Oleh karena sifat kuantitatif di dalam populasi penyebarannya kontinyu, maka sifat-
sifat diukur sebagai variable / peubah interval dan keragamannya juga kontinyu. Beberapa
konsep statistic diperlukan untuk mencirikan keragaman kontinyu tersebut di dalam populasi.
Simpangan baku adalah akar dari ragam, sehingga simpangan baku populasimerupakan akar
dari ragam population dan diharapkan (berdasarkan rataan dan simpangan bakunya )
Yang dimaksud dengan galat baku adalah simpangan baku (sandard devition) dari beberapa
niali rata – rata, atau disebut juga galat baku dari rata- rata ( standart eror of the mean). Nilai
/ ukuran ini berguna untuk mengukur sampai sejauh mana rataan contoh ( ) dapat dipercaya
sebagai penduga denagn cara menghitung simpangan baku dari beberapa niali ratan contoh
yang ditarik dari sebuah populasi. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan untuk menilai
Adalah suatu ukuran / nilai yang berguna untuk menentukan besarnya kergaman dalam contoh
yang ditarik. Pada hakekatnya sama saja dengan simpangan baku, hanya disini dinyatakan
Korelasi (Correlation)
Korelasi merupakan suatu perhitungan untuk mengukur derajat hubungan antara dua sifat atau
peubah ( Variabel). Besarnya derajat hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien
korelasi (r). R berkisar antara -1 sampai +1, r = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antar
dua peubah.
Bila dua sifat / peubah sudah diukur koefisien korelasinya biasanya dilanjutkan dengan
regresinya. Kalau korelasi mengukur derajat hubungan, maka regresi menganalisa bentuk
hubunganya. Koefisien regresi (b) merupakan kemiringan / slop dari garis regresi ( yang
dibicarakan disini adalah regresi linier sederhana) yang mengukur jumlah perubahan dalam
satu pubah dalam hubungannya dengan perubahan satu unit peubah kedua
RIPITABILITAS (REPEATABILITY)
pengukuran pada suatu sifat pada individuyang sama. Konstante ini pada suatu sifat-sifat yang
muncul beerapa kali secara berurutan dalam hidup hewan, misalnya produksi susu, telur, wool
dan juga produksi anak. Pengetahuan tentang ripitabilitas juga berguna untuk meramal
performens / produksi yang akan datang berdasarkan produksi yang sekarang. Ripitabilitas juga
dapat memberikan suatu petunjuk berapa catatan yang harus diperoleh dari individu ternak
sebelum diadakan culling (penyingkiran hewan – hewan yang tidak dikehendaki untuk
diternakkan)
Pendugaan Ripitabilitas
Setelah telah disebutkan bahwa ripitabilitas pada dasarnya adalah koefisien korelasi
antara beberapa pengukuran. Bila hanya ada dua pengukuran pada setiap individu maka dapat
dihitung dengan korelasi biasa (r), atau disebut juga korelasi antar kelas. Jadi r disini dapat
dipakai untuk menafsirkan ripitabilitas (R). Sedangkan bila pada setiap individu terdapat lebih
dari dua pengukuran maka ripitabilitas (R) dapat dihitung dengan Sidik Ragam sebagai korelasi
Heritabilitas
Heritabilitas adalah suatu konstante yang menunjukkan seberapa besar peranan faktor
genetik secara relatif dalam menunjukkan fenotipe suatu sifat dibandingkan dengan
heritabilitas, ragam total fenotipik otal dibagi-bagi dengan komponen – komponennya. Seperti
telah diketahui bahwa apa yang tampak pada fenotipe merupakn hasil gabungan dari pengaruh
genetik dan lingkungan
Penaksiran Heritabilitas
Ada beberapa metode untuk menduga heritabilitas, antara lain dengan hubungan antara
orang tua dan anak, analisa saudara tiri atau kandung, analisa individu kembar ( monosigotik
maupun disigotik), dan dengan percobaan seleksi.
Penaksiran komponen Ragam dan Heritabilitas.
Heritabilitas selain dapat dihitung dengan metode seleksi, dapat pula dihitung dengan
penaksiran komponen ragam. Metode ini menganalisa hubungan antar saudara tiri maupun
kandung. Ada beberapa model yang dapat dipakai, antara lain sebagai berikut:
Model ini sesuai dengan ternak-ternak unipara denga selang generasi yang panjang
misalnya sapi. Tiap pejantan dikawinkan dengan beberapa induk dan tiap induk menghasilkan
satu anak. Pengukuran dilakukan terhadap anak-anak pejantan tersabut. Model umumnya
disebut juga metode korelasi antar saudara tiri sebapak (paternal halfsib correlation), sebab
Model ini diperuntukkan guna menduga heritabilitas bila data yang tersedia atau rancangan
yang dibuat terdiri dari individu – individu yang jumlahnya tidak sama per pejantan. Model
statistik maupun tabel Sidik Ragamnya sama dengan balanced design, yang berbeda hanyalah