. Penyakit ini
mempunyai kemampuan bermutasi kepada orang dan dapat memicu munculnya
pandemik influenza. Sejak ditemukannya pertama kali sampai dengan sekarang jumlah
kasus terus mengalami peningkatan, angka kematian pada orang juga terus meningkat
secara tajam. Indonesia merupakan negara terparah terjangkit wabah flu burung dengan
angka kematian yang tinggi (CFR 75%). Sementara RSUP H. Adam Malik telah
merawat beberapa pasien suspek flu burung dan sebagian diantaranya dinyatakan positif
terinfeksi flu burung, dengan angka kematiannya (CFR 83%), sebagian besar pasien
(68%) pulang atas permintaan sendiri. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh
pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan
kasus flu burung. Untuk mengetahui kinerja perawat dilakukan penelitian dengan studi
survey eksplanatory. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang sudah pernah
memberikan pelayanan langsung kepada pasien flu burung berjumlah 97 orang.
Analisa data dengan menggunakan regresi linier berganda diketahui bahwa
variabel pengetahuan (p = 0,045), variabel keterampilan (p = 0,043) dan variabel sikap
(p = 0,001) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perawat dalam
penatalaksanaan kasus flu burung (p < 0,05). Persamaan regresi yang terbentuk adalah
ŷ = 0.102 + 0.244 xi + 0. 293 x 2 + 0.661 x3 . Variabel yang mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap kinerja perawat adalah variabel sikap dengan koefisien regresi x3
0.661 dan p value 0.001.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja perawat dalam penata laksanaan
kasus flu burung dipengaruhi oleh pengetahuan, ketarampilan dan sikap.

Kata kunci : Kinerja, Pengetahuan, Keterampilan, Sikap.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
ABSTRACT

Entering the 21"` century, the world community, especially that of Southeast
Asia region, were shocked by the Extraordinary Incident (KLB) of contagious fowl
disease. This kind of disease can mutate to human being and trigger the incident of
pandemic influenza. Since it was firstly discovered, the number of avian influenza cases
keeps increasing and the mortality rate in human being is also increasingly rising.
Indonesia is the country with the spread of the worst avian influenza epidemic with
high mortality rate (CFR of 75%). In the North Sumatera Province, till 31th Oktober
2006, recorded 7 cases of aviab influenza, with 6 of them were died. Adam Malik
General Hospital has treated several patient suspected of developing. Avian influenza
and a few of them were officially stated that they were positively infected by aviab
influenza with mortality rate (CFR) of 83% and most of them (68%) used to be the
PAPS patients.
The purpose of this explanatory survey study with cross-sectional design is to
analyze the influence of knowledge, skill and attitude on the performance of nurses in
managing the flu hurung case. The respondents of this study consist of 95 nurses who
used to be involved in handling the case of flu burung, one head of ward and one head
of working group assigned in the speciall ward for the treatment of flu burung.
The result of multiple linear regression analysis shows that the variables of
knowledge, skill and attitude have an influence on the performance of nurses in
managing the, flu burung case with p = 0.001 and regression equation y = 0.102 +
0.244; + 0293,E + 0.661,3. Of the three variables, attitude has a stronger influence on the
performance of nurses with p = 0.001 and regression coefficient x3 = 0.661.

Key words: Performance, Knowledge, Skill, Attitude

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

ridhoNya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Penulisan tesis ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat S2 pada

Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara Medan.

Penulis menyadari, begitu banyak dukungan, bimbingan, bantuan dan

kemudahan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis dari memulai penulisan

tesis ini sehingga dapat diselesaikan.

Dengan penuh ketulusan hati, penulis menyampaikan terima kasih, semoga

sukses dan bahagia selalu dalam lindunganNya kepada : Bapak Prof. dr. Sutomo

Kasiman, Sp.PD, Sp.JP dan Ibu dr. Yulianti, Sp.P, MARS selaku pembimbing yang

telah memberikan perhatian, dukungan dan pengarahan sejak mulai hingga selesai tesis

ini.

Disamping itu, penulis mengucapkan terim kasih yang sebesar–besarnya kepada

1. Bapak Prof. dr. Chaeruddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, M.Sc, selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Ketua Program Studi

Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
4. Ibu Dr.Dra. Ida Yustina, MSi Dosen Pembimbing dan Penguji Tesis.

5. Bapak Teguh Supriadi, SKM, MPH selaku anggota Komisi Pembimbing

dan penguji dalam penulisan tesis ini.

6. Bapak Drg.H. Armand P. Daulay.M.Kes. Direktur RSUP H. Adam

Malik Medan.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta Chaidir (Alm), dan Hj. Sukarni Yarnis.

Doa, harapan, dan perjuangan Bapak dan Ibu tidak ada yang sia-sia.

8. Bapak dan Ibu Mertua Iwan Suroto Achmadi dan Lailan Sofia, atas doa,

perhatian dan dukungan selama masa pendidikan.

9. Adik-adikku tercinta, Dedi Dwi Putra, Nora Trisna, SE, dan Asih

Widiastuti, Apt, dan semua keluarga besar yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

10. Rekan – rekan penulis di Peminatan Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Angkatan 2005, atas dukungan yang diberikan selama

pendidikan.

11. Staf Administrasi Program AKK Sekolah Pasca Sarjana USU (Rosihan,

Saiful, Husni dan Iin), yang membantu penulis mengurus penyelesaian

administrasi perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.

12. Proyek PHP-II Pusat sebagai penyandang dana pendidikan.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat memberi masukan guna

meningkatkan wawasan keilmuan khususnya bagi RSUP H. Adam Malik Medan dalam

menciptakan SDM keperawatan yang terampil sehingga berkinerja yang tinggi. Kiranya

Allah SWT yang membalas budi baik kepada semua orang yang telah memberikan

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
bantuan dan dukungan kepada penulis. Akhirnya penulis berharap kritik dan masukan

dari pembaca, karena masih jauh dari sempurna baik isi maupun penyajiannya.

Medan, Desember 2007

Penulis

Iing Yuliastuti

Rasa cinta yang dalam dan dengan kasih sayang


yang tulus, saya persembahkan semuanya ini kepada
suamiku tercinta Ade Wedhasmara, SE. Ak dan ketiga
anakku tersayang yang merupakan sumber motivasi dan
inspirasiku : Fathurrahman, Nurul Fatiya dan Hanifah
Rizkia terima kasih ya yah.. atas dukungan dan
pengorbananmu, semoga keluarga kita semakin berbahagia
dengan selesainya sekolah ini.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Iing Yuliastuti

Tempat/Tanggal Lahir : Batusangkar / 18 Juni 1971

Alamat : Jln. Prona I Gg, Keluarga No 2. Psr III Tj. Sari

Medan, Telp (061) 8224170.

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 2 Lima Kaum, Lulus tahun 1984.

2. SMP Negeri 1 Batusangkar, lulus tahun 1987.

4. SMA Negeri 1 Batusangkar, lulus tahun 1990.

5. S-1 Kesehatan Masyarakat FKM USU, lulus tahun 1994.

Riwayat Pekerjaan :

1. Kepala tata Usaha di Puskesmas Lubuak Aluang Kabupaten Padang

Pariaman, tahun 1995 – 1997.

2. Staf Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, tahun 1998–

1999.

3. Staf Organisasi Hukum dan Masyarakat Kantor Wilayah Kesehatan

Sumatera Utara, tahun 1999 – 2000.

4. Staf Bagian Keuangan RSUP H. Adam Malik Medan, tahun 2001 –

2003.

5. Sekretaris Direktur RSUP H. Adam Malik, tahun 2003 s/d sekarang.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN
PERSETUJUAN
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1


1.2. Perumusan Masalah............................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian................................................................. 6
1.5. Hipotesa Penelitian................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

2.1. Flu Burung ................................................................................ 8


2.1.1. Defenisi Kasus............................................................... 8
2.1.2. Tata Laksana Penanganan Kasus................................... 10
2.2. Tugas Tim Penanganan Kasus Luar Biasa (Flu Burung) .......... 12
2.3. Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Flu Burung.................... 13
2.3.1. Pengkajian ..................................................................... 13
2.3.2. Diagnosa Keperawatan .................................................. 14
2.3.3. Perencanaan Pulang (Discharge Planning).................... 14
2.3.4. Evaluasi ......................................................................... 15
2.4. Perilaku...................................................................................... 15
2.5. Pengetahuan (Knowledge)......................................................... 17
2.6. Sikap (Attitude) ......................................................................... 19
2.6.1. Tingkatan Sikap............................................................. 19
2.6.2. Praktek atau Tindakan Sikap ......................................... 20
2.7. Ketrampilan ............................................................................... 21
2.8. Kinerja ....................................................................................... 21
2.8.1. Kinerja Perawat ............................................................. 24
2.8.2. Konsep Keperawatan..................................................... 25
2.8.3. Kualitas Pelayanan Keperawatan .................................. 26
2.8.4. Indikator Kinerja ........................................................... 27
2.8.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja................. 29
2.8.6. Manfaat Penilaian Kinerja ............................................. 31
2.9. Landasan Teori .......................................................................... 32
2.10.Kerangka Konsep ..................................................................... 34

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35

3.1. Jenis Penelitian .......................................................................... 35


3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian.................................... 35
3.2.1. Lokasi Penelitian ........................................................... 35
3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................... 35
3.3. Populasi dan Sampel.................................................................. 35
3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 36
3.4.1. Jenis dan Sumber Data .................................................. 36
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 36
3.5. Definisi Operasional .................................................................. 36
3.5.1. Variabel Bebas............................................................... 37
3.5.2. Variabel Terikat............................................................. 37
3.6. Aspek Pengukuran .................................................................... 37
3.6.1. Variabel Bebas............................................................... 37
3.6.2. Variabel Terikat............................................................. 38
3.7. Instrumen Penelitian.................................................................. 39
3.8. Pengolahan dan Teknik Analisa Data........................................ 40
3.8.1. Pengolahan Data ............................................................ 40
3.8.2. Tehnik Analisa Data ...................................................... 40
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................... 40
3.9.1. Uji Validitas Instrumen ................................................. 40
3.9.2. Uji Reliabilitas Instrumen.............................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 44

4.1. Gambaran Umum RSUP H. Adam Malik ................................. 44


4.1.1. Sejarah Perkembangan ................................................ 44
4.1.2. Visi ............................................................................... 45
4.1.3. Misi............................................................................... 45
4.1.4. Fungsi ........................................................................... 45
4.1.5. Jenis Rumah Sakit ........................................................ 46
4.1.6. Struktur Organisasi ...................................................... 46
4.1.7. Jenis Pelayanan ............................................................ 47
4.1.8. Ketenagaan ................................................................... 47
4.2. Analisa Univariat....................................................................... 48
4.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian ..................................... 48
4.2.1.1.Umur................................................................. 48
4.2.1.2.Jenis Kelamin ................................................... 48
4.2.1.3.Latar belakang pendidikan ............................... 49
4.2.1.4.Masa Kerja ....................................................... 49
4.2.2. Deksriptif Tingkat Pengetahuan Keterampilan dan sikap
Responden ................................................................... 50
4.2.2.1.Pengetahuan....................................................... 50
4.2.2.2.Keterampilan ..................................................... 52
4.2.2.3.Sikap .................................................................. 54
4.2.2.4.Kinerja Perawat ................................................. 56
4.3. Analisis Multivariat ................................................................... 59

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
BAB V PEMBAHASAN .............................................................................. 62

5.1. Karakteristik Responden .......................................................... 62


5.2. Deskripsi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap ..................... 63
5.3. Pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan dan Sikap Terhadap Kinerja
Perawat ...................................................................................... 67
5.4. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 70

6.1. Kesimpulan................................................................................ 70
6.2. Saran .......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 72

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kinerja Perawat
(Mutu Pekerjaan, Jumlah Pekerjaan dan Inisiatif).................................... 42

2. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan


Perawat ..................................................................................................... 42

3. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Keterampilan


Perawat ..................................................................................................... 43

4. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sikap Perawat 43

5. Tabel 4.1. Distribusi Tempat Tidur di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007 46

6. Tabel 4.2. Distribusi Karyawan Berdasarkan Jenis Ketenagaan di RSUP. H.


Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 47

7. Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di RSUP. H.


Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 48

8. Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP. H.


Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 48

9. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSUP.


H. Adam Malik Tahun 2007..................................................................... 49

10. Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di RSUP. H. Adam
Malik Tahun 2007 .................................................................................... 50

11. Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di RSUP.


H. Adam Malik Tahun 2007..................................................................... 51

12. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tingkat Pengetahuan


di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007..................................................... 52

13. Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Keterampilan di


RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007......................................................... 53

14. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kategori


Keterampilan di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007.............................. 54

15. Tabel 4.11. Distribusi Responden BerdasarkanTingkatan Sikap di RSUP. H.


Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 55

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
16. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tingkatan Sikap di
RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007......................................................... 56

17. Tabel 4.13. Distribusi Kinerja Responden ............................................... 57

18. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tingkatan Kinerja 58

19. Tabel 4.15. Hasil Regresi dari Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap
Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007.......... 59

20. Tabel 4.16. Hasil Uji Serempak Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 60

21. Tabel 4.17. Hasil Uji Parsial Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H. Adam
Malik Tahun 2007 .................................................................................... 61

22. Tabel 4.18 Hasil Uji Determinasi Terhadap Kinerja Perawat di RSUP. H.
Adam Malik Tahun 2007.......................................................................... 61

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian...................................................... 34

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Kuesioner

2. Lampiran 2 : Kuesioner Kinerja Perawat

3. Lampiran 3 : Print Out SPSS

4. Lampiran 4 : Struktur Organisasi Rumah Sakit

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memasuki abab XXI, masyarakat dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara,

diguncang oleh Kejadian Luar Biasa penyakit unggas menular yang bersifat zoonosis

yang menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat dan Negara karena penularannya

cepat dan luas serta menimbulkan kematian yang tinggi pada unggas. Apalagi penyakit

ini memiliki kemampuan bermutasi untuk menular kepada orang dan dapat memicu

munculnya pandemic influenza. Penyakit flu burung atau Avian Influenza adalah suatu

penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus H5N1 yang secara alami menginfeksi

bangsa burung.

Dalam dokumentasi pertama, pada bulan Desember 1997, virus H5N1 telah

menyebabkan kasus penyakit yang serius pada 18 orang dan 6 orang di antaranya

meninggal di Hongkong. Tindakan cepat memutus rantai penularan dengan

memusnahkan seluruh populasi unggas sejumlah 1,5 juta ekor dalam waktu 3 hari telah

mampu mencegah pandemi dan menghilangkan kemungkinan untuk terjadi penularan

keorang selanjutnya. Kasus virus avian influenza pada orang terjadi lagi di Hongkong

pada tahun 2003, 2 orang meninggal dunia dan 1 orang dapat disembuhkan

(http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007).

Pada tanggal 5 Januari 2004 ditemukan lagi pada 11 orang anak di Hanoi

Vietnam, 7 orang diantaranya meninggal dunia, 2 orang dalam kondisi gawat. Pada

bulan Oktober 2005 ditemukan lagi gejala yang sama pada seorang wanita di Provinsi

Liaoning (China), dan mengalami kesembuhan pada bulan November 2005 setelah

dilakukan pengobatan secara intensif dirumah sakit. Kejadian ini merupakan kasus

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
kelima di China yang dipastikan positif terinfeksi virus flu burung. Perkembangan kasus

flu burung pada orang menuntut perhatian dan kesiap siagaan yang tinggi, kematian

pada orang yang awalnya hanya merenggut nyawa tiga orang di Vietnam pada tahun

2003, ternyata meningkat secara tajam menjadi 32 orang di tahun 2004 yaitu 20 orang

di Vietnam dan 12 orang di Thailand. Dari yang semula hanya terjadi disatu negara

menjadi 2 negara. Jumlah kasus tahun 2003 yang semula 3 kasus meningkat menjadi 46

kasus atau terjadi peningkatan sebesar 15 kali . Begitu pula jumlah kematian pada

orang meningkat dari 3 orang menjadi 32 orang atau terjadi peningkatan sebesar 11 kali.

Suatu peningkatan jumlah kasus dan kematian yang luar biasa dalam kurun waktu satu

tahun (Akoso,2006).

Kejadian tahun 2005 tidak terjadi penurunan tetapi bahkan menjadi lebih

memprihatinkan baik ditinjau dari jumlah kasus yang terjadi, banyaknya kematian pada

orang dan jumlah negara yang mengalami musibah. Negara-negara antara lain

Cambodia, China, dan Indonesia yang sejak tahun 2003 sampai tahun 2004 tidak terjadi

kasus pada manusia, tetapi ternyata tahun 2005 mulai dijumpai kasus dan kematian pada

orang yang semakin menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya situasi lebih parah.

Secara total di Asia, jumlah kasus tahun 2005 meningkat menjadi 95 orang dari 46

orang tahun 2004 atau terjadi kenaikan sebesar 2 kali. Jumlah kematian meningkat dari

32 orang menjadi 41 orang atau naik 78 % di tahun 2005 (Akoso,2006).

Data terakhir diperoleh, bahwa bulan September 2006, kasus pada orang masih

berlanjut dan mengkhawatirkan, jumlah kasus dan kematian pada orang di berbagai

negara sudah mencapai 248 kasus dan 146 mengalami kematian. Jumlah negara yang

terlibatpun bertambah yaitu Irak dan Turkey. Total kejadian tersebar di 7 negara yaitu :

Cambodia, China, Indonesia, Irak, Thailand, Turkey, dan Vietnam. Untuk sementara

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
waktu 3 negara ASEAN yaitu Cambodia, Vienam dan Thailand di awal tahun 2006

telah menunjukkan prestasi bahwa bebas dari munculnya kasus penularan dan kematian

oleh flu burung pada orang. Tahun 2006 di Irak ditemukan 2 kasus flu burung dan

keduanya meninggal, sedangkan Turkey terdapat 12 kasus dan 4 diantaranya meninggal.

Sementara ini Indonesia sampai dengan bulan September 2006 kasus flu burung sudah

mencapai 80 kasus dan 60 diantaranya mengalami kematian (CFR 75 %), dengan

demikian Indonesia menggusur Vietnam sebagai negara paling parah menjadi korban

wabah flu burung dengan tingkat kematian paling tinggi di dunia

(http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2007). Perkembangan flu burung di

Indonesia telah memasuki babak baru, dengan sejumlah ahli mensinyalir penularan

antar manusia sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa klaster seperti di Tanah Karo, 7

terinfeksi, 6 orang meninggal, 1 orang dinyataakan sembuh setelah menjalani

pengobatan secara intensif di RSUP H. Adam Malik (Yanmed, RSUP H. Adam Malik,

2006).

Dalam rangka penanggulanngan kasus dan menurunkan kematian akibat flu

burung di Indonesia pemerintah telah mengambil langkah-langkah di antaranya, dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 19 September

2005 Nomor 372/MENKES/SK/IX/2005 menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Nasional flu burung di Indonesia, dan melalui Surat Keputusan Nomor

1371/MENKES/SK/IX/2005 ditetapkan 44 rumah sakit rujukan perawatan penderita flu

burung, dan salah satu di antaranya adalah RSUP H. Adam Malik Medan.

Propinsi Sumatera Utara sampai dengan akhir Oktober 2006 sudah tercatat 7

kasus flu burung, 6 orang diantaranya meninggal dunia, dan enam dari tujuh pasien

tersebut di rawat di RSUP H. Adam Malik.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik sampai dengan Oktober 2006 sudah

merawat 19 orang pasien suspect flu burung, 6 diantaranya dinyatakan positif (5

meninggal), dengan demikian angka kematian akibat flu burung di RSUP H. Adam

Malik adalah 83%, 1 orang dinyatakan sembuh setelah mendapat perawatan yang

intensif. Keenam pasien tersebut termasuk dalam kriteria terkonfirmasi dengan kata lain

hasil pemeriksaan H5N1nya diterima oleh WHO sebagai konfirmasi, 6 orang

dinyatakan negatif, dan sisanya sebanyak 7 orang sampai saat ini belum diketahui

hasilnya (Yanmed, RSUP H. Adam Malik, 2006). Dari survey awal yang dilakukan

peneliti diperoleh informai bahwa dari 19 pasien yang dirawat, 13 orang (68%),

diantaranya Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) dengan alasan pelayanan yang

kurang baik. Rumah sakit telah berusaha memberikan pelayanan sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan, namun kenyataan dilapangan masih banyak dijumpai kendala-

kendala, misal dari segi tenaga. Rumah sakit saat ini memiliki sepuluh tenaga dokter

spesialis yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien, 5 orang diantaranya

sudah pernah mengikuti pelatihan khusus sebanyak satu kali. Untuk tenaga perawat

setiap bulannya rumah sakit menugaskan 40 orang, dan semua perawat mempunyai

kesempatan yang sama untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien flu

burung, sementara jumlah perawat yang sudah mendapatkan pelatihan khusus baru 20

orang, (Bidang Keperawatan RSUP H.Adam Malik, 2007). Menurut informasi yang

diperoleh di lapangan, bahwa ada diantara perawat yang tidak bersedia memberikan

pelayanan dengan alasan takut tertular, dikarenakan minimnya pengetahuan,

keterampilan dan pemahaman mereka tentang tatacara penanganan kasus flu burung di

rumah sakit. Disamping itu belum cukupnya Alat Pelindung Diri (APD), misalnya

apron, sarung tangan DTT (Desinfektan Tingkat Tinggi), masker N95 dan kaca mata

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
pelindung bagi petugas, juga merupakan sauatu masalah yang dihadapi rumah sakit.

Informasi yang diperoleh dari salah seorang perawat, karena keterbatasan jumlahnya

dan harga yang cukup mahal terpaksa alat dimaksud didaur ulang, yang seharusnya

dibuang (disposable).

Pada penelitian terdahulu di beberapa tempat pelayanan kesehatan didapat hasil

bahwa ada hubungan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dengan kinerja

perawat (Pitoyo;2000). Minaria (2005) dengan judul tesis hubungan faktor individu,

organisasi dan psikologis dengan kinerja pegawai BPFK Medan, membuktikan bahwa

terdapat hubungan faktor individu (pengetahuan, keterampilan), faktor psikologi (sikap)

terhadap kinerja pegawai BPFK Medan tahun 2005. Mukhlis, Kristiani (2006), juga

membuktikan bahwa terdapat hubungan faktor individu (pengetahuan dan keterampilan)

dengan kinerja petugas vaksinasi di Kabupaten Aceh Timur.

Tingginya angka kematian akibat flu burung di RSUP H. Adam Malik (83%)

dibandingkan dengan angka kematian nasional (75%), serta banyaknya pasien yang

pulang atas permintaan sendiri (68%) dengan alasan pelayanan yang kurang baik, antara

lain menggambarkan bahwa kinerja perawat dalam menangani kasus flu burung masih

rendah, hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan, keterampilan dan

sikap petugas yang kurang baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Mengingat pasien flu burung memerlukan penanganan yang khusus, maka hal ini dapat

menjadi suatu kajian ilmiah dan harus dianggap sebagai suatu proses pembelajaran guna

meningkatkan kinerja petugas pelayan, sehingga mutu pelayanan yang diharapkan dapat

tercapai khususnya dalam penanganan kasus flu burung.

1.2. Perumusan Masalah

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian

ini adalah : ”Bagaimana pengaruh pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap

kinerja perawat dalam penatalaksanaana kasus flu burung di RSUP H. Adam Malik”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisa pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat dalam

penatalaksanaan kasus flu burung.

2. Menganalisa pengaruh keterampilan terhadap kinerja perawat dalam

penatalaksanaan kasus flu burung.

3. Menganalisa pengaruh sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan

kasus flu burung.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Untuk memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen rumah sakit untuk

meningkatkan kinerja petugas kesehatan, khususnya dalam penanganan kasus

flu burung

b. Sebagai rekomendasi untuk membuat kebijakan dalam penangan kasus flu

burung sesuai dengan standar operasional (SOP).

c. Sebagai bahan acuan bagi instansi yang terkait (Dinas Kesehatan, Dinas
Peternakan dan Instansi terkait) untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
penanggulangan kasus.

1.5. Hipotesis

1. Ada pengaruh pengetahuan terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan

kasus flu burung.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
2. Ada pengaruh keterampilan terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan

kasus flu burung.

3. Ada pengaruh sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu

burung.

B A B II

TINJAUAN PUSTAKA

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
2.1. Flu Burung

Influenza (flu) merupakan penyakit virus yang menyerang saluran napas dan

datang mendadak. Ia paling sering terjadi sewaktu perubahan musim atau cuaca. Dalam

bentuk yang lengkap ia disertai demam, batuk dan pilek-bersin, juga rasa pegal diotot

dan tulang. Kadang-kadang dibarengi sakit kepala, diare atau mual. Flu burung adalah

suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza A sub tipe H5N1 yang

ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini

adalah avian influenza (Akoso, 2006).

2.1.1. Definisi kasus

Dilihat dari definisi kasus, flu burung digolongkan kepada :

A. Kasus suspek AI

Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam

(suhu > 38 °C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah

satu keadaan : a. seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit

KLB flu burung ; b. kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan ;

c. bekerja pada salah laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau

binatang yang dicurigai menderita flu burung (RSPI Sulianti Saroso, 2005).

B. Kasus Probable
8
Kasus probable adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan : a. bukti

laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A ( H5N1 ), missal Tes HI

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
yang menggunakan antigen H5N1 ; b. dalam waktu singkat berlanjut menjadi

pnemonia/gagal pernafasan/meniggal ; c. terbukti tidak terdapat penyebab lain.

C. Kasus Konfirmasi.

Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau probable didukung oleh salah satu

hasil pemeriksaan laborotorium : a. kultur virus H5N1 positip ; b.PCR influenza positip

; c. peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali .

Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya , yaitu demam, sakit

tenggorokan, batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat

penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan diparu-paru (pnemonia),

dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian .

Etiologi penyakit ini adalah virus influenza, adapun sifat virus ini dapat bertahan

hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C. Di dalam

tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati

pada pemanasan 60 °C selama 30 menit.

Dikenal beberapa tipe influenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu : H1N1,

H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain. Saat ini penyebab flu burung adalah Highly

Pathogenic Avian influenza Virus, tarin H5N1 (H = hemagglutinin ; N =

neuraminidase). Hal ini terlihat dari hasil studi yang ada menunjukkan unggas yang

sakit mengeluarkan virus influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya.

Secara umum, virus flu burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu

dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia (Depkes, 2004).

2.1.2. Tata Laksana Penanganan Kasus

Penderita yang dirujuk ke RSUP H. Adam Malik adalah penderita yang oleh

Petugas Kesehatan dari rumah sakit yang merujuk sudah dapat diidentifikasi bahwa

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
penderita tersebut adalah kasus flu burung. Rumah sakit yang melakukan rujukan

sebaiknya menghubungi petugas Triage RSUP H. Adam Malik untuk mempersiapkan

segala sesuatunya dalam rangka penerimaan penderita tersebut termasuk pengiriman

kendaraan ambulans untuk penangan kasus ini ke rumah sakit yang merujuk tersebut.

Prosedur selanjutnya akan ditangani oleh petugas yang menjemput pasien tersebut

hingga masuk ruang isolasi .

Penderita yang datang sendiri dan diduga menderita gejala-gejala flu burung

diarahkan untuk ke ruang Triage Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP H. Adam Malik.

Penderita yang datang sendiri ke poliklinik penyakit paru / penyakit dalam / penyakit

anak, setelah dilakukan pemeriksaan dan diduga menderita flu burung dirujuk ke Triage

IGD .

Tempat Pendaftaran Penderita (TPP), adalah tempat yang disediakan oleh rumah

sakit untuk melakukan pendaftaran penderita dalam rangka pemeriksaan kesehatan oleh

tim medis rumah sakit. Pada TPP tersebut harus ditempatkan petugas yang telah dilatih

untuk melakukan seleksi terhadap seluruh penderita yang mengalami gejala sesuai

gejala flu burung. Petugas TPP akan mengarahkan penderita yang telah dicurigai

menderita gejala flu burung tersebut untuk diperiksa di ruang Triage IGD .

Triage adalah ruangan yang mempunyai fungsi untuk melakukan seleksi

terhadap penderita flu burung, dimana petugas telah melakukan Standard Universal

Precaution. Seleksi pertama dilakukan oleh perawat yang telah dilatih dengan

berpedoman pada gejala-gejala flu burung dan faktor resikonya, sekaligus melakukan

pemeriksaan awal sebelum dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan lanjutan (SMF

Paru, RSUP HAM, 2006).

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Seleksi kedua adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Triage, yang

melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai standar pelayanan medik mengenai

flu burung yang ada. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang diagnostik, maka dokter

segera melakukan (oleh petugas khusus) pemeriksaan laboratorium sederhana dan foto

Toraks pada penderita tersebut. Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter

dapat memulangkan atau segera merawat penderita tersebut sesuai indikasi. Untuk

penderita yang akan dirawat, maka dokter Triage segera melaporkan rencana perawatan

penderita tersebut pada dokter konsulen jaga pada hari itu, dan dokter Triage harus

mencatat kasus tersebut dalam formulir AI-1.

Pemeriksaan di laboratorium dilakukan oleh petugas laboratorium. Spesimen

darah ( EDTA, Serum ) dapat diambil di Triage Instalasi Gawat Darurat atau di ruang

perawatan. Spesimen darah, usap tenggorokan dikirim oleh petugas laboratorium atau

oleh petugas yang ditunjuk ke Badan Litbangkes untuk konfirmasi diagnosa.

Pemeriksaan Radiologi dilakukan oleh petugas Instalasi Radiologi setelah

mempersiapkan diri dengan Standard Universal Precaution, pemeriksaan dilakukan

selama 24 jam dengan menggunakan dua pesawat radiologi, satu pada ruang Instalasi

Radiologi dan satu lagi adalah pesawat radiologi yang bergerak dan berada dalam

ruangan perawatan (untuk kasus rawat inap).

2.2. Tugas Tim Penanganan Kasus Luar Biasa (Flu Burung)

Sebagaimana tertuang dalam Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor

372/MENKES/SK/IX/2005 yang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) Nasional flu

burung di Indonesia, dan Surat Keputusan Nomor 1371/MENKES/SK/IX/2005

ditetapkan 44 rumah sakit rujukan perawatan penderita flu burung, dan salah satu

diantaranya adalah RSUP H. Adam Malik Medan. Untuk menindak lajuti Surat

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Keputusan tersebut rumah sakit mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pembentukan

Penangan Kasus Luar Biasa (Flu Burung dan SARS) No.PM.04.03.5.3.2984, yang

terdiri dari : a) Penanggung jawab yang beranggotan semua Direksi rumah sakit; b)

Ketua dan wakil ketua ; c) Skretaris dan Wakil Sekretaris; d) Kelompok Tim Ahli yang

dibantu oleh para anggota yaitu perawat yang sudah dijadwal.

Sebagaimana yang tertuang dalam SK No.PM.04.03.5.3.2984, tugas dan

tanggung jawab dari tim ini adalah sebagai berikut : a) bertanggung jawab terhadap

seluruh kegiatan dalam penanganan kasus luar biasa; b) melaksanakan urusan surat

menyurat dan mendokumentasikan seluruh kegiatan dalam penangan kasus luar biasa;

c) menyusun prosedur pelayanan dan menyusun tindakan pengobatan serta merawat

pasien; d) memberikan keterangan kepada masyarakat dan instansi yang berkepentingan

tentang penanggulangan kasus luar biasa; e) mempersiapkan dan melaksanakan

prosedur dan fasilitas dalam perawatan pasien.

2.3. Penata Laksanaan Keperawatan Pasien Flu Burung

Penatalaksanaan pasien flu burung (A1) pada dasarnya sama dengan

penatalaksanaan keperawatan pasien pnemonia.

Asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan mulai

dari pengkajian sampai evaluasi dilengkapi dengan rencana pasien pulang (discharge

planning). Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien flu burung antara

lain pola nafas tidak efektif, gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, cairan dan

elektrolit, gangguan Activity Daily Living (ADL) dan komunikasi verbal, risiko

penyebaran infeksi dan cemas. Rencana tindakatan keperawatan yang dilakukan

berdasarkan masalah/diagnosa keperawatan yang ditegakkan antara lain manajemen

cairan, manajemen asam basa dan manajemen ventilasi mekanik dengan menerapkan

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi. Evaluasi dilakukan untuk menilai

keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien flu burung.

2.3.1. Pengkajian

Dalam penatalaksanaan pasien flu burung dilakukan pengkajian terhadap :

1. Identitas pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin dan

penanggung jawab).

2. Riwayat kesehatan sekarang (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, diare).

3. Riwayat penyakit masa lalu (pernah sakit paru).

4. Riwayat kesehatan keluarga (riwayat sakit tahunan, riwayat sakit paru dalam

keluarga).

5. Riwayat perjalanan, dalam waktu 7 hari sebelum timbul gejala, melakukan

kunjungan ke daerah atau bertempat tinggal di daerah terjangkit flu burung,

mengkonsumsi unggas sakit, kontak dengan unggas/orang yang positif flu

burung.

2.3.2. Diagnosa Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien flu burung tanpa ABN

yang dirawat di ruang isolasi.

2. Dignosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien flu burung dengan ABN

ventilator yang dirawat diruang ICU.

2.3.3. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
1. Jelaskan tentang perjalanan penyakit dan tanda-tanda terjangkit flu burung

serta cara pencegahannya.

2. Informasikan kepada pasien dan keluarga menganai hasil akhir dan

pemeriksaan laboratorium dan foto toraks.

3. Informasikan cara pencegahan dan tempat yang memiliki risiko tinggi untuk

penyebaran flu burung.

4. Informasikan kepada pasien dan keluarga untuk kontrol 1 (satu) minggu

setelah pulang atau datang setiap saat bila dirasa ada keluhan.

5. Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tata cara minum obat/terapi yang

dibawa pulang.

6. Ajarkan teknik mencuci tangan yang baik dan benar.

7. Informasikan mengenai diet dan intake nutrisi sesuai kontra indikasi.

8. Bekali pasien dengan surat keterangan yang memberitahukan bahwa yang

bersangkutan saat ini bukan pengidap/sembuh dari penyakit flu burung.

2.3.4. Evaluasi

1. Jalan napas efektif dengan bunyi napas bersih.

2. Tidak menunjukkan terjadinya perubahan pertukaran gas.

3. Tanda-tanda vital dalam batas normal.

4. Tidak menunjukkan adanya gangguan nutrisi, cairan dan elektrolit.

5. Aktivitas kembali normal.

6. Tidak menunjukkan kecemasan.

7. tidak terjadi penyebaran infeksi baik di dalam tubuh pasien maupun orang lain.

2.4. Perilaku

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia

dengan lingkungannya yang terbentuk dalam wujud pengetahuan, sikap dan tindakan.

Dengan kata lain perilaku manusia merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif dan

aktif (tindakan: berfikir, berpendapat, bersikap). Sesuai batasan, perilaku kesehatan

dapat dirumuskan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan

lingkungannya. (Sarwono 1997).

Menurut Bloom dalam Notoadmodjo 1993 perilaku dibagi dalam 3 domain

yang terdiri dari: domain kognitif, domain Afektif dan domain psikomotor. Ketiga

domain ini diukur dalam pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Menurut Notoadmodjo (1993), unsur-unsur dalam pengetahuan pada diri

manusia terdiri dari :

1. Pengertian dan pemahaman tentang apa yang dilakukan.

2. Keyakinan dan kepercayaan tentang manfaat kebenaran dari apa yang dilakukannya.

3. Sarana yang diperlukan untuk melakukannya.

4. Dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang

dirasakannya.

Makmuri (2004) menyatakan bahwa sebelum seseorang melakukan suatu tindakan,

ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat yang dilakukannnya bagi dirinya

atau keluarganya.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Karena itu dari pengalaman dan penelitian ternyata

berlaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2002). Mengungkapkan pendapat

Rogers bahwa sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi

proses yang berurutan yakni:

a. Awarness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus.

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek

mulai terbentuk

c. Evaluation (menimbang- nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2.5. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah merupakan

domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Overt behavior).

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan

akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.

Menurut Notoatdmojo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni :

a. Tahu (Know)

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) suatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

meyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek

yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplikation)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan analisis atau suatu objek

kedalam komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan) membedakan memisahkan,

mengelompokkan dan lain sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu

kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteri-kriteria yang telah ada.

2.6. Sikap (Attitude)

Sikap merupakan materi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya penyesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap stimulus sosial.

2.6.1. Tingkatan Sikap

Menurut Notoatdmojo (2003), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni :

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang

diberikan (objek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apakah ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang

diberikan.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko

adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

2.6.2. Praktek atau Tindakan Sikap.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior)

untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor

dukungan (support) dari pihak lain. Praktek ini mempunyai beberapa tingkatan :

a. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan

diambil adalah merupakan praktek tingkatan pertama.

b. Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah

merupakan indikator praktek tingkat dua.

c. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau

sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat

ketiga.

d. Adaptasi (adaptation)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya sendiri tanpa mengurangi kebenaran

tindakannya tersebut.

2.7. Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam

bentuk tindakan. Keterampilan seorang karyawan diperoleh melalui pendidikan dan

latihan. Menurut Garry Dessler, pelatihan memberikan pegawai baru atau yang ada

sekarang keterampilan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Ada

beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya pendidikan dan latihan yakni : a)

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
membantu individu untuk dapat membuat keputusan dan pemecahan masalah secara

lebih baik; b) internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, prestasi, tanggung jawab,

dan kemajuan; c) mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri; d) membantu

untuk mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-tugas baru (Justine Sirait, 2006).

2.8. K i n e r j a

Kinerja merupakan suatu kesuksesan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Kinerja sendiri dalam pekerjaan yang sesungguhnya tergantung kepada kombinasi

antara kemampuan dan iklim kerja yang mendukungnya (Prihadi 2004).

Pendapat lain yang dikemukan oleh permana (2005) dimana kinerja adalah

penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.

Kinerja dapat merupakan penampilan individu atau kelompok kerja personel,

penampilan hasil karya maupun struktur, tetapi juga pada keseluruhan jajaran personel

dalam organisasi.

Dalam organisasi pelayanan kesehatan, sangatlah penting untuk memiliki

instrumen penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga kerja profesional. Proses evaluasi

kinerja bagi profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk

meningkatkan kinerja organisasi yang efektif.

Pada organisasi rumah sakit perawat adalah salah satu pemegang peran utama

dalam penentuan keberhasilan organisasi pelayanan rumah sakit yang ditentukan oleh

kinerja perawat sebagai faktor penentu keberhasilan akhir dari pelayanan yang diterima

oleh pasien. Tugas utama seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang diisyaratkan

oleh organisasi adalah melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak

langsung kepada pasien.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Menurut Muhammad (2003), bahwa faktor-faktor tingkat kinerja perawat

meliputi: mutu pekerjaan, jumlah pekerjaan, efektifitas biaya dan inisiatif. Sementara

karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja meliputi: umur, jenis kelamin,

pendidikan, lama kerja, penempatan kerja dan lingkungan kerja (rekan kerja, atasan,

organisasi, penghargaan dan imbalan).

Gibson (1988), menyatakan terdapat tiga kelompok variabel yang

mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu :

a. Variabel individu, yang meliputi kemampuan dan keterampilan, fisik maupun

mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal

usul dan sebagainya. Kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang

mempengaruhi kinerja individu, sedangkan demografi mempunyai hubungan tidak

langsung pada perilaku dan kinerja.

b. Variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan

desain pekerjaan.

c. Variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan

motivasi.

Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit

diukur serta kesempatan tentang pengertiannya sukar dicapai, karena seseorang individu

masuk dan bergabung kedalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang,

budaya dan keterampilan yang berbeda satu sama lainnya.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Hubungan ketiga variabel tersebut dapat digambarkan seperti berikut :

Variabel Individu
• Kemampuan Perilaku Individu Variabel Psikologi
• Keterampilan (apa yang dikerjakan • Persepsi
• Latar Belakang orang) • Sikap
- Keluarga • Kepribadian
- Pengalaman Prestasi • Belajar
- Tingkat sosial (Hasil yang di • Motivasi
• Demografi harapkan)
- Umur
- Asal Ususl
- Jenis Kelamin

Variabel Organisasi
• Sumber Daya
• Kepemimpinan
• Imbalan
• Struktur
• Desain Pekerjaan

Gambar 2.1. Hubungan variabel yang mempengaruhi kinerja individu.


(Gibson, 1988).

2.8.1. Kinerja perawat

Menurut Ilyas (2001), kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam

suatu organisasi. Sementara hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Sedangkan perawat dalam melaksanakan tugasnya dapat dinilai dari kinerjanya.

Yang dimaksud kinerja perawat adalah penampilan hasil karya dari perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan. Yang dimaksud

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
asuhan keperawatan adalah suatu proses rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan

yang langsung berpedoman pada standar dan etika keperawatan, dalam lingkup dan

wewenang tanggung jawab keperawatan.

2.8.2. Konsep Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan

kemanusiaan, artinya profesi keperawatan lebih mendahulukan kepentingan kesehatan

masyarakat di atas kepentingannya sendiri. Keperawatan sebagai pelayan kepada

individu dan keluarga, yang berarti pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan

keperawatan yang diberikan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang

mengintegrasikan sikap, kemampuan intelektual, serta keterampilan teknikal dari

perawat menjadi keinginan dan kemampuan untuk menolong sesama baik sakit maupun

sehat agar mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya (Aditama, 1999).

Sebagai pelayan propesional, keperawatan mempunyai karakteristrik sebagai

berikut (Scein E 1972; dalam PPNI 2001) : 1). Profesional, berbeda dengan amatir,

terikat dengan pekerjaan seumur hidup dan merupakan sumber penghasilan utama ; 2).

Mempunyai motivasi yang kuat atau panggilan sebagai landasan bagi pemilihan karier

profesionalnya, dan mempunyai komitmen seumur hidup yang mantap terhadap

kariernya ; 3). memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap kokoh serta

keterampilan khusus, yang diperoleh melalaui pendidikan dan latihan yang lama ; 4).

profesional mengambil keputusan demi kliennya berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip

dan teori-teori ; 5). Berorientasi kepada pelayanan, menggunakan keahlian demi

kebutuhan klien ; 6). Pelayanan yang diberikan kepada klien didasarkan kebutuhan

objektif klien ; 7). Mengetahui apa yang baik untuk klien, dan mempunyai otonomi

dalam mempertimbangkan tindakannya ; 8). Mempunyai kekuatan dan status dalam

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
bidang keahlianya, dan pengetahuan mereka dianggap khusus (http://www)

damandiri.or.id).

Keperawatan merupakan suatu profesi maka tenaga keperawatan harus dapat

berperilaku profesional. Perilaku profesioanal keperawatan dapat ditunjukkan dari

memiliki/menerapkan ilmu pengetahuan ilmiah dan teknologi keperawatan,

memiliki/menerapkan ketrampilan profesioanl keperawatan serta menggunakan etika

keperawatan sebagai tuntunan dalam melaksanakan praktek keperawatan dan kehidupan

keprofesian (Roeles, 1997).

2.8.3. Kualitas Pelayanan Keperawatan

Penilaian kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit banyak dilakukan

pendekatan dengan membuat disain standar-standar kualitas, yang bisa berjumlah ribuan

yang pada akhirnya menjadi suatu standar mutu pasien, dimana kualitas perawatan

harus diukur dengan konsisten dan dibandingkan dengan kemampuan (Brown,1999).

Penilaian kualitas pelayanan keperawatan juga dapat dilihat dengan cara

kepuasan pasien rawat inap dan tanggapan pasien tentang mutu pelayanan keperawatan

(Aditama,2003).

Hafizurrahman dalam Hasan (2003), menyebutkan ada 5 (lima) dari sisi pemberi

pelayanan, yaitu kecepatan (waktu tunggu tidak lebih dari 10-20 menit),

kompetensi/keahlian, kenyamanan, kemudahan, dan penanganan keluhan secara

responsif. Pernyataan di atas di dukung oleh teori yang diungkapkan oleh Donabedian

dalam Heather dan Hamnie (2001), bahwa mutu asuhan keperawan mempunyai tiga

komponen antara lain :

1. Kinerja Teknik dengan atribut: efektifitas, keahlian kemampuan, keamanan, kehati-

hatian, indikator-indikator dalam pengobatan.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
2. Perawatan interpersonal/sikap profesional dengan atribut: menghormati orang lain,

kerahasiaan, penyediaan informasi yang mencukupi, pembentukan suatu hubungan,

minat personel, otonomi pasien kesetaraan.

3. Aspek-aspek organisasi dengan atribut: aspek lingkungan, keaman, kenyamanan,

perlengkapan, kesinambungan, efisiensi.

2.8.4. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan (LAN RI, 2000). Menurut

Sudiman (2001), indikator kinerja dikategorikan kedalam enam kelompok :

1. Masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output.

Indikator ini dapat berupa dana, personil yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan,

data/informasi, kebijakan/peraturan perundangan dan sebagainya.

2. Indikator proses, adalah berbagai aktifitas yang menunjukkan upaya yang

dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran. Indikator ini

menggambarkan perkembangan pelaksanaan pengolahan masukan menjadi

keluaran.

3. Keluaran (outputs) adalah segala sesuatu yang diharapkan lansung dapat

diperoleh/dicapai dari suatu kegiatan, baik kegiatan berupa fisik maupun non fisik.

4. Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran

kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap

produk/jasa memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
5. Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outcomes) yang dirasakan

lansung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses

oleh publik.

6. Dampak (Impact) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau

kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator

dalam suatu kegiatan.

Indikator-indikator tersebut secara lansung atau tidak lansung dapat

mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran. Penetapan indikator

kinerja kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan

tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasikan.

Indikator kinerja dimaksud hendaknya : spesifik dan jelas, dapat diukur secara objektif,

relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, tidak bias (LAN RI, 2000).

2.8.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Gomes (1999), analisis mengenai kinerja akan berkaitan dangan dua

faktor utama, yaitu kemampuan kerja dan motivasi perawatan untuk melaksanakannya.

Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan kerja dan motivasi. Muchlas (1998),

menyebutkan peluang dalam miningkatkan kinerja disamping kemampuan dan motivasi

sedangkan Lowler dan Porter (dalam As’ad,1998), dan Mulyadi (1998), menambahkan

faktor bakat sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja.

Bernardin dan russel dalam bukunya Human Resources Management (1998),

menyebutkan 6 aspek yang dapat dinilai sebagai kriteria kinerja yaitu: mutu (quality),

jumlah (quantity), batas waktu (timeliness), effectivitas biaya (cost effectiveness),

inisiatif (initiatve) dan dampak sosial (social impact). Bernard (dalam Thomson,1992)

melihat 5 aspek kinerja seorang manager yaitu inteleqence, vitality and endurance,

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
decisiveness, persuasiveness dan responsibilty. Sedangkan Mitchell (1984),

menyebutkan 5 aspek kinerja seorang perawat, yaitu quality of work, promtness,

initiatif, capability dan communication. Menurut Mitchell (1984) perbedaan sudut

pandang dalam penilaian kinerja perawat karena pada dasarnya terdapat perbedaan dari

setiap orang, baik yang bersifat fisik, psikologis, biologis, emosi maupun karakter

perilakunya. Oleh karena itu dalam menilai kinerja perawat, penilaian ini memilih

variabel sesuai kebutuhan dan objek penelitian yaitu penilaian dari segi teknis dan segi

individu.

Secara garis besar ke-2 variabel yang diukur adalah sebagai berikut :

a. Segi Teknis

Dari segi teknis pelaksanaan adalah efektifitas dan efisiensi perawat dalam

memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan asuhan keperawatan pasien flu

burung.

b. Segi Individu

Segi individu adalah kedisiplinan dan ketaatan perawat dalam memberikan

pelayanan kepada pasien sesuai dengan asuhan keperawatan pasien flu burung

2.8.6. Manfaat Penilaian Kinerja.

Dengan melaksanakn penilaian kerja terhadap karyawan (perawat), ada beberapa

manfaat diperoleh oleh rumah sakit (WHO, 2000) :

a. Meningkatkan prestasi staf baik secara individu atau kelompok dengan

memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri

dalam rangka pencapaina tujuan pelayanan rumah sakit.

b. Peningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada gilirannya akan

mempengaruhi atau mendorong SDM secara keseluruhan.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
c. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan

hasil karya dan prestasi dengan cara memberikan umpan balik kepada mereka

tentang prestasinya.

d. Membantu rumah sakit untuk dapat menyusun program pengembangan dan

pelatihan staf yang lebih tepat guna.

e. Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja dengan

meningkatkan gajinya atau imbalan yang baik.

f. Memberikan kesempatan kepada pegawai atau staf untuk mengeluarkan

perasaannya tentang pekerjaannya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur

komunikasi dan dialog.

2.9. Landasan Teori

Ali (2002), menegaskan bahwa keperawatan adalah pelayanan profesional yang

merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, berdasarkan ilmu dan kiat, keperawatan,

berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprenhensif dan ditujukan

kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan

keperawatan adalah upaya untuk membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir

sampai meninggal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang

dimulai individu tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara

mandiri.

Praktek keperawatan menurut persatuan perawat nasional Indonesia adalah

tindakan pemberian asuhan keperawatan profesional baik secara mandiri maupun

kolaborasi, yang disesuaikan dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya

berdasarkan ilmu keperawatan.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktek

keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien diberbagai tatanan

pelayanan kesehatan (Gillies,200).

Menurut Ilyas (2001), kinerja adalah penampilan hasil karya personel dalam

suatu organisasi. Sementara hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Menurut Gomes (1999), analisis mengenai kinerja akan berkaitan dangan dua

faktor utama, yaitu kemampuan kerja dan motivasi perawatan untuk melaksanakannya.

Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan kerja dan motivasi. Muchlas (1998),

menyebutkan peluang dalam miningkatkan kinerja disamping kemampuan dan motivasi

sedangkan Lowler dan Porter (dalam As’ad,1998), dan Mulyadi (1998), menambahkan

faktor bakat sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja.

Bernardin dan Russel dalam bukunya Human Resources Management (1998),

menyebutkan 6 aspek yang dapat dinilai sebagai kriteria kinerja yaitu: mutu (quality),

jumlah (quantity), batas waktu (timeliness), effectivitas biaya (cost effectiveness),

inisiatif (initiatve) dan dampak sosial (social impact).

Menururt Gibson (1987) bahwa kinerja individu dapat diartikan sebagai perilaku

dan prestasi kerja individu dipengaruhi oleh variabel individu, variabel organisasi, dan

variabel psikologis.

Pada penelitian ini tiori Gibson akan dijadikan landasan tiori utama untuk

mengkaji hubungan, pengetahuan, ketrampilan dan sikap terhadap kinerja perawat

dalam penanganan kasus flu Burung RSUP H. Adam Malik.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
2.10. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian maka dapat

digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:

Pengetahuan
• Penyebab flu burung
• Cara penularan
• Penatalaksanaan
pasien

Keterampilan dalam Kinerja Perawat


penatalaksanaan • Teknis
pasien • Individu

Sikap

Gambar 2.1. Kerangka konsep penelitian

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
B A B III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey ekplanatory. Variabel bebas dan

variable terikat yang terjadi pada subjek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam

waktu bersamaan.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik

dengan pertimbangan bahwa RSUP H. Adam Malik merupakan salah satu rumah sakit

rujukan perawatan kasus flu burung.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 (tiga) bulan, yaitu mulai

dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2007 atau sampai diperolehnya data yang

diperlukan terhadap sejumlah sampel yang ditetapkan dan data sekunder sebagai data

pendukung.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang sudah pernah

memberikan pelayanan langsung kepada pasien flu burung, yang berjumlah 95 orang,

untuk penilaian kenerja responden dinerikan oleh satu orang kepala ruangan dan satu

orang kepela kelompok kerja pada ruangan flu burung yang berjumlah 2 orang.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Mengingat populasi sejumlah ini masih dapat dijangkau oleh peneliti, maka

seluruh populasi akan dijadikan sample dalam penelitian ini.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer : Data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner,

wawancara dan observasi yang dikumpulkan oleh peneliti.

b. Data sekunder : Data yang mendukung data preimer yang diperoleh dari

dokumen di bidang keperawatan dan bagian Perencaaan dan Informasi.

3.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengetahui apakah instrumen kuesioner yang dipakai cukup layak

digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan

ukurannya, maka dilakukan uji validitas. Ghozali (2005), menyatakan bahwa

pengukuran validitas internal menggunakan uji validitas setiap setiap butir pertanyaan

(content validity) dengan total konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi

masing-masing skor pertanyaan dengan skor pertanyaan. Untuk perincian dari uji

validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Setelah uji validitas dilakukan, maka selanjutnya terhadap kuesione yang aan

disebarkan kepada responden dilakukan uji reliabilitas untuk melihat konsistensi

jawaban. Menurut Ghozali (2005), suatu kuesioner dikatakan reliable atau kehandan

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach alpha (α). Suatu

konstruk suatu variable diakatakan reliable jika mempunyai nilai Cronbach alpha >

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
0.60. Untuk perincian dari uji reliabilitas masing-masing variable dapat dilihat pada

Tabel di bawah ini.

Tabel 3.1.
Hasil Uji Validitas & Reliabelitias Kuesioner Kinerja Perawat (Mutu Pekerjaan,
Jumlah Pekerjaan dan Inisiatif).

Kinerja Butir Corrected Cronbach


Perawat Pertanyaan Item-Total Status alpha Status
Correlation
1 .9357 Valid
Segi Teknis 2 .9269 Valid .9698 Reliabel
3 .9473 Valid
4 .8866 Valid
5 .6472 Valid
6 .6472 Valid
7 .7877 Valid
Segi 8 .7253 Valid
Individu 9 .7561 Valid .8844 Reliabel
10 .7404 Valid

Tabel 3.2.
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesione Pengetahuan Perawat

Variabel Butir Corrected Cronbach


Pertanyaan Item-Total Status alpha Status
Correlation
1 .6935 Valid
2 .6904 Valid
3 .6904 Valid
4 .6904 Valid
5 .3849 Valid
6 .6934 Valid
Pengetahuan 7 .6904 Valid .6718 Reliabel
8 .6904 Valid
9 .6904 Valid
10 .6821 Valid
11 .7415 Valid
12 .8155 Valid
13 .8358 Valid

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tabel 3.3.
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Kuesione Keterampilan Perawat

Butir Corrected Cronbach


Variabel Pertanyaan Item-Total Status alpha Status
Correlation
1 .8784 Valid
2 .8113 Valid
Keterampilan 3 .6160 Valid
4 .6676 Valid .7525 Reliabel
5 .6120 Valid
6 .4801 Valid

Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Sikap Perawat

Butir Corrected Cronbach


Variabel Pertanyaan Item-Total Status alpha Status
Correlation
1 .8245 Valid
2 .8632 Valid
Sikap 3 .7901 Valid .8952 Reliabel
4 .5193 Valid
5 .6976 Valid
6 .6345 Valid

Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Tindakan Perawat

Butir Corrected Cronbach


Variabel Pertanyaan Item-Total Status alpha Status
Correlation
1 .8245 Valid
2 .8632 Valid
Tindakan 3 .7901 Valid .8952 Reliabel
4 .5193 Valid
5 .6976 Valid
6 .6345 Valid

3.4. Definisi Operasional

Untuk memudahkan memahami pengertian dari variabel-variabel dalam

penelitian ini, akan dijelaskan dalam defenisi operasional sebagai berikut :

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
3.4.1. Variabel Bebas

a. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat tentang penyebab,

cara penularan dan penatalaksanaan perawatan pasien flu burung di rumah sakit.

b. Keterampilan adalah kesanggupan perawat dalam menerapkan pengetahuan yang

diperoleh melalui pelatihan ke dalam bentuk tindakan perawatan, dalam

penatalaksanaan passien flu burung berdasarkan standar yang ada.

c. Sikap adalah respon positif atau negatif yang tejadi dalam diri perawat sampai

timbul suatu keputusan apakah menerima atau menolak keputusan tersebut.

3.4.2. Variabel Terikat

Kinerja perawat adalah keberhasilan seorang perawat yang memberikan

pelayanan langsung kepada pasien flu burung yang ditinjau dari segi teknis pelaksnaan

dan segi individu, agar organisasi berjalan secara efektif dan efisien.

3.5. Aspek Pengukuran

3.5.1. Variabel Bebas

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat tentang penyebab,

cara penularan dan penatalaksanaan perawatan pasien flu burung di rumah sakit,

diukur dengan 13 pertanyaan dengan skor tertinggi 26. Selanjutnya nilai skoring

dikategorikan sebagai berikut :

- Baik, apabila responden memperoleh nilai 13 - 17

- Sedang , apabila respondejn memperoleh nilai 18 – 22

- Kurang Baik, apabila responden memperoleh nilai 22 - 26

2. Keterampilan adalah kesanggupan perawat dalam menerapkan pengetahuan yang

diperoleh melalui pelatihan ke dalam bentuk tindakan perawatan, pengobatan dan

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
pencegahan berdasarkan standar yang ada, diukur dengan 6 pertanyaan, dengan skor

tertinggi 12. Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :

- Baik, apabila responden mendapat nilai 6 - 7

- Sedang , apabila responden mendapat nilai 8 – 10

- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 11 – 12

3. Sikap adalah respon positif atau negatif yang tejadi dalam diri perawat sampai

timbul suatu keputusan apakah menerima atau menolak keputusan tersebut, diukur

dengan 6 pernyataan, dengan skor tertinggi 18. Selanjutnya nilai skoring

dikategorikan sebagai berikut :

- Baik, apabila responden mendapat nilai 6 - 9

- Sedang , apabila responden mendapat nilai 10 - 13

- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 14 – 18

3.5.2. Variabel Terikat

Kinerja perawat terdiri dari dua sub variabel yaitu : segi teknis dan segi

individu.

a. Segi Teknis: diukur dalam 6 item peryataan dan jawaban disusun dengan

pembobotan (skoring). Bobot penilaian untuk setiap pernyataan nilai terendah

dengan skor 1 dan nilai tertinggi dengan skor 10.

Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :

- Baik, apabila responden mendapat nilai 6- 22

- Sedang , apabila responden mendapat nilai 23 - 40

- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 41 – 60

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
b. Segi individu : diukur dalam 4 item peryataan dan jawaban disusun dengan

pembobotan (skoring). Bobot penilaian untuk setiap pertanyaan nilai terendah

dengan skor 1 dan nilai tertinggi dengan skor 10.

Selanjutnya nilai skoring dikategorikan sebagai berikut :

- Baik, apabila responden mendapat nilai 4 – 15

- Sedang , apabila responden mendapat nilai 16 – 27

- Kurang Baik, apabila responden mendapat nilai 28 – 40

3.6. Instrumen Penelitian

Peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah:

kuesioner untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan kinerja perawat

RSUP H. Adam Malik.

3.7. Pengolahan dan Teknik Analisa Data

3.7.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan menggunakan bantuan komputer dengan tahapan sebagai

berikut :

a. Editing : guna memeriksa ulang kelengkapan, kejelasan, kesesuaian,

kemungkinan kesalahan dan melihat konsistensi jawaban.

b. Koding : melakukan konversi data ke dalam angka atau kode guna memudahkan

pengolahan data.

c. Penetapan skor : yaitu skor untuk variabel bebas (pengetahuan, keterampilan dan

sikap) dan variabel terikat yaitu kinerja perawat (mutu pekerjaan, jumlah

pekerjaan dan inisiatif).

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
3.7.2. Teknik Analisa Data

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah berupa data kategorik, yang

berskala nominal, ordinal dan interval. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka

pendekatan analisis yang digunakan adalah analisa statistik. Teknik analisis statistik

yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum RSUP. H. Adam Malik

4.1.1. Sejarah perkembangan

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik resmi berdiri pada tanggal 21 Juli

1993 dengan tujuan sebagaimana misi dan fungsi rumah sakit pada umumnya, antara

lain memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi : preventif, promotif, kuratif dan

rehabilitatif.

RSUP. H. Adam Malik terletak di jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan.

Dengan adanya suatu rumah sakit dengan pelayanan paripurna, peralatan memadai,

tenaga ahli lengkap (Spesialistik dan Sub spesialistik) dan berdedikasi tinggi serta

ditunjang oleh tenaga paramedis yang trampil, profesional, etis, dan berwawasan

nasional diharapkan akan memberikan persepsi penampilan rumah sakit yang bermutu,

efisien dan efektif.

Sejak diresmikannya RSUP. H. Adam Malik tertanggal 21 Juli 1993 oleh Bapak

Presiden RI Soeharto, terlihat perkembangan pelayanan yang awalnya pelayanan rawat

jalan yang telah dioperasionalkan 15 Juni 1991, kemudian rawat inap dioperasionalkan

pada tahun 1992 dengan jumlah tempat tidur 100 TT, kemudian 200 TT, tahun 1993

dengan 300 TT, Tahun 1994 sampai tahun 2006 jumlah tempat tidur 450 TT dan tahun

2007 jumlah tempat tidur 600 TT.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 422007
USU Repository © 2008
4.1.2. Visi

Visi RSUP. H. Adam Malik adalah “Sebagai Pusat unggulan pelayanan

kesehatan dan pendidikan serta pusat rujukan kesehatan wilayah Sumatera Bagian Utara

dan Tengah pada tahun 2010 yang bertumpu pada kemandirian”.

4.1.3. Misi

Misi RSUP. H. Adam Malik adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang Profesional dibidang kesehatan.

3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan dalam

rangka meningkatkan mutu pelayanan.

4. Menyelenggarakan pelayanan yang menunjang peningkatan mutu pelayanan

kesehatan.

4.1.4. Fungsi

Fungsi dari RSUP. H. Adam Malik adalah sebagai berikut : (1)

Menyelenggarakan pelayanan medis, (2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang

medis dan non medis, (3) Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan, (4)

Menyelenggarakan pelayanan rujukan, (5) Menyelenggarakan Pendidikan dan

Pelatihan, (6) Menyelenggara Penelitian dan pengembangan, (7) Menyelenggarakan

administrasi umum dan Keuangan

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
4.1.5. Jenis rumah sakit

RSUP. H. Adam Malik adalah sebuah rumah sakit pemerintah kelas A dengan

600 tempat tidur. Penyebaran tempat tidur adalah sebagai berikut untuk golongan

menengah keatas dan golongan menengah kebawah yaitu 89 tempat tidur, Suit Room,

Super VIP, VIP dan kelas I serta 511 tempat tidur untuk kelas II dan Kelas III.

Tabel 4.1.
Distribusi Tempat Tidur RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007

Tipe Ruangan Tempat Tidur


Suit Room 1
Super VIP 14
VIP 20
Kelas I 54
Kelas II 136
Kelas III 375
Total 600
Sumber data : Dari Bidang Pelayanan Medis dan Pendidikan RSUP. H. Adam Malik

4.1.6. Struktur organisasi

Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dipimpin oleh seorang direktur

rumah sakit yang bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis

Depkes RI pusat. Direktur membawahi : wakil direktur pelayanan medik dan

pendidikan, wakil direktur penunjang medik dan penelitian dan wakil direktur umum

dan keuangan beserta sub bagiannya masing-masing ( lihat Lampiran 3).

4.1.7. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang diberikan RSUP. H. Adam Malik meliputi : (1)Rawat jalan

(2) Rawat inap (3) Pelayanan intensif (4) Pelayanan gawat darurat (5) Farmasi (6)

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Radiologi (7) Laboratorium (8) Patologi Anatomi (9) Gizi (10) IDT (11) Cath Lab (12)

CVCU (13) Breast Clinic (14) dll.

4.1.8. Ketenagaan

Persentase jumlah tenaga RSUP. H. Adam Malik pada tahun 2006, lebih dari

setengah (61,1%) karyawan RSUP. H. Adam Malik adalah Medis dan paramedik

(37,8%). Berarti medis merupakan jenis karyawan potensial yang perlu mendapat

perhatian dari manajemen rumah sakit.

Tabel 4.2.
Distribusi karyawan berdasarkan jenis ketenagaan
RSUP. H. Adam Malik tahun 2006

Jenis Karyawan Jumlah %


Pejabat Struktural 41 2,5
Kepala Instalasi 24 1,4
Kepala SMF 17 1,0
Medis 396 24,3
Paramedis perawatan 585 35,9
Paramedis non perawatan 302 18,5
Non Medis 262 16,1
Total 1.627 100,0
Sumber : Profil RSUP. H. Adam Malik tahun 2006

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian

4.2.1.1.Umur

Untuk mendapatkan distribusi umur responden dibagi ke dalam tiga kelompok,

berdasarkan kategori umur dapat diketahui sebaran kelompok umur 30-39 tahun

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
jumlahnya lebih banyak (51.6%) kemudian diikuti kelompok umur >40 tahun (28.4%)

dan kelompok umur 20-29 tahun (20.0%).

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007

No Umur (Tahun) Frekuensi %


1 20 – 29 19 20.0
2 30 - 39 49 51.6
3 > 40 27 28.4
Jumlah 95 100.0

4.2.1.2.Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini lebih banyak perempuan (82.1%)

dibanding laki-laki.

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007

No Jenis Kelamin Frekuensi %


1 Perempuan 78 82.1
2 Laki-laki 17 17.9
Jumlah 95 100.0

4.2.1.3.Latar Belakang Pendidikan

Untuk melihat tingkat pendidikan responden dikategorikan ke dalam tiga

kelompok yaitu jenjang pendidikan perawat menengah (SPK), jenjang pendidikan tinggi

DIII dan Sarjana. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lebih banyak responden

dengan latar belakang pendidikan DIII (82.1%) kemudian diikuti Sarjana (14.7%).

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007

No Tingkat Pendidikan Frekuensi %


1 Sarjana 14 14.7
2 D III 78 82.1
3 SPK 3 3.2
Jumlah 95 100.0

4.2.1.4. Masa Kerja

Lama kerja responden dibagi ke dalam tiga kategori yaitu responden dengan

lama kerja < 5 tahun, 5-10 tahun dan > 10 tahun. Hasil yang diperoleh menunjukkan

bahwa lebih banyak responden dengan masa kerja > 10 tahun (56.8%), kemudian diikuti

masa kerja 5-10 tahun (23.2%).

Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007

No Masa Kerja Frekuensi %


1 > 10 tahun 54 56.8
2 5 – 10 tahun 22 23.2
3 < 5 tahun 19 20.0
Jumlah 95 100.0

4.2.2. Deskripsi Tingkat Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap

4.2.2.1. Pengetahuan

Pengetahuan responden yang akan dianalisis meliputi pengetauan tentang virus

penyebab flu burung, penatalaksanaan perawatan pasien flu burung dan penularan flu

burung.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Pengetahuan perawat dalam hal penyebab flu burung adalah disebabkan virus

influenza A subtype H5N1, 65.3% menjawab dengan benar. Pengetahuan responden

tentang penatalaksanaan pasien flu burung dalam hal melepaskan semua perhiasan

yang ada di tangan, melepaskan pakaian luar, memakai baju operasi sebagai lapisan

pertama pakaian pelindung, memakai sarung tangan sebatas pergelangan tangan,

memakai sepatu bot karet sebelum ruangan isolasi 100% menjawab dengan benar,

sementara membilas kedua belah tangan dibawah air mengalir sebelum masuk ruangan

isolasi, 97,9% menjawab dengan benar. Penatalaksanaan dalam hal setelah pasien

disapih dan diekstubasi tanpa adanya kelainan baru maka pasien dapat dipindahkan ke

ruangan 71.6% menjawab salah. Pengetahuan perawat pada penatalaksanaan perawatan

pasien flu burung dalam hal keperawatan pasien flu burung pada dasarnya sama dengan

penatalaksanaan pasien pneumonia 78.9% menjawab salah.

Pengetahuan responden pada penularan flu burung dalam hal kontak dengan

unggas atau binatang lain yang sakit 98,9% menjawab dengan benar, lingkungan yang

tercemar virus H5N1, kontak dengan manusia yang terinfeksi flu burung,

mengkonsumsi makanan/produk unggas mentah 100% menjawab dengan benar,

pengetahuan perawat pada penularan flu burung dalam hal kontak dengan manusia yang

terinfeksi flu burung, 81,1% menjawab dengan benar

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tabel 4.7.
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan

No Tingkat Pengetahuan Kategori F %

1 Penyebab Flu Burung Baik 62 63.5


Kurang baik 33 34.7
Total 95 100.0
2 Penatalaksanaan Pasien Flu Burung
dalam hal :
- melepaskan semua perhiasan yang Baik 95 100.0
ada di tangan Total 95 100.0
- melepaskan pakaian luar Baik 95 100.0
Total 95 100.0
- memakai baju operasi sebagai Baik 95 100.0
lapisan pertama pakaian pelindung Total 95 100.0
- membilas kedua belah tangan Baik 93 97.9
Kurang baik 2 2.1
Total 95 100.0
- memakai sarung tangan sebatas Baik 95 100.0
pergelangan tangan Total 95 100.0
- memakai sepatu bot karet Baik 95 100.0
- Total 95 100.0
- setelah pasien disapih dan Baik 27 28.4
diekstubasi tanpa adanya kelainan Kurang baik 68 71.6
baru maka pasien dapat
dipindahkan ke ruangan
Total 95 100.0
- keperawatan pasien flu burung pada Baik 20 21.1
dasarnya sama dengan piñatalaksa- Kurang baik 75 78.9
naan pasien pneumonia
Total 95 100.0
3 Penularan Flu Burung :
- kontak dengan unggas atau binatang Baik 94 98.9
lain yang sakit Kurang baik 1 1.1
Total 95 100.0
- lingkungan yang tercemar virus Baik 95 100.0
H5N1
Total 95 100.0
- kontak dengan manusia yang Baik 77 81.1
terinfeksi flu burung Kurang baik 18 13.9
Total 95 100.0

- mengkonsumsi makanan/ produk Baik 95 100.0


unggas mentah
Total 95 100.0

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Uraian pengetahuan pada Tabel 4.7 selanjutnya diakumulasikan dan untuk

selanjutnya dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.8. Berdasarkan Tabel

tersebut terlihat sebanyak 65.3% responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik,

sedangkan 34.7% lainya berada pada kategori sedang.

Tabel 4.8
Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkat Pengetahuan

No Pengetahuan F %

1 Sedang 33 34.7
2 Baik 62 65.3
Total 95 100.0

4.2.2.2. Keterampilan

Keterampilan perawat yang akan dianalisis meliputi, responden yang sudah

mendapatkan pelatihan khusus flu burung, penerapan ilmu dalam memberikan

pelayanan, 78.9% belum pernah mendapatkan pelatihan khusus flu burung. Pemakaian

alat pelindung diri yaitu memakai sarung tangan selama kontak dengan pasien 96.8%,

menjawab ya, pemakaian gaun pelindung selama kontak dengan pasien 97.9%

menjawab ya, melepaskan semua perhiasan sebelum masuk ruangan isolasi 78.5%

menjawab ya, memberikan informasi kepada pasien/keluarga tentang perkembangan

kondisi pasien, 51.6% menjawab ya.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tabel 4.9
Distribusi Responden Menurut Tingkat Keterampilan

No Tingkat Keterampilan Kategori F %


1 Pernah mengikuti pelatihan khusus flu Baik 20 78.9
burung Kurang baik 75 21.1
Total 95 100.0
2 Penerapan ilmu dalam memberikan Baik 20 78.9
pelayanan Kurang baik 75 21.1
Total 95 100.0
3 Memakai sarung tangan selama kontak Baik 3 3.2
dengan pasien flu burung Kurang baik 92 96.8
Total 95 100.0
4 Memakai gaun pelindung selama kontak Baik 93 97.9
dengan pasien Kurang baik 2 2.1
Total 95 100.0
5 Melepaskan Perhiasan Sebelum Masuk Baik 67 78.5
Ruangan Isolasi Kurang baik 28 29.5
Total 95 100.0
6 Memberikan Informasi Kepada Pasien / Baik 49 51.6
Keluarga TentangPerkembangan Pasien Kurang baik 46 48.4
Total 95 100.0

Uraian keterampilan pada Tabel 4.9 selanjutnya diakumulasikan dan untuk

selanjutnya dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.10. Berdasarkan Tabel

tersebut terlihat sebanyak 23.2% responden mempunyai tingkat keterampilan yang baik,

74.7% lainya berada pada kategori sedang sedangkan 2.1% lainnya berada dalam

kategori kurang baik.

Tabel 4.10
Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkat Keterampilan

No Keterampilan F %

1 Kurang baik 2 2.1


2 Sedang 71 74.7
3 Baik 22 23.2
Total 95 100.0

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
4.2.2.3. S i k a p
Sikap perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien flu burung yang

akan dianalisis meliputi pemberian informasi kepada pasien/keluarga, menjawab sangat

setuju 54 (56.8%) orang, ragu-ragu 23 (24.2%) orang dan tidak setuju 18 (19.0%) orang.

Dalam hal tugas dan tanggung jawab sebagai perawat, 24 (25.3%) menjawab sangat

setuju, 16 (16.8%) menjawab ragu-ragu dan 55 (56.8%) orang menjawab tidak setuju.

Pernyataan kerja sama tim dalam memberikan pelayanan, 24 (25.3%) menjawab sangat

setuju, 26 (27.4%) menjawab ragu-ragu dan 45 (47.3%) menjawab tidak setuju.

Pernyataan tindakan hati-hati dalam memberiakan pelayanan, 46 (48.4%) menjawab

sangat setuju, 42 (44.2%) menjawab ragu-ragu dan 7 (7.4%) menjawab tidak setuju.

Pernyataan menjaga hak dan martabat pasien menjawan sangat setuju sebanyak 29

(30.5%) orang, 48 (50.5%) menyatakan ragu-ragu dan 18 (14.0%) menyatakan tidak

setuju, dan pernyataan mempersiapkan diri sebelum memberikan pelayanan kepada

pasien 46 (48.4%) orang menyatakan sangat setuju, 45 (47.6%) menyatakan ragu-ragu

dan 4 (4.0%) menyatakan tidak setuju

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tabel 4.11.
Distribusi Responden Menurut Tingkatan Sikap

No Tingkatan Sikap Kategori F %


1 Memberikan Informasi Kepada Pasien / Baik 54 56.8
Keluarga TentangPerkembangan Pasien Sedang 23 24.2
Kurang baik 16 16.9
Total 95 100.0
2 Tugas dan tanggung jawab sebagai Baik 24 25.3
seorang perawat Sedang 18 19.0
Kurang baik 55 56.8
Total 95 100.0
3 Kerjasama tim dalam memberikan Baik 24 25.3
pelayanan Sedang 26 27.4
Kurang baik 45 47.3
Total 95 100.0
4 Tindakan hati-hati dalam memberikan Baik 46 48.4
pelayanan Sedang 42 44.2
Kurang baik 7 7.4
Total 95 100.0
5 Menjaga hak dan martabat pasien Baik 29 30.5
Sedang 48 50.5
Kurang baik 18 14.0
Total 95 100.0
6 Mempersiapkan diri sebelum memberikan Baik 46 48.4
pelayanan kepada pasien Sedang 45 47.6
Kurang baik 4 4.0
Total 95 100.0

Uraian sikap pada Tabel 4.11 selanjutnya diakumulasikan dan untuk selanjutnya

dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.12. Berdasarkan Tabel tersebut

terlihat sebanyak 30.5% responden mempunyai sikap yang baik, 50.5% pada kategori

sedang sedangkan 4.0% lainnya berada dalam kategori kurang baik.

Tabel 4.12
Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkatan Sikap

No Sikap F %

1 Kurang baik 29 30.5


2 Sedang 48 50.5
3 Baik 18 4.0
Total 95 100.0

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
4.2.2.4. Kinerja Perawat

Kinerja perawat yang akan dianalisis meliputi kinerja dari segi teknis

pelaksanaan : ketelitian dalam pengumpulan data, kurang baik sebesar 53 orang

(55,8%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 22 orang (23,2%) dan sisanya

dengan kategori sedang : persiapan diri sebelum memberikan pelayanan, dikategori

kurang baik sebesar 52 orang (54,7%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 23

orang (24,2%) dan sisanya dengan kategori sedang : pengecekan ulang sebelum

pekerjaan dinyatakan selesai, dikategori kurang baik sebesar 49 orang (51,6%)

kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 25 orang (26,3%) dan sisanya dengan

kategori sedang : serta tindakan hati-hati, baik sebesar 46 orang (48,4%) kemudian

diikuti kategori sedang sebesar 42 orang (44,2%) dan kategori kurang baik 7 orang

(7,4%). ketepatan waktu dalam bekerja, dikategori sedang sebesar 48 orang (50,5%)

kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 26 orang (27,4%) dan kurang baik

sebesar 21 orang (22,1%) : penambahan volume pekerjaan, dikategori sedang sebesar

59 orang (62,1%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebesar 28 orang (29,5%) dan

kurang baik sebesar 8 orang (8,4%)

Kinerja dari segi individu : membantu rekan kerja, dikategori sedang 54 orang

(56,8%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebanyak 30 orang (31,6%) dan kurang

baik sebesar 11 orang (11,6%) : kemampuan bekerjasama, dikategori sedang sebanyak

59 orang (62,1%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebanyak 29 orang (30,5%)

dan kurang baik sebesar 7 orang (7,4%) : kesediaan membantu dalam pemecahan

masalah, dikategori sedang sebanyak 62 orang (65,3%) kemudian diikuti dengan

kategori baik sebanyak 28 orang (29,5%) dan kurang baik sebanyak 5 orang (5,2%) :

diskusi dengan atasan masalah pekerjaaan, dikategori sedang sebanyak 66 orang

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
(69,5%) kemudian diikuti dengan kategori baik sebanyak 26 orang (27,4%) dan kurang

baik sebanyak 3 orang (3,2%).

Tabel 4.13
Distribusi Kinerja Responden

No Kinerja Kategori F %
A. Segi Teknis Pelaksanaan
1 Ketelitian dalam pengumpulan data yang Baik 22 23.2
berkaitan dengan pasien flu burung. Sedang 20 21.1
Kurang baik 53 55.8

Total 95 100.0
2 Persiapan diri sebelum memberikan Baik 23 24.2
pelayanan kepada pasien Sedang 20 21.1
Kurang baik 52 54.7
Total 95 100.0
3 Pengecekan ulang sebelum tugas Baik 21 22.1
dinyatakan selesai Sedang 25 26.3
Kurang baik 49 51.6
Total 95 100.0
4 Kemampuan dalam pencegahan Baik 46 48.4
penyebaran infeksi dari pasien lain, Sedang 42 44.2
keluarga dan petugas kesehatan. Kurang baik 7 7.4
Total 95 100.0

5 Usaha dalam menciptakan lingkungan Baik 21 22.1


yang tenang dan membatasi pengunjung Sedang 48 50.5
selama fase akut sesuai ndikasi. Kurang baik 26 27.4
Total 95 100.0
6 Kemampuan dalam membantu perawatan Baik 28 29.5
diri yang tidak dapat dilakukan pasien. Sedang 59 621
Kurang baik 8 8.4
Total 95 100.0

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Tabel 4.13 (lanjutan)

B Segi Individu Baik 30 31.6


7 Konsistensi dalam memncuci tangan Sedang 54 56.8
sebelum dan sesudah kontak dengan Kurang baik 11 11.6
pasien
Total 95 100.0
8 Kemampuan berkomunikasi melalui Baik 29 30.5
bahasa isyarat dengan pasien. Sedang 59 62.1
Kurang baik 7 7.4
Total 95 100.0
9 Kemampuan dalam menggali dan Baik 28 29.5
memberi pemahaman tentang pemakaian Sedang 62 65.3
alat kepada keluarga. Kurang baik 5 5.2
Total 95 100.0
10 Kemampuan membantu pasien memilih Baik 26 27.4
posisi nyaman untuk istirahat/tidur. Sedang 66 69.5
Kurang baik 3 3.1
Total 95 100.0

Uraian kinerja pada Tabel 4.12 selanjutnya diakumulasikan dan untuk

selanjutnya dikategorikan, yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.12. Berdasarkan Tabel

tersebut terlihat sebanyak 37.9% responden mempunyai kinerja yang baik, 49.5% pada

kategori sedang sedangkan 12.6% lainnya berada dalam kategori kurang baik.

Tabel 4.14
Distribusi Responden Menurut Kategori Tingkatan Kinerja

No Sikap F %

1 Kurang baik 12 12.6


2 Sedang 47 49.5
3 Baik 36 37.9
Total 95 100.0

4.3. Analisis Multivariat.

Analisis multivariat dimaksudkan untuk menguji hubungan nyata antara

beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat digunakan analisis regresi linear

berganda. Dalam penelitian ini uji regresi linear berganda dilakukan untuk menguji

hipotesis pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kinerja perawat dalam

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
penatalaksanaan kasus flu burung di RSUP H. Adam Malik. Untuk perincian dari

analisis regresi kinerja sebagai berikut :

Hasil regresi dan determinasi dari data primer yang diolah menggunakan

perangkat SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagi berikut

Tabel 4.15
Hasil regresi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kinerja perawat
Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2007
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF


1 (Constant) .102 .343 .298 .766
K_TPENG .244 .120 .165 2.033 .045 .849 1.178
K_KTRA .293 .143 .198 2.048 .043 .644 1.553
K_TSIKAP .661 .142 .455 4.671 .000 .636 1.573
a Dependent Variable: K_TKIN

Berdasarkan tabel 4.15 tersebut, maka persamaan regresi dalam penelitian adalah

sebagai berikut : ŷ = 0.102 + 0.244 xi + 0. 293 x 2 + 0.661 x3


dimana :
ŷ = Kinerja perawat
xi = Pengetahuan
x2 = Keterampilan
x3 = Sikap

Koefisien regresi xi (pengetahuan) bernilai positif (0.102) menyatakan

hubungan yang bersifat searah terahadap kinerja perawat dengan kata lain bahwa

semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki seorang perawat maka akan berpengaruh

positif terhadap kinerja mereka. Koofisien regresi untuk x 2 (keterampilan) bernilai

positif (0.244) menyatakan hubungan yang bersifat searah terhadap kinerja perawat

dengan kata lain bahwa semakin tinggi keterampilan yang dimiliki seorang perawat

maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja mereka. Koofisien regresi untuk x3

(sikap) bernilai positif (0.0.661) menyatakan hubungan yang bersifat searah terhadap

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
kinerja perawat dengan kata lain bahwa semakin baik sikap yang dimiliki seorang

perawat maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja mereka.

Tabel 4.16
Hasil Uji Serempak terhadap Kinerja Perawat Di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2007

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 19.643 3 6.548 25.047 .000(a)
Residual 23.789 91 .261
Total 43.432 94
a Predictors: (Constant), K_TSIKAP, K_TPENG, K_KTRA
b Dependent Variable: K_TKIN

Dari tabel 4.16, dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 25,047 sedangkan nilai

Ftabel pada tingkat signifikansi (α) 5% adalah 3,09. Karena Fhitung > Ftabel dapat

disimpulkan menolak H0 dengan demikian secara serempak variabel pengetahuan dan

ketrampilan secara statistic berpengaruh siknifikan terhadap kinerja perawat. Atau bisa

juga dilihat pada nilai Sig. Bila Sig < α maka H0 ditolak. Berdasarkan tabel 4.48

ternyata nilai Sig < α maka dapat disimpulkan menolak H0 yang artinya bahwa secara

serempak variabel pengetahuan, ketrampilan dan sikap berpengaruh terhadap kinerja

perawat.

Tabel 4.17
Hasil uji Parsial terhadap Kinerja Perawat Di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2007

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF


1 (Constant) .102 .343 .298 .766
K_TPENG .244 .120 .165 2.033 .045 .849 1.178
K_KTRA .293 .143 .198 2.048 .043 .644 1.553
K_TSIKAP .661 .142 .455 4.671 .000 .636 1.573
a Dependent Variable: K_TKIN

Dari tabel 4.17, dapat diketahui bahwa nilai ttabel pada tingkat signifikansi (α)

5% adalah 2,00. Dengan demikian bila nilai thitung dengan nilai > 2,00 maka variabel

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
pengetahuan, ketrampilan dan sikap berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

perawat Atau bisa juga dilihat pada nilai Sig. Bila Sig < α maka H0 ditolak. Dari tabel

4.49 ternyata variabel pengetahuan, ketrampilan dan sikap berpengaruh secara

signifikan secara statistik terhadap kinerja perawat.

Tabel 4.18
Hasil Uji Determinasi terhadap Kinerja Perawat Di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2007

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .867(a) .752 .434 .51129 1.969
a Predictors: (Constant), K_TSIKAP, K_TPENG, K_KTRA
b Dependent Variable: K_TKIN

Dari tabel 4.50 dapat diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,752. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yaitu pengetahuan

dan ketrampilan dapat menjelaskan sebesar 75.2% terhadap variabel terikatnya yaitu

kinerja perawat. Sedangkan sisanya sebesar 24.8% dijelaskan oleh variabel-variabel

bebas lain yang tidak diteliti.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kinerja

Pengetahuan tentang tugas merupakan domain yang sangat penting bagi setiap

perawat untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Pengetahuan yang baik tentang

tugas dan tanggung jawab di dalam suatu organisasi cenderung akan meningkatkan

kualitas pekerjaannya.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan perawat dalam

hal penyebab flu burung pada umumnya dikategorikan baik, dimana dari 95 responden,

100 % menjawab dengan benar. Sewaktu pengisian kuesioner, responden mengatakan

bahwa informasi ini bukan mereka dapat dari pelatihan/sosialisasi tentang flu burung,

melainkan dari media cetak maupun media elektromik. Pengetahuan responden dalam

hal penatalaksanaan pasien flu burung yaitu melepaskan semua perhiasan yang ada

ditangan sebelum masuk keruangan isolasi, juga dikategorikan baik, dimana 100%

menjawab dengan benar, karena menurut responden dalam memberikan pelayanan

kepada pasien seharusnya melepaskan semua perhiasan, apalagi pasien flu burung yang

mempunyai resiko penularan cukup tinggi.

Pengetahuan responden dalam hal melepaskan pakaian luar sebelum masuk

keruangan isolasi, dan memakai alat pelindung diri sebelum masuk ruangan isolasi

juga sudah baik, karena menurut mereka semua persyaratan itu adalah kewaspadaan

standar (universal precautions) yang harus dilaksanakan. Pengetahuan responden

dalam hal penatalaksanaan pasien flu burung, yaitu setelah 24 jam, setelah pasien

disapih dan ekstubasi tanpa adanya kelaianan baru dan pengetahuan responden dalam

hal penatalaksanaan pasien flu burung pada dasarnya sama seperti pasien pnemonia

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008 61
sebagian besar menjawab salah. Karena menurut mereka perawatan pasien flu burung

harus secara khusus dan dirawat di ruangan isolasi khusus flu burung sampai mereka

dinyatakan sembuh. Departemen Kesehatan dalam buku Pedoman Penatalaksanaan Flu

Burung di Rumah Sakit menyebutkan bahwa pada dasarnya perawatan flu burung sama

seperti pasien pneumonia karena mempunyai gejala yang sama, disamping itu pasien

juga dapat dipindahkan ke ruangan setelah pasien disapih dan ekstubasi tanpa adanya

kelaianan baru.

Uraian di atas menunjukkan bahwa kurangnya sosialisasi tentang penatalaksanaan

paien flu burung kepada perawat, disamping itu karena tidak adanya perawat khusus

yang ditugaskan memberikan pelayanan kepada pasien flu burung sehingga

berpengaruh terhadap kinerja mereka, kenyataan ini merupakan sesuatu yang harus

dipertimbangkan oleh manajemen rumah sakit. Pengetahuan responden dalam hal

penularan flu burung juga sudah baik, masing-masing kueseioner 100% dijawab dengan

benar. Informasi mengenai hal ini juga banyak mereka dapatkan dari media massa.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden sebagain besar

dikategorikan baik (65.3%).

Pengaruh variabel pengetahuan terhadap kinerja, sesuai dengan pendapat

Gibson (1988) yang mengatakan bahwa pengetahuan merupakan pemahaman lisan

seseorang pegawai tentang apa yang dia ketahui dari pengalaman dan proses belajar.

Apabila pegawai tersebut memiliki pengetahuan yang baik tentang pekerjaannya, maka

dia akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik, dan demikian sebaliknya.

Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapat persamaan regresi ŷ =

0.102+0.244 xi +0.293 x 2 +0.661 x3 , ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan,

berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan pasien flu burung. Hasil

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo (2000), yang

membuktikan bahwa terdapat hubungan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan)

dengan kinerja perawat, juga sinergis dengan penelitian Purba di Pontianak yang

membuktikan bahwa tingkat pengetahuan petugas puskesmas berhubungan dengan

kinerjanya. Mukhlis, Kristiani (2006), juga membuktikan bahwa terdapat hubungan

faktor individu (pengetahuan) dengan kinerja petugas vakisnasi di Kabupaten Aceh

Timur.

5.2. Pengaruh Keterampilan terhadap Kinerja

Keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki

dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat (Gibson,1988). Perawat yang

bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dapat berperilaku

profesional. Perilaku profesional dapat ditunjukkan dari memiliki/menerapkan ilmu

pengetahuan ilmiah dan teknologi keperawatan, memiliki/menerapkan keterampilan

profesional keperawatan serta menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan dalam

melaksanakan praktek keperawatan dan kehidupan profesional (Roeles,1997).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan responden sebagian besar

dikategorikan sedang (74.7%). Menurut keterangan yang diperoleh pada waktu

pengisian kuesioner, minimnya pelatihan yang mereka dapat tentang flu burung,

membuat mereka merasa was-was dan takut memberikan pelayanan kepada pasien,

mengingat flu burung membutuhkan penanganan khusus. Untuk itu responden sangat

mengharapkan pihak manajemen rumah sakit memberikan kesempatan kepada mereka

untuk mengikuti pelatihan khusus flu burung. Sebagian dari responden ada yang

mengusulkan untuk melakukan studi banding ke Rumah Sakit khusus infeksi Dr.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Sulianti Saroso guna melihat langsung bagaimana penatalaksanaan pasien flu burung

yang sesuai dengan standar.

Persamaan regresi ŷ = 0.102+0.244 xi +0.293 x 2 +0.661 x3 , menunjukkan bahwa

variabel keterampilan (0.293 x 2 ) berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam

penatalaksanaan pasien flu burung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pitoyo (2000), yang membuktikan bahwa terdapat hubungan

kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dengan kinerja perawat, juga penelitian

Minaria (2005), yang membuktikan bahwa terdapat hubungan faktor individu

(pengetahuan dan keterampilan) dengan kinerja petugas BPFK Medan.

Notoadmmojo (1996) mengutarakan bahwa semakin tinggi keterampilan yang

dimiliki oleh tenaga kerja, semakin efisien badan, tenaga, dan pemikirannya dalam

melaksanakan pekerjaan. Sirait (2006) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa

pendidikan dan latihan memberikan pegawai keterampilan yang mereka butuhkan dan

dengan adanya keterampilan dapat mengurangi rasa takut mereka dalam menghadapi

tugas-tugas baru.

5.3. Pengaruh Sikap Terhadap Kinerja

Sikap merupakan faktor penentu perilaku, karena sikap berhubungan dengan

persepsi, keperibadian, dan motivasi. Sikap diartikan sebagai kesiapsiagaan mental,

yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman, dan mempunyai pengaruh tertentu

atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, objek, dan situasi yang berhubungan

dengannya (Gibson,1988). Sikap selalu berkaitan dengan komponen emosional,

komponen kognitif (persepsi, pendapat, keyakinan) dan perilaku. Artinya perawat akan

melakukan pekerjaaan dengan baik apabila ketiga komponen tersebut sesuai dengan

keperibadiaannya.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior)

untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor

dukungan (support) dari pihak lain. Tingkatan sikap yang paling tinggi adalah adaptasi

(adaptation) yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik,

artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran

tindakan tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sikap responden dalam penatalaksanaan

kasus flu brung sebagian besar dikategorikan sedang (50.5%). Informasi yang diperoleh

dilapangan menunjukkan bahwa karena flu burung merupakan kasus luar biasa dan

memerlukan penanganan yang khusus, mereka juga berharap adanya perlakuan khusus

bagi mereka, misalnya adanya pemberian insentif khusus yang bersifat insidentil bagi

mereka, pemberian angka kredit yang lebih ataupun kebijakan lain yang dapat memacu

semangat kerja mereka.

Uraian di atas diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen

rumah sakit agar betul-betul memperhatikan hal-hal di atas, sehingga nantinya dapat

menciptakan sikap yang lebih baik dalam melayani pasien sehingga kinerja yang

dihasilkan betul-betul sesuai dengan harapan.

Persamaan regresi yang terbentuk ŷ = 0.102+0.244 xi +0.293 x 2 +0.661 x3 ,

membuktikan bahwa dari variabel-variabel tersebut diatas yang mempunyai pengaruh

paling kuat adalah variabel sikap. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Gibson

(1988) yang menemukan hubungan antara sikap dengan motivasi dan kepuasan kerja

seorang pekerja. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt

behavior), untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan

faktor pendukung (support) dari pihak lain. Sikap pegawai terhadap organisasi dan

pekerjaannya berbeda-beda dan tergantung dari perasaan dan tunjangan yang mereka

peroleh. Seorang perawat akan melakukan pekerjaaan dengan baik apabila emosional,

komponen kognitif (persepsi, pendapat, keyakinan) dan perilaku sesuai dengan

keperibadiannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Minaria (2005), yang

mengatakan adanya hubungan faktor psikologi (sikap) terhadap kinerja pegawai BPFK

Medan.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini memiliki berbagai kekurangan, diantaranya :

1. Penilaian kinerja perawat dalam penelitian ini tidak mencakup semua aspek dari

kinerja.

2. Dalam penilaian kinerja belum sepenuhnya menunjukkan hasil yang

sesungguhnya, karena penilaian kinerja perawat dalam penelitian ini, dilakukan

oleh Kepala Kelompok Kerja dan Kepala Ruangan flu burung, yang masih

dipengaruhi oleh perasaan suka atau tidak terhadap seseorang.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
B A B VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pengetahuan, keterampilan dan

sikap terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan kasus flu burung di RSUP H.

Adam Malik Medan, serta hasil uraian pada pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan penelitian antara lain :

1. Pengetahuan perawat tentang flu burung dalam penelitian ini dikategorikan 65.3%

baik, 34.7% dikategorikan sedang, sementara untuk keterampilan 74.7%

dikategorikan sedang, 23.2% dikategorilan baik, 2.1% diketagorikan kurang baik

dan untuk variabel sikap 50.5% dikategorikan sedang, 30.5% dikategorilam

kurang, 4.0% dikategorikan baik.

2. Kinerja perawat dalam penanganan kasus flu burung masih dikategorikan 49.5%

sedang, 37.9% dikategorikan baik, 12.6% dikategorikan kurang baik.

3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan dan sikap

berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam penatalaksanaan pasien flu burung di

RSUP H. Adam Malik.

4. Dari variabel pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang mempunyai pengaruh

yang paling dominan adalah variabel sikap.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008 68
6.2. S a r a n

1. Bagi Perawat

a. Perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam

penatalalaksanaan pasien flu burung, melalui pendidikan dan latihan.

b. Diperlukan sikap yang lebih terbuka dari pihak perawat dalam memberikan

informasi dan kepedulian yang dibutuhkan oleh pasien maupun keluarga.

2. Bagi Manajemen RSUP H. Adam Malik Medan

a. Dibutuhkan kebijakan dari pihak manajemen untuk memberikan perioritas

pelatihan bagi perawat yang terlibat langsung dalam penanganan kasus flu burung.

b. Perlu segera memberikan kesempatan kepada para perawat yang menangani kasus

flu burung untuk melakukan studi banding ke rumah sakit khusus infeksi Dr.

Sulianti Suroso Jakarta, ke rumah sakit rujukan flu burung lainnya.

c. Diperlukan ketegasan pihak manajemen dalam menetapkan perawat yang ditunjuk

secara khusus menangani pasien flu burung. Bagi perawat yang tidak

melaksanakan tugasnya diberikan sanksi dan bagi perawat yang bekerja dengan

baik supaya diberikan penghargaan yang setimpal.

3. Bagi Peneliti Lain

Mengingat penelitian ini memiliki keterbatasan dan belum mampu untuk

menuntaskan masalah kinerja perawat dalam penanganan kasus flu burung, maka

disarankan kepada para calon peneliti sejenis agar variabel : psikologi, organisasi dan

desain pekerjaan.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA

Budi tri Akoso.2006. Penyakit Menular Pada Hewan dan Manusia.Jakarta : Kanisius.

Barry Harapan.2002. Kepuasan Kerja dan Hubungannya dengan Kinerja Perawat


Ruangan di RS Permata Bunda.MARS-USU.

Depkes RI, Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.372/Menkes/SK/IX/2005, tentang


Kejadian Luar Biasa Flu Burung.

-------------, Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1371/Menkes/SK/IX/2005,


tentang Rumah Sakit Rujukan Perawatan Pasien Flu Burung

-------------,2004.Pengendalian Infeksi Pada Perawatan Flu Burung.

Davis, K., and J.W. Newstrom. 1985. Organizational Behaviour : Human Behaviour at
work, Seventh Edition. Singapore: Mc Graw Hill , Inc.

Gibson, J.L., Ivancevich, dan Donnely.1997. Organization. Terjemahan. Edisi Kelima.


Cetakan Kedelapan.Jakarta:Erlangga.

Gilles, D.A. 1994. Nursing Management: A System Approach. Third


edition.Philadelphia: W.B.Sauders Company.

Google.http:/www.damandiri.kinerja perawat.or.id.

-------------:/www.bbc.co.uk./indonesian/news/story/2007: Korban Flu Burung


Bertambah.

-------------:/www.Jurnal Kienerja Perawat/Mukhlis,Kristiani. 2006. Hubungan Faktor


Individu Dengan Kinerja Petugas Vaksinasi Kabupaten Aceh Timur.

-------------:/www.Jurnal Kienerja Perawat/Pitoyo.2000. Hubungan Kemampuan dengan


kinerja Perawat.

-------------:/www.Jurnal Kienerja Perawat/Purba.2002. Hubungan Pengetahuan


dengan Kinerja Petugas Puskesmas.

Hasibuan, M.S.P., 1995. Organisasi dan Motivasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Jakarta.
Bumi Aksara.

Ilyas, 2001. Teori, penilaian dan penelitian, Kinerja. Cetakan kedua. Jakarta. Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Istijanto.2006. Riset Sumber Daya Manusia : Cara Parktis Mendeteksi Dimensi-dimensi
Kinerja Karyawan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Justine T.Sirait. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Dalam Organisasi. Jakarta. Grasindo.

LAN. 2000 Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah..


Jakarta.

Minaria,2003.Hubungan Faktor Individu,Organisasi dan Psikologi dengan Kinerja


BPFK Medan,AKK-USU

Moss,R.,and C.J.Rowles 1997.Nursing Management:Staff Nurse Job Satisfaction and


Management Style.Philadelphia:W.B.Saunders Company.
Notoamodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ketiga. Jakarta:
Rineka Cipta.

Rivai Vethrizal.2003. Manajemen sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.Jakarta.


Murni Kencana.

Robbins,S.P., 1996. Perilaku Organisasi. Jilid I. Terjemahan . Jakarta. Prehallindo.

--------- , S.P. 1996 . Perilaku Organisasi. Jilid II. Terjemahan. Jakarta. Prehallindo.

RSPI Sulianti Saroso, 2005. Prtosedur Tetap Penganan Flu Burung. Jakarta.

Singgih Santoso,2000.Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.Jakarta.Gramedia.

---------,2000.Buku Latihan SPSS Statisti Non Paramentrik.Jakarta.Gramedia.

Sugiyono.2005.Metode Penelitian Adminstrasi.Cetakan ke dua belas.Bandung.Alfabeta.

Suharsimi Arikunto.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Edisi


V.Jakarta Rineka Cipta.

Tjandra Yoga Aditama.2003.Manajemen administrasi Rumah Sakit.Edisis


kedua.Jakarta.Universitas Indonesia.

Zainuddin Amir.2006.Penatalaksanaan Flu Burung.SMF Ilmu Penyakit Paru FKUSU


RSUP H.Adam Malik.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Lampiran 1
Kuesioner
Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap terhadap Kinerja Perawat
Dalam Penatalaksanaan Kasus Flu Burung di RSUP H. Adam Malik
Tahun 2007

IDENTITAS RESPONDEN :
1. No. Responden : ................................................
2. Nama Responden : ……………………………….
3. Umur : …………… Tahun
4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Pendidikan : 1. Sarjana ( S1 ) 2. D III 3. SPK
6. Pangkat / golongan : 1. II a - II d 2. III a – III d 3. III d
7. Masa kerja : …………. Tahun
8. Tanggal Pengisian : ................. . 2007

Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda cek (v) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia disebelah pernytaan
sesuai yang saudara lakukan. Kriteria memilki skala mulai 1 s/d 2 menurut skala
kepentingannya (untuk pertanyaan pengetahuan, keterampilan, sarana dan imbalan),
skala 1 s/d 5 untuk pernyataan sikap.
Skoring : 2 .......... = Benar
1........... = Salah
2 .......... = Ya
1........... = Tidak

3 .......... = SS (Sangat setuju)


2 .......... = R (Ragu-ragu)
1 .......... = TS (Tidak Setuju)

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
NO Pernyatan Benar Salah
A Pengetahuan
Penyebab Flu burung
1 Flu burung (Avian Influenza) merupakan infeksi yang
disebabkan oleh virus infulenza A subtipe H5N1 yang pada
umumnya menyerang unggas (burung dan ayam).
Penatalaksanaan perawatan pasien flu burung
2 Melepaskan semua perhiasan yang ada di tangan sebelum
masuk ruangan isolasi
3 Melepaskan pakain luar sebelum masuk ruangan isolasi
4 Memakai baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian
pelindung sebelum masuk ruangan isolasi.
5 Membilas kedua belah tangan di bawah air mengalir sebelum
masuk ruangan isolasi.
6 Memakai sarung tangan sebatas pergelangan tangan sebelum
masuk ruangan isolasi
7 Memakai sepatu bot karet sebelum masuk ke ruangan
perawatan pasien flu burung.
8 Setelah 24 jam, setelah pasien disapih dan diekstubasi tanpa
adanya kelainan baru maka pasien dapat dipindahkan ke
ruangan.
9 Penatalaksanaan keperawatan pasien flu burung (A1) pada
dasarnya sama dengan penatalaksanaan pasien pneumonia.
Penularan flu burung
10 Kontak dengan unggas atau binatang lain yang sakit
11 Lingkungan yang tercemar virus H5N1
12 Kontak dengan manusia yang terinfeksi flu burung
13 Mengkonsumsi makanan/ produk unggas mentah.

B Keterampilan Ya Tidak

14 Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan khusus flu


burung.
15 Apakah anda dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, khususnya pasien
flu burung.
16 Apakah anda selalu memakai sarung tangan selama kontak dengan
pasien flu burung.
17 Apakah anda selalu memakai gaun pelindung selama kontak
dengan pasien flu burung.
18 Apakan anda selalu melepaskan perhiasan sebelum masuk
keruangan isolasi flu burung.
19 Apakah anda selalu memberikan informasi kepada
pasien/keluarga tentang perkembangan kondisi pasien flu burung

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
C Sikap SS R T
S
20 Memberikan informasi kepada pasien & keluarga tentang kondisi
pasien merupakan tugas seorang perawat.
21 Memberikana pelayanan kepada pasien flu burung merupakan
tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan sebagai
seorang perawat.
22 Kerjasama tim dalam pelayanan kasus flu burung sangat
diperlukan.
23 Dalam penanganan flu burung, perlu tindakan hati-hati agar
terhindar dari resiko penularan pada diri sendiri, keluarga pasien
maupun teman kerja.
24 Menjaga hak dan martabat serta menjaga kerahasiaan pasien
adalah suatu keharusan.
25 Sebelum mulai memberikan pelayanan kepada pasien flu burung,
harus betul-betul mempersiapkan diri.

TERIMA KASIH

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
Lampiran 2

Kuesioner Kinerja Perawat

Berikanlah penilaian atas setiap pertanyaan berukut ini sesuai dengan suasana

yang anda rasakan dan lihat di ruangan perawatan flu burung. Kinerja perawat

menunjukkan mutu pekerjaan, jumlah pekerjaan dan inisiatif yang dilakukan oleh

seorang perawat agar penanganan kasus flu burung berjalan dengan efektif dan efisien.

Penilaian terhadap kinerja perawat terendah dengan skor nilai 1 (Sangat tidak

Baik) dan penilaian tertinggi dengan skor nilai 10 (Sangat Baik). Digambarkan sebagai

berikut :

Skala

Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat tidak baik Sangat Baik

No Pertanyaan Skala Nilai

1 Teknis
Ketelitian dalam pengumpulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
seluruh data yang berkaiatan
dengan pasien flu burung.
2 Persiapan diri sebelum
memberikan pelayanan kepada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pasien flu burung
3 Pengecekan ulang saat sebelum
tugas perawatan pasien flu burung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tersebut dinyatakan selesai.

4 Kemampuan pencegahan penye-


baran infeksi dari pasien lain, 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
keluarga dan petugas kesehatan

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008
5 Usaha dalam menciptakan
lingkungan yang tenang dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
membatasi pengunjung selama
fase akut sesuai indikasi.
6 Kemampuan dalam membantu
perawatan diri yang tidak dapat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dilakukan pasien.
7 Individu
Konsistensi dalam mencuci 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien.
8 Kemampuan berkomunikasi
melalui bahasa isyarat dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pasien.
9 Kemampuan dalam menggali dan
memberi pemahaman tentang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pemakaian alat kepada keluarga.
10 Kemampuan membantu pasien
memilih posisi nyaman untuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
istirahat/tidur.

Iing Yuliastuti : Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan Dan Sikap Terhadap Kinerja Perawat Dalam Penatalaksanaan
Kasus Flu Burung Di RSUP.H.Adam Malik Tahun 2007, 2007
USU Repository © 2008

Anda mungkin juga menyukai