PENDAHULUAN
1|Page
sehingga terjadi karatan. Putusnya baja tulangan akibat karatan fatal
akibatnya bagi struktur.
1.2. TUJUAN
2|Page
1.3. MANFAAT
4. Bahan bangunan yang digunakan pada Balok, kayu, baja dan beton
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
BALOK
Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-
elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebag
pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom
tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya
semula. Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya
sehingga hubungan ring balok dengan kolom yang bersifat kaku tidak
mudah berubah bentuk. Pola gaya yang tidak seragam dapat
mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh
kekuatan internal material.
4|Page
2.1.1. JENIS JENIS KAYU YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
STRUKTUR BALOK
Kayu Jati
Jenis kayu jati ini sering terkenal karena kekuatannya yang tinggi dibanding
dengan kayu lain pada ummnya. Selain itu, kayu ini mempunyai serat dan
tekstur yang indah, tahan terhadap rayap, jamur, dan serangga. Tipe kayu
ini lebih sering digunakan untuk pekerjaan furniture seperti pintu, jendela,
dan meja kursi. Kini masyarakat sudah yang banyak mengetahui dan
menggunakan untuk keperluan interior mebel. Adapun ciri-ciri kayu jati
adalah sebagai berikut.
5|Page
Kayu Kelapa atau Glugu
jenis-jenis kayu untuk konstruksi memang banyak sekali karena Indonesia
sendiri kaya akan hutan tropis yang terdapat berbagai macam variasi. Di
jawa sendiri terdapat kayu glugu atau kelapa yang sudah biasa digunakan
untuk kontruksi bangunan seperti membat kanopi teras, bahkan untuk
rangka atap. Jenis kayu glugu ini sering digunakan pada proyek gedung
untuk membuat bekisting balok (gelagar, sekor, suri-suri).
Glugu memiliki serat dan tekstur yang berbeda dengan jenis-jenis kayu
lainnya karena memiliki serat yang jelas dan lurus. Jika anda berniat untuk
menggunakan kayu glugu sebagai rangka kanopi ekspos sebaiknya dilapisi
dengan cat akrilik agar seratnya tetap terlihat. Pilihlah kayu glugu dengan
kelas no.1 sehingga lebih awet.
kayu glugu
Kayu Kamper
jenis-jenis kayu yang lain untuk konstruksi bangunan adalah kayu kamper.
kayu kamper sering disebut dengan kayu borneo. jenis material alam ini
mempunyai serat dan tekstur yang indah. Biasa digunakan untuk
pembuatan kusen pintu maupun jendela walaupun kekuatannya tidak
sebaik dengan kayu jati. Alasan sering digunakan untuk kusen adalah jenis
kayu ini tidak disukai rayap dan serangga lainnya sehingga sangat cocok
digunakan sebagai material furniture.
Secara umum kayu kamper dibagi dalam 3 kategori yang dijual dipasaran.
Pertama kayu kamper samarinda kedua kayu kamper surabaya dan ketiga
kayu kamper kruing dari sumatera. Hal ini disebabkan karena kayu kamper
menjadi komoditas penting penyangga perekonomian masyarakat di
Indonesia. Sehingga saat ini perkebunan Tanaman kamper hampir merata
6|Page
di seluruh Indonesia. Mengingat manfaat perekonomian yang dihasilkan
dari kayu kamper ini.
kayu kamper
Kayu Bengkirai
Jenis-jenis kayu untuk kontruksi bangunan memiliki harga yang berbeda-
beda tergantung dari tingkat kelas kayu. Salah satu jenis kayu yang
lumayan kuat, awet, dan tahan cuaca adalah bengkirai. Kayu bengkirai
sering digunakan untuk material konstruksi bangunan seperti atap kayu.
karena kelebihannya yang kuat dan tahan lama sering dijadikan material
eksterior seperti listplank, decking dan sebagainya.
kayu bengkirai
Kayu Merbau
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi yang kuat dan tahan terhadap serangga
adalah kayu merbau. Kayu merbau berwarna coklat kemerahan yang
terkadang disertai dengan highlit kuning dan tekstur serat garisnya
terputus-putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Jenis
kayu ini termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu
merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau
memiliki tekstur serat garis terputus putus. Jenis kayu ini tumbuh subur di
Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
7|Page
Kayu Merbau
Kayu Ulin
kayu Ulin merupakan jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang terkenal
sangat kuat. Pohon ulin ini tumbuh subur di kalimantan. material alam ini
banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta
bangunan lain. Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya
dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada
dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan
tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang
pancang, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan
jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-
sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas
Awet I.
kayu ulin
8|Page
Kayu Gelam
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi bangunan lainnya adalah kayu gelam.
Material alam ini sering digunakan pada proyek-proyek rumah, kayu bakar,
pagar, dan tiang-tiang sementara. Selain itu juga sering digunakan sebagai
stager atau perancah saat pelaksanaan proyek. Pada beberapa daerah
jenis kayu ini digunakan untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan
jembaran.
kayu gelam
Kayu Meranti
kayu meranti merah merupakan jenis kayu keras yang mempunyai warna
merah muda tua hingga merah muda pucat. Jenis kayu ini bertektur tidak
terlalu halus. bahan alam ini sering digunakan untuk membuat multiplek
yang sering digunakan untuk bekisting. Pohon meranti sangat mudah
ditemui di hutan di pulau Kalimantan.
Kayu Meranti
Kayu Akasia
Kayu akasia adalah jenis kayu untuk konstruksi bangunan yang mempunyai
nama lain acacia mangium dengan berat jenis 0,75 sehingga pori-pori dan
9|Page
seratnya cukup rapat. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan
sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang
berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi
kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang
kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak
kasar serta berserat lurus berpadu, maka jenis kayu ini mempunyai sifat
pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai
bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur.
kayu akasia
10 | P a g e
2.1.2. JENIS-JENIS BALOK
1. Balok kayu
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh
balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.
2. Balok baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat
ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.
11 | P a g e
3. Balok beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan
bentuk cetakannya.
12 | P a g e
2. Balok kayu berserat parallel
Kayu berserat parallel atau disebut Parallel Strand Lumber ( PSL )
adalah kayu structural yang dibuat dengan mengikat serat-serat panjang
kayu bersama dibawah panas dan tekanan dengan menggunakan adhesive
kedap air. PSL adalah produk hak milik di bawah merek dagang Parallam,
digunakan sebagai balok dan kolom pada konstruksi kolom-balok dan
balok, header, serta lintel pada konstruksi rangka ringan.
13 | P a g e
2.2. BALOK BAJA
14 | P a g e
2.2.1. JENIS DAN UKURAN BAJA
WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom
chord member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi,
dll.
Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
2. UNP (kanal U)
15 | P a g e
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang
digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
Biasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen
yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada
truss, rangka komponen arsitektural.
Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
16 | P a g e
4. H - Beam
H Beam biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom
chord member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi,
dll.
Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
17 | P a g e
6. Besi Siku
Kami menyediakan besi siku lobang dan besi siku biasa. Besi siku
berbentuk siku sama kaki yang digunakan untuk penggunaan umum
dengan ukuran
mulai 50 mm sampai 250 mm.
Besi Siku Lobang dapat digunakan untuk Rak Lemari, Sandaran buku,dll.
Sedangkan untuk besi siku biasa dapat digunakan untuk baja struktural
atau kegunaan
lainnya dengan tipe yang tersedia adalah equal angle dan unequal angle.
18 | P a g e
8. T-Beam (Hot Rolled)
19 | P a g e
2.2.2 SAMBUNAGAN BAJA MENGUNAKAN BAUT
Jenis-jenis sambungan struktur baja yang digunakan adalah pengelasan
serta sambungan yang menggunakan alat penyambung berupa paku keling
(rivet) dan baut. Baut kekuatan tinggi (high strength bolt) telah banyak
menggantikan paku keling sebagai alat utama dalam sambungan struktural
yang tidak dilas.
Dua jenis utama baut kekuatan (mutu) tinggi ditunjukkan oleh ASTM
sebagai A325 dan A490. Baut ini memiliki kepala segienam yang tebal dan
digunakan dengan mur segienam yang setengah halus (semifinished) dan
tebal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.10(b). Bagian berulirnya
lebih pendek dari pada baut non-struktural, dan dapat dipotong atau digiling
(rolled).
Baut A325 terbuat dari baja karbon sedang yang diberi perlakuan panas
dengan kekuatan leleh sekitar 81 sampai 92 ksi (558 sampai 634 MPa)
yang tergantung pada diameter. Baut A490 juga diberi perlakuan panas
tetapi terbuat dari baja paduan (alloy) dengan kekuatan leleh sekitar 115
sampai 130 ksi (793 sampai 896 MPa) yang tergantung pada diameter.
Baut A449 kadang-kadang digunakan bila diameter yang diperlukan
berkisar dari II sampai 3 inci, dan juga untuk baut angkur serta batang bulat
berulir. Diameter baut kekuatan tinggi berkisar antara ½ dan 1 ½ inci (3 inci
untuk A449). Diameter yang paling sering digunakan pada konstruksi
gedung adalah 3/4 inci dan 7/8 inci, sedang ukuran yang paling umum
dalam perencanaan jembatan adalah 7/8 inci dan 1 inci.
Baut kekuatan tinggi dikencangkan (tightened) untuk menimbulkan
tegangan tarik yang ditetapkan pada baut sehingga terjadi gaya jepit
(klem/clamping force) pada sambungan. Oleh karena itu, pemindahan
beban kerja yang sesungguhnya pada sambungan terjadi akibat adanya
gesekan (friksi) pada potongan yang disambung. Sambungan dengan baut
kekuatan tinggi dapat direncanakan sebagai tipe geser (friction type), bila
20 | P a g e
daya tahan gelincir (slip) yang tinggi dikehendaki; atau sebagai tipe tumpu
(bearing type), bila daya tahan gelincir yang tinggi tidak dibutuhkan.
b) Paku keeling
Sudah sejak lama paku keling diterima sebagai alat penyambung batang,
tetapi beberapa tahun terakhir ini sudah jarang digunakan di Amerika. Paku
keling dibuat dari baja batangan dan memiliki bentuk silinder dengan kepala
di salah satu ujungnya. Baja paku keling adalah baja karbon sedang
dengan identifikasi ASTM A502 Mutu I (Fv = 28 ksi) (1190 MPa) dan Mutu 2
(Fy = 38 ksi) (260 MPa), serta kekuatan leleh minimum yang ditetapkan
didasarkan pada bahan baja batangan. Pembuatan dan pemasangan paku
keling menimbulkan perubahan sifat mekanis. Proses pemasangannya
adalah pertama paku keling dipanasi hingga warnanya menjadi merah
muda kemudian paku keling dimasukkan ke dalam lubang, dan kepalanya
ditekan sambil mendesak ujung lainnya sehingga terbentuk kepala lain
yang bulat. Selama proses ini, tangkai (shank) paku keling mengisi lubang
(tempat paku dimasukkan) secara penuh atau hampir penuh, sehingga
menghasilkan gaya jepit (klem). Namun, besarnya jepitan akibat
pendinginan paku keling bervariasi dari satu paku keling ke lainnya,
sehingga tidak dapat diperhitungkan dalam perencanaan. Paku keling juga
dapat dipasang pada keadaan dingin tetapi akibatnya gaya jepit tidak
terjadi karena paku tidak menyusut setelah dipasang.
21 | P a g e
b) Baut Hitam
Baut ini dibuat dari baja karbon rendah yang diidentifikasi sebagai ASTM
A307, dan merupakan jenis baut yang paling murah. Namun, baut ini belum
tentu menghasilkan sambungan yang paling murah karena banyaknya
jumlah baut yang dibutuhkan pada suatu sambungan. Pemakaiannya
terutama pada struktur yang ringan, batang sekunder atau pengaku,
anjungan (platform), gording, rusuk dinding, rangka batang yang kecil dan
lain-lain yang bebannya kecil dan bersifat statis. Baut ini juga dipakai
sebagai alat penyambung sementara pada sambungan yang menggunakan
baut kekuatan tinggi, paku keling, atau las. Baut hitam (yang tidak
dihaluskan) kadangkadang disebut baut biasa, mesin, atau kasar, serta
kepala dan murnya dapat berbentuk bujur sangkar.
Baut yang secara praktis sudah ditinggalkan ini dibuat dengan mesin dari
bahan berbentuk segienam dengan toleransi yang lebih kecil (sekitar 5’0
inci.) bila dibandingkan baut hitam. Jenis baut ini terutama digunakan bila
sambungan memerlukan baut yang pas dengan lubang yang dibor, seperti
pada bagian konstruksi paku keling yang terletak sedemikian rupa hingga
penembakan paku keling yang baik sulit dilakukan. Kadang-kadang baut ini
22 | P a g e
bermanfaat dalam mensejajarkan peralatan mesin dan batang struktural
yang posisinya harus akurat. Saat itu baut sekrup jarang sekali digunakan
pada sambungan struktural, karena baut kekuatan tinggi lebih baik dan
lebih murah.
Baut ini terbuat dari baja paku keling biasa, dan berkepala bundar dengan
tonjolan sirip-sirip yang sejajar tangkainya. Baut bersirip telah lama dipakai
sebagai alternatif dari paku keling. Diameter yang sesungguhnya pada baut
bersirip dengan ukuran tertentu sedikit lebih besar dari lubang tempat baut
tersebut. Dalam pemasangan baut bersirip, baut memotong tepi keliling
lubang sehingga diperoleh cengkraman yang relatif erat. Jenis baut ini
terutama bermanfaat pada sambungan tumpu (bearing) dan pada
sambungan yang mengalami tegangan berganti (bolak-balik). Variasi dari
baut bersirip adalah baut dengan tangkai bergerigi (interference-body bolt.)
yang terbuat dari baja baut A325. Sebagai pengganti sirip longitudinal, baut
ini memiliki gerigi keliling dan sirip sejajar tangkainya. Karena gerigi
sekeliling tangkai memotong sirip sejajar, baut ini kadang-kadang disebut
baut bersirip terputus (interrupted-rib). Baut bersirip sukar dipasang pada
sambungan yang terdiri dari beberapa lapis pelat. Baut kekuatan tinggi
A325 dengan tangkai bergerigi yang sekarang juga sukar dimasukkan ke
lubang yang melalui sejumlah plat; namun, baut ini digunakan bila hendak
memperoleh baut yang harus mencengkram erat pada lubangnya. Selain
itu, pada saat pengencangan mur, kepala baut tidak perlu dipegang seperti
yang umumnya dilakukan pada baut A325 biasa yang polos.
23 | P a g e
2.2.3 Sambungan las
24 | P a g e
nyalanya tertutup di bawah bubuk fluks pertama dipakai secara komersial
pada tahun 1934 dan dipatenkan pada tahun 1935. Sekarang terdapat lebih
dari 50 macarn proses pengelasan yang dapat digunakan untuk
menyambung pelbagai logarn dan paduan
Sambungan Sebidang
25 | P a g e
weld), sambungan sebidang menghasilkan ukuran sambungan minimum
dan biasanya lebih estetis dari pada sambungan bersusun. Kerugian
utamanya ialah ujung yang akan disambung biasanya harus disiapkan
secara khusus (diratakan atau dimiringkan) dan dipertemukan secara hati-
hati sebelum dilas. Hanya sedikit penyesuaian dapat dilakukan, dan
potongan yang akan disambung harus diperinci dan dibuat secara teliti.
Akibatnya, kebanyakan sambungan sebidang dibuat di bengkel yang dapat
mengontrol proses pengelasan dengan akurat.
Sambungan Lewatan
Sambungan Tegak
Sambungan Sudut
26 | P a g e
Sambungan Sisi
Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk
menjaga agar dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau untuk
mempertahankan kesejajaran (alignment) awal. Seperti yang dapat
disimpulkan dari pembahasan di muka, variasi dan kombinasi kelima jenis
sambungan las dasar sebenarriya sangat banyak. Karena biasanya
terdapat lebih dari satu cara untuk menyambung sebuah batang struktural
dengan lainnya, perencana harus dapat memilih sambungan (atau
kombinasi sambungan) terbaik dalam setiap persoalan.
Jenis las
Jenis las yang umum adalah las tumpul, sudut, baji (slot), dan pasak (plug)
Setiap jenis las memiliki keuntungan tersendiri yang menentukan
jangkauan penia-kaiannya. Secara kasar, persentase pemakaian keempat
jenis tersebut untuk konstruksi las adalah sebagai berikut: las tumpul, 15%;
las sudut, 80%; dan sisanya 5% terdiri dari las baji, las pasak dan las
khusus lainnya.
Las Tumpul
27 | P a g e
tumpul tidak diberikan sepanjang ketebalan potongan yang disambung,
maka las ini disebut las tumpul penetrasi parsial.
Banyak variasi las tumpul dapat dibuat dan masing-masing dibedakan
menurut bentuknya.
Las Sudut
28 | P a g e
tepi potongan yang disambung jarang memerlukan penyiapan khusus,
seperti pemiringan (beveling). atau penegakan, karena kondisi tepi dari
proses pemotongan nyala (flame cutting) atau pemotongan geser
umumnya memadai.
Las baji dan pasak dapat dipakai secara tersendiri pada sambungan seperti
yang diperlihatkan dalam Gambar 6.21(c) dan (d), atau dipakai bersama-
sama dengan las sudut seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 9.34.
Manfaat utama las baji dan pasak ialah menyalurkan gaya geser pada
sambungan lewatan bila ukuran sambungan membatasi panjang yang
tersedia untuk as sudut atau las sisi lainnya. Las baji dan pasak juga
berguna untuk mencegah terjadinya tekuk pada bagian yang saling
bertumpang
29 | P a g e
2.3 BALOK BETON
1. beton
adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya
kerikil dan pasir), semen dan air.
30 | P a g e
2.3.2 JENIS JENIS BETON
1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah
pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini
digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan
sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi
agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20
persen dari agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat
kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan
beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk
gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam
ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada
beton biasa.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan
saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan
untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta
dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak
31 | P a g e
padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara
vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan
untuk reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang
tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada
bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah
batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu .
batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang
mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan
terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di
tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang
lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat
terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan
betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara
volume dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm.
Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan
temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar
semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
32 | P a g e
10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa
serat. Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat
asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.
11. Lain-Lain
Beton mutu tinggi,polimer beton,beton modifikasi blok,polimer
impregnated concrete,beton kinerja tinggi, dll.
Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
pasangan batu.
33 | P a g e
Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras
mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu
diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi
susut pengerasan dan pengembangan beton.
3 Besi
Besi adalah sebuah struktur yang terbuat dari baja yang memiliki fungsi
sebagai salah satu struktur penyusun pada kolom.
34 | P a g e
2.3.4. PEKERJAAN BALOK BETON
35 | P a g e
Syarat-Syarat Penulangan Balok
3. Pekerjaan bekisting.
Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6
dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh. Jika perlu maka
dipasang tie rod untuk menjaga kestabilan posisi bekisting saat
pengecoran.
36 | P a g e
5 Sebelum dilakukan pengecoran, perlu dilakukan kontrol kualitas yang
terdiri atas dua tahap yaitu :
1. Sebelum pengecoran.
Sebelum pengecoran dilakukan kontrol kualitas terhadap :
• Posisi dan kondisi bekisting.
• Posisi dan penempatan pembesian.
• Jarak antar tulangan.
• Panjang penjangkaran.
• Ketebalan beton decking.
• Ukuran baja tulangan yang digunakan.
• Posisi penempatan water stop
2. Pada saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari concrete mixer
truck diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang
tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan
konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan
kontrol kualitas.
5. Pekerjaan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh yaitu dengan
menggunakan Concrete Pump Truck. Pengecoran yang berhubungan
dengan sambungan selalu didahului dengan penggunaan bahan Bonding
Agent.
37 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
38 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Sumber internet
http://konstruksi atap.com
http://www.pennridge.org/works/beamstruct.htm
http://struktur-rumah.blogspot.com/2008/07/kolom-beton-utama-praktis.html
http://probohindarto.wordpress.com
http://illbeyourpaparazzi.blogspot.co.id/2011/04/kayu-sebagai-bahan-
bangunan.html
https://www.google.com/search?q=Besi+Siku&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiuhY7Zxr3WAhUQZlAKH
VDTAZ8Q_AUICigB&biw=1138&bih=639#imgrc=ojpPZdJvc_1NzM:
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2011/02/konsep-sambungan-
struktur-baja.html
http://www.jasasipil.com/2015/10/jenis-jenis-kayu-untuk-kontruksi-
gedung.html
https://www.google.com/search?q=Sambungan+Sebidang+untuk+baja&clie
nt=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjokf_ww73WAhWSK1AK
HakEDG4Q_AUICigB&biw=1138&bih=583
https://www.google.com/search?q=Baut+kekuatan+tinggi&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjSwefUvr3WAhVQKVAK
HQBOA9kQ_AUICigB&biw=1138&bih=639#imgrc=PQPPOT4UKB_lMM:
39 | P a g e
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
ab&biw=1138&bih=639&tbm=isch&sa=1&q=Sambungan+Sisi+untuk+baja+
&oq=Sambungan+Sisi+untuk+baja+&gs_l=psy-
ab.3...7380.12602.0.13666.14.13.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-
ab..14.0.0....0.wQd6ApTTPNE#imgrc=eth1D7fRkVEoVM:
https://www.google.com/search?q=Sambungan+Sisi&client=firefox-b-
ab&tbm=isch&tbs=rimg:CcoxRqJP24HvIjh59qdZ2V8RkAFfQQBcCzBjO7JX
zvfwLpBQjvsCXns4FggvDXjBi2Npt9LPZS9aC6Xw3hpDH_1JSnioSCXn2p1
nZXxGQEVzdoybRHIbrKhIJAV9BAFwLMGMRTTQeqxSCKNUqEgk7slfO9
_1AukBFoUVYwJZJEGCoSCVCO-
wJeezgWEb3JOsJ0TMqzKhIJCC8NeMGLY2kRIQu_1mm7KFIoqEgm30s9l
L1oLpRH_141ISVUGjzCoSCfDeGkMf8lKeEb3JOsJ0TMqz&tbo=u&sa=X&v
ed=0ahUKEwjSwfm3w73WAhUIEVAKHWpSAfEQ9C8IHw&biw=1138&bih=
639&dpr=1.2
http://www.scribd.com/doc/79651990/KONSTRUKSI-RUMAH-KAYU
http://www.rudydewanto.com/2011/02/rumah-konstruksi-kayu.html
http://wooden-villa.blogspot.com/2009/03/konstruksi-rumah-kayu-luxury-
villa.html
http://therumahminimalis.com/konstruksi/konstruksi-rumah-kayu.html
https://probohindarto.wordpress.com/2009/07/16/mengenal-konstruksi-
struktur-atap-kayu-untuk-rumah-tinggal/
40 | P a g e