Contoh Aja
Contoh Aja
baca:
TANENBAUM, Andrew S, Computer
Networks, 4th Edition, Prentice Hall, 2003
Bab 4
Jawab:
Setiap stasiun membutuhkan 1000 bit / 100 s = 10
bps.
Dengan pure ALOHA bandwidth terpakai adalah
0.184 x 56 kbps = 10.3 kbps.
Maka N = 10300 / 10 = 1030 stasiun.
Jawab:
Dengan pure ALOHA transmisi dapat
langsung dilakukan. Pada beban rendah
dapat diharapkan tak ada collision sehingga
transmisinya sukses. Dengan slotted
ALOHA, transmisi harus menunggu slot
berikut. Hal ini memberikan delay rata-rata
setengah lebar slot.
1
Sepuluh ribu stasiun pemesanan tiket
pesawat menggunakan sebuah saluran
slotted ALOHA. Rata-sata setiap stasiun
membuat 18 permintaan per jam. Ukuran
slot 125 µs. Berapa beban total saluran?
Jawab:
Setiap terminal melakukan satu permintaan setiap
3600 s / 18 = 200 s.
Beban total 10,000 / 200 = 50 permintaan/s.
Jumlah slot per second = 1 / 125 µs = 8000.
Maka G = 50 / 8000 = 1/160.
Jawab:
(a)Dari hukum Poisson, P0 = e−G, sehingga G = −ln
P0 = −ln 0.1 = 2.3.
(b)Memakai S = Ge−G dengan G = 2.3 and e−G =
0.1, S = 0.23.
(c)Jika G > 1 maka saluran sudah overloaded.
Jawab:
Keduanya menggunakan kombinasi FDM
dan TDM. Keduanya menyediakan pita
frekuensi (atau panjang gelombang) dan
pita ini dibagi dalam slot TDM.
2
Sebuah gedung perkantoran tujuh lantai memiliki 15 kantor
bersebelahan di setiap lantai. Setiap kantor memiliki satu soket dinding,
sehingga soket-soket membentuk kisi-kisi segi empat di bidang vertikal,
dengan jarak 4 m antar soket, horisontal dan vertikal. Diasumsikan kita
dapat menarik kabel lurus antara sepasang soket, secara horisontal,
vertikal, maupun diagonal. Berapa panjang kabel yang dibutuhkan
untuk menghubungkan semua soket menggunakan:
(a)konfigurasi star dengan satu router di tengah-tengah?
(b)LAN 802.3?
Jawab:
(a)Nomor lantai 1-7. Dalam konfigurasi star, router ditempatkan di
tengah-tengah lantai 4. Dibutuhkan kabel untuk menghubungkan ke
setiap 7 x 15 – 1 = 104 lokasi. Panjang total kabel adalah:
Jawab:
Waktu propagasi pergi-pulang dari kabel adalah 2 x 10 km / 200 m/µs =
10 μs.
Transmisi lengkap memiliki enam fase:
Transmiter menduduki kabel (10 μs) (waktu propagasi pergi-pulang)
Mengirim data (256 bit / 10 Mbps = 25.6 μs)
Delay bit terakhir mencapai ujung (5.0 μs) (waktu propagasi satu arah)
Penerima menduduki kabel (10 μs)
Frame ACK dikirim (32 bit / 10 Mbps = 3.2 μs)
Delay bit terakhir mencapai ujung (5.0 μs)
Jumlah seluruhnya adalah 58.8 μs. Dalam periode ini 256 – 32 = 224
bit dikirim, dengan rate 224 bit / 58.8 μs = 3.8 Mbps.
Jawab:
Sebuah frame berisi 64 x 8 = 512 bit.
Bit error rate adalah p = 10−7.
Probabilitas keseluruhan 512 bit tidak error adalah
(1 − p)512 = 0.9999488.
Fraksi yang rusak adalah 5 x 10-5.
Jumlah frame/detik adalah 11 x 106 / 512 =
21,484.
Rata-rata jumlah frame yang rusak per detik = 5 x
10-5 x 21,484 = 1 frame/s.
3
IEEE 802.16 mendukung empat kelas
layanan. Kelas layanan mana yang terbaik
untuk mengirimkan uncompressed video?
Jawab:
Uncompressed video memiliki bit rate
konstan. Setiap frame memiliki jumlah pixel
yang sama. Dimungkinkan untuk
menghitung secara akurat berapa besar
bandwidth yang dibutuhkan serta kapan.
Dengan demikian, layanan bit rate konstan
adalah pilihan terbaik.
Jawab:
(a)Kebutuhan akan real-time QoS. Jika error
didapatkan, tidak ada kesempatan untuk
mendapatkan retransmisi. Forward error correction
dapat digunakan di sini.
(b)Pada saluran berkualitas rendah (misalnya
wireless) di mana laju error begitu tinggi sehingga
secara praktis semua frame memerlukan
retransmisi dan retransmisi dapat rusak pula.
Untuk mengatasinya, forward error correction
digunakan untuk menaikkan fraksi frame yang tiba
dengan benar.
Jawab:
Kasus terburuk adalah aliran frame 64 byte
(512 bit) kontinyu.
Backplane mampu menangani 109 bps.
Jumlah frame yang dapat ditangani adalah
109/512 = 1,953,125 frame/s.