Anda di halaman 1dari 4

Dasar statistika dalam ternak

Oleh karena sifat kuantitatif di dalam populasi penyebarannya kontinyu, maka sifat-
sifat diukur sebagai variable / peubah interval dan keragamannya juga kontinyu. Beberapa
konsep statistic diperlukan untuk mencirikan keragaman kontinyu tersebut di dalam populasi.

Distribusi Normal dan Rataan


Bila ada suatu populsi yang terdiri dari individu – individu yang berjumlah N, maka
syarat N adalah harus berkurang besar. Yang perlu diketahui bahwa estimasi yang diambil
untuk mencirikan populsi tidak mudah dilakukan sebab meliputi individu – individu yang
berjumlah besar. Untuk mengatasi hal itu maka dapat ditarik contoh / sempel dari popolasi
tersebut. Adapun syarat penarikan contoh tersebut yaitu harus dilakukan secara acak / ramdom.
Supaya dapat mewakili setiap aggota populsi. Nilai yang diestimasi didasarkan populasi
disebut parameter; kemudian untuk memperoleh nilai yang mendekati perameter tersebut
dilakukan estimasi yang didasarkan pada contoh, nilai – niali yang diperroleh dari contoh
tersebut dinamakan statistik.
Simpangan Baku (Standard deviation)

Simpangan baku adalah akar dari ragam, sehingga simpangan baku populasimerupakan akar

dari ragam population dan diharapkan (berdasarkan rataan dan simpangan bakunya )

Galat Baku (Standart error)

Yang dimaksud dengan galat baku adalah simpangan baku (sandard devition) dari beberapa

niali rata – rata, atau disebut juga galat baku dari rata- rata ( standart eror of the mean). Nilai

/ ukuran ini berguna untuk mengukur sampai sejauh mana rataan contoh ( ) dapat dipercaya

sebagai penduga denagn cara menghitung simpangan baku dari beberapa niali ratan contoh

yang ditarik dari sebuah populasi. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan untuk menilai

kebenaran contoh yang ditarik yaitu :

1. Ukuran dari contoh


2. Besarnya keragaman di dalam contoh. Bila keragaman besar, maka ukuran contoh perlu

diperbesar untuk dapat mewakili semua anggota populasi.

Koefisien Keragaman (coefficient of Variation)

Adalah suatu ukuran / nilai yang berguna untuk menentukan besarnya kergaman dalam contoh

yang ditarik. Pada hakekatnya sama saja dengan simpangan baku, hanya disini dinyatakan

dalam bentuk persentase.

Korelasi (Correlation)

Korelasi merupakan suatu perhitungan untuk mengukur derajat hubungan antara dua sifat atau

peubah ( Variabel). Besarnya derajat hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien

korelasi (r). R berkisar antara -1 sampai +1, r = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antar

dua peubah.

Regresi (Linear Segression)

Bila dua sifat / peubah sudah diukur koefisien korelasinya biasanya dilanjutkan dengan

regresinya. Kalau korelasi mengukur derajat hubungan, maka regresi menganalisa bentuk

hubunganya. Koefisien regresi (b) merupakan kemiringan / slop dari garis regresi ( yang

dibicarakan disini adalah regresi linier sederhana) yang mengukur jumlah perubahan dalam

satu pubah dalam hubungannya dengan perubahan satu unit peubah kedua

PARAMETER GENETIK (GENETIC PARAMETER)

RIPITABILITAS (REPEATABILITY)

Ripitabilitas adalah suatu konstante yang menunjukkan besarnya hubungandiantara beberapa

pengukuran pada suatu sifat pada individuyang sama. Konstante ini pada suatu sifat-sifat yang

muncul beerapa kali secara berurutan dalam hidup hewan, misalnya produksi susu, telur, wool

dan juga produksi anak. Pengetahuan tentang ripitabilitas juga berguna untuk meramal

performens / produksi yang akan datang berdasarkan produksi yang sekarang. Ripitabilitas juga
dapat memberikan suatu petunjuk berapa catatan yang harus diperoleh dari individu ternak

sebelum diadakan culling (penyingkiran hewan – hewan yang tidak dikehendaki untuk

diternakkan)

Pendugaan Ripitabilitas

Setelah telah disebutkan bahwa ripitabilitas pada dasarnya adalah koefisien korelasi

antara beberapa pengukuran. Bila hanya ada dua pengukuran pada setiap individu maka dapat

dihitung dengan korelasi biasa (r), atau disebut juga korelasi antar kelas. Jadi r disini dapat

dipakai untuk menafsirkan ripitabilitas (R). Sedangkan bila pada setiap individu terdapat lebih

dari dua pengukuran maka ripitabilitas (R) dapat dihitung dengan Sidik Ragam sebagai korelasi

dalam kelas (intreclass correlation).

Heritabilitas
Heritabilitas adalah suatu konstante yang menunjukkan seberapa besar peranan faktor
genetik secara relatif dalam menunjukkan fenotipe suatu sifat dibandingkan dengan
heritabilitas, ragam total fenotipik otal dibagi-bagi dengan komponen – komponennya. Seperti
telah diketahui bahwa apa yang tampak pada fenotipe merupakn hasil gabungan dari pengaruh
genetik dan lingkungan
Penaksiran Heritabilitas
Ada beberapa metode untuk menduga heritabilitas, antara lain dengan hubungan antara
orang tua dan anak, analisa saudara tiri atau kandung, analisa individu kembar ( monosigotik
maupun disigotik), dan dengan percobaan seleksi.
Penaksiran komponen Ragam dan Heritabilitas.

Heritabilitas selain dapat dihitung dengan metode seleksi, dapat pula dihitung dengan

penaksiran komponen ragam. Metode ini menganalisa hubungan antar saudara tiri maupun

kandung. Ada beberapa model yang dapat dipakai, antara lain sebagai berikut:

1. One Way Layout (Rancangan Satu Arah).

A. Jumlah anak sama per pejantan (Balanced design)

Model ini sesuai dengan ternak-ternak unipara denga selang generasi yang panjang

misalnya sapi. Tiap pejantan dikawinkan dengan beberapa induk dan tiap induk menghasilkan
satu anak. Pengukuran dilakukan terhadap anak-anak pejantan tersabut. Model umumnya

disebut juga metode korelasi antar saudara tiri sebapak (paternal halfsib correlation), sebab

penafsiran heritabilita didasarkan pada catatan individu-individu yang bersaudara sebapak.

B. Jumlah anak tidak sama per pejantan ( unbalanced design)

Model ini diperuntukkan guna menduga heritabilitas bila data yang tersedia atau rancangan

yang dibuat terdiri dari individu – individu yang jumlahnya tidak sama per pejantan. Model

statistik maupun tabel Sidik Ragamnya sama dengan balanced design, yang berbeda hanyalah

koefisien k dan cara menghitung galat bakunya.

Anda mungkin juga menyukai