Anda di halaman 1dari 4

Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management – ABM)

Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management – ABM) adalah


pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi an berfokus pada perhatian
manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan
dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini.
ABC adalah sumber utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas. Jadi, model
manajemen berdasarkan aktivitas dibagi atas 2 dimensi :
1. Dimensi biaya : memberikan informasi mengenai sumberdaya, aktivitas dan
objek biaya yang menjadi perhatian setiap produk, pelanggan, pemasok dan
distributor. Tujuannya adalah memperbaiki akurasi pembebanan biaya.
2. Dimensi proses : meberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang harus
dilakukan, mengapa dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan. Tujuannya adalah
mengurangi biaya.

A. Mengimplementasikan ABM

Manajemen berdasarkan aktifitas (ABM) adalah sistem yang lebih


komprehensif daripada sistem ABC. ABM melibatkan ABC dan menggunakannya
sebagai sumber informasi utama.
a. Perencanaan Sistem memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan
menjawab berbagai masalah berikut :
1. Sasaran dan tujuan sistem ABM
2. Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan
3. Proses bisnis dan baurab produk perusahaan
4. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk implementasi
5. Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari dan
menggunakan informasi baru.

b. Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi aktivitas

Identifikasi, definisi, dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian lebih


banyak ABM daripada ABC. Kamus aktivitas haruslah mengikuti perincian daftar
berbagai pekerjaan yang membentuk aktivitas. Klasifikasi berbagai aktivitas juga
memungkinkan ABM untuk terhubung dengan berbagai usaha perbaikan
berkelanjutan, seperti proses manufaktur just-in-time (JIT), manajemen kualitas total,
dan manajemen biaya kualitas lingkungan keseluruhan.

Penyebab kegagalan implementasi ABM adalah kurang dukungan dari manajer


tingkat atas. Hilangnya dukungan bisa terjadi jika implementasi membutuhkan waktu
yang terlalu lama atau hasil tidak sesuai yang diharapkan karena para manajer
operasional dan penjualan tidak ahli menggunakan informasi aktivitas yang baru.

B. Pemberian Tanggung Jawab


Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk
pengendalian manajemen dan ditentukan melalui 4 elemen penting yaitu pemberian
tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja/ benchmarking, pengevaluasian kinerja
dan pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi
perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang/kegiatan perusahaan akan
disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama.
3 jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang
waktu adalah berdasarkan keuangan (fungsional), aktivitas, dan strategi.
Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional)
memberikan tanggung jawabpada berbagai unit perusahaan dan menyatakan berbagai
ukuran kinerja dalam bentuk keuangan.
Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas adalah akuntansi
pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam
lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.
Perbandingan Pemberian Tanggung Jawab

Pertanggungjawaban Berdasarkan Pertanggungjawaban Berdasarkan


Keuangan Aktivitas
· Unit Perusahaan · Proses
· Efisiensi operasional lokal · Efisiensi Keseluruhan Sistem
· Akuntabilitas Individu · Akuntabilitas Tim
· Hasil keuangan · Hasil keuangan
Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layananpelanggan
adalah contoh dari berbagai proses. Berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal
dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti mengubah prosesnya. Tiga
metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu perbaikan
proses, invoasi proses, dan penciptan proses. Perbaikan proses merujuk pada
peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang telah ada.
Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam cara
baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal waktu
respons, kualitas, dan efisiensi.
Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya
baru dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan.
Penetapan Ukuran Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran
kinerja harus diidentifikasi dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi
benchmarking untuk ukuran kinerja.

Perbandingan Ukuran Kinerja


Ukuran Berdasarkan Keuangan Ukuran Berdasarkan Aktivitas
1. Anggaran Unit Perusahaan 1. Standar berorientasi pada proses
2. Perhitungan Biaya standar 2. Standar bernilai-tambah
3. Standar statis 3. Standar dinamis
4. Standar saat ini dapat dicapai 4. Standar optimal

Evaluasi Kinerja dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur


dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Perbandingan Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja Berdasarkan Evaluasi Kinerja Berdasarkan
Keuangan Aktivitas
1. Efisiensi keuangan 1. Pengurangan waktu
2. Biaya yang dapat dikendalikan 2. Perbaikan kualitas
3. Biaya aktual versus standar 3. Pengurangan biaya
4. Ukuran keuangan 4. Pengukuran tren
Pemberian Penghargaan dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi
penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak
manajemen yang lebih atas.

Perbandingan Penghargaan
Penghargaan Berdasarkan Penghargaan Berdasarkan Aktivitas
Keuangan
1. Berdasarkan kinerja keuangan 1. Berdasarkan kinerja multidimensi
2. Penghargaan individual 2. Penghargaan kelompok
3. Kenaikan gaji 3. Kenaikan gaji
4. Promosi 4. Promosi
5. Bonus dan pembagian laba 5. Bonus, pembagian laba & keuntungan

Anda mungkin juga menyukai