Disusun Oleh :
Dinda Annisa Asmintari
P1337420617098
A. Identitas klien
Nama : Sdr. A
Umur : 38 tahun
Alamat : Trangkil RT 8 RW 2, Ngesrep
B. Faktor Presipitasi
Keluarga Sdr. A mengatakan Sdr. A mengalami gangguan jiwa karena
mengikuti pengajian dari kelas 3 SMP, ketika dia kelas 2 SMA tiba – tiba
mengalami perubahan yang drastis, seperti sering berteriak sendiri ataupun
bicara sendiri.
C. Faktor predisposisi
Keluarga klien mengatakan klien cenderung pendiam dan jarang bercerita
tentang masalahnya kepada orang tuanya, waktu klien sering mengikuti
pengajian dia sering di marahi ayahnya, karena pengajiannya mengganggu
proses belajar dan sekolahnya. Sebelumnya klien pernah di rawat di pondok
rehabilitasi selama 7 tahun, tapi tidak ada perubahan, setelah itu dia dirawat
di RSJ Magelang selama 2 tahun, dan di RSJ Amino selama 3 kali. Ketika
dirawat di RSJ dia mengalami perubahan yang positif.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital :
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 82 x/menit
c. S : 36oC
d. RR : 22 x/menit
2. Ukuran Berat Badan (BB) : 56Kg
Tinggi badan (TB) : 165 cm
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
3. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan dia mensyukuri semua bagian tubuhnya dan
menganggap tubuhnya sebagai anugerah dari Allah SWT.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-lakiberumur 38 tahun yang belum menikah,
tinggal di trangkil, dan mengalami gangguan jiwa sejak tahun 1996.
c. Peran
Pasien adalah seorang anak dan kakak dari adik-adiknya. Pasien belum
menikah dan belum mendapatkan pekerjaan. Pasien tidak melnjutkan
kuliah sejak lulus SMA.
d. Ideal diri
Klien merupakan kakak pertama dari 3 bersaudara. Aktifitas sehari-
harinya hanya berada dirumah dan membantu ibunya di warung.
e. Harga diri
Klien tmau berbicara dengan orang yang baru dikenalnya. Klien sering
membantu ibunya di warung, klien juga sering jalan – jalan ke pasar
untuk bermain dengan temannya
4. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang paling berarti dan memahami dirinya
adalah orangtuanya. Klien jarang bercerita tentang apapun dengan
keluarganya.
5. Spiritual
Klien beragama Islam. Klien yakin bahwa dirinya akan sembuh dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan lagi. klien rajin melakukan ibadah sholat 5
waktu.
F. Status Mental
1. Penampilan : rapi
2. Pembicaraan : lambat
3. Aktivitas motoric : tremor
4. Afek dan emosi : datar
5. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
6. Persepsi :klien mengalami gangguan halusinasi
pendengaran
7. Proses pikir : sirkumtansial
8. Tingkat kesadaran : bingung
9. Memori :tidak ada gangguan daya ingat baik jangka
panjang maupun pendek
10. Kemampuan penilaian : klien mampu melakukan penilaian ringan,
seperti mampu minum obat agar cepat sembuh dengan bantuan motivasi
orang lain.
11. Daya tilik diri
Menyadari penyakit yang dideritanya
G. Kemampuan Klien Memenuhi Kebutuhan
penanganan halusinasi.
N. Pohon masalah
O. Rencana Tindakan
Tanggal/
Diagnosa/SP Implementasi Evaluasi
jam
20 April Halusinasi / - Membina hubungan S : Keluarga klien
2018, SP 1 Pasien saling percaya mengatakan jika klien
pukul dan keluarga - memperkenalkan diri merupakan orang yang
13.00 dengan sopan cenderung pendiam
WIB - menanyakan nama danjarang
lengkap klien dan nama menceritakan
panggilan klien masalahnya dengan
- Menjelaskan tujuan keluarga dan orang
pertemuan kepada klien lain
dan keluarga O : kontak mata
- Memberi perhatian kurang
kepada klien dan A : Masalah teratasi
perhatikan kebutuhan sebagian
dasar klien P : Lanjutkan SP 1
- Membantu klien Ajarkan latihan
mengenal halusinasi mengontrol halusinasi
- Mengajarkan klien untuk
dengan menghardik
melakukan cara untuk
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
21 April Halusinasi / - Mengevaluasi kegiatan yang S : klien mengatakan
2018, SP 2 pasien lalu (SP 1) setelah dilatih
pukul dan keluarga - Melatih klien untuk menghardik, klien
15.00 mengendalikan halusinasi akan
WIB dengan menghardik mempraktekannya
O : kontak mata
kurang
A : masalah teratasi
sebaian
P : Lanjutkan
intervensi
- Membuat
jadwal
aktivitas klien